Anda di halaman 1dari 42

BIDANG P2KL

(PENGENDALIAN PENYAKIT DAN KESEHATAN


LINGKUNGAN)
Peraturan Bupati Jember
Nomor : 45 tahun 2008

Dyah Kusworini I., SKM., MSi.

BIODATA
NAMA

: DYAH KUSWORINI INDRIASWATI,


SKM., MSi.

ALAMAT

: Perum Muktisari Q-18 Jember

JABATAN
PENDIDIKA
N

: KABID P2KL
: S1 Prodi IKM - FK Univ Airlangga
S2 Prodi Adm Publik Pasca Sarjana Univ
Jember

No. HP

: 081330174207

Email

: dyah_ki@yahoo.co.id

TUGAS
MENYUSUN PERENCANAAN,
MERUMUSKAN KEBIJAKSANAAN TEKNIS
OPERASIONAL, SERTA MELAKSANAKAN
PENGKOORDINASIAN, PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN PENERAPAN
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN
TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN OLEH
KEPALA DINAS

FUNGSI (1)
a. Pelaksanaan Perencanaan Program Bidang
P2KL
b. Penyiapan rumusan kebijakan teknis
operasional serta koordinasi dalam
pelaksanaan pengendalian penyakit & masalah
kesehatan meliputi : penyehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit, penanggulangan
masalah kesehatan, pengamatan &
pencegahan penyakit
c. Penyiapan rumusan pedoman pelaksanaan
serta koordinasi dalam penerapan standar
P2KL

FUNGSI (2)
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dalam penerapan standar P2KL
e. Pemberian fasilitasi pelaksanaan P2KL
f. Pengevaluasian dan menyusun laporan
pelaksanaan program Bidang P2KL

BIDANG P2KL terdiri dari :


a. Seksi Pemberantasan Penyakit (P2) TB, Kusta,
ISPA, Diare, Typhoid, Hepatitis, HIV, DBD,
Malaria, Pes dan penyakit menular lainnya
b. Seksi Pengendalian, Pengamatan Penyakit dan
Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK)
Imunisasi, Surveilans (PD3I, Bencana,
keracunan,KIPI, PTM) dlm rangka SKD KLB
c. Seksi Kesehatan Lingkungan (KL) makmin, air,
kualitas lingkungan, perumahan, kawasan dan
pengamanan limbah

Imunisasi
Adalah Pemberian vaksin, agar dapat
terlindungi dari penyakitpenyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

Manfaat penting dari


imunisasi
Adalah menurunkan
Angka Kesakitan,
kecacatan dan
Kematian Bayi akibat
PD3I

Jenis Penyelenggaraan Imunisasi


Permenkes No.42 th 2013 Penyelenggaraan Imunisasi

A. Imunisasi Wajib Pemerintah

B. Imunisasi Pilihan Swasta


Vaksin tidak disediakan
Pemerintah Pediacel, MMR dll
8

-BCG
-Polio 1

-DPT/HB/Hib 1
-Polio 2
-DPT/HB/Hib 2
-Polio 3
-DPT/HB/Hib 3
-Polio 4

CAMPAK

0-7 hr
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan

9 Bulan

Imunisasi
DPT/HB/Hib pada
usia 18 bulan dan
Campak pada usia
24 bulan

1 SD

2 SD

3 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH

DPT-HB-Hib

Status TT1 s.d TT5 :


Dihitung Sejak
Imunisasi Dasar Pada
Bayi

DPT-HB-Hib 2

3 TAHUN
DT Kelas 1
SD

5 TAHUN

Td Kelas 2 SD

10 TAHUN
Td Kelas 3 SD

25 TAHUN

TT WUS

PENYAKIT YANG DAPAT


DICEGAH DENGAN
IMUNISASI.
Ada 7 macam penyakit menular
yang dapat diupayakan pencegahan
dengan imunisasi.

POLIO
Disebabkan oleh : satu dari tiga virus yang
berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2
atau 3.
Gejala
- Lumpuh Layu akut

- Pada anak
berumur < 15 tahun
- Demam dan nyeri otot
- Kematian bisa terjadi karena
kelumpuhan
- Otot pernapasan
- Penyebaran melalui tinja yang
terkontaminasi

DIFTERI
Disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae
Gejala:
- Gelisah

- Aktifitas menurun
- Radang tenggorokan,
- Hilang nafsu makan
- Demam ringan,
- Dalam 2-3 hari timbul selaput
putih kebiru - biruan pada

Pertusis
Disebabkan bakteri
Bordetella pertussis
Disebut juga batuk rejan
atau batuk 100 hari.
Gejala :
-

Pilek,
Mata merah,
Bersin,
Demam
Batuk yang ringan
Batuk ringan yang lama-kelamaan
batuk menjadi parah dan menimbulkan
batuk
menggigil yang cepat dan keras.

TETANUS
Disebabkan oleh
Clostridium Tetani
Gejala :
- Kaku otot pd rahang, disertai

kaku pada leher,


-- Kesulitan
Kaku ototmenelan
perut,
- Berkeringat dan demam
-Pada bayi terdapat juga gejala
tiba tiba berhenti menetek (sucking)
antara 3 s/d 28 hari setelah lahir
-Gejala berikutnya adalah kejang
hebat dan tubuh menjadi kaku

CAMPAK
Disebabkan oleh Virus Myxovirus Viridae
Measles
Gejala :
- Demam,

Bercak kemerahan ,
Batuk, pilek,
Konjungtivitis (mata merah)
Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.

HEPATITIS B
Disebabkan oleh Virus Hepatitis B
Gejala :
- Demam, lemah, nafsu makan menurun
- Warna urin seperti teh pekat, kotoran
menjadi pucat (dempul )
- Warna kuning bisa terlihat pada
mata ataupun kulit.

PNEUMONIA &
MENINGITIS

Latar belakang
Pneumonia menyebabkan kematian terbesar pada anak
23% pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh
Haemophillus Influenzae tipe b (Hib). Penyebab lain
adalah pneumococcus, staphilococcus, streptococcus,
virus, dan jamur
Hib dan streptococcus pneumonia juga menyebabkan
meningitis yg dpt menimbulkan kecacatan dan
kematian pd anak
Meningitis radang pada selaput otak dan korda
spinalis (bagian dari sistem saraf pusat)
Gejala: demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran dan
kejang.

Latar belakang (2)


Penyebab Meningitis: virus, bakteri, dan jamur.
Meningitis akibat bakteri umumnya sangat parah dan
dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
Laporan CDC (2000); Hib dapat menyebabkan:
- meningitis (50%)
- epiglotitis (17%)
- pneumonia (15%)
- arthritis (8%)
- selulitis (6%)
- osteomyelitis (2%), dan
- bakteriemia (2%)

Latar belakang (3)


Infeksi Hib sering menyebabkan penyakit infeksi
serius dan fatal seperti meningitis (radang
selaput otak) dengan gejala demam, kaku
kuduk, penurunan kesadaran, kejang dan
kematian dan juga menyebabkan pneumonia.
Sebelum era vaksinasi Hib, penyakit akibat Hib
pada balita secara global (Estimasi WHO)
menyebabkan 3 juta anak menderita penyakit
serius per tahun dengan kematian 400,000
sehingga menjadi penyebab kematian nomor
satu.

INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu


disampaikan kepada orang tua

Manfaat dari vaksin yang diberikan


(contoh: BCG untuk mencegah
TBC)
Tanggal imunisasi dan pentingnya
KMS disimpan secara aman dan
bawa pada saat kunjungan berikut
Apa akibat ringan dapat dialami,
cara mengatasi dan tidak perlu
khawatir.
Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL)
untuk melindungi si buah hati
sebelum usianya 1 tahun.

SURVEILANS
- SURV PD3I AFP, TN, Campak (KLB &
CBMS), Pertusis, Difteri, Hept B
- SURV PM Diare, DBD, Hept A, dll
- SURV PTM Hipertensi, DM, Peny
Jantung, Paru, Kanker, Kecelakaan, dll
- SURV BENCANA banjir, tanah longsor,
puting beliung, dll
- SURV LAIN2 Keracunan makanan,
bahan kimia, pestisida, dll

P2 KUSTA
PENYEBAR LUASAN INFORMASI /PROMOSI KUSTA
PENEMUAN PENDERITA BARU
PASIF
: DI FASYANKES
AKTIF
: - SURVEY KONTAK SERUMAH
- SURVEY KONTAK INTENSIF
PENGOBATAN PENDERITA
MDT 6-18 BULAN
REAKSI DENGAN PREDNISON SELAMA 3
BULAN
PELACAKAN KASUS MANGKIR PENGOBATAN / DO
PERAWATAN KECACATAN
PEMBINAAN KPD (KELOMPOK PERAWATAN DIRI)
RUJUKAN KASUS REHABILITASI MEDIK KE RS
SUMBER GLAGAH MOJOKERTO

P2 KUSTA
RUJUKAN KASUS REAKSI BERAT
BERULANG KE RS DR.SOETOMO
SURABAYA
PEMBINAAN PETUGAS PUSKESMAS
PERTEMUAN TEKNIS KUSTA / OJT
VALIDASI DATA KUSTA
MONEV PETUGAS
PENCATATAN PELAPORAN ( KOHORT
KUSTA )
PENGAMBILAN LOGISTIK / OBAT KE
SURABAYA

P2 TB
PENYEBAR LUASAN INFORMASI /PROMOSI TB
PENEMUAN PENDERITA BARU DENGAN
KEGIATAN
PENJARINGAN SUSPEK
PEMBUATAN APUSAN UNTUK DIAGNOSA
PEMERIKSAAN SPC UNTUK DIAGNOSA
PEMBUATAN APUSAN UNTUK FOLLOW UP
PEMERIKSAAN SPC UNTUK FOLLOW UP
PENGOBATAN PENDERITA (OAT 6-8 BULAN )
PENCATATAN KOHORT PENDERITA
PENCATATAN KASUS PINDAH & RUJUKAN
( HOSPITAL DOTS LINKAGE )

P2 TB
PELACAKAN KASUS MANGKIR PENGOBATAN
CONTAC TRACING (KUNJUNGAN KONTAK SERUMAH )
PEMBINAAN RUMAH SAKIT (HDL)
PEMBINAAN PAGUYUBAN TB & PMO
CROSS CHECK KE LABORATORIUM INTERMIDIATE
PEMBINAAN PETUGAS PUSKESMAS
VALIDASI DATA KUSTA
MONEV PETUGAS
PENCATATAN PELAPORAN ( KOHORT KUSTA )
MONITORING LOGISTIK (OAT, LABORAT & FORM RR )
PENGAMBILAN LOGISTIK (OBAT & LAB ) KE
SURABAYA

P2 I S P A
PENEMUAN PENDERITA ISPA
(BALITA)
PNEUMONIA
PNEUMONIA BERAT
BATUK BUKAN PNEUMONIA

PENGOBATAN PENDERITA
PNEUMONIA BALITA
PENCATATAN / PELAPORAN ISPA
MONEV PETUGAS

P2 DIARE
PENEMUAN

PENDERITA DIARE (SEMUA

UMUR)
PENGOBATAN PENDERITA DIARE
PENCATATAN

/ PELAPORAN DIARE
MONEV PETUGAS

PRINSIP TATALAKSANA

LINTAS DIARE

1. ORALIT osmolaritas
rendah
2. Obat ZINC selama
10 hari
3. ASI dan Makanan
sesuai umur
4. Antibiotika selektif
5. Nasihat pada
ibu/pengasuh
32

P2 DBD
PENYULUHAN DBD
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
(PSN)
FOGGING (PENGASAPAN)
ABATISASI SELEKTIF
ABJ ( PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA)
PENGOBATAN /PERAWATAN PENDERITA
PENCATATAN / PELAPORAN DBD
MONEV PETUGAS
MAINTENANCE SWING FOG

P2 MALARIA
PENCARIAN PENDERITA MALARIA
ACD/PCD
PENGOBATAN PRESUMTIVE
PENDERITA MALARIA
PENYEMPROTAN LAGUNA
PEMBERSIHAN LUMUT PADA LAGUNA
PENYEBARAN IKAN KEPALA TIMAH
PENCATATAN / PELAPORAN MALARIA

SURVEILANS MIGRASI
Surveilans Migrasi :
Pemantauan penderita yang datang dari luar
wilayah terutama dari daerah endemis ke
wilayah Kabupaten/Kota.
a.Migrasi Lokal : dari P. Jawa
b.Migrasi Luar Jawa : dari Luar P Jawa
Metode Kegiatan :
Pengambilan SD tetes tebal kepada para
pendatang/ tersangka malaria
Pemeriksaan SD
Tempat Pemeriksaan Rujukan :
Bandealit (Curahnongko)
Pusk. Pakusari

P2 HIV - AIDS
PENYULUHAN HIV-AIDS
VCT PASIF & MOBILE VCT
CST
PELAYANAN KLINIK IMS
LJASS ( LAYANAN JARUM ALAT
SUNTIK STERIL)
PMTCT ( SUPPORT CAESAR )
PEMBERIAN SUSU FORMULA
PENDAMPINGAN KLIEN (HOME CARE)
PEMBINAAN ODHA
PITC

37

STBM
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
merupakan pendekatan untuk
merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode
pemicuan.
Indikator outcome STBM :
yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit
berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan
sanitasi dan perilaku.

Indikatoroutput STBM:
a.Setiap individu dan komunitas mempunyai akses
terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat
mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di
sembarang tempat.
b.
Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan
air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.
c.
Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum
dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah
makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas
cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga
semua orang mencuci tangan dengan benar.
d.
Setiap rumah tangga mengelola limbahnya
dengan benar.
e.
Setiap rumah tangga mengelola sampahnya
dengan benar.

Strategi Nasional STBM


Dalam Kepmenkes no 852/2008 disebutkan bahwa terdapat
6 (enam) strategi dalam Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yaitu:
1.Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling
environment);
2.Peningkatan kebutuhan (demand creation);
3.Peningkatan penyediaan (supply improvement);
4.Pengelolaan pengetahuan (knowledge management);
5.Pembiayaan;
6.Pemantauan dan evaluasi.

Dari 6 (enam) strategi tersebut, 3 (tiga) strategi


pertama merupakan strategi utama dalam
pelaksanaan program nasional STBM.
3 strategi ini disebut Komponen Sanitasi Total.

Vaksin

Reaksi

Onset interval

BCG

Adenitis supuratif
BCG osteitis
Disseminated BCGitis

Hepatitis B

Anafilaksis
Sindrom
Guillan-Barr
vaksin : plasma-derived)

Campak/
MMRa)

Kejang demam
Trombositopenia (kurang platelet)
Anafilaksis

Vaksin Polio Vaccine


Associated
oral
Poliomyelitis (VAPP)

2 6 bulan
1 12 bulan
1 12 bulan
0 1 jam
(jenis 1 6 minggu

Paralytic

Angka per juta dosis


100 1.000
1 700
2
12
5

5 12 hari
15 35 hari
0 1 jam

333
33
1 50

4 30 hari

1,4 3,4b)

Tetanus

Neuritis brakhialis
Anafilaksis
Abses steril

2 28 hari
0 1 jam
1 6 minggu

5 10
16
6 - 10

DTP

Menangis menjerit berkepanjangan


(>3 jam)
Kejang demam
Episode hipotonik hiporensponsif
Anafilaksis/syok
Ensefalopati

0 24 jam

1.000 60.000

0 3 hari
0 24 jam
0 1 jam
0 3 hari

570c)
570
20
0 1d)

Anda mungkin juga menyukai