PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kimia medisinal atau farmaseutika adalah disiplin ilmu gabungan kimia dan
farmasi yang terlibat dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat farmaseutika.
Kimia medisinal terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia
baru (new chemical entity) yang dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga
melakukan
kajian
terhadap
obat
yang
sudah
ada,
berikut
B. Rumusan masalah
Dari uraian materi diatas di termukan suatu masalah yaitu : Bagaimana
hubungan kimia medisinal dengan reseptor obat.
C. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan kimia medisinal dengan reseptor obat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kimia Medisinal
Kimia medisinal adalah ilmu pengetahuan yang merupakan cabang ilmu
kimia dan biologi, digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja
obat pada tingkat molekul. Ada beberapa definisi kimia medisinal menurut beberapa
ahli kimia, yaitu :
1.
Batasan Kimia Medisinal menurut Burger (1970) adalah ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang dari ilmu kimia dan biologi, dan digunakan untuk memahami
Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang secara empirik telah
2.
3.
pengobatan potensial.
Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis senyawa organik, dengan ataupun
4.
5.
6.
Mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis melalui sifat kimia
fisika dengan bantuan statistik.
Kimia Medisinal (Medicinal Chemistry) disebut pula Kimia Farmasi
(Pharmaceutical Chemistry), Farmakokimia (Farmacochemie, Pharmacochemistry)
dan kimia terapi (Therapeutique Chemistry).
Berdasarkan sumbernya obat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Obat alamiah
Obat yang terdapat di alam.
Pada tanaman, contoh: kuinin dan atropine
Pada Hewan, contoh : minyak ikan dan hormone
Pada mineral, contoh : belerang (S) dan kalium bromida (KBr).
2. Obat semisintetik
Obat hasil sintesis yang bahan dasarnya berasal dari bahan obat yang terdapat
di alam. Contoh: morfin menjadi kodein dan diosgenin menjadi progesteron.
3. Obat sintetik murni
Obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan
senyawa dengan khasiat farmakologis tertentu . Contoh: obat-obat golongan
analgetik-antipiretik, antihistamin dan diuretika.
Dari
252
obat
pada
daftar
obat
esensial
yang
dikeluarkan
memodifikasi
dan
membagi
Setiap struktur molekul obat harus mengandung bagian yang secara bebas
dapat menunjang afinitas interaksi obat-reseptor dan mempunyai efisiensi untuk
menimbulkan respons biologis sebagai akibat pembentukan kompleks obat reseptor.
Afinitas
Efikasi
O+R
O+R
O+R
Asosiasi
Disosiasi
Kompleks
O-R
----->
Respons
biologis
Senyawa dikatakan agonis bila mempunyai kecepatan asosiasi atau sifat mengikat
reseptor besar dan disosiasi yang besar.
Senyawa dikatakn antagonis bila mempunyai kecepatan asosiasi sangat
besar sedang disosiasi nya sangat kecil. Senyawa dikatakan agonis parsial bila
kecepatan asosiasi dan disosiasinya tidak maksimal.
(E) + (S)
Obat agonis adalah obat yang mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat
mengubah struktur reseptor menjadi bentuk SCP sehingga menimbulkan respons
biologis.
Obat antagonis adalah obat yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik dan
dapat mengubah struktur reseptor menjadi bentuk NSCP sehingga menimbulkan efek
pemblokan.
Pada teori ini ikatan hidrofob merupakan faktor penunjang yang penting
pada proses pengikatan obat-reseptor.
6. Teori Pendudukan-Aktivasi
Ariens dan Rodrigues
de
Miranda (1979),
mengemukakan
teori
R*
Antagonis
7. Konsep Kurir Kedua
Reseptor dari banyak hormon berhubungan erat dengan sistem adenil
siklase. Sebagai contoh katekolamin, glukagon, hormon paratiroid, serotonin dan
histamin telah menunjukkan pengaruhnya terhadap kadar siklik-AMP dalam intrasel,
tergantung pada hambatan atau rangsangan adenil siklase. Bila rangsangan tersebut
langsung
menimbulkan
efek
seluler
melalui
perubahan
10
4. Kinase-linked receptor
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Reseptor adalah molekul protein yang secara normal diaktivasi oleh
transmitor atau hormon atau, Reseptor adalah makromolekul (biopolymer)
khas atau bagiannya dalam organisme, yakni tempat aktif biologi, tempat obat
terikat.
Reseptor berfungsi Mengenal dan mengikat suatu ligan/Obat dengan
spesifitas yang tinggi dan meneruskan signal tersebut kedalam sel. Ada 3
makromolekul biologi yang merupakan reseptor yaitu protein enzim, protein
struktural dan asam nukleat.
B. Saran
Sebaiknya makala selanjutnya menjelaskan face sebelum terjadinya interaksi
obat dengan reseptornya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Robert F.Doerge,1980. Buku Teks Wilson dan Gsvold Kimia Farmasi dan
Medisinal organic, Philadelphia.Toronto
Moh.Anief, 2002 . Perjalanan dan Nasib Obat Dalam Badan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
Ernst Mutschles, 2004. Dinamika Obat . Institut Tekhnologi Bandung.
Bandung
Tim penyusun, 2004. Farmakologi dan Terapi. Universitas Indonesia. Jakarta
Manfres E.Wolff, 2004, Asas-asas Kimia Medisinal. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Siswandono, 1998. Kimia Medisinal. Airlangga University Press. Surabaya
Mary.J.Mycek, 2005. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medika Jakarta
Michael J.Neal, 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Penerbit Erlangga.
Jakarta
13