Anda di halaman 1dari 19

[MODUL PRAKTIKUM]

DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

I. MEDIA TANAM
1. Pendahuluan
Keberhasilan perbanyakan tanaman dengan biji dipengaruhi oleh berbagai
faktor, misalnya kualitas biji, tersedianya air dan jenis media yang digunakan.
Media perkecambahan yang efektif untuk pembibitan adalah media yang berpori
dan berdrainase baik serta mampu mempertahankan kelembaban, kadar garam
rendah tetapi kemampuan menerima dan memasok unsur hara cukup baik, bebas
hama, penyakit, dan gulma
Media tanam diartikan sebagai media yang digunakan untuk menumbuhkan
tanaman/bahan

tanaman,

tempat

akar

atau

bakal

akar

tumbuh

dan

berkembang.Media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat akar berpegang


agar tajuk tanaman dapat tegak dan kokoh berdiri di atas media tersebut. Selain
itu, media tanam digunakan sebagai sarana untuk tanaman tumbuh karena
tanaman mendapatkan makanan dengan cara menyerap unsur hara yang
terkandung di dalam media tanam.
Media tanam terdiri atas media tanah dan bukan tanah.Media tanaman yang
paling umum digunakan adalah tanah.Sedangkan media tanamyang paling umum
digunakan adalah tanah. Tanah mengandung 45% butiran mineral, 25% air, 25%
udara dan 5% bahan organik.Bila komposisi unsur tersebut dalam keadaan yang
tepat, maka tanah tersebut sudah pasti dapat mendukung pertumbuhan suatu jenis
tanaman dengan baik.
Media tanam bukan tanah sendiri dibedakan menjadi 2 yakni media tanam
organik dan anorganik. Jenis media tanam bukan tanah baik yang organik maupun
anorganik dapat dijadikan media tanam secara mandiri atau sebagai campuran.
Jenis media tanam bukan tanah antara lain sekam padi, arang sekam padi, sabut
kelapa, kompos, humus, arang kayu, styrofom, vermikulit, pasir, kerikil,
rockwool, serbuk gergaji, kayu, dan peat moss. Bahan-bahan tersebut mempunyai
sifat-sifat yang berbeda-beda.Beberapa jenis media tanam memerlukan perlakuan
khusus selama digunakan budidaya tanaman, misalnya menyiram larutan pupuk
secara intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.Agar tanaman yang

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

dibudidayakan dapat tumbuhdengan baik, persiapan media tanam merupakan


salah satu langkah awal yang harus diperhatikan.
a) Media Tanah
Bahan tanam anorganik adalah bahan yang berasal dari proses pelapukan
batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan tersebut diakibatkan oleh
berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi-mekanik, dan kimiawi.
Berdasarkan bentuk dan ukuran, mineral yang berasal dari pelapukan batuan
induk dapat digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil, berukuran lebih dari
2 mm, pasir 2 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 0.002 mm dan liat
dengan ukuran < 0.002 mm.
Tanah yang subur dicirikan dengan adanya keseimbangan antar sifat fisik,
biologi dan kimia. Sifat fisik tanah dapat dilihat dari tekstur, struktur, porositas
dan konsistensinya. Tanah berdasarkan teksturnya dibedakan menjadi 3 yaitu
pasir, debu dan liat. Tanah yang baik ialah tanah yang memiliki komposisi
yang seimbang dari ke tiga jenis fraksi tanah tersebut sehingga memiliki ruang
pori yang memadai. Sedangkan struktur tanah yang dikehendaki oleh sebagian
besar tanaman ialah stuktur remah yang bersifat gembur sehingga akar dapat
tumbuh dengan optimal. Sifat biologi ditandai oleh jumlah dan keragaman
organisme di dalam tanah. Dan untuk sifat kimia membahas tentang kapasitas
tukar kation (KTK), PH, dan kandungan unsur hara dalam tanah.
b) Media Bukan Tanah
Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, media tanam dibedakanmenjadi bahan
organik dan anorganik.
a. Media Tanam Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
kebanyakan berasal dari komponen organisme hidup, misal bagian dari
tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.Penggunaan bahan
organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan bahan
anorganik karena bahan organik mampu menyediakan unsur hara bagi
tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki pori makro dan mikro yang
hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta
memiliki daya serap air yang tinggi.

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi


yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan
dihasilkan karbondioksida (CO2), air(H2O), dan mineral. Mineral yang
dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai
zat makanan. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai
media tanam antara lain :
1. Arang
Arang adalah bagian tanaman seperti batang, batok kelapa atau
sekam padi yang dibakar pada panas tertentu sehingga tidak sampai
menjadi abu.Media tanam ini sangat cocok digunakan untuk tanaman
anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi.Hal itu dikarenakan arang
kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak.
Media arang bersifat bufer (penyangga) dan tidak mudah lapuk
sehingga sulit ditumbuhi jamur atau cendawan yang dapat merugikan
tanaman.Media arang cenderung miskin akan unsur hara, oleh karena itu
perlu ditambahkan unsur hara.Sebelum digunakan sebagai media tanam,
media arang dipecah menjadi potongan kecil terlebih dahulu sehingga
memudahkan penempatan di dalam pot.
2. Batang Pakis
Batang

pakis

berasal

dari

tanaman

pakis

yang

sudah

tua.Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakan menjadi 2, yaitu


batang pakis hitam dan batang pakis coklat.Dari kedua jenis tersebut,
batang pakis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam.Batang
pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih
kering.Selain itu, batang pakis ini pun mudah dibentuk menjadi potongan
kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis.Batang pakis lazim digunakan
sebagai media tanam anggrek.
Kelemahan dari lempengan batang pakis ini adalah sering dihuni
oleh semut atau binatang kecil lain.Keunggulan media batang pakis,

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta
bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman.
3. Kompos
Kompos adalah media tanam yang berasal dari proses dekomposisi
tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan
sampah rumah tangga seperti bekas sayur dan buah. Kelebihan kompos
mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat tanah,
baik fisik, kimiawi, maupun biologis.Kompos yang baik untuk digunakan
sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara
sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya
(hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan
memiliki suhu ruang.
4. Moss
Moss berasal dari akar paku-pakuan atau
lumut yang banyak dijumpai di hutan.Moss
sering digunakan sebagai media tanam untuk
persemaian hingga pembungaan.Media ini
mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh
dan berkembang dengan leluasa.Media moss mampu mengikat air dengan
baik serta memiliki sistem drainase dan aerasi yang baik. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, moss dikombinasikan dengan media
tanam organik lainn, seperti kulit kayu, tanah gambut, atau daun kering.
5. Pupuk kandang
Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan, mengandung
unsurharamakro seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K) dan unsure
hara mikro.Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan
mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang
sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap
oleh tanaman.
Komposisi

kandungan

unsur

hara

pupuk

kandang

sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan,

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan,


serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam. Pupuk
kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah
matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam
pekat.Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk
mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.
6. Sabut kelapa (coco peat)
Sabut kelapa atau coco peat berasal
dari kulir luar buah kelapa atau biasa
disebut sabut kelapa.Sabut kelapa
sering

digunakan

sebagai

media

tanam untuk persemaian. Sabut kelapa mampu mengikat dan menyimpan


air, mengandung unsu hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium
(Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P). Sabut kelapa juga
mengandung tannin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelemahan dari media tanam sabut kelapa (cocopeat) adalah
Penggunaannya sebagai media tanam sebaiknya dilakukan di daerah yang
bercurah hujan rendah. Air hujan yang berlebihan dapat menyebabkan
media tanam ini mudah lapuk.Selain itu,tanaman pun menjadi cepat
membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit.Untuk mengatasi
pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dahulu di dalam larutan
fungisida. Jika dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada
media sabut kelapa harus lebih sering dilakukan karena sifatya yang cepat
lapuk sehingga mudah ditumbuhi jamur.
7. Sekam padi
Sekam padi adalah kulit biji gabah tanaman padi. Sekam padi bisa
berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar) yang memiliki
tingkat porositassama. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak
perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses
pembakaran. Sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C) yang
tinggi.Sekam mentah sebagai media tanam mudah mengikat air, tidak

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanamandan


tidak mudah menggumpal sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
sempurna.Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.
8. Humus
Humus adalah hasil pelapukan bahan organik oleh Jasad mikro dan
merupakan sumber energi jasad mikro tersebut. Humus sangat membantu
dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar
ion yang tinggisehingga bisa menyimpan unsur hara. Oleh karenanya,
dapat menunjang kesuburan tanah.Namun, media tanam ini mudah
ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan
aerasi yang ekstrim. Humus Juga memiliki tingkat porousitas yang rendah
sehingga akar tanaman tidak mampu menyerap air, Dengan demikian,
sebaiknya penggunaan humus sebagai media tanam perlu ditambahkan
media lain yang memiliki porousitas tinggi, misalnya tanah dan pasir.
b. Bahan Anorganik
Bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan sintetis atau kimia.
Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu :
1. Gel
Gel atau hidrogel adalah kristal polimer
yang sering digunakan sebagai media
tanam

bagi

tanaman

hidroponik.

Penggunaan media jenis ini sangat


praktis dan efisien karena tidak perlu
diganti, disiram atau dipupuk.
Hampir semua jenis tanaman hias indoor bisa ditanam dalam media
ini, misalnya philodendron dan anthurium.Namun, gel tidak cocok untuk
tanaman hias berakar keras, seperti adenium atau tanaman hias bonsai.Hal
itu bukan dikarenakan ketidakmampuan gel dalam memasok kebutuhan
air, tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras
sehingga bisa membuat vas pecah.Sebagian besar nursery lebih memilih

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak


jauh.Tujuannya agar kelembapan tanaman tetap terjaga.
2. Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk
menggantikan fungsi tanah.Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai
jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit
tanaman, dan perakaran stek batang tanaman.
Pasir memiliki pori berukuran besar (makro) oleh karena itu mudah
basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi
(ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah
terkikis oleh air atau angin.Oleh karenanya media pasir lebih
membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif.
Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan
dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau
bahan organik yang disesuaikan dengan jenis tanaman.
3. Kerikil
Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman
secara hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran
larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan
pertumbuhan akar. Kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif
rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak
dilakukan secara rutin.
Saat ini banyak dijumpai kerikil sintesis yang menyerupai batu
apung, yakni memiliki rongga udara sehingga memiliki bobot yang
ringan.Kelebihan kerikil sintesis adalah cukup baik dalam menyerap
air.Selain itu, sistem drainase yang dihasilkan juga baik sehingga tetap
dapat mempertahankan kelembapan dan sirkulasi udara dalam media
tanam.
4. Pecahan batu bata
Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai media
tanam.Ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

kecil, seperti kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 cm. Ukuran yang semakin
kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar
tanaman berlangsung lebih baik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media tanam ini
adalah kondisinya yang miskin hara.Selain itu, kebersihan dan kesterilan
pecahan batu bata yang belum tentu terjamin.Oleh karena itu, penggunaan
media ini perlu ditambahkan dengan pupuk kandang yang komposisi
haranya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Media pecahan batu bata tidak mudah melapuk, cocok digunakan
sebagai media tanam di dasar pot karena memiliki kemampuan drainase
dan aerasi yang baik.Tanaman yang sering menggunakan pecahan batu
bata sebagai media dasar pot adalah anggrek.
5. Spons (floralfoam)
Spons sangat ringan sehingga mudah
dipindah-pindahkan dan ditempatkan di
mana saja. Walaupun ringan, media jenis
ini tidak membutuhkan pemberat karena
setelah direndam atau disiram air akan
menjadi berat.
Media tanam spons mudah menyerap air dan unsur hara esensial yang
diberikan dalam bentuk larutan.Media ini tidak tahan lama karena mudah
hancur.Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut, spons sering
digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias bunga potong (cutting
flower).
6. Vermikulit dan perlit
Vermikulit adalah media anorganik steril
yang

dihasilkan

kepinga
potasium

mika
dan

dari

pemananasan

serta

mengandung

Halium.Vermikulit

merupakan media tanam yang memiliki


kemampuan kapasitas tukar kation tinggi, terutama dalam keadaan padat

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

dan pada saat basah. Vermikulit dapat menurunkan berat jenis, dan
meningkatkan daya serap air jika digunakan sebagai campuran media
tanaman. Jika digunakan sebagai campuran media tanam, vermikulit dapat
menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya absorpsi air sehingga bisa
dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
Perlit merupakan produk mineral berbobot ringan serta memiliki
kapasitas tukar kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai campuran
media tanam, fungsi perlit sama dengan Vermikulit, yakni menurunkan
berat jenis dan meningkatkan daya serap air.
Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya
dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman
dalam menyerap unsur-unsur hara.
8. Gabus (styrofoam)
Styrofoam merupakan bahan anorganik yang terbuat dari
kopolimerstyren

yang

dapat

dijadikan

sebagai

alternatif

media

tanam.Mulanya, styrofoam hanya digunakan sebagai media aklimatisasi


(penyesuaian diri) bagi tanaman sebelum ditanam di lahan. Proses
aklimatisasi tersebut hanya bersifat sementara.Styrofoam yang digunakan
berbentuk kubus jengan ukuran (1 x 1 x 1) cm.
2. Tujuan
a. Mengetahui berbagai jenis media tanam organik dan an organik
b. Mempelajari sifat beberapa jenis media tanam dan komposisi media tanam
untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
3.
a.

Metode
Pelaksana Praktikum
Peserta praktikum adalah mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi dan
Agribisnis semester 2

b.

Metode Pelaksanaan
1. Perlakuan Media Tanam
Terdiri dari 6 jenis media tanam yaitu :
-tanah
- pasir

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

- tanah + pasir (1 : 1)
- tanah + kompos (1 : 1)
- arang sekam
- serbuk gergaji
2. Poting Media Tanam
Siapkan 6 jenis media tanam, bersihkan dari bahan yang bukan media
tanam
Semua jenis media tanam ditempatkan dalam polibag hitam diameter 20
cm.
Polibag diisi media tanam hingga terisi 4/5 tinggi polibag atau dengan
menyisakan 5 cm dari atas polibag (jangan diisi penuh/rata tinggi
polibag)
Setiap perlakuan media tanam diulang 5 kali

3. Kelompok
Setiap kelompok (maksimum 20 mahasiswa) mempersiapkan 6 jenis
media tanamyang diulang 5 kali (30 polibag)
(Catatan untuk Dosen & Asisten Praktikum : Semua kelompok dari
peserta praktikum membuat perlakuan media tanam sebagaimana tersebut
diatas. DBT 2015 : 27 kelas sehingga terdapat 54 kelompok praktikum)
4. Pengamatan
Amati dan catat berat masing-masing media tanam pada setiap poibag
Amati dan catat volume masing-masing media tanam pada setiap
polibag
Amati dan catat volume air yang diperlukan oleh setiap media tanam
untuk mencapai Air Kapasitas Lapang
5. Waktu Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat praktikum berlangsung (1 hari praktikum)

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

II. BAHAN TANAM


1. Pendahuluan
Bahan tanam

adalah

bagian

tanaman

yang

digunakan

untuk

memulai/mengawali budidaya tanaman.Secara agronomis, bahan tanam dapat


dibedakan menjadi dua jenis yaitu benih dan bibit.
Benih adalah bahan tanam berupa biji, merupakan hasil pengabungan dua
gamet yang terjadi setelah polinasi, yang telah mengalami perlakuan sehingga
dapat

dijadikan

sarana

dalam

memperbanyak

tanaman.Polinasi

adalah

perpindahan polen dari anther ke stigma. Biji terdiri dari 3 bagian, yakni kulit biji,
endosperm dan embrio.Perbanyakan tanaman yang berasal dari biji disebut
perbanyakan generatif. Keuntungan bahan tanam generatif antara lain, mudah
untuk penanaman, tidak memerlukan wadah/tempat yang besar sehingga mudah
didistribusikan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu. Benih juga mudah
dikembangkan

menjadi

individu

baru

yang

unggul,

misal

benih

hibrida.Kelemahan perbanyakan generatif adalah biji sebagai penggabungan dari


dua gamet bisa mempunyai sifat yang tidak sama dengan induknya.
Biji : salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai unit penyebaran
(dispersal unit) perbanyakan tanaman secara alamiah
Bibit : benih yang telah berkecambah. Pembibitan/persemaian menurut
Sunaryono

&

Rismunandar

(1984)

ialah

menabur

atau

menyebartumbuhkan atau menanam biji/benih pada suatu tempat khusus


yang memenuhi persyaratan-persyaratan untuk tumbuhnya biji atau benih
hingga diperoleh perkecambahan atau pertunasan (bibit) yang cepat dan
baikPengertian bahan tanam
Benih : biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat
dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman
Benih menurut Undang undang RI No.12 Tahun 1992 tentang sistem
budidaya tanaman ketentuan umum Pasal 1 (a) 4 mengatakan : Benih tanaman
yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan
untuk memperbanyak/atau mengembangbiakkan tanaman. Benih tanaman yaitu
biji, bibit, stek, entres dan planlet.

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan yang menggunakan organ


vegetatif tanaman, misal stek batang, stek daun, stek akar, cangkok, okulasi,
grafting, dan kultur jaringan. Keuntungan penggunaan organ vegetatif sebagai
bahan tanam adalah tanaman baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Pada perbanyakan cangkok, budding dan grafting, tanaman bisa langsung
memasuki fase reproduktif karena tidak memerlukan fase vegetatif.Kelemahan
metode perbanyakan vegetative adalah memerlukan tempat/wadah yang besar
sehingga agak sulit dalam distribusi bibit.
Perbanyakan generatif, mengacu pada suatu pengertian perkawinan antara 2
tanaman induk yang terpilih melalui organ bunga pada salah satu induk, kemudian
terjadi penyerbukan dan menjadi buah dengan kandungan biji di dalamnya.
a. Macam- macam Perkembangbiakan Vegetatif
1. Perbanyakan vegetatif alami
Stolon
Batang yang menebal dan tumbuh secara horizontal sepanjang atau
tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada intervaltertentu
memunculkan tunas ke permukaan tanah. Contoh : Strawberry, kayu
apuh, arbei, semanggi, pegagan.

Corm
Pangkal batang yang membengkok dan memadat serta mengandung
cadangan makanan. Pada dasarnya cormus terdapat lubang tempat
tumbuhnya akar sedangkan di bagian atas (ujung) terdapat mata
tunas.Contoh: gladiol, bunga coklat.
Bulb (Umbi lapis)
Bahan tanaman yang terdiri dari suatu batang dan pipih yang pendek
berbentuk cawan dikelilingi sisik yang merupakan struktur seperti daun
berdaging, sisik ini menutupi tunas (titik tumbuh).Contoh: bawang,
tulip.
Tuber (Umbi batang)
Batang yang mempunyai daging tebal yang terdapat di dalam tanah
yang mengandungbeberapa mata tunas.Contoh: kentang, talas.
Rhizome

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Akar rimpang yang memiliki mata tunas baru dan tiap mata tunas akan
membengkok sebagai cadangan energy.Contohnya: jahe, kunyit.
Anakan
Hasil pembiakan vegetative induk yang berkembang sendiri yang
tumbuh di dekat tanaman induk.Contoh: sansiviera, bambu air.

2. Perbanyakan vegetative buatan


Tanpa perbaikan sifat
Setek (cutting)
Setek diartikan sebagai suatu perlakuan pemisahan/pemotongan
beberapa bagian tanaman, seperti daun, tunas,batang, agar bagianbagian tanaman tersebut membentuk ajar atau tanaman baru.
Cangkok
Cangkok adalah suatu cara perbanyakan vegetative tanaman dengan
membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian
tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Suatu bagian
batang (biasanya ujung) dikerat kulitnya hingga terlihat kayu. Bagian
yang terbuka ini lalu dibungkus dengan bahan yang dapat menyimpan
air dan kemudian dibebat dengan bahan kedap air. Setelah beberapa
minggu kar telah terbentuk dan anakan dipisah dari pohon induk.
Dengan perbaikan sifat
Okulasi
Okulasi adalah menempelkan mata tunas tanaman lain kepada batang
muda dan dari varietas yang sama, atau antara varietas dalam
spesies.Macam okulasi, yaitu : Okulasi bentuk batang, kotak, atau
persegi, okulasi bentuk T, kulasi bentuk miring.

Grafting (sambung tunas)

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Seni menyambung dua jaringan tanaman hidup sedemikian rupa


sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai
salah stu tanaman gabungan.Macam grafting, yaitu : side graft, cleft
graft, wdge, notch or saw-kerf graft, bark graft, approach graft, dan top
working.

b. Keuntungan Perbanyakan Vegetatif dan Generatif


Cara pebanyakan tanaman buah dapat di golongkan menjadi dua bagian yaitu
perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif.
Perbanyakan generatif (biji)
Keuntungan :
Sistemperakaranlebihkuat
Lebihmudah di perbanyak
Jangkawaktuberbuahlebih panjang
Kelemahan :
Waktuuntukmulaiberbuah lebih lama
Sifatturunantidaksama dengan induk
Ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit
untuk berkecambah
PerbanyakanVegetatif
Keuntungan :
Lebih cepat berbuah
Sifat turunan sesuai dengan induk

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan


Kelemahan :
perakarankurangbaik
lebihsulit di kerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu
jangka waktu berubah menjadi pendek
c. Faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif
Faktor Ekstern:
Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman.Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius - 37 derajat celcius. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.
Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuningkuningan (etiolasi).Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat
proses pertumbuhan.
jamur dan bakteri (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembab, bahan
tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan bakteri sehingga
menyebabkan kebusukan)
Faktor Intern
Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untukpemanjangan dan pembelahan sel,
hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk
mempercepat buah menjadi matang.

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

d. Macam- macam Tipe Perkecambahan


Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil
sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada bijinya yang nantinya
akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam
tanah. Misalnya jagung, kapri, semangka, melon, durian,dll.

Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan Epigeal adalah pertumbuhan memanjang yang
mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah,
sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. misalnya kacang tanah, kacang hijau,
kedelai, dan jarak.

2. Tujuan
a. Mengetahui macam bahan tanam generatif dan vegetatif
b. Mempelajari pola perkecambahan benih dan bibit
3.
a.

Metode
Pelaksana Praktikum
Peserta praktikum adalah mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi dan
Agribisnis semester 2

b.

Metode Pelaksanaan

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

1. Perlakuan
Terdapat 3 pola perlakuan bahan tanam.Pada setiap pola terdapat 5 jenis
bahan tanam, yakni masing-masing 2 bahan tanam generatif dan 3 bahan
tanam vegetatif. Pola perlakuan sebagai berikut :
Bahan tanam
Pola 1 :
a) Bahan tanam generatif
- Benih jagung (monokotil)
- Benih kacang tanah (dikotil)
b) Bahan tanam vegetatif
- Stek batang ubi kayu
- Stek daun zamia
- Umbi bawang merah
Pola 2 :
c) Bahan tanam generatif
- Benih jagung (monokotil)
- Benih kedelai (dikotil)
d) Bahan tanam vegetatif
- Stek batang tebu
- Stek daun cocor bebek
- Umbi Kentang
Pola 3 :
e) Bahan tanam generatif
- Benih jagung (monokotil)
- Benih kacang hijau (dikotil)
f) Bahan tanam vegetatif
- Stek batang ubi jalar
- Stek daun sansivera
- Pegagan
2. Penanaman Bahan Tanam
- Bahan tanam disiapkan sesuai perlakuan
- Benih ditanam dengan memasukkan benih kedalam media tanam
sedalam 2 cm, tepat ditengah polibag, kemudian ditutup media yang
halus. Setiap lubangditanam 2 benih.Sebelum benih ditanam diberi
pestisida Furadan 3 G.
- Stek batang tebu, dipotong 10 cm dan setiap potongan mempunyai 1
mata tunas
- Stek batang ubi jalar dipotong 20 cm
- Stek daun sansivera dipotong 20 cm

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

- Stek ditanam pada media tanam sedalam 3 5 cm.


- Umbi, atau stolon ditanam dengan memasukkan bahan tanam tersebut
kedalam tanah sedalam 2 - 3 cm, kemudian ditutup media yang halus.
- Setiap bahan tanam ditanam pada 6 jenis media.
3. Kelompok
Setiap kelompok terdiri maksimum 20 mahasiswa, menanam setiap jenis
bahan tanam pada 6 jenis media tanam, sehingga 6 bahan tanam akan
tertanam pada 30 polibag.
4. Waktu Pengamatan
Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 6 minggu
5. Pembersihan Bekas Praktikum
Setelah praktikum media dan bahan tanam selesai diamati selama 6
minggu, semua polibag harus dibersihkan.Media tanam dibongkar dan
dikumpulkan pada satu tempat.Plastik polibag bekas dikumpulkan dan
diserahkan asisten.

Tanaman
Jagung

Parameter Pengamatan
Tipe Perkecambahan, waktu benih berkecambah,

Kacang Hijau

Tinggi tanaman, jumlah daun


Tipe Perkecambahan, waktu benih berkecambah,

Kedelai

Tinggi tanaman, jumlah daun


Tipe Perkecambahan, waktu benih berkecambah,

Kacang Tanah

Tinggi tanaman, jumlah daun


Tipe Perkecambahan, waktu benih berkecambah,

Ubi Kayu

Tinggi tanaman, jumlah daun


Awal muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas,

Zamia

jumlah daun
Awal muncul tunas, Panjang tunas, jumlah daun,

Bawang Merah

Panjang akar (di akhir praktikum)


Awal muncul tunas, Panjang tanaman, jumlah
daun

[MODUL PRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYA TANAMAN

201
5

Cocor Bebek

Awal muncul tunas, Panjang tunas, jumlah tunas,

Kentang

jumlah daun
Awal muncul tunas, Panjang tanaman, jumlah

Sansivera

batang, jumlah daun


Awal muncul tunas, Panjang tunas, jumlah daun,

Pegagan

Panjang akar (di akhir praktikum)


Jumlah stolon, jumlah daun, jumlah tanaman,
panjang tanaman

Anda mungkin juga menyukai