Anda di halaman 1dari 24

KULIAH KE 7

BAB V
PERPINDAHAN
KALOR
DISERTAI
PERUBAHAN
FASA

Perubahan fasa mencakup:

Penambahan atau pengurangan energi termal dalam


jumlag yang agak banyak, pada suhu tetap atau hampir
tetap.
Perpindahan kalor dari uap yang mengembun
(kondensasi)

Uap kondensasi mungkin terdiri dari sati zat saja,


mungkin berupa campuran zat mampu kondensasi dan
zat tak mampu kondensasi, atau campuran dua zat
mampu kondensasi atau lebih.

Rugi-rugi gesekan di dalam kondenser biasanya cukup


kecil, sehingga kondensasi itu dapat dikatakan
merupakan proses tekanan tetap.

Suhu kondensasi hanya bergantung pada tekanan


sehingga proses kondensasi zat murni merupakan
proses isotermal.

Uap dapat mengembun menurut salah satu dari


dua cara berikut:

Kondensasi tetes (dropwise


condensation)

Kondensat mula-mula membentuk inti nukleasi (tetesan).


Tetesan-tetesan bergabung sehingga membesar dan
mengalir ke bawah tabung karena pengaruh gaya
gravitasi.
Sangat tidak stabil dan sangat sukar dipertahankan
sehingga metode ini jarang dipakai.
Terjadinya bergantung pada sifat zat cair. Contoh: logam
cair, nitrobenzen, gliserin.

Kondensasi film (film-type condensation)

Lebih sering terjadi


Kondensat cair itu membentuk film atau suatu lapisan
sinambung yang lalu mengalir di atas permukaan tabung
karena pengaruh gaya gravitasi.

5.1.1. Koefisien untuk kondensasi film


Asumsi:
Satu-satunya tahanan terhadap aliran kalor
adalah yang disebabkan oleh lapisan
kondensat yang mengalir ke bawah dalam
aliran laminar karena pengaruh gaya
gravitasi.
Kecepatan zat air pada dinding adalah nol.
Suhu dinding dan suhu uap konstan.
Kondensat meninggalkan tabung pada suhu
kondensasi.

Tabung Vertikal
hx
hx
kf

kf

= koefisien lokal
= konduktivitas termal untuk
kondensat film
= tebal film

Koefisien rata-rata untuk tabung vertikal, selama


aliran kondensat di dalam film itu laminar, ialah:

h 3

k . .g
f

2
f
3
f

1/ 3

4b

1,47

f

1 / 3

Dimana:
f, rf, kf = viskositas, densitas,
konduktivitas lapisan film.
g = percepatan gravitasi.
b
= pembebanan kondenat pada dasar
tabung (lb/ft.jam).
Suhu rujukan untuk menentukan f, rf, kf :
T f Th

3(Th Tw )
3To
Th
4
4

Dimana
Tf = suhu rujukan
Th = suhu uap yang kondensasi
Tw = suhu permukaan luar dinding
tabung

Bentuk ekivalen persamaan (5.1)


k . .g .
dengan h yang
dieliminasi:

0,943

3
f

2
f

To .L. f

1/ 4

Tabung Horizontal

(5.4)

2f
h

1/ 3

k 3 . 3 .g
f f

4 '
1,51

f

k . .g.
(5.5)

h 0,725
3
f

2
f

1 / 3

1/ 4

T .D .
o
o
f

dimana:

= pembebanan kondensat persatuan panjang


tabung, lb/ft.
N = jumlah tabung dalam susunan.

Pada tabung horizontal, aliran film kondensat


itu dapat dikatakan selalu laminar.

Catatan:

Persamaan (5.1) dan (5.3) untuk tabung vertikal


diturunkan dengan pengandaian bahwa aliran
kondensat itu laminar,
Bila kecepatan fase uap di dalam kondenser itu
cukup besar, seret uap itu juga dapat menimbulkan
keturbulenan pada lapisan kondensat sehingga
koefisien film kondensasi menjadi jauh lebih besar.
Maka untuk perhitungan praktis, koefisien pada
persamaan (5.1) an (5.3) dibuat masing-masing 1,76
dan 1,13.

Contoh 13.1. (Mc Cabe, dkk 1985)


Pada sebuah kondensor selongsong dan tabung
(Shell and Tube) yang menggunakan tabung te,baga
vertikal dengan diameter in 16 BWG,
klorobenzene mengkondensasi pada tekanan
atmosfer di dalam selongsongnya. Kalor laten
kondensasi klorobenzen adalah 139,7 BTU/lb.
Panjang tabung 5 ft. Air pendingin dengan suhu
rata-rata 175 oF mengalir di dalam tabung. Jika
koefisien sisi air adalah 400 BTU/jam.ft2.oF.

Berapakah laju kondensasi klorobenzen dan pembebanan


kondensat.
Berapakah koefisien itu dalam kondenser horizontal yang
mempunyai tabung sebanyak itu juga, jika jumlah tabung
rata-rata dalam susunan vertikal adalah 6. Abaikan faktor
pengotoran dan tahanan dinding tabung.

Penyelesaian:
Persamaan (5.3) berlaku, tetapi sifat-sifat
kondensat harus dievaluasi pada suhu rujukan Tf,
yang diberikan oleh persamaan (5.2). Dalam
menghitung Tf, suhu dinding Tw harus ditaksir dari
h, yaitu koefisien film kondensat. Karena itu
diperlukan perhitungan coba-coba (trial and error).
Besaran dalam persamaan (5.3) yang dapat
langsung ditentukan adalah:

= 139 BTU/lb
g = 4,17.108 ft/jam2
L = 5 ft

Suhu kondensi Th adalah 270 oF


Suhu dinding Tw tentulah berada diantara 175 dan
270 oF.

Dianggap Tw = 205 oF

Penurunan suhu T = 270 205 = 65 oF


Suhu rujukan, dari persamaan (5.2) ialah:
Tf = 27- (270 205) = 221 oF
Densitas dan konduktivitas termal zat cair hanya
mengalami perubahan kecil dengan suhu
sehingga dianggap tetap pada nilai-nilai berikut:
rf = 65,4 lb/ft3
kf = 0,083 BTU/ft.jam. oF (lamp. 13 Mc Cabe
dkk, 1985)

Viskositas film itu adalah:

mf = 0,3 (2,42) = 0,726 lb/ft.jam (lamp. 10 Mc


Cabe dkk, 1985)

Taksiran pertama h, dengan


menggunakan koefisien 1,13 sebagaimana
disarankan:1 / 4
1/ 4

k 3f . 2f .g .

h 1,13
T .L.
o
f

(0,083)3 (65,4)3 (4,17.108 )(139,7)

1,13
(65)(5)(0,726)

h 179 BTU / ft 2 . jam.o F

Suhu dinding didapatkan


dari
1 / hi
persamaan :Ti 1 / hi Di / Do.ho T
Do=0,75/12 = 0,0625 ft

D i 0,0625

2(0,0625)
0,0517 ft
12

1 / 400
Ti
(270 175) 33o F
1
0,0517

400 0,0625(179)
2(0,0625)
D i 0,0625
0,0517 ft
12
1 / 400
Ti
(270 175) 33o F
1
0,0517

400 0,0625(179)

Suhu dinding :
Tw=175+33 = 208 oF
Nilai ini cukup dekat dengan taksiran 205 oF sehingga
perhitungan selanjutnya tidak diperlukan lagi.
Koefisien h = 179 Btu/ft2.jam.oF
Selanjutnya diperiksa apakah aliran itu laminar
seluruhnya.
Luas permukaan luar setiap tabung ialah:
Ao = 0,1963 (5) = 0,9815 ft2

Laju perpindahan kalor menyeluruh menjadi:


q h. A.T

= 179 (0,9815) (270 208) = 10.893 Btu/jam.


q 10893BTU / jam
mT
78lb / jam
mT = laju kondensasi total.

139,7 BTU / lb

Pembebanan kondensat:
mT
78
b

397,2lb / ft. jam


.Do 3,14(0,75 / 12)

dan

N Re

4b 4(397,2)

2188
f
0,726

T f 270 3 / 4(270 215) 229o F

b. Untuk kondensor horizontal digunakan pers.


(5.5)
Koefisien untuk klorobenzen mungkin lebih besar
dari bagian (a) sehingga suhu dinding Tw
sekarang diperkirakan 215 oF.
N=6
T f 270 3 / 4(270 215) 229o F
To = 270 215 = 55 oF
Do = 0,0625 ft
1/ 4

= 0,68
k 3f . 2f .glb/ft.jam
.
f = 0,28 (2,42)

h 0,725 2 / 3
N T .D .
o
o
f

(0,083) 3 (65,4) 3 (4,17.108 )(139,7)

h 0,725
2/3
(6 )(55)(0,0625)(0,68)

1/ 4

270 BTU / ft 2 . jam.o F

1 / hi
Ti
T
1 / hi Di / Do.ho
Ti

1 / 400
95 43o F
1 / 400 (0,0517 /(0,0625)(270))

Tw = 175 + 43 = 218 oF
Nilai ini sesuai dengan nilai taksiran 215
oF sehingga tidak diperlukan lagi trial
berikutnya.
Koefisien h ialah 270 Btu/ft2.jam. oF.

5.2. Perpindahan kalor ke zat cair yang


mendidih

Contohnya pada operasi evaporasi, distilasi,


pembangkitan uap, pengolahan minyak bumi,
pengendalian suhu pada reaksi kimia zat cair
yang mendidih.
Untuk tabung horizontal yang terbenam
1/ 4

c .v .mendidih.
T

didalamh zat cair


0,59 0,069 c
o

3
k
v .v .( l v ) '.g

Do

(5.7)

Dimana:
ho = koefisien perpindahan panas

v = viskositas uap
T = penurunan suhu melintas uap
kv = konduktivitas termal uap
l , v = densitas zat cair, densitas uap
Do = diameter luar tabung pemanasan

'

= selisih rata-rata antara entalpi


zat cair dan entalpi uap panas
lanjut.

' 1

0,34.C p .T

= kalor laten

penguapan
Cp = kalor spesifik uap pada tekanan teta
c

panjang gelombang-gelombang
yang terkecil yang amplitudonya
dapat berkembang pada antar
muka datar yang horizontal.
1/ 2

.g c
c 2

l
v

= tegangan antarmuka antara zat cair dan uap

Contoh 13.2 McCabe dkk, 1985:


Freon (CCl3F) didihkan pada tekanan atmosfer dengan
tabung tercelup horizontal yang diameter luarnya 1,25 in.
Titik didih normal freon ialah 74,8 oF. Dinding tabung
berada pada suhu 300 oF. Sifat-sifat freon 11 adalah
sebagai berikut:
l = 91,3 lb/ft3

= 78,3 Btu/lb
v = 0,013 cP

= 19 dyne/cm
Cp = 0,145 Btu/lb.oF

kv 0,00413 1,14.105 T

Hitung koefisien perpindahan kalor, ho, dan fluks kalor q/A.

Penyelesaian:

= 0,013 (2,42) = 0,0314 lb/ft.jam


= 300 74,8 = 225,2 oF
Suhu film uap rata-rata = (300+74,8)/2 =
187,4 oF
5
o

kv 0,00413 (1,14.10 (187,4)) 0,00627 BTU / ft. jam. F

l = 91,3 lb/ft3; BM=137,5 ; Do = 1,25/12 = 0,104 ft


Pada suhu film rata-rata:

BM .T1
137,5(492)

0,291lb / ft 3
V1.T2
359(187,4 460)

Pada titik didih:


2,248.10 6
19
0,0013lbf / ft
0,0328

Dari persamaan (5.8) :


0,34(0,145)(225,2)

' 78,3 1

78,3

102,1BTU / lb

Dari persamaan (5.9) anggap gc/g =


1 lb/lbf.

0,0013(1)

(91,1 0,291)

c 2

1/ 2

0,0238 ft

(0,0238)(0,0314)(225,2)

ho
3
9
0,00627 (0,291)(91,3 0,291)(102,1)(4,17.10 )

1/ 4

21,7 BTU / ft 2 . jam.o F

q
ho .T 21,7(225,2) 4887 BTU / ft 2 . jam
A

Anda mungkin juga menyukai