Anda di halaman 1dari 22

STERILISASI

Produk fermentasi dihasilkan dari suatu


kultur mikroorganisma tertentu atau
beberapa mikroorganisme dalam media
fermentasi.
Fermentasi membutuhkan ribuan liter media
fermentasi steril dan jutaan liter udara steril.
Selain itu limbah industri fermentasi yang
menggunakan sel-sel DNA rekombinasi harus
bebas dari sel-sel tersebut karena dapat
mengganggu/merusak sel-sel lain di
lingkungan.

Jika fermentasi dimasuki oleh


mikroorganisma asing
1. Produktivitas fermentasi menurun, karena
media fermentasi harus menunjang
pertumbuhan mikroorganisma produktif
dan mikroorganisma kontaminan.
2. Bila fermentasi merupakan sistem
kontinyu, kontaminan dapat tumbuh
melebihi mikroorganisma produktif.
3. Mikroorganisma asing akan
mengkontaminasi produk akhir misal pada
produksi protein sel tunggal (PST).

4. Kontaminan menghasilkan senyawa


yang menyulitkan proses ekstraksi
produk akhir.
5. Kontaminan dapat mendegradasi
produk akhir, contoh : pada fermentasi
antibiotika yang dikontaminasi bakteri
yang tahan terhadap inhibisi antibiotika.
6. Kontaminasi fermentasi bakteri oleh
phage (virus) dapat menyebabkan lisis
pada kultur tersebut.

Kontaminasi dapat dicegah/dikurangi


dengan cara :
Menggunakan inokulum murni untuk
memulai fermentasi
Mensterilisasi media fermentasi yang akan
digunakan
Mensterilisasi bioreaktor
Menstrerilisasi semua bahan yang akan
ditambahkan pada fermentor selama proses
berlangsung.
Mempertahankan kondisi aseptik selama
proses berlangsung.

Sterilisasi adalah proses


pemusnahan mikroorganisma
dengan cara pemanasan, radiasi
atau kimiawi.
Kematian sel adalah kegagalan
sel, spora atau virus untuk
bereproduksi atau bergerminasi
pada lingkungan yang
menguntungkan

Metoda Sterilisasi
Pemanasan dengan steam, lebih
ekonomis, untuk sterilisasi peralatan
besar yang tahan terhadap panas,
sterilisasi liquid dalam jumlah besar.
Radiasi sinar ultraviolet (UV) pada panjang
gelombang 260 nm (paling efektif). Sinar
UV sangat kuat diabsorbsi oleh asam
nukleat sehingga molekul mengalami
eksitasi dan menyebabkan penyimpangan
reaksi (kerusakan).

Irradiasi, energi tinggi , kemampuan


penetrasi kuat
Kelebihan : sifat letal tinggi, kenaikan suhu
bahan kecil sekali sehingga bahan tetap
segar, penetrasi tinggi dan merata, tidak
meninggalkan residu dalam bahan pangan.
Kekurangan : dapat menyebabkan induksi
mutagenik, karsinogenik atau faktor-faktor
toksik, dosis untuk membunuh mikroba
lebih besar dari dosis letal manusia
sehingga diperlukan faktor-faktor
pengamanan.

Efektif untuk sterilisasi permukaan. Untuk


sterilisasi air jernih, intensitas sinar UV
berkurang 2/3nya untuk setiap
kedalaman 5 cm. Senyawa protein (pada
susu) mengabsorbsi sinar UV dengan
kuat, ketebalan 0,1 mm mengabsorbsi
energi 90%.
Tidak efektif untuk liquid dengan jumlah
partikel tersuspensi tinggi atau padatan.
Cost dan keselamatan sering menjadi
pertimbangan untuk sterilisasi skala
besar.

Bahan kimia, dengan syarat tidak


beracun untuk manusia.
Etilen oksida : sterilisasi peralatan
70% etanol-air diasamkan dengan HCl
(pH 2) dapat membunuh sel dan spora:
sterilisasi peralatan.
Larutan sodium hipoklorit (30%) :
sterilisasi peralatan kecil dan sensitif
terhadap panas.
Ozon : tidak biasa digunakan untuk
sterilisasi media fermentasi karena
dapat merusak kualitas medium.

Metoda Sterilisasi Media


Metoda Sterilisasi Batch
Vessel dilengkapi dengan jacket atau coil
pemanas.
Sterilisasi dilakukan in situ atau terpisah
dengan beberapa keperluan :
Satu vesssel sterilisasi melayani beberapa
buah fermentor
Media disterilisasi dalam konsentrasi tinggi
dan diencerkan dalam fermentor dengan air
steril.
Vessel sterilisasi untuk media yang viskos
dilengkapi dengan pengaduk

Keuntungan sterilisasi batch


Peralatan lebih murah harganya
Resiko kontaminasi lebih rendah
Kontrol secara manual lebih
mudah

Kelemahan sterilisasi batch


Termal lag (waktu pemanasan dan
pendinginan kembali) terlalu lama
sehingga tidak efektif untuk
sterilisasi spora
Pemanasan terlalu lama akan
merusak vitamin dan protein,
terbentuk karamelisasi gula,
sehingga mengurangi kualitas media.

Profil sterilisasi secara batch

Metoda
Sterilisasi
Kontinyu
meliputi 3 tahap proses yaitu media
dipanaskan
sampai
temperatur
sterilisasi,
media
dipertahankan
beberapa
saat
di
temperatur
sterilisasi dan media didinginkan
sampai temperatur fermentasi
Tipe sterilisasi kontinu adalah :
1.Continous plate heat exchanger
2.Continous injector flash cooler

Keuntungan sterilisasi kontinyu


Pemanasan dan pendinginan berlangsung
cepat high-temperatur, short-exposure ,
hemat waktu dan steam
Lebih unggul dalam pemeliharaan kualitas
medium
Mudah untuk scale up
Lebih mudah pengontrolan secara otomatis
Korosi dalam fermentor dapat dikurangi
Degradasi nutrien dapat diminimalisasi

Continous Plate Heat Exchanger

Profil Penurunan Temperatur


Continous Plate Heat Exchanger

Continous Injector Flash Cooler


Steam diinjeksi langsung pada media tidak
steril, memiliki waktu pemanasan dan
pendinginan terpendek.
Keuntungan : untuk media yang memiliki
padatan tersuspensi, biaya rendah, mudah
dalam pemeliharaan dan pembersihan,
effisiensi penggunaan steam tinggi.
Kelemahan : terjadi pembentukan busa
selama proses pemanasan dan pendinginan,
kontak langsung dengan steam
mengakibatkan pengenceran oleh kondensat
sehingga dibutuhkan clean steam.

Continous Injector Flash


Cooler

Sterilisasi Fermentor
Fermentor disterilisasi terpisah
sebelum media steril dimasukkan.
Metoda yang dipakai adalah dengan
penggunaan jacket dan coil pemanas
; sparging steam ke seluruh bagian
fermentor (tekanan steam 15 psia,
20 menit).

Sterilisasi Gas/Udara
Fermentasi aerobik membutuhkan udara 0,1-1
vol.gas/vol.liquid. menit sehingga untuk
fermentasi aerobik selama 5 hari dibutuhkan
2.108 liter udara steril. Konsentrasi mikroba di
udara 1-10 mikroba/lt.
Tiga metoda yang digunakan untuk sterilisasi
udara adalah : panas, filtrasi melalui material
fibrous (cotton, glass fibre, steel wool dengan
pori-pori 0,5-15 m) atau material granular
(polytetraflourethylene pori-pori 0,2 m).

Sterilisasi dengan udara panas


dilakukan dengan menggunakan
kompresor udara adiabatic (suhu
udara 150 220oC).
Udara panas dan kering kurang efektif
untuk membunuh spora dibandingkan
pemanasan beruap.
Udara yang keluar cepat menjadi
dingin dan pipa yang menghubungkan
antra kompresor dan fermentor sukar
untuk dijaga kesterilannya. Masalah
yang paling banyak didapatkan dari
metoda filtrasi adalah penurunan
tekanan (pressure drop).

Anda mungkin juga menyukai