Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

PRESBIOPI

dr.

Pembimbing :
dr.

Borang Portofolio
Nama Peserta
Nama Wahana
TOPIK
Tanggal (kasus)
Tanggal Presentasi
NamaPendamping
Tempat Presentasi
OBJEKTIF PRESENTASI
o Keilmuan
o Keterampilan
o Diagnostik o Manajemen
o Neonatus
o Bayi o Anak
o Deskripsi :

o Penyegaran
o Masalah
o Remaja o Dewasa

o Tinjauan Pustaka
o Istimewa
o Lansia o Bumil

Wanita 60 tahun datang ke RSUD dengan keluhan pandangan kabur bila untuk membaca
o Tujuan:
1. Menegakkan diagnosis presbiopi
2. Manajemen dan penatalaksanaan presbiopi
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset
Kasus
Cara Membahas Diskusi
Presentasi dan E-mail
DATA PASIEN
Nama klinik:

Diskusi
Nama : Ny Y.S.
Telp : -

Audit
Pos

No Registrasi :
Terdaftar sejak : 2013

Data utama untuk bahan diskusi:


Diagnosis/ Gambaran Klinis : Presbiopi.
Keluhan Utama : Pandangan kabur bila untuk membaca.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa pandangan mata kabur saat membaca. Keluhan dirasakan sejak + 3 tahun yang
lalu. Pada awalnya pasien merasa kedua matanya hanya sedikit kabur, namun akhir-akhir ini
terasa semakin kabur, terlebih saat membaca huruf yang kecil seperti di teks koran. Bila
membaca, pasien merasa lebih nyaman saat buku atau koran dijauhkan. bila membaca dalam
waktu agak lama, pasien merasa mata cepat lelah dan nrocos
Riwayat penyakit dahulu :
HT (-)
DM (-)
Penggunaan kacamata (-)
Penggunaan lensa kontak (-)
Trauma mata (-)
2

Operasi mata (-)


Riwayat Pekerjaan :
Pasien adalah ibu rumah tangga
DAFTAR PUSTAKA
1. Ndraha, Suzanna. 2014. Leading Article: Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana
Terkini. Medicinus Vol 27 No 2.
2. Kruse I, Edelman S. Evaluation dan Treatmen of Diabetic Foot Ulcer. Clinical
Diabetes Vol24, Number 2, 2006. p 91-93
3. Boulton JM, Kirsner RS, Vileykite L. Neuropathic Diabetic Foot Ulcers. NEJM
2004;351:48-55
HASIL PEMBELAJARAN:
1. Pengetahuan tentang penegakan diagnosis presbiopi
2. Pengetahuan tentang tatalaksana kasus presbiopi

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


Subjektif
Pasien merasa pandangan mata kabur saat membaca. Keluhan dirasakan sejak + 3 tahun yang
lalu. Pada awalnya pasien merasa kedua matanya hanya sedikit kabur, namun akhir-akhir ini
terasa semakin kabur, terlebih saat membaca huruf yang kecil seperti di teks koran. Bila
membaca, pasien merasa lebih nyaman saat buku atau koran dijauhkan. bila membaca dalam
waktu agak lama, pasien merasa mata cepat lelah dan nrocos.
Riwayat penyakit dahulu :
HT (-)
DM (-)
Penggunaan kacamata (-)
Penggunaan lensa kontak (-)
Trauma mata (-)
Operasi mata (-)
Objektif
Hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, mendukung diagnosis diabetes melitus dengan
komplikasi ulkus diabetikum
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan :

Anamnesa keluhan lemas dan pusing, dan luka yang sulit sembuh

Pemeriksaan fisik yang mengarah ke diabetes melitus adalah, badan tampak kurus dan
adanya luka di mata kaki yang sulit sembuh

Pemeriksaan laboratorium berupa peningkatan nilai gula darah acak pasien

Hasil pemeriksaan fisik


Keadaan Umum
Keadaan umum baik, compos mentis
Tanda Tanda Vital
a. Tekanan Darah

: 130/80

b. Nadi

: 78x/menit,reguler, kuat
4

c. Laju pernafasan

: 20x/menit,reguler, tidak adekuat

d. Suhu aksila

: 36,50C

Pemeriksaan Subyektif
OD
Visus Sentralis Jauh

OS

6/6

6/6

Pinhole

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Koreksi

Plano

plano

Visus Sentralis Dekat


Koreksi

Add +3,00

Add +3,00

Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata
Tanda radang
Luka
Parut
Kelainan warna
Kelainan bentuk

:
:
:
:
:

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

2. Supercilium
Warna
Tumbuhnya
Kulit
Pasangannya
Geraknya

:
:
:
:
:

hitam
normal
sawo matang
dalam batas normal
dalam batas normal

hitam
normal
sawo matang
dalam batas normal
dalam batas normal

3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita


Strabismus
:
tidak ada
Pseudostrabismus
:
tidak ada
Exophthalmus
:
tidak ada
Enophthalmus
:
tidak ada
Anophthalmus
:
tidak ada

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

4. Ukuran bola mata


Mikrophthalmus
Makrophthalmus
Ptosis bulbi
Atrofi bulbi
Bufthalmus
Megalokornea

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

:
:
:
:
:
:

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

Mikrokornea

tidak ada

tidak ada

5. Gerakan Bola Mata


Temporal Superior
Temporal Inferior
Temporal
Nasal Superior
Nasal Inferior
Nasal

:
:
:
:
:
:

dalam batas normal


dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal

dalam batas normal


dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal
dalam batas normal

6. Kelopak Mata
Gerakan
Oedem
:
Hiperemis
Lebar Rima

:
dalam batas normal dalam batas normal
tidak ada
tidak ada
:
tidak ada
tidak ada
:
10 mm
10 mm

7. Tepi Kelopak Mata


Oedem
Hiperemi
Entropion
Ekstropion

:
:
:
:

7.

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

Sekitar saccus lakrimalis

Oedem

Hiperemi

8.

tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada

tidak ada
:

tidak ada

tidak ada

tidak ada

Sekitar Glandula lakrimalis

Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

9.

Tekanan Intra Okuler

Palpasi

kesan normal

kesan normal

Tonometer Schiotz

tidak dilakukan

tidak dilakukan

10.

Konjungtiva

Konjungtiva palpebra superior


Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sekret

tidak ada

tidak ada
6

Konjungtiva palpebra inferior


Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sikatrik

tidak ada

tidak ada

Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sekret

tidak ada

tidak ada

Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sekret

tidak ada

tidak ada

Injeksi Konjungtiva

tidak ada

tidak ada

Injeksi Siliar

tidak ada

tidak ada

Konjungtiva Fornix

Konjungtiva Bulbi

Subkonjungtiva
Hematom
11.

tidak ada

tidak ada

Sklera

Warna

putih

putih

Penonjolan

tidak ada

tidak ada

12.

Kornea

Ukuran

12 mm

12 mm

Limbus

normal

normal

Permukaan

rata

rata

Sensibilitas

normal

normal

Keratoskop

tidak dilakukan

tidak dlakukan

Flourescin Test

tidak dilakukan

tidak dlakukan

Arcus Senilis

ada

ada

13.

Kamera Okuli Anterior

Isi

Kedalaman

jernih
:

jernih
dalam

dalam

14.

Iris

Warna

cokelat

cokelat

Bentuk

bulat

bulat

Sinekia anterior

tidak ada

tidak ada

Sinekia posterior

tidak ada

tidak ada

15.

Pupil

Ukuran

3 mm

3 mm

Letak

sentral

sentral

Bentuk

bulat

bulat

(+)

(+)

Cahaya tak langsung :

(+)

(+)

Konvergensi

(+)

(+)

Ada/tidak

ada

ada

Kejernihan

jernih

jernih

Letak

sentral

sentral

Shadow test

tidak didapat

tidak didapat

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Reaksi terhadap
Cahaya langsung

16.

17.

Lensa

Corpus vitreum

Kejernihan

Anda mungkin juga menyukai