Pekerja Muslim menemukan motivasi mereka dalam agama mereka dan
warisan budaya mereka. Dengan demikian, pendekatan motivasi yang mengabaikan faktor ini tidak mungkin untuk berhasil. Nabi Saw mengajarkan bahwa setiap usaha manusia adalah tindakan ibadah dan amal. Dengan demikian, bagi seorang Muslim yang bekerja, menyembah Penciptanya adalah dengan sendirinya faktor pendorong kuat meskipun ada kembali dalam keuntungan materi. Motivasi pekerja Muslim untuk bekerja dan untuk memberikan pelayanan yang terbaik berasal tidak hanya dari pengertian tentang pemenuhan diri, mobilitas ke atas, mengangkat standar materi hidup, atau pelayanan kepada bangsa, tetapi juga, lebih mendasar lagi, dari keyakinan bahwa sebagai seorang pemegang amanah.1