Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Permasalahan...........................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Perumusan Masalah dalam Penelitian......................................................................
B. Tujuan Penelitian......................................................................................................
C. Manfaat Penelitian...................................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
A.Kesimpulan...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang pesat
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia. Salah satu yang menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang
pesat yaitu berkat penelitian. Penelitian merupakan rangkaian kegiatan
ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan (Azwar, 2014).
Penelitian memiliki prosedur penyusunan yang sistematis. Sistematika ini
penting agar penelitian lebih terstuktur dan terarah. Beberapa komponen
penelitian yaitu tujuan, rumusan permasalahan, dan manfaat akan dibahas
pada makalah ini.
B. Rumusan Permasalan
1. Bagaimana perumusan masalah dalam penelitian?
2. Apa tujuan dari penelitian?
3. Apa manfaat dari penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari penelitian
2. Untuk mengetahui manfaat dari penelitian
3. Untuk mengetahui perumusan masalah dalam penelitian

BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan
suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban

terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat


digunakan untuk pemecahan masalah.
Penelitian memiliki ciri kerja ilmiah yaitu tujuan yang hendak dicapai dan
adanya prosedur pelaksanaan yang sistematik. Prosedur pelaksanaan yang
sistematik dalam penelitian terdiri dari (Sumadi Suryabrata, 2013) :
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah
2. Tinjauan pustaka
3. Perumusan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi variabel-variabel
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan
A. Perumusan Masalah dalam Penelitian
Sebelum perumusan masalah dalam penelitian, identifikasi dan pemilihan masalah
perlu dilakukan untuk menentukan rumusan masalah penelitian yang baik.
a. Identifikasi Masalah
Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada
tersedia dan cukup banyak, tinggallah si peneliti mengidentifikasinya,
memilihnya, dan merumuskannya. Walaupun demikian, agar seseorang ilmuan
mempunyai mata yang cukup jeli untuk menemukan masalah tersebut, dia
harus cukup terlatih. Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah terutama
adalah (Sumadi Suryabrata, 2013):
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian,


Seminar, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah,
Pernyatan pemegang otoritas,
Pengamatan sepintas,
Pengalaman pribadi, dan
Perasaan intuitif.

1) Bacaan. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil


penelitian, mudah dijadikan sumber masalah penelitian, karena
laporan penelitian yang baik tentu akan mencantumkan
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan arah tertentu. Hal
yang demikian itu mudah dimengerti, karena tidak pernah ada
penelitian yang tuntas. Kadang-kadang suatu penelitian
menampilkan masalah lebih banyak daripada yang dijawabnya.
Justru karena hal yang demikian itulah maka ilmu pengetahuan itu
selalu mengalami kemajuan.
2) Diskusi, Seminar, Pertemuan Ilmiah. Diskusi, seminar dan lain-lain
pertemuan ilmiah juga merupakan sumber masalah penelitian yang
cukup kaya, karena pada umunya dalam pertemuan ilmiah
demikian itu para peserta melihat hal-hal yang dipersoalkannya
secara profesional. Dengan kemampuan profesional para ilmuwan
peserta pertemuan ilmiah melihat, menganalisis, menyimpulkan
dan mempersoalkan hal-hal yang dijadikan pokok pembicaraan.
Dengan demikian mudah sekali muncul masalah yang memerlukan
penggarapan melalui penelitian.
3) Pernyataan Pemegang Otoritas. Pernyataan pemegang otoritas ,
baik pemegang otoritas dalam pemerintahan maupun pemegang
otoritas dalam bidang ilmu tertentu, dapat menjadi sumber masalah
penelitian. Demikianlah misalnya pernyataan seseorang Menteri
Pendidikan Nasional mengenai rendahnya daya serap murid-murid
SMU, atau pernyataan seorang Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi tentang kecilnya daya tampung perguruan tinggi, dapat
secara langsung mengundang berbagai penelitian. Pernyataan ahliahli pendidikan dan ahli-ahli psikologi mengenai perlu dan
tidaknya serta tepat dan tidaknya penjurusan di SMU seperti yang
terjadi sekarang ini, dapat menjadi sumber masalah penelitian pula.
4) Pengamatan Sepintas. Seringkali terjadi, seseorang menemukan
masalah penelitiannya dalam suatu perjalanan atau peninjauan.
Ketika berangkat dari rumah sama sekali tidak ada rencana untuk

mencari masalah penelitian. Tetapi ketika menyaksikan hal-hal


tertentu di lapangan, timbullah pertanyaan-pertanyaan dalam
hatinya, yang akhirnya terkristalisasikan dalam masalah penelitian.
Seorang ahli ilmu tanah dapat menemukan masalahnya ketika ia
menyaksikan keadaan tanah di suatu tempat, seorang ahli
kesehatan dapat menemukan masalahnya ketika dia menyaksikan
dari mana penduduk mendapat air minum, seorang ahli teknologi
bahan makanan mungkin menemukan masalahnya ketika dia
menyaksikan produksi jenis pangan tertentu yang berebihan di
suatu daerah, seorang ahli psikologi industri mungkin mendapatkan
masalah ketika dia menyaksikan bagaimana sejumlah karyawan
pabrik melaksanakan tugasnya, dan sebagainya.
5) Pengalaman Pribadi. Pengalaman pribadi sering pula menjadi
sumber bagi diketemukannya masalah penelitian. Lebih-lebih
dalam ilmu-ilmu sosial, hal yang demikian itu sering terjadi.
Mugkin pengalaman pribadi itu berkaitan dengan sejarah
perkembangan dan kehidupan pribadi, mungkin pula berkaitan
dengan kehidupan profesional.
6) Perasaan Intuitif. Tidak jarang, masalah penelitian itu muncul
dalam pikiran ilmuwan pada pagi hari setelah bangun tidur, atau
pada saat-saat habis istirahat. Rupanya selama tidur atau istirahat
itu terjadi semacam konsolidasi atau pengendapan berbagai
informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti itu,
yang lalu muncul dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau
masalah.
b. Pemilihan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa maslah
tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya, salam usaha
mengidentifikasikan atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari
satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu yang
paling layak dan sesuai untuk diteliti. Pertimbangan untuk memilih atau
menentukan suatu masalah dapat dilakukan dari dua arah, yaitu (Sumadi
Suryabrata, 2013):
5

1) pertimbangan dari arah masalahnya


Maksudnya adalah ditinjau dari sudut objektif, misalnya sejauh mana
penelitian mengenai masalah yang bersangkutan akan memberi
sumbangan pada perkembangan teori atau pemecahan masalahmasalah praktis
2) pertimbangan dari arah calon peneliti
Maksudnya adalah ditinjau dari sudut subjektif yaitu pertimbangan
pribadi calon peneliti, misalnya kesesuaian masalah dengan calon
peneliti dan kemampuan peneliti dalam memanage masalah tersebut.
Managability itu dilihat dari lima segi yaitu
a)
b)
c)
d)
e)

biaya yang tersedia


waktu yang digunakan
alat-alat dan perlengkapan yang tersedia
bekal kemampuan teoritis
penguasaan metde yang diperlukan

c. Perumusan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan
masalah itu penting karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkahlangkah selanjutnya. Tidak ada aturan umum mengenai cara merumuskan
masalah itu, namun dapat disarankan hal-hal berikut ini (Sumadi Suryabrata,
2013) :
a) Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b) Rumusan itu hendaknya padat dan jelas
c) Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya
mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terkandung dalam rumusan masalah
Contoh :
-Apakah mengajar dengan metode diskusi lebih berhasil dari pada
metode ceramah?
-Bagaimana hubungan IQ dengan prestasi belajar di perguruan tinggi?
-Apakah mahasiswa wanita lebih konformistik daripada mahasiswa pria?

Menurut Azwar (2014) Suatu perumusan masalah harus memenuhi ciri ciri
sebagai berikut:
a) Menanyakan mengenai hubungan antara paling tidak dua variabel.
b) Dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat tanya.
c) Harus dapat diuji oleh metode empirik, yaitu data yang harus
digunakan untuk menjawabnya harus dapat diperoleh.
d) Tidak boleh berisi pertanyaan mengenai moral atau etika.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian selalu dirumuskan dalam kaitannya dengan usaha
pemecahan permasalahan. Dengan tujuan yang jelas maka arah kegiatan pun akan
jelas, efisiensi kerja akan tercapai, dan motivasi peneliti akan selalu terpelihara
(Azwar, 2014). Tujuan Penelitian Kuantitatif meliputi pada variabel-variabel
dalam penelitian dan hubungan antarvariabel, para partisipan, dan lokasi
penelitian (Creswell, 2010). Tujuan penelitian kuantitatif dimulai dengan
mengidentifikasi variabel-variabel utama dalam penelitian (variabel bebas,
intervening, atau terikat), lalu mencari dan menentukan bagaimana variabelvariabel tersebut akan diukur atau diamati.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menuliskan tujuan penelitian
kuantitatif (Creswell, 2010):
-

Untuk memulai dan menandai tujuan penelitian harus disertakan


kata tujuan, maksud, atau sasaran. Misal, tujuan (atau maksud atau

sasaran) penelitian ini adalah ...


Menunjukkan teori,model, atau kerangka konseptual yang

digunakan.
Menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat.
Menggunakan kata-kata penghubung yang menunjukkan bahwa
kedua variabel benar-benar saling berhubungan, seperti hubungan
antara atau perbandingan antara dua atau lebih variabel.

Tempatkan dan susunlah variabel-variabel dari kiri ke kanan, dengan


variabel bebas (di bagian kiri) yang diikuti oleh variabel terikat (di

bagian kanan).
Sebutkan jenis strategi penelitian (seperti strategi survei atau

eksperimen) yang digunakan dalam penelitian.


Tunjukkan secara jelas partisipan (atau unit analisis) dan lokasi

penelitian.
Definisikanlah secara umum masing-masing variabel kunci,
misalnya dengan menggunakan definisi-definisi yang sudah diterima
secara umum yang berasal dari literarur-literatur.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian dibagi menjadi dua, diantaranya (Suryana, 2010) :
a. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yaitu menfaat penelitian bagi dunia praktis di
lapangan.
Contoh : untuk mengatasi persoalan menurunnya kinerja sekolah dan
perbaikan sistem pendidikan.
b. Manfaat Ilmiah
Manfaat ilmiah yaitu memberi sumbangsih terhadap perkembangan
ilmu pengethauan yang ada relevansinya dengan bidang ilmu yang
sedang dipelajari.
Contoh : untuk memberikan sumbangan pemikiran atau menambah
informasi bagi perkembangan ilmu manajemen pendidikan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja guru.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebelum perumusan masalah dalam penelitian, identifikasi dan pemilihan masalah
perlu dilakukan untuk menentukan rumusan masalah penelitian yang baik.
Perumusan masalah penting dalam penelitian karena hasilnya akan menjadi
penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya yaitu
menentukan tujuan penelitian. Tujuan penelitian selalu dirumuskan dalam
kaitannya dengan usaha pemecahan permasalahan. Apabila tujuan penelitian jelas,
maka arah kegiatan pun akan jelas, efisiensi kerja akan tercapai, dan motivasi
peneliti akan selalu terpelihara. Manfaat Penelitian juga perlu dipaparkan dalam
suatu penelitian, dapat berupa manfaat praktis maupun manfaat ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2014). Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suryabrata, Sumadi. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Buku Ajar Perkuliahan Universitas
Pendidikan Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/1960060
21986011-SURYANA/FILE__7.pdf. Diakses pada 18 Februari 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai