Anda di halaman 1dari 35

Teknik Sampling dan Metodologi Penelitian

Oleh : Farizi Rachman, S.Si dan Rahandini Lukita, S.Si, M.Si, M.Sc.

Filosofi Sampling Statistics


..Sesaat setelah Obuchi terpilih menjadi
Perdana Menteri Jepang. Ada sebuah Polling
menunjukkan 70% masyarakat tidak
mempercayai Obuchi...
..Bagi Obuchi, angka 70% itu amat
merisaukan, itu seperti 70% masyarakat
Jepang berdiri didepan gedung pemerintahan
menggelar demonstrasi Anti Obuchi..
(Metodologi Polling, Eriyanto)

REVIEW

REVIEW
Statistika
Statistik

?
Sampling ?
Populasi ?
Sampel ?

TEKNIK
SAMPLING

Teknik Sampling
Berdasarkan Cara Pengambilan Sampel:
1.
Probability Sampling
2.
Non Probability Sampling
Visualisasi 2

Visualisasi 1
6

SAMPLING dan INFERENCE


Population
Random selection

parameters
, ,, P

Sample

Statistics
2

X , S , s, p ...
Inference on population
parameters

Estimasi dan Pengujian

Fungsi dari Punya


VR
DISTRIBUSI SAMPLING

JENIS TEKNIK SAMPLING


Probability Sampling

TEKNIK SAMPLING

Non Probability Sampling

Teknik Sampling
Berdasarkan Cara Pengambilan
Sampelnya:
Probability Sampling: setiap elemen dari
populasi mempunyai probabilitas kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Terdiri
dari: Simple Random Sampling, Systematic
Sampling, Startified Sampling, Cluster Sampling
dan Teknik Sampling lainnya.

Non Probability Sampling: setiap elemen yang


dipilih hanya berdasarkan pertimbangan dari
peneliti. Terdiri dari : Convienience Sampling,
Judgmental Sampling, Quota Sampling, dan
Snowball Sampling.

1. Probability Sampling

10

Simple Random Sampling: setiap elemen


dari populasi telah diketahui dan mempunyai
probabilitas yang sama untuk terpilih.
Systematic Sampling: Sampel yang dipilih
dengan cara memilih secara random titik
awal dan memilih setiap elemen ke-i dari
sampling frame.
Cluster Sampling: Sampel yang dipilih dari
populasi yang dibagi menjadi kelompok (area
sampling) dan setiap unitnya dipilih secara
acak.
Startified Sampling: suatu sampel yang
diambil dari beberapa level/strata yang
terdapat dalam populasi

Simple Random Sampling

Setiap unsur memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sample.


Contoh:
Dalam Populasi Sample Mahasiswa PPNS sebanyak 3000, berarti
setiap mahasiswa memiliki peluang 1/3000 untuk dipilih menjadi
sample. Jika kita mengambil sample sebanyak 100, maka kesempatan
seseorang terpilih menjadi sample sebanyak 100/3000 =1/30.
Angka tersebut bisa disebut Sample Fraction

Sampling Sistematik
Suatu sampel yang diperoleh dengan cara pemilihan acak terhadap
satu elemen dari k elemen pertama dalam kerangka sampling dan
setiap elemen ke k berikutnya disebut sebagai suatu sampel
sistematik 1 dalam k.
Proses pengambilan sampel sistematik
1,2, 3, , k, k+1, k+2, k+3, , 2k, 2k+1, 2k+2, , 3k, , (N-1)k, (N-1)k+1, ,N

dst
1

Pilih satu elemen secara acak dari sini

Elemen terpilih berikutnya ditambah k dst s/d interval ke n

Langkah-langkah

Elemen/ unit sampling diberi nomor urut dari 1


sampai dengan N.
Tentukan panjang
interval pengamatan sistematik
N
yaitu k
n

Berdasarkan nomor urut tersebut bagi menjadi n


kelompok yang masing-masing kelompok pan-jang
intervalnya adalah k ( memuat k elemen/unit)
Lakukan pemilihan satu unit sampling secara acak
dari k unit pertama ( kelompok pertama ; dengan
nomor urut 1 k) dengan bantuan tabel bilangan
acak.
Pemilihan berikutnya didasarkan pada nomor urut
yang terpilih pada kelompok pertama tadi, nomor
berikutnya ditambahkan k; misal dari k unit
kelompok pertama (1, 2, 3, ..., i, ..., k-1, k) terpilih
secara acak no. i, maka unit sampling berikut yang
harus diamati adalah yang ke (i + k), (i + 2k), (i +
3k), ..., (i +(n-1)k)

Contoh

N = 1200,
dan n = 60

sampling fraction = N/n = 1200/60


= 20

Daftar nama unit dari 1 s/d 1200

Pemilihan satu angka acak antara 1 dan


20 (mis : 8)

unit pertama terpilih = unit ke-8


pada
daftar

unit ke-2 = 8 + 20 = unit ke-28

Cluster Sampling
Populasi klaster, terdiri dari M klaster
M
masing-masing berukuran N
i Ndengan
i N
i 1

Klaster I Klaster II
Klaster M
( N1 )

( N2 )

Klaster III

...

( N3 )

( NM )
Pengambilan Dengan SAS

Sampel klaster terdiri dari m


klaster masing-masing
berukuran Ni dalam hal ini
i = 1,
Klaster I Klaster
II
Klaster m
( N1 )
y11
( Nm )

( N2 )
y 21

y1N1

y m1
ym2

y12

2, , m

y2 N2

y mN m

Contoh Cluster Wilayah


Jawa Timur

Sampling Stratifikasi

$$%#*
@ ##
%
%% *#

$@
%

STARTUM
STARTUM 22
(N
(N22 ))

@
# @ %
* * @
* $
$ % **

STRATUM
STRATUM 11
(N
(N11 ))

##

$
% # #

POPULASI (N)

**
*

#
@
$$
@@

$$$

STRATUM 5
(N5 )

%%

POPULASI
TERSTRATA
(N = N1+N2+N3+N4+N5 )

Non Probability Sampling

19

Convienience Sampling: Sampel yang dipilih


berdasarkan pertimbangan pewawancara dengan
memilih orang pada waktu dan tempat tertentu,
contoh survai di jalanan, quisioner di majalah/koran,
hanya disarankan untuk eksploratory riset.
Judgmental Sampling: sampel yang dipilih
berdasarkan pertimbangan peneliti karena dianggap
sesuai dengan tujuan risetnya, metode ini murah,
cepat tetapi hasilnya tak bisa dijadikan generalisasi
dengan populasi yang ditentukan.
Quota Sampling: terdapat dua tahap dalam
memilih sampel
Tahap I memilih katagori yang ada dalam
populasi
Tahap II menentukan jumlah sampel untuk setiap
katagori
Snowball Sampling: suatu sampel yang diambil

SAMPLING
penghitungan jumlah sample yang dibutuhkan
dalam sampling, dapat diselesaikan dengan
metode berikut:

CONTOH
Kita akan meneliti pengaruh
upah terhadap semangat
kerja pada karyawan PT.
Bintang Kecil. Di dalam PT
tersebut terdapat 130 orang
karyawan. Dengan tingkat
kesalahan pengambilan
sampel sebesar 5%, berapa
jumlah sampel minimal yang
harus diambil ?

130
n
98,11
2
1 130(0,05)

METODOLOGI PENELITIAN

22

Contoh Penelitian

Analisis Pengaruh Time dan Pressure terhadap


ketebalan botol proses Blow Molding
menggunakan metode Taguchi.

Analisis pengaruh parameter Injection Molding


terhadap dimensi produk fitting lampu
berbahan polypropylene menggunakan desain
faktorial

Macam-macam Metode Penelitian


1.
2.
3.

24

Metode Penelitian Historis


Metode Penelitian Deskriptif
Metode Penelitian Korelasional

Metode Penelitian Historis


Pengertian penelitian historis
Metode penelitian historis adalah usaha
untuk mempelajari dan menggali fakta-fakta
dan menyusun kesimpulan mengenai peristiwaperistiwa masa lampau.
Metode penellitian historis adalah untuk
merekonstruksi penelitian masa lampau secara
sistematis dan obyektif, melalui kegiatan
pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesis
dari bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat

25

Metode Penelitian Historis


Tujuan Penelitian Historis:
Membuat orang menyadari apa saja
penelitian yang sudah dilakukan di masa lalu.
Mempelajari bagaimana penelitian telah
dilakukan pada masa lalu, dan untuk melihat
apakah dapat diaplikasikan di masa sekarang.
Membantu memperediksi hasil penelitian
setelahnya.
Membantu menguji hipotesis yang berkenaan
dengan hubungan atau kecenderungan.

1.
2.

3.
4.

26

Ciri-ciri penelitian Historis


Penelitian historis lebih bergantung
pada data yang diobservasi orang lain di
masa lampau.
Berlainan dengan anggapan yang
popular, penelitian harus tertib, ketatm
sistematism dan tuntas.
Penelitian historis tergantung kepada
dua macam yaitu primer dan sekunder.
Terdapat dua macam kritik yaitu internal
dan eksternal.

1.

2.

3.
4.

27

Langkah-langkah penelitian historis


Merumuskan masalah
Mengevaluasi sumber penelitian.
Hipotesis dan generalisasi dalam
penelitian sebelumnnya.
Penulisan laporan penelitian

1.
2.
3.
4.

28

Penelitian Deskriptif
Memusatkan perhatian pada
permasalahan yang ada pada saat
penelitian diliakukan.
Menggambarkan fakta-fakta tentang
masalah yang sedang diselidiki, dan
diiringi dengan interpretasi ilmiah.

1.

2.

29

Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif.


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Merumuskan masalah.
Menentukan jenis data yang diperlukan
Menentukan prosedur pengumpulan data.
Menentukan Prosedur pengolahan data/.
Pengolahan data terkait dengan jenis data
yang dikumpulkan
Interpretasi data.

Metode Korelasional
. Suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan
dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih

Metode Korelasional
Ciri-ciri Analisa Korelasional:
1.
2.
3.
4.

Mempelajari hubungan dua variabel atau


lebih.
Derajat hubungan variabel-variable
dinyatakan dalam indeks koefisien korelasi
Studi mengharuskan adanya hipotesis.
Hipotesis yang diuji didasarkan atas teori
yang telah ada.

Metode Korelasional
Proses Dasar Penelitian Korelasional:
1.
2.
3.
4.

Penentuan Permasalahan
Sampel dan Pemilihan Instrumen.
Desain dan Prosedur.
Analisis Data dan Interpretasi.

Nilai Korelasi (r)

Nilai r = 0,20 0,35 menunjukkan hubungan


dua variabel lemah walaupun signifikan.
Nilai r = 0,35 0,65 menunjukkan hubungan
sedang, umumnya signifikant pada lebih 1%,
hubungan tersebut berguna untuk analisis
prediksi.
Nilai r = 0,65 0,85 menunjukkan hubungan
cukup tinggi yang memungkinkan peneliti
melakukan prediksi yang tepat.
Nilai r => 0,85 menunjukkan hubungan
antarvariabel tinggi.

END OF SLIDES
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai