Anda di halaman 1dari 45

HENTI JANTUNG

NS. DESI DWI ASTUTI, S.KEP

Pengertian

Penghentian tiba tiba aktivitas


pompa jantung efektif,
mengakibatkan penghentian
sirkulasi

Etiologi

Sebab- sebab pernapasan


Pemutusan aliran oksigen
Penyebab sirkulasi

l
lanjutan..
S
l ebab- sebab pernapasan :
Hipoksia (gangguan jalan napas seperti
sumbatan pangkal lidah di hipofaring pada
orang tidak sadar, atau sumbatan jalan napas
karena aspirasi isi lambung dan cairan
lambung)
Depresi pernapasan (keracunan), kelumpuhan
otot-otot napas, keracunan dan kelebihan obat

Lanjutan,..

Pemutusan aliran oksigen


kematian jantung mendadak
(fibrilasi ventrikel)
penyakit penyakit
serebrovaskuler

lanjutan
Penyebab sirkulasi
Syok Hipovolemik karena perdarahan
Reaksi Anafilaktik
Kasus tenggelam dalam air tawar/garam
Over dosis obat, contoh obat anestesi
Ketidakseimbangan elektrolit
Gangguan automatisasi dan hantaran dengan
manifestasi gangguan irama jantung dan blok
hantaran

Tanda henti jantung


Pulsasi arteri karotis tidak teraba
Dispnue, henti napas 15- 30 detik
Ketidaksadaran 10- 20 detik
Dilatasi pupil dan tidak reaktif 60-90
detik
Keadaan penurunan mental dalam

RESUSITASI JANTUNG PARU


Suatu tindakan darurat atau bantuan
hidup dasar, sebagai suatu usaha untuk
mengembalikan keadaan henti napas dan
atau henti jantung (kematian klinis) ke
fungsi optimal, guna mencegah kematian
biologis.

KETERLAMBATAN BHD

Keterlambatan
BHD

Kemungkinan
berhasil

1 menit

98 dari 100

3 menit

50 dari 100

10 menit

1 dari 100

Indikasi Bantuan Hidup Dasar


Henti Napas : henti napas ditandai
dengan tidak adanya gerakan dada
dan aliran udara pernapasan dari
korban/ pasien
Henti Jantung : tidak teraba nya
nadi terutama nadi carotis

2. Menepuk bahu klien (nilai respon)

3. Segera berteriak Meminta


pertolongan

lanjutan
4. Memperbaiki posisi pasien
posisi supine
bila pasien tidak memberikan respon: tempatkan
pada permukaan datar dan keras
Bila curiga cedera spinal : pindahkan pasien dengan
cara kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan
(log roll/ in-line)
5. Memperbaiki posisi penolong
Posisi penolong : di samping pasien / diatas kepala
(kranial) pasien

Lanjutan,.
B. Survei Primer
1. AIRWAY (JALAN NAFAS)
a. Pemeriksaan jalan napas : jangan lakukan
head tild sebelum pastikan tidak ada
sumbatan jalan napas.
b. Membuka jalan napas : head tild chin lift
atau jaw thrust

Airway (Jalan napas)

Lanjutan,.

2. Breathing
memastikan pasien tidak
bernapas : melihat (look),
mendengar (listen), merasakan
(feel) < 10 detik

Lanjutan,.

APNUE, NAFAS ABNORMAL, NAFAS


TIDAK ADEKUAT
1.
2.
3.
4.

Memberikan bantuan napas


Hembusan nafas : 2x hembusan nafas
Waktu/hembusan : 1,5- 2 detik
Volume : 700- 1000 ml ( 10 ml/kg BB) atau
sampai terlihat dada pasien mengembang
( mulut ke mulut, mulut ke mask)

Lanjutan,.

MULUT KE
MULUT

Mulut ke
mask

Mulut ke
stoma

Bag valve mask

Lanjutan,.

3. Sirkulasi
Pastikan tidak ada denyut
jantung
Pada arteri karotis atau brakhialis
(anak) < 10 detik

Lanjutan,.

Lanjutan,.
lakukan kompresi 30 kali
Pada bawah mid sternum, diantara 2 putting
susu dengan posisi tangan menggunakan
metode rib margin
Kedalaman kompresi jantung minimal 2 inci ( 5
cm)
Kompresi jantung luar 30 kali (satu atau 2
penolong ) membutuhkan waktu 18 detik
Kecepatan kompresi min 100x/menit

Lanjutan,..

Posisi penolong

RJP Sebelum dan Sesudah Intubasi


Sebelum intubasi
Dewasa (> 8 th) = Rasio 30:2 (utk 1&
2 penolong)
Khusus : Anak (1-8 th) dan bayi (< 1
th) = 30:2 (1 penolong) 15:2 (2
penolong)

Lanjutan,.

Setelah intubasi
kompresi 100x/mnt
ventilasi 8-10x/mnt
5 x siklus 30:2

Evaluasi
Sikulasi (-) : teruskan kompresi +
ventilasi ( 5 siklus)
Sirkulasi (+) Nafas (-) : nafas buatan
10 x/menit
Sikulasi (+) nafas (+) : posisi sisi
mantap, jaga jalan napas

RJP DIHENTIKAN
Kembalinya
Ada

ventilasi & sirkulasi spontan

yg lebih bertanggung jawab

Penolong

lelah atau sudah 30 menit tdk


ada respon.

Adanya
Tanda

DNAR

kematian yg irreversibel

RJP TDK DILAKUKAN


:

rigor mortis, dekapitasi

Sebelumnya

dengan fungsi vital yg


sdh sangat jelek dg terapi
maksimal

Bila

menolong korban akan


membahayakan penolongDNAR (Do
Not Attempt Resuscitation)

Tanda

kematian

Fraktur

iga & sternum,sering terjadi terutama pd orang


tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur
iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.

Pneumothorax
Hemothorax
Kontusio

paru

Laserasi

hati dan limpa, posisi tangan yg terlalu


rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah
heper (limpa)

Emboli

lemak

DEFIBRILASI DAN
KARDIOVERSI
Defibrilasi : DC shock asinkron,
digunakan pada VF/VT tanpa denyut
Kardioversi : DC shock secar sinkron
digunakan pada AF, VT ada denyut
DC shock : kejutan elektrik arus searah,
terkontrol pada jantung untuk atasi
takiaritmia.

Gambar

INDIKASI DEFIBRILASI :
VENTRIKEL FIBRILASI
VENTRIKEL TAKIKARDI
PEA
ASISTOLE

VENTRIKEL FIBRILASI

KARDIOVERSI
Indikasi :
Ventrikel

takhikardi

Supraventrikular
Atrial

flutter

Atrial

fibrilasi

takhikardi

Dengan hemodinamik yg tdk setabil


Energi

dimulai dari 50 joule

Terencana/Perlu

persiapan

ATRIAL FLUTTER DAN ATRIAL


FIBRILASI

Ventrikel Takhikardi (VT)

Supraventrikular takhikardi (SVT)

ELEKTRIK DC. SHOCK


Manual (Monofasik)
Otomatis ( Bifasik), mampu analisa &
beri saran. Energi 150- 175 J
Arus listrik berbanding lurus energi,
berbanding terbalik tahanan transtorakal
Disalurkan melalui dua pedal
(sternal/anterior & apeks/posterior)

PERSIAPAN ALAT & PENDERITA


Mesin DC Shock
EKG monitor
Jelly Elektrode
Puasa beberapa jam (kecuali darurat) agar tidak
muntah
Alat/ obat resusitasi
Terapi oksigen
Peralatan suction / kateter suction

Kegagalan defibrilasi/ kardioversi


Hipoksia yang belum teratasi
gangguan keseimbangan asam basa
Obat- obatan
Hambatan transtorakal
Posisi pedal tidak tepat

INDIKASI
VF

: 100J, 200J, 300J, 360J

VT : 50 J, 100J

Atrial Flutter : 25J- 50J

Atrial fibrilasi : 100- 200J

SVT : 75-100J

Torsade

de Pointes 50-200 J

Energi

tidak tergantung berat badan, kecuali anak


anak 2 J/kg

Pasien

digitalis, energi 10- 50 J

DOKUMENTASI
TTV sebelum dan sesudah DC Shock
Kesadaran
EKG sebelum dan sesudah energi
diberikan
Nama yang melakukan DC shock
Komplikasi yang timbul

SELAMAT BELAJAR

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai