Anda di halaman 1dari 20

c c

   



 c     
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan
elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan
tubuh adalah larutan yang terdiri dari dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit
masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan
didistribusi keseluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit kedalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangancairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan
yang lainnya. Jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.

  


 
Agar Mahasiswa dapat Mengetahui bagaimana pemberian cairan
peroral

  
Agar mahasiswa dapat melaksanakan:
1. emberian cairan peroral
2. enilaian keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Evaluasi asuhan keperawatan

    
Makalah ini tediri dari:
P Kata pengantar
P paftar isi
BAB I terdiri dari:
P endahuluan
P matar belakang masalah
P ¯ujuan umum dan khusus
P "istematika penulisan
BAB II terdiri dari:
P Materi perencanaan keperawatan dalam pemberian cairan peroral
BAB III terdiri dari:
P enutup
P Kesimpulan
P "aran
pAF¯AR "¯AKA
c c
  !    " "" c #  
 $ 


% #  & 
Cairan tubuh adalah cairan yang terdapat dalam tubuh manusia, yang pada
dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Cairan Ekstra sel
2. Cairan Intera sel
Cairan ekstrasel terdiri dari cairan intertisial (CI") dan cairan intravaskuler.
Cairan intertisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel
tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. "edangkan
cairan intra sel adalah cairan didalam membrane sel yang berisi substansi
terlarut atau solute yang penting untuk keseimbangan cairan serta untuk
metabolisme intrasel. Membentuk 40% berat tubuh.
¯ubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran cairan.
 Fungsi cairan tubuh
É Membentuk struktur tubuh
É "arana transportasi
É Metabolisme sel
É elarut elektrolit dan non elektrolit
É Memelihara suhu tubuh
 Komponen cairan
É Air, Fungsinya :
% "ebagai elarut
% "ebagai Reaksi Kimia
% ntuk Metabolisme
É Elektrolit
% Ya dan K
Ya terdapat lebih banyak di ekstra sel dan berfungsi untuk
mempertahankan isotonitas. Ya dan K memberikan link kimia
listrik yang penting untuk kontraksi otot dan transmisi impuls
saraf.
% Chloride (Cm)
Berperan sebagai electron netral di luar intrasel. Cm ini lebih
banyak pada cairan lambung dan keringat. Berfungsi mengatur
keseimbangan asam basa.
pidalam tubuh manusia terdiri dari berbagai elektrolit, dan digolongkan
menjadi 2 yaitu :
 Elektrolit yang bermuatan ion positif disebut kation, yang termasuk
kation antara lain : Mg, Ya, K, Ca.
 Elektron yang bermuatan ion negativ juga disebut anion. Yang
termasuk golongan anion antara lain : Hco (bikarbonat), "o (sufat), CI
(klorida).



  % #  & 
É ntuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi, cairan dan
elektrolit sesuai dengan program pengobatan.
É Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
É Memberikan cairan kepada pasien yang mengalami kekurangan
cairan atau hipovolume.
É Menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh.


  ' ( ' #  & 
1. Cairan Isotonik adalah larutan cairan untuk mengganti cairan dan
elektrolit yang keadaan elektrolit dan cairannya tersebut seimbang.
2. Cairan Hipertonis adalah larutan cairan untuk mengganti cairan
dan elektrolit yang keadaan cairan lebih banyak kehilangan air dari
pada elektrolit.
3. Cairan Hipotonis adalah larutan cairan untuk mengganti cairan dan
elektrolit yang keadaan ketika tubuh kita lebih banyak kehilangan
elektrolit dari pada air.


 ) ) &  ) 
Indikasi :
É Mencegah dan mengobati ³kekeurangan cairan´ (dehidrasi) akibat
diare, mencret dan muntaber.
Kontraindikasi :
É Mual atau pun muntah-muntah.

 rinsip 6 Benar :
1. Benar Obat
2. Benar posis
3. Benar asien
4. Benar Rute
5. Benar Waktu
6. Benar endokumentasian


*  ' ( ' ) 
pehidrasi dibagi menjadi 3 macam yaitu :
 pehidrasi ringan. pehidrasi ringan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
É Kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,2 ± 2 liter
 pehidrasi sedang. pehidrasi sedang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
É Kehilangan cairan mencapai 5 ± 10% BB atau 2 ± 4 liter
É Mata terlihat cekung
 pehidrasi berat. pehidrasi berat mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
É engeluaran cairan sebanyak 4 - 6 liter atau mencapai 10% BB
tubuh
É Hipotensi
É ¯urgor kilik jelek
É liguria
É Yadi dan napas meningkat


+  ,$ - 
Ingesti : ¯ergantung usia dan berat badan

 Kebutuhan Air


MI/ 24 jam MI/ kg BB
3 hari 250 - 300 80 ± 100
1 tahun 1150 - 1300 120 ± 135
2 tahun 1350 ± 1500 115 ± 125
4 tahun 1600 ± 1800 100 ± 110
10 tahun 2000 - 2500 70 ± 85
14 tahun 2200 ± 2700 50 ± 60
18 tahun 2200 ± 2700 40 ± 50
pewasa 2400 - 2600 20 ± 30


.  (  % #  & 
1. ersiapan Alat
a. Meja/ Baki
b. "krem
c. "edotan
d. "endok Obat
e. Gelas kuran
f. Air minum (hangat)
g. map/ ¯issue
h. erlak
i. Buku catatan
j. Jenis dan nama cairan

2. ersiapan erawat


a. "alam terapetik disampaikan pada klien
b. Informasikan tentang cairan peroral yang akan diberikan
(jenis cairan, indikasi, kontraindikasi dan efek semping)
disampaikan dengan jelas.
c. Informasi prosedur tindakn pemberian cairan oral
disampaikan pada pasien dengan terperinci
d. osisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur (Bantu
pasien duduk)

3. ersiapan mingkungan


a. Atur tempat tidur
b. astikan kenyamanan pasien
c. ntuk menjaga privasi pasien pasang "kerem

4. emberian Obat


a. Cuci tangan
b. eriksa 5B (Benar obat, benar dosis, benar pasien, benar
rute, benar waktu)
c. metakan baki disamping pasien
d. asangkan perlak/ kain pada pasien
e. ¯anyakan kepada pasien apakah meminum cairan dengan
dibantu atau sendiri
f. ¯uangkan jenis cairan kedalam cangkir sesuai kebutuhan
yang diperlukan
g. Cairan diberikan dengan tepat
h. ¯uangkanlah cairan tersebut yang telah bubuk kedalam gelas
i. ¯anya pasien dapat minum dengan gelas atau tidak. Apabila
tidak dapat langsung menggunakan gelas, pakai sedotan
j. Bantu pasien saat meminum cairan tersebut
k. asien didampingi sampai ia selesai meminum cairan
tersebut
l. sapkan tissue pada mulut pasien
m. Bereskan kembali perlengkapan pemberian cairan peroral
n. Cuci tangan dilakukan dengan benar

5. Evaluasi
Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan, secara umum
dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan elektrolit dengan ditunjukan oleh adanya
keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran berat badan
sesuai dengan tinggi badan atau dengan adanya penurunan turgor
kulit karena kekurangan cairan elektrolit.

    %  #  )  & 


 
   - )    '  
É - #  
 Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa
haus. usat pengendalian rasa haus berada di dalam hipotalamus di
otak. "timulus fisikologis utama y\terhadap pusat rasa haus adalah
peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. "el-
sel reseplor yang disebut Osmoreseptor secara terus-menerus
memantau osmolalitas. Apabila kehilangan cairan terlalu banyak,
osmoreseptor akan mendeteksi kehilangan tersebut dan
mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya, factor lain yang
mempengaruhi pusat ras haus keringnya membran mukosa faring
dan mulut, angiotensin II, kehilangan kalium, dan factor-faktor
pisikologis (potter dan perry 1995). 
 Air dapat juga diperoleh dari asupan makanan, seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, dan daging, serta dari oksidasi bahan
makanan selama proses pencernaan. "ekitar 220 ml air juga
diperoduksi setiap hari selama metabolism karbohidrat, protein,
dan lemak berlangsung (Weldy, 1992). Asupan cairan melalui
mulut (oral) dimungkinkan jika kondisi individu sadar. Bayi, klien
yang mengalami kerusakan B  atau psikologis, beberapa
lansia, dank lien   
B tidak dapat merasakan atau merespon
mekanisme rasa haus yang terjadi pada diri mereka. Akibatnya
mereka beresiko mengalami dehidrasi. 

¯abel 45-2 Rata-rata Haluaran


cairan setiap hari pada
orang dewasa dengan
berat badan 70 kg
Organ atau system Jumlah (Mm)

Ginjal 1500
Kulit
Kehilangan tak kasat mata 600-900
Kehilangan kasat mata 600
aru-paru 400
"aluran pencernaan 100
Jumlah total 3200-3500

É   #  
 Cairan terutama dikeluarkan melalui ginjal dan saluran
gastrointestinal. Rata-rata hilangnya cairan setiap hari terangkum
dalam table 45-2.
ada orang dewasa, ginjal setiap menit menerima sekitar
125 ml plasma untuk disaring dan memproduksi urine sekitar 60
ml (40 sampai 80 ml) dalam setiap jam atau total sekitar 1,5 dalam
satu hari (horne etal, 1991). Jumlah urine yang di produksi ginjal di
pengaruhi oleh hormon antidiuretik (antidiuretic hormone, ApH)
dan aldosteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi ekspresi air
danatrium serta distimulasi oleh perubahan volume darah.
 Kehilangan air melalui kulit terutama di atur oleh sistem
saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar keringat. "timulasi
kelenjar keringat dapat di hasilkan dari olahraga otot, peningkatan
suhu lingkungan, dan peningkatan aktifitas metabolik seperti yang
terjadi pada saat seseorang mengalami demam (febris).
Kehilangan air tak kasat mata (insensible water loss, IWm)
terjadi terus-menerus dan tidak dapat dirasakan oleh individu.
Rata-rata hilangnya air yang tidak terasa dari kulit orang dewasa
ini sekitar 6 ml/kg/24 jam (horne et al, 1991) terjadi melalui
keringat yang berlebihan dan dapat dirasakan oleh individu.
Jumlah pengeluaran keringat yang dapat dirasakan ini berhubungan
langsung dengan banyak olahraga, suhu lingkungan, dan aktivitas
metabolik. "eiring dengan peningkatan faktor-faktor tersebut,
produksi keringat dan kehilangan air melalui kulit juga meningkat.
"Wm dapat mencapai 1000 ml atau lebih dalam 24 jam, terantung
pada ltihan fisik dan uhu ntubuh ertasuhu lingkungan. (Horne et al,
1991). 
 aru-paru juga mengalami kehilangan air yang tidak dapat
dirasakan dengan jumlah rata-rata 400 ml setiap hari (Horne et al,
1991) . Kehilangan cairan dapat meningkatkan sebagai respon
terhadap adanya perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan,
seperti yang terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga berat,
atau seseorang yang sedang demam. "elain itu, alat untuk
memberikan oksigen dapat meningkatkan kehilangan air yang tidak
dirasakan dari paru-paru. Hal ini dapat terjadi karena oksigen lebih
kering dari pada udara diruangan. 
 Rata-rata kehilangan cairan dari saluran pencernaan adalah
sekitar 100 ml / hari. Muntah atau diare akan meningkatkan cairan
karena hal tersebut mencegah absorpsi normal air dan elektrolit
yang telah disekresi melalui proses pencernaan.

      ) %  #  )  & 


 Ketidak seimbangan cairan
¯ipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah isotonik dan
osmolar. Kekurangan dan kelebihan isotonik terjadi jika air dan
elektrolit diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama.
Baiknya, ketidakseimbangan osmolar adalah kehilangan atau
kelebihan air saja sehingga konsentrasi (osmolalitas) serum
dipengaruhi. ¯ipe ketidakseimbangan yang lain, yakni sindrom
ruang ketiga, terjadi ketika cairan terperangkap didalam suatu
ruangan dan cairan berada di ruangan tersebut tidak mudah
ditukar dengan cairan ekstrasel.
É Ketidakseimbangan isotonic
engukuran volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang
hilang berada didalam proporsi isotonik. Kadar elektrolit
dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi
ketidakseimbangan lain. Klien yang beresiko mengalami
kekurangan volume cairan ini dalah klie yang mengalami
kehilangan cairan dan elektrolit melalui saluran
gastrointestinal, misalnya akibat muntah, diare, atau fistula.
Bayi dan lansia paling cepat terkena pengaruh akibat
kehilangan cairan dan elaktrolit ini (Weldy, 1992)
. enyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-
obatan diuretik, keringat yang banyak, demam, dan
penurunan asupan peroral.
Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium
mempertahankan proporsi isotonik sehingga menyebabkan
hipervolemia tanpa disertai perubahan kadar elektrolit
serum. Klien yang beresiko mengalami kelebihan volume
cairan ini meliputi klien yang menderita gagal jantung
kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.
É Ketidakseimbangan osmolar
Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi) terjadi jika ada
kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit yang
propesional, terutama natrium, atau jika terdapat
peningkatan substansi yang diperoleh melalui osmosis aktif.
Hal ini menyebabkan kadar natrium serum dan osmolalitas
(konsentrasi) serta dehidrasi intrasel meningkat.
Ketidakseimbangan hiposmolar (kelebihan cairan) terjadi
ketika asupan cairan berlebihan (polidipsi psikogenik) atau
sekresi ApH berlebihan. Efek keseluruhannya adalah dilusi
(pengencaran) volume cairan ekstrasel disertai osmosis air
kedalam sel (mong et al, 1993). "el-sel otak sangat sensitif
dan proses ini dapat menyebabkan edema serebral, yang
dapat menyebabkan penurunan level kesadaran, koma, dan
bahan kematian.
 Ketidakseimbangan Elektrolit
É Ketidakseimbangan natrium
Ketika terjadi kehilangan natrium, tubuh mula-mula
beradaptasi dengan menurunkan ekskresi air untuk
mempertahankan osmolalitas serum tetap berada dalam kadar
yang mendekati normal. Apabila kehilangan natrium
berlanjut, tubuh akan berupaya untuk mempertahankan
volume darah. Akibatnya, proporsi natrium di dalam cairan
ekstrasel berkurang. Yamun, hiponatremia yang disebabkan
oleh kehilangan natrium, dapat menyebabkan kolaps pada
pembuluh darah dan syok. Apabila kekurangan yang terjadi
hanya kekurangan natrium, maka kehilangan volume cairan
ekstrasel akan bermakna, suatu kondisi yang berbeda dari
hiponatrmia, yang berhubungan dengan peningkatan atau
normalnya volume cairan ekstrasel. Hiponatremia berat pada
kadar natrium serum 120 mEq/m menyebabkan perubahan
neurologis dan pada kadar natrium serum 110 mEq/m sksn
menyebabkan perubahan neurologis yang tidak dapat pulih
kembali bahkan dapat menyebabkan kematian.
É Ketidak seimbangan kalium
Hipokalemia merupakan nsuatu kondisi ketika jumlah kalium
yang bersikulasi di dalam cairan ekstrasel tidak adekuat.
Apabila parah, hipokalemia dapat mempengaruhi kondisi
jantung dengan menyebabkan ketidakteraturan yang
berbahaya bagi jantung. Karena rentang normal kalium
terlalu pendek, maka toleransi terjadinya fluktuasi dalam
kadar kalium serum juga kecil.
É Ketidak seimbangan kalsium
Hiperkalsemia adalah peningkatan konsentrasi total kalsium
dalam serum dan peningkatan kalsium yang terionisasi.
"ering kali, hiperkalsemia merupakan suatu gejala dari
penyakit pokok yang menyebabkan resorpsi tulang
berkebihan disertai pelepasan kalsium.
É Ketidak seimbangan magnesium
Hipomagnesemia terjadi ketika kadar konsentrasi serum
turun sampai di bawah 1,5 mEq/m. enyebahb
hipomagnesemia menyebabkan gejala yang mirip dengan
hipokalsemia. Magnesium bekerja secara langsung pada
sambungan neuromuskular. Hipermagnesemia menurunkan
eksitabilitas sel-sel otot.
É Ketidak seimbangan klorida
Hipoloremia terjadi jika kadar klorida serum turun sampai di
bawah 100 mEq/m. muntah/drainase nasogastrik atau
drainase fistula yang berlebihan yang lama dapat
menyebabkan hipokloremia.

   '    - /   01&#  2

piagnosa Kerawatan: Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan


kehilangan aktif cairan gastrointestinal melalui muntah
pefinisi: Kekurangan volume cairan adalah suatu keadaan pada individu
yang mengalami dehidrasi intrasel vaskular, atau selular yang berhubungan
dengan kehilangan yang aktif
¯ujuan Hasil yang Intervensi Rasional
diharapkan
Klien memiliki ¯anda-tanda vital
keseimbangan kembali normal
cairan, dalam 24 jam
elektrolit,dalam 48
jam

Berat badan stabil porong dan Menelan


pada 25 januari ukur sejumlah cairan yang
kecil asupan sedikit dapat
cairan yang mencegah
mengandung rasa ingin
elektrolit muntah yang
lebih lanjut.
Cairan yamg
mengandung
elektrolit
mencegah
kehilangan
cairan lebih
lanjut

Haluaran urine Anjurkan klien Menelan air


meningkat untuk tidak murni
(70ml/jam) pada meminum air menyebabka
24 januari murni n
peningkatan
natrium
didalam
lambung
karena tubuh
berupaya
untuk
membuat air
isotonik
sehingga
dapat terjadi
absorpsi

Berat jenis urine Beri antiemetik Jika muntah


menurun (1,030) parental sebelum
pada 24 januari perprogram cairan IV
dokter diabsorpsi,
Modifikasi maka
lingkungan kehilangan
untuk air dan
meminimalkan elektrolit
stimulus yang dapat lebih
dapat banyak
merangsang
muntah (mis,
meminimalkan
aroma
taksedap)

Klien memiliki erbanyak Hal ini


turgor kulit yang tirah baring. mencegah
elstis pada 24 kur jumlah terstimulasin
januari muntah ya pusat
muntah di
otak
Gerakan
cepat dan
mendadak
menstimulasi
muntah

Klien menyatakan kur jumlah Hal ini


bahwa ia tidak haluaran cairan memungkink
merasa haus atau dan banyaknya an cairan dan
lemah pada 25 diuresis elektrolit
januari yang hilang
digantikan
dalam
jumlah yang
Klien tidak muntah tepat
pada 26 januari Implementasik Cairan ini
an program akan
yang telah menggantika
ditetapkan oleh n cairan yang
dokter untuk hilang akibat
memberikan muntah
cairan dalam
parenteral yang jumlah yang
mengandung tepat
elektrolit jika
klien muntah
dalam jangka
waktu lama.
kur asupan
cairan ini.

¯ J AY ¯IYpAKAY HA"Im AKHIR


EVAm A¯IF YAYG
pIHARA KAY
Klien memiliki Inspeksi adanya ¯urgor kulit yang
keseimbangan cairan, edema kulit atau kulit elastis akan
elektrolit, dan darah yang kering dan bersisik. kembali
2.2.4 Evaluasi Asuhan
Keperawatan

alpasi turgor kulit yang Membran mukosa


tidak elastis, edema, atau klien akan lembab,
denyut nadi yang lemah. ¯idak ada keluhan
Inspeksi rongga mulut haus.
untuk mengetahui adanya
membran mukosa yang
kering, berlendir, Berat badan akan
penurunan saliva, dan stabil pada nilai
kerut longitudinal pada normal.
lidah.
¯imbang berat badan dan Haluaran urine
ketahui adanya akan >70 ml/jam.
pertambahan dan Berat jenis urine
penurunan berat badan. berkisar 1,010-
Observasi tanda 1,020.
chvostek, anuria, atau
oliguria.
Auskultasi suara paru ¯anda-tanda vital
tambahan dan suara akan kembali ke
jantung ketiga atau nilai dasar.
distritmia.
papatkan tanda-tanda
vital untuk mengetahui
adanya takikardia, ¯idak ada muntah.
bradikardia, hipotensi,
hipertensi, dan hipotensi
ortostatik.
papatkan hasil
laboratorium dan pantau
tingkat elektrolit yang
tidak normal.
c c




- 
Cairan tubuh adalah cairan yang terdapat dalam tubuh manusia, yang pada
dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
3. Cairan Ekstra sel
4. Cairan Intera sel
Cairan ekstrasel terdiri dari cairan intertisial (CI") dan cairan
intravaskuler. Cairan intertisial mengisi ruangan yang berada diantara
sebagian besar sel tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan cairan
tubuh. "edangkan cairan intra sel adalah cairan didalam membrane sel yang
berisi substansi terlarut atau solute yang penting untuk keseimbangan cairan
serta untuk metabolisme intrasel. Membentuk 40% berat tubuh.

   


























 3   

Anda mungkin juga menyukai