PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Melaksanakan tugas mata kuliah Seminar Agama Islam.
2. Mengamalkan Ilmu dalam kehidupan sehari – hari.
3. Menjauhi larangan Allah dengan Ilmu yang kita dapatkan.
4. Mengetahui seberapa penting Ilmu pengetahuan itu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu adalah cahaya yang bisa menerangi setiap langkah kita untuk
melakukan setiap perbuatan, sehingga kita tidak terjerumus pada jurang
kenistaan.
Pembicaraan tentang ilmu panjang sekali. Namun, satu poin penting yang
ingin kami tekankan di sini, bahwa banyak para penulis dan penceramah
tatkala membawakan dalil-dalil al-Qur‘an dan hadits—baik yang shohih
maupun tidak shohih—tentang menuntut ilmu mereka memaksudkannya untuk
ilmu dunia. Hal itu adalah suatu kesalahan, karena setiap ilmu yang dipuji oleh
dalil-dalil tersebut maksudnya adalah ilmu agama, ilmu tentang al-Qur‘an dan
sunnah. Kita memang tidak mengingkari ilmu-ilmu dunia seperti kedokteran,
arsitektur, pertanian, perekonomian, dan sebagainya tetapi ilmu-ilmu duniawi
itu bukanlah yang dimaksudkan dalam dalil-dalil tersebut. Hukumnya (ilmu-
ilmu duniawi itu) tergantung pada tujuannya. Apabila ilmu-ilmu duniawi
tersebut digunakan dalam ketaatan maka baik, dan bila digunakan dalam
kejelekan maka jelek. Perhatikanlah hal ini baik-baik, semoga Alloh
menambahkan ilmu bagimu.
Di dalam Islam, pencarian pengetahuan oleh seseorang bukanlah sesuatu
yang tidak mungkin, tetapi harus, dan dianggap sebagai kewajiban bagi semua
Muslim yang bertanggung jawab (hadits Nabi SAW-pen). Kedudukan ini
berbeda dengan sikap skeptis Yunani dan Sophis, yang menganggap
pengetahuan hanya imajinasi kosong.
2
sama juga pada kata alam berarti rambu jalan sebagai petunjuk. Di samping itu,
bukan tanpa tujuan al-Quran menggunakan istilah ayat baik terhadap wahyu,
maupun terhadap fenomena alam. Pengertian ayat (dan juga ilm, alam, dan
’alama) di dalam al-Quran tersebut yang menyebabkan Nabi SAW mengutuk
orang-orang yang membaca ayat 3:190-195 yang secara jelas menggambarkan
karakteristik orang-orang yang berfikir, mambaca, mengingat ayat-ayat Allah
SWT di muka bumi tanpa mau merenungkan (makna)nya.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu hal yang patut kita miliki, karena
disisi lain ilmu pengetahaun ini sangat berguna untuk menunjang jalannya
kehidupan kita di dunia ini. Bukan hanya ilmu pengetahuan tentang keduniaan
tapi juga pengetahuan tentang ilmu akhirat. Hal yang sangat berpengaruh
terhadap perjalanan hidup kita adalah banyaknya pengetahuan yang kita
miliki.
Dunia akan menjadi terasa lebih luas dan apapun yang kita inginkan akan
terasa lebih mudah untuk kita didapatkan. Ilmu pengetahuan juga dapat
menjadi modal utama untuk kesejahteraan hidup karena apabila kita sudah
tahu akan ilmu masalah kehidupan maka lebih mudah dalam penunjangannya.
Ternyata dibalik semua itu terdapat hal yang patut kita pelajari dan kita
teliti. Bagaimanakah kita bisa mendapatkan ilmu yang kita inginkan agar
kehidupan kita menjadi lebih berarti di dunia ini.
Hal yang menjadi titik pelajaran kita adalah manfaat ilmu itu sendiri, sehingga
kita dituntut dan diwajibkan untuk mencari ilmu.
Maka disini ada tuntutan kita sebagai manusia untuk mencari ilmu
sebanyak-banyaknya dan dapat mengamalkannya terhadap orang lain yang
membutuhkannya.
Dan ini merupakan salah satu dari banyak hadits yang menyuruh kita
untuk mencari ilmu :
3
ÇØúáõÈõæúÇ ÇáúÚöáúãó æóáóæú ÈöÇáÕøöíúäö
“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.”
4
Al-Quran diturunkan sebagai salah satu mukjizat Nabi Muhammad
Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang merupakan pedoman hidup bagi seluruh
manusia. Sebagaimana hidup perlu adanya petunjuk agar tidak terjerumus ke
dalam kemaksiatan dan kesesatan, maka Alquran diturunkan ke bumi sebagai
wujud kasih sayang Allah yang luar biasa dahsyat kepada hamba-hamba-Nya.
َ قُ ْلنَا ا ْهبِطُوا ِم ْن َها َج ِمي ًعا ۖ فَإ ِ َّما يَأْتِيَنَّ ُكم ِّمنِّي ُهدًى فَ َمن تَبِ َع ُهدَا
ي فَاَل َخ ْوفٌ َعلَ ْي ِه ْم
٣٨﴿ َ﴾ َواَل ُه ْم يَ ْحزَ نُون
Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku,
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati".
ض َعد ٌُّو ۖ فَإ ِ َّما يَأْتِيَنَّ ُكم ِّمنِّي ُهدًى فَ َم ِن اتَّبَ َع ُ قَا َل ا ْهبِطَا ِم ْن َها َج ِمي ًعا ۖ بَ ْع
ٍ ض ُك ْم لِبَ ْع
ًشة
َ ض عَن ِذ ْك ِري فَإِنَّ لَهُ َم ِعي َ ﴾ َو َمنْ أَع َْر١٢٣﴿ شقَ ٰى ْ َض ُّل َواَل يِ ََاي فَاَل ي
َ ُهد
١٢٤﴿ ش ُرهُ يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة أَ ْع َم ٰى ُ ضن ًكا َونَ ْحَ ﴾
(123) Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang
kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-
Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka (124) Dan barangsiapa berpaling
dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,
dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
(Taha, QS. 20:123-124)
5
stres dan depresi. Sungguh nikmat yang paling mulia adalah nikmat iman,
bersyukurlah karena kita terlahir sebagai muslim, wujudkan syukur kita dengan
bangga sebagai muslim, semakin mempertebal keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah, serta senantiasa islah dalam upaya membina diri untuk mencapai
akhlak mulia seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
٣٠﴿ سو ُل يَا َر ِّب إِنَّ قَ ْو ِمي اتَّ َخ ُذوا َه ٰـ َذا ا ْلقُ ْرآنَ َم ْه ُجو ًرا
ُ ﴾ َوقَا َل ال َّر
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an
ini suatu yang tidak diacuhkan".(Furqan, QS. 25:30)
Salah satunya adalah dia akan kufur ketika mendapatkan nikmat Allah. Tidak
sadarkah ia sesungguhnya dalam kenikmatan itu terselip ujian Allah untuk
menguji apakah kita akan mensyukurinya atau kufur terhadapnya.
ب هَّللا ُ َمثَاًل قَ ْريَةًـ َكانَتْ آ ِمنَةً ُّم ْط َمئِنَّةً يَأْتِي َها ِر ْزقُ َها َر َغدًا ِّمن ُك ِّل َم َكا ٍن َ ض َرَ َو
١١٢﴿ َصنَ ُعون ِ وع َوا ْل َخ ْو
ْ َف بِ َما َكانُوا ي ِ اس ا ْل ُج َ َ﴾فَ َكفَ َرتْ بِأ َ ْن ُع ِم هَّللا ِ فَأ َ َذاقَ َها هَّللا ُ لِب
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri
yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah
ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari ni'mat-ni'mat
Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (An-Nahl, QS. 16:112)
6
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di
dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada
memahaminya?(Al-Anbiya, QS. 21:10)
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya,
kecuali orang-orang yang sesat".(Al-Hijr, QS. 15:56)
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf, QS.
12:87)
ِ س َذائِقَةُ ا ْل َم ْو
٣٥﴿ َت ۗ َونَ ْبلُو ُكم بِالش َِّّر َوا ْل َخ ْي ِر فِ ْتنَةً ۖ َوإِلَ ْينَا ت ُْر َج ُعون ٍ ﴾ ُك ُّل نَ ْف
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan.(Al-Anbiya, QS. 21:35)
7
Maksud dari ayat-ayat di atas adalah bahwa sesungguhnya Allah akan
menurunkan ujian baik dan buruk kepada manusia untuk mengetahui sejauh
mana keimanan dan ketaqwaannya. Semua ujian telah tertulis di Lauh
Mahfuzh. Segalanya telah diatur oleh Sang Maha Pengatur dengan
pengaturannya yang sempurna. Dijelaskan pula cara menyikapi ujian kebaikan
adalah dengan tidak terlena dan terlalu gembira, sehinggga menjadi sombong
dan membanggakan diri (mungkin bahasa kita sehari-hari “jangan norak deh”
kalau lagi dapet nikmat dari Allah). Begitu pula ketika mendapai ujian
kesedihan janganlah terlalu berduka cita. Sikapi dengan bijak dan berusaha
mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita. Berkumpulah
dengan orang-orang yang shaleh, orang-orang yang benar agar kita terpacu
untuk menjadi shaleh dan benar dan senantiasa bersabar dan bersyukur.
ش ِّي يُ ِريدُونَ َو ْج َههُ ۖ َواَل تَ ْع ُد ِ س َك َم َع الَّ ِذينَ يَ ْدعُونَ َربَّ ُهم بِا ْل َغدَا ِة َوا ْل َع َ اصبِ ْر نَ ْف
ْ َو
َع ْينَاكَ َع ْن ُه ْم تُ ِري ُد ِزينَةَ ا ْل َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا ۖ َواَل ت ُِط ْع َمنْ أَ ْغفَ ْلنَا قَ ْلبَهُ عَن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع
٢٨﴿ ﴾ه ََواهُ َو َكانَ أَ ْم ُرهُ فُ ُرطًا
8
Semboyan “ilmu untuk ilmu” tidak dikenal dan tidak dibenarkan oleh
Islam. Apa pun ilmunya, materi pembahasannya harus bismi Rabbik, atau
dengan kata lain harus bernilai Rabbani. Sehingga ilmu yang–dalam
kenyataannya dewasa ini mengikuti pendapat scbagian ahli– “bebas nilai”,
harus diberi nilai Rabbani oleh ilmuwan Muslim.
TEKNOLOGI
9
ulang Al-Quran menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan
Allah untuk manusia.
BAB III
3.1. Simpulan
10
4.2. Saran
Tidak ada manusia yang sempurna, sehingga kami sadar bahwa banyak salah
dan khilaf, maka dari itulah kami hanya bisa berusaha untuk senantiasa
berbuat yang lebih baik. Kami berharap semua pihak untuk senantiasa
memberikan saran yang membangun bagi kami semua. Akhir kata kami
mohon maaf atas segala kekurangan? Karena kebaikan hanya datang dari
Allah SWT dan kesalahan datang dari kebodohan kami.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
1. Ihya ‘Ulumuddiin karangan Imam Al Ghazali
2. Janji-janji Islam karangan Roger Garaudy
3. Wikipedia
URL : islamic.xtgem.com
”Konsep Pengetahuan Dalam Islam”, Wan Mohd. Nor Wan Daud, penerbit
PUSTAKA BANDUNG 1997)
11