Anda di halaman 1dari 35

LEPTOSPIROSIS

PENDAHULUAN
Leptospirosis :
Penyakit demam akut dengan gambaran klinis yang luas
disebabkan oleh
Leptospira, suatu bakteri golongan Spirochaeta.
Leptospira :
- organisme langsing benang 0,1 , panjang 6-12
- berlingkar rapat pada sumbu panjangnya
- hanya spesies interrogans yg patogen
- ada 180 serotipe dan 18 serogrup
1 Jenis serotipe gambaran klinis yg berbeda
1 gambaran klinis yg berbeda dpt disbbkan oleh berbagai
serotipe

EPIDEMIOLOGI
Semua mamalia dapat terinfeksi & sebarluaskan penyakit
Sumber infeksi :

> tikus
> landak
> anjing
> musang
> ternak
> burung
> ikan
> reptil

Transmisi :
1. Kontak dengan urin, darah atau organ dari binatang yg
terinfeksi
- Urin sapi yg terinfeksi : 100 jt Leptospira/ml
2. Kontak dengan lingkungan (tanah, air) yang terkontaminasi
Leptospira.
Organisme :
- Dapat hidup beberapa waktu dalam :
> air
> alam terbuka (ladang padi)
- Temperatur yg panas (25C), lembab, pH tanah/air 6,2-8
Kondisi yg optimal

Leptospira dapat bertahan hidup di :


> tanah yg sesuai s/d 43 hari
> air berminggu-minggu
Air tawar yg terkontaminasi !
Keseimbangan biologis (+) leptospira hewan
- Organisme dpt diam dlm tubulus ginjal hewan tanpa
menimbulkan
kerusakan
- Jika keseimbangan biologis (-) hewan sakit / mati
- Manusia : titik terakhir dari rantai penularan
Transmisi dari orang ke orang masih mungkin
Penyakit >> :
pada individu yg pekerjaannya berhubungan dgn ternak, babi,
anjing atau
air yg terkontaminasi.

PATOFISIOLOGI
Leptospira

* Luka di kulit
* Menembus jaringan mukosa
(konjungtiva, nasofaring dan vagina)

Ikut aliran darah

Menyebar ke seluruh tubuh


Leptospira juga dpt menembus : - serambi depan mata
- ruang sub arahnoid

Faktor yg bertanggung jawab virulensi ?


resistensi thd pemusnahan di dalam serum oleh neutrofil
Leptospira yg virulen mutasi avirulen
Leptospira yg lisis :
enzim, toksin atau metabolit lain yg timbulkan gejala2 klinis
Hemolisis :
hemolisin yg tersirkulasi diserap oleh eritrosit eritrosit lisis
Diatesis hemoragik :
kulit & mukosa
perdarahan GIT atau organ vital

Diatesa hemoragik :
1. Protrombin serum
- sdh dikoreksi dg pemberian vit K
2. Trombositopeni
- tdk selalu ditemukan
Refleksi dari kerusakan endotelium kapiler yg meluas
E/ ? diduga o/ toksin
Ikterus :
- Hemolisis bukan E/ ikterus; hanya pada yg berat
- Hemoglobinuria dpt (+) sblm ikterus (+)
- Anemia hanya (+) pada pasien ikterus

Gangguan fungsi hati :


1. Ikterus
2. Gangguan faktor pembekuan
3. Albumin
4. Globulin serum
Lain-lain :
- P fungsi hati (+)
- Nekrosis hati
- SGOT/SGPT sdkt
Gagal ginjal penyebab kematian
- Pembengkakan / nekrosis sel epitel tubulus ginjal (mg I)
- Fokus nekrosis pada epitel tubulus ginjal (mg II)

- Setelah mg II :
sel radang yg menginfiltrasi seluruh ginjal (medula &
korteks)
- Penurunan fungsi ginjal disebabkan o/ :
> Hipotensi
> Hipovolemia
> Kegagalan sirkulasi
- Gangguan aliran darah ke ginjal nefropati
- Perdarahan adrenal insufisiensi adrenal

Gangguan fungsi jantung :


> miokarditis
> perikarditis
> aritmia
hipoperfusi
Gangguan jantung ini aki/ sekunder dari :
> hipotensi
> gangguan elektrolit
> hipovolemia
> uremia

Mialgia :
Keluhan umum
akibat : vakuolisasi sitoplasma pada miofibril
Lain-lain :
> Pneumonia hemoragik akut
> hemoptisis
> meningitis
> meningoensefalitis
> ensefalitis
> radikulitis
> mielitis
> neuritis perifer

P titer antibodi di dalam serum


disertai
p antibodi di dalam cairan bola mata
(hampir tidak ada)

Leptospira masih dpt hidup berbulan-bulan


di serambi depan mata

Uveitis rekurens/kronik/laten
Pada leptospirosis

MANIFESTASI KLINIS
Leptospirosis :
Penyakit infeksi sistemik akut yang ditandai dengan
vaskulitis yang
menyeluruh
Karakteristik penyakit : bifasik
Kasus sub klinis >>
Masa inkubasi 7-12 hari (2-20 hari)
Perjalanan klinis : 2 fase

1. Fase I (fase septikemia)


- Berlangsung 4-7 hari
- Pada akhir fase ini : leptospira (-) dalam darah, cairan
serebrospinal,
jaringan lain kecuali dari :
> cairan aqueous humor mata
> parenkim ginjal
2. Fase II (fase imun)
- Awal : m titer antibodi Leptospira >>
- Berlangsung 4-30 hari
- Leptospiuria : 1 minggu s/d 1 bulan
- Peran antibiotik
- Meningitis, gangguan hati dan ginjal

Fase ke-3 (konvalesen)


- Antara minggu ke-2 dan ke-4
- Pada saat ini demam dan nyeri dapat timbul kembali
- Patogenesis fase ini ??
Leptospirosis pada kehamilan :
Kematian janin
Kasus leptospirosis :
1. Ikterus (10%)
2. An-ikterus (90%)

LEPTOSPIROSIS AN-IKTERIK
Fase septikemia :
didahului oleh :
> demam
> malaise
> nyeri otot
> nyeri kepala
> nyeri abdomen
Gejala ini (-) dengan lisisnya leptospira

Pemeriksaan fisis :
- Nyeri otot (betis, pingang dan abdomen)
- Konjungtiva :
> fotofobia
> nyeri mata
> perdarahan konjungtiva
- Dehidrasi
- Limfadenopati menyeluruh
- Hepatosplenomegali

- Ruam kulit badan :


> makula
> makulopapula
> urtikaria
> eritema
> petekia
> purpura hemoragik
> deskuamasi

- Gejala lain :
> faringitis
> artritis
> parotitis
> orkitis
> epididimitis
> prostatitis
> artralgia
> otitis media
> hipotensi
> dilatasi kandung empedu non-obstruktif

Fase Imun
Demam (tdk tinggi & singkat)
Uveitis
Ruam
Nyeri kepala
Meningitis (bervariasi) :
pleositosis cairan serebrospinal (7-21 hari 2-3 bulan)
gejala meningeal ()

- Bersamaan dengan m antibodi leptospira (-) pd c.


serebrospinal
(mg ke-2)
- Reaksi meningeal pd 80%
- Td meningitis 50%
Cairan serebrospinal :
- Jumlah sel : normal s/d 500 sel/ml
sel PMN > (awal fase imun) sel mononuklear >
- Protein
: normal s/d 300 mg/dl
- Glukosa
: normal

Dapat timbul pada atau setelah fase imun :


> ensefalitis
> spastisitas
> paralisis
> paralisis saraf kranial
> neuritis perifer
> nistagmus
> radikulitis
> kejang
> gangguan penglihatan
> mielitis
> sindroma menyerupai Guillain Barre

Gejala lain yg khas pada fase imun :


leptospiuria
- sementara
- tidak berkaitan dgn gangguan fungsi ginjal
Dapat ditemukan :
> proteinuria
> piuria
> hematuria mikroskopik
> azotemia ringan s/d sedang

LEPTOSPIROSIS IKTERIK (SINDROM WEIL)


Manifestasi berat (10%)
Gejala awal an-ikterik
Fase imun :

>
>
>
>

gangguan fungsi hati


gangguan fungsi ginjal
kegagalan sirkulasi
gangguan kesadaran

Angka mortalitas (5-10%)


Ikterus & azotemia >> ciri bifasik (-)

Demam yg menetap antara fase septikemia & fase imun


Demam > tinggi & > lama dari an-ikterik.
Ikterus mulai hari ke-3 atau mulai pd minggu ke-2.
Laboratorium :

> Kadar bilirubin bisa s/d 60-80 mg/dl (<20 mg/dl)


direk & indirek
> Alkali fosfatase
> Aktivitas protrombin plasma
> Albumin serum
> Hipoprotrombinemia

- Ikterus berat , dpt terjadi :


> gangguan fungsi ginjal
> kegagalan sirkulasi
> penyulit perdarahan
- Fase septikemia :
> Kelainan sedimen urin pada (80%)
> Proteinuria (ringan) >>
> Hematuri makroskopik & mikroskopik >>
diastesis hemoragik; bukan kerusakan
glomerulus
> Oliguria & anuria :
stlh minggu I
akibat hipotensi / syok / dehidrasi

- Jantung () :
> gagal jantung kongestif
> kolaps kardiovaskular
> EKG abnormal dan non spesifik (90%)
- Hiponatremia :
> pada kasus ikterik yg berat
> terapi : pembatasan cairan

DIAGNOSIS
Harus dipikirkan pada semua kasus demam dengan :
anamnesis kontak dengan binatang atau tanah/air yang
terkontaminasi
urin hewan; terlebih lagi bila ada gejala akut :
- demam
- menggigil
- mialgia
- kekeruhan konjungtiva
- nyeri kepala
- mual
- muntah

Diagnosis pasti :
1. Leptospira dapat diisolasi dari cairan tubuh
2. Gambaran klinis yang sesuai dengan leptospirosis
3. Adanya kenaikan titer antibodi 4 x lipat antara fase akut
dan
konvalesen.

LABORATORIUM
1. Identifikasi Organisme
a. darah & cairan serebrospinal fase septikemia
b. urin fase imun
c. biopsi jaringan
- Jumlah yg sdkt & waktu lama utk tumbuh
diperlukan > 1 biakan selama 5-6 minggu dlm ruang
gelap
- Cairan tubuh : media Fletcher
- Leptospira dpt bertahan 11 hari dlm darah dgn
antikoagulan
- Tehnik fluoresens antibodi pd jaringan atau cairan tubuh
- Mikroskop fase kontras / lapangan gelap :
diperlukan konsentrasi leptospira 10.000-20.000/mm

2. Uji Serologik
- Lebih sering digunakan
- Bahan :
> serum
> cairan serebrospinal
> urin
> empedu
> cairan bola mata
- Macroscopic slide agglutination test organisme mati
- Microscopic agglutination test organisme hidup : ELISA

PENGOBATAN
Antibiotik : efek ??
diberikan sebelum organisme merusak endotel pembuluh
darah dan
berbagai organ atau jaringan.
Leptospira : self limiting dgn prognosa yg cukup baik
- Penisilin G
- Tetrasiklin

: 6-8 juta U/m2/hari IV dalam 6 dosis (7 hari)


: 10-20 mg/kgBB/hari IV dalam 4 dosis (7 hari)

Suportif :
- Cairan & balans elektrolit
Th/ spesifik :
- Gagal ginjal akut/dehidrasi/ gagal sirkulasi

PROGNOSIS
-

Umumnya baik, tgt :


virulensi kuman & daya tahan tubuh pasien

Mortalitas
1. Usia
: - anak > dewasa
- mortalitas > 51 tahun : 56%
2. Ikterik : - mortalitas jadi 15-40%
- an-ikterik mortalitas >

Sekuele
lesi ginjal akut baik : disfungsi tubular ()

PENCEGAHAN
Kebersihan :
- Peternakan
- Kolam renang
- TPH (tempat pemotongan hewan)
Imunisasi :
- Pekerja dengan risiko tinggi
- Hewan

Anda mungkin juga menyukai