S
NPM : 6111041
Respirasi :
40 - 60x/menit
24 46x/menit
20 30x/menit
16 20x/menit
12 16x/menit
: Neonatus
: 6 12 tahun
: 1 5 tahun
: 5 10 tahun
: 10 15 tahun
Tekanan darah :
Neonatus
6 -12 th
1-5 th
5-10 th
10-15 th
: 80/45 mmHg
: 90/60 mmHg
: 95/65 mmHg
: 100/60 mmHg
: 115/60 mmHg
Suhu :
Hipotermia berat
Hipotermua sedang
Suhu normal
Demam
Hipertemia
Hiperpireksia
c.
: < 35,5
: 35,5 36
: 36,5 37,5
: > 37,5 38,3
: > 38,4 39,9
: > 40,0 41,5
Berupa upaya diagnostik dengan mempergunakan bantuan hasil uji alat alat
laboratorium / alat teknik pemeriksaan lainnya.
Contoh : Rontgen / ECG
3. Dasar diagnosis DBD/DHF
Jawaban :
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus
selama 2-7 hari
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
uji bendung positif
petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan
nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit
lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
4. Dasar diagnosis demam typoid
Jawaban :
Panas lebih dari 7 hari, biasanya mulai dengan sumer yang makin hari makin
meninggi, sehingga pada minggu ke 2 panas tinggi terus menerus terutama pada
malam hari.
Gejala gstrointestinal dapat berupa obstipasi, diare, mual, muntah, dan kembung,
hepatomegali, splenomegali dan lidah kotor tepi hiperemi.
Gejala saraf sentral berupa delirium, apatis, somnolen, sopor, bahkan sampai koma.
Berbagai tanda dan gejala yang bisa timbul :
pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk selama beberapa hari, yang mula
mula kering kemudian menjadi produktif.
6. Dasar diagnosis GGA
Jawaban :
Gagal ginjal akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat
hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh.(1,5,10)
Adapula yang mendefinisikan gagal ginjal akut sebagai suatu sindrom yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akibat terjadinya penimbunan
hasil metabolit persenyawaan nitrogen seperti ureum dan kreatinin.(2,3,7,12) Fine
menambahkan dalam kriteria diagnosis GGA yaitu terjadinya peningkatan kadar
kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dL per hari. Peningkatan kadar ureum darah
adalah sekitar 10-20 mg/dL per hari, kecuali bila terjadi keadaan hiperkatabolisme
dapat mencapai 100 mg/dL per hari.
Gejala :
Haluaran urine sedikit, Mengandung darah,
Peningkatan BUN dan kreatinin,
Anemia,
Hiperkalemia,
Asidosis metabolic,
Udema,
Anoreksia,nause,vomitus,
Turgor kulit jelek,gatal-gatal pada kulit.
7. Dasar diagnosis asmabronkohialer
Jawaban :
Asma adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa meningkatnya
reaktifitas trakea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan sehingga terjadi
penyempitan saluran nafas yang dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan,
peningkatan reaktivitas tersebut dihubungkan dengan proses inflamasi. Pada individu
yang cenderung menderita penyakit ini, inflamasi ini menyebabkan episode mengi
yang berulang, sesak nafas, rasa tegang di dada, serta batuk khususnya diwaktu
malam dan/atau dini hari
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hiperaktivitas
bronkus. Obstruksi jalan nafas dapat reversible secara spontan ataupun dengan
pengobatan.
Gejala-gejala asma antara lain :
Sesak.
Bising mengi ( wheezing ) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop.
Batuk produktif, sering pada malam hari.
Nafas atau dada seperti tertekan.
8. Dasar diagnosis kejang demam
Jawaban:
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal lebih dari 380c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang
demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun. Anak yang pernah
mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk
4
dalam kejang demam. Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan
tidak termasuk dalam kejang demam. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau
lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain,
misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kejang yang terkait dengan kenaikan suhu yang cepat dan biasanya berkembang bila
suhu tubuh (dalam) mencapai 30oC atau lebih. Kejang khas menyeluruh, tonik-tonik
lama beberapa detik sampai 10 menit, diikuti dengan periode mengantuk singkat
pascakejang. Kejang demam yang menetap lebih lama 15 menit menunjukkan
penyebab organik seperti proses infeksi atau toksik dan memerlukan pengamatan
menyeluruh. Ketika demam tidak lagi ada pada saat anak sampai di rumah sakit,
tanggung jawab dokter yang paling penting adalah menentukan penyebab demam dan
mengesampingkan meningitis. Jika ada keragu-raguan berkenaan dengan
kemungkinan meningitis, pungsi lumbal dengan pemeriksaan cairan serebrospinalis
(CSS) terindikasi. Infeksi virus saluran pernapasan atas, roseola dan otitis media akut
adalah penyebab kejang demam yang paling sering.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti untuk sesaat anak tidak
memberikan reaksi apapun, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan
terbangun dan sadar kembali tanpa ada kelainan neurologi.
Anamnesis
Adanya kejang, jenis kejang, lama kejang, suhu sebelum/saat kejang,
frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab kejang di luar SSP.
Riwayat Kelahiran, perkembangan, kejang demam dalam keluarga,
epilepsi dalam keluarga (kakak-adik, orang tua).
Singkirkan dengan anamnesis penyebab kejang yang lainnya.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
suhu tubuh
tanda rangsang meningkat
tanda peningkatan tekanan intracranial seperti: kesadaran menurun,
muntah proyektil, fontanel anterior menonjol, papiledema tanda infeksi di
luar SSP.
Tanda ifeksi diluar SSP misalnya otitis media akut, tonsilitis, bronkitis,
furunkulosis, dan lain-lain1
Pemeriksaan Nervi Kranialis
Umumnya tidak dijumpai adanya kelumpuhan nervi kranialis
Kriteria Diagnosis
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berusia 6 bulan - 5 tahun. Kejang
disertai demam pada bayi <> 5 tahun mengalami kejang didahului demam,
pikirkan kemungkinan lain seperti infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan
terjadi bersama demam. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,
kemudian kejang saat demam, tidak termasuk dalam kejang demam.
Kejang didahului oleh demam
Pasca kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari 15 menit
5