Anda di halaman 1dari 1

Degenerasi nervus vestibular

Penurunan jumlah sel-sel rambut paralel dengan degenerasi serabutserabut nervus vestibular yang mengirimkan informasi ke VNC pada batang otak
(Engstorm, Bergstrom & Rosenhall, 1974). Pengurangan serabut-serabut saraf ini
mulai pada dekade ke-5 (Bergstrom, 1973a; Bergstrom, 1973b). Pengurangan
tersebut kira-kira 40% dari jumlah serabut ditemukan pada individu berusia 7585 tahun dibandingkan dengan orang yang lebih muda (Bergstrom, 1973a;
Bergstrom, 1973b). Seseorang yang berusia antara 10-20 tahun mempunyai
rata-rata 18.000 serabut dibandingkan seseorang yang berusia lebih dari 80
tahun yang mempunyai kira-kira 11.000 serabut. Pada orang tua juga terdapat
kehilangan inervasi epitel sensorik. Diameter serabut nervus vestibular
meningkat seriring usia, mulai dari baru lahir sampai dewasa; walaupun orang
yang tua menunjukkan penipisan diameter serabut. Terdapat juga kerusakan
serabut saraf yang tebal, khususnya serabut saraf bermielin yang tebal, yang
mepersarafi sel-sel rambut krista tipe I (Bergstrom, 1973a; Bergstrom, 1973b).
Jumlah sel-sel ganglion vestibular juga menurun seiring usia, dengan
kemunduran curam pada rata-rata jumlah sel saat umur 60 tahun (Richter,
1980).
Adanya amyloid bodies telah terdeteksi pada akar sarap vestibulocochlear
(VIII) (Fujii, Goto, Okada, Kida & Kikuchi, 1996). Area rata-rata amyloid bodies ini
cenderung meningkat sesuai usia, fungsinya secara signifikan tidak diketahui.
Kista-kista besar berisi material basofilik juga telah dilaporkan terdapat
dalam krista individu orang tua. Rosenhall (1974) menemukan bahwa kista-kista
ini dibatasi oleh krista dari dua kanalis semisirkularis horizontal atau utrikulus
atau sakulus. Dia menyatakan bahwa krista tersebut lebih rentan karena efek
penuaan daripada epitel sensorik (makula) dari utrikulus dan sakulus. Richter
(1980) menemukan inklusi basofilik intraepitel di dalam krista kanalis horizontal
dan makula utrikulus dan kista basofilik yang lebih besar di dalam krista.
Terdapat peningkatan densitas inklusi ini sesuai usia dan penurunan densitas
sesuai dengan peningkatan jumlah sel-sel rambut. Richter (1980) menyatakan
bahwa degenerasi sel-sel rambut menimbulkan inklusi bodi ini di dalam ujung
saraf epitel sensorik; bagaimanapun, hipotesis ini perlu dibuktikan.
Degenerasi nukleus vestibular batang otak
Lopez, Honrubia dan Baloh (1997) telah melaporkan kerusakan saraf di
dalam VNC batang otak sekitar 3% tiap dekade, mulai usia 40 tahun. Kehilangan
ini paling banyak pada nukleus vestibular superior dan paling sedikit pada
nukleus vestibular media. Penurunan jumlah sel ini beriringan dengan penurunan
yang signifikan pada volume dan densitas saraf di dalam nukleus vestibular.
Akumulasi deposit lipofuscin pada badan sel juga mengakibatkan peningkatan
jumlah neuron-neuron besar (>500um2) pada orang yang lebih tua (Lopez et al,
1997).
Akhir-akhir ini, Alvarez, Diaz, Suarez, Fernandez, Delrey, Navarro dan Tolivia
(1998) telah mendapatkan kehilangan neuron yang paling besar di dalam
nukleus vestibular manusia. Dengan membandingkan jumlah total neuron pada
yang berusia 35 tahun sampai 89 tahun, mereka meneliti terdapat penurunan
hampir 40%, juga penurunan diameter inti sel.
Studi lain pada binatang menemukan bahwa penuaan berkaitan dengan
perkembangan dari pembengkakan akson abnormal di dalam VNC, yang berisi
densitas tinggi neurofilamen dan deposit granular (Takeuchi, Takeuchi, Muashima
& Setooshima, 1997). Fungsi signifikan pada kelainan ini tidak diketahui pada
saat sekarang.

Anda mungkin juga menyukai