PENDAHULUAN
Akrilamida
berpotensi sebagai
karsinogen
bersifat neurotoxicant
pada makanan yang
diolah dengan cara
dibakar atau digoreng
Singkong di goreng
Akrilamida
Kelebihan KCKT
Mampu memisahkan molekul-molekul dari
suatu campuran
Mudah melaksanakannya
Kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi
Dapat dihindari terjadinya dekomposisi /
kerusakan bahan yang dianalisis
Resolusi yang baik
Dapat digunakan bermacam-macam detektor
Kolom dapat digunakan kembali
Mudah melakukan "sample recovery"
Keuntungan KCKT
Cepat
Resolusi
Sensitivitas detektor
Kolom yang dapat digunakan kembali
Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
Mudah rekoveri sampel
METODE PENILITIAN
Alat penelitian
instrumen kromatografi
Cair Kinerja Tinggi
(KCKT) lengkap,
Bahan
penelitian
Diklorometan,
aquabidest
neraca analitik,
spektofotometer UV-Vis,
laboratory shake, hot
plate, sentrifugator,
serta peralatan gelas
yang umumnya
digunakan
Akrilamida for
synthesis
Pembuatan sampel
.
Singkong
Singkong digoreng
-Disaring masing-masing
melalui penyaring membran
whatman Cellulose Nitrate
0,45 m.
-Larutan diawaudarakan
selama 20 menit
menggunakan sonifikator.
Pembuatan Pelarut
.
Baku Perbandingan
Akrilamida
Pembuatan Larutan Induk Baku Pertama
(1000 ppm)
-Ditimbang 50 mg akrilamida,
-Dimasukan ke dalam labu ukur
50 ml,
-Diencerkan dengan pelarut
sampai garis tanda.
Pembuatan Larutan Induk Baku Kedua (100
ppm)
Sampel
-Ditimbang 10 g sampel,
-Ditambahkan 60 ml
diklorometan dan 3 ml etanol
Akrilamida diekstraksi
larutan destilasi
-Kemudian disentrifugasi
selama 60 menit,
- Dimasukkan kedalam
freezer lemari pendingin
selama 3 jam.
Memisahkan minyak
yang ikut terlarut
-Minyak yang sudah
memadat dipisahkan
secara fisik dari fase air
beku,
masing-masing dimasukkan ke
dalam labu ukur 25 ml dan
tambahkan pelarut ad batas
tanda.
Konsentrasi masing-masing
larutan adalah 0,1 ppm, 1,6 ppm,
2,4 ppm, 3,2 ppm, 4,8 ppm dan
5,2 ppm
Direkam kromatogram dan dibuat
kurva kalibrasi, lalu dihitung
persamaan regresi dan
kooefesien korelasi.
-Disaring melalui
penyaringan membran
Cellulose Nitrate 0,2 m,
- Diawaudarakan selama
20 menit
Ket:
X = hasil subsitusi luas puncak ke dalam
persamaan
regresi yang diperoleh dari
kurva kalibrasi.
Hasil
Analisis kualitatif
Analisis kuantitatif
standar akrilamid
700000
f(x) = 122464.8x
R = 1
600000
500000
standar akrilamid
400000
300000
200000
100000
0
0
Luas Puncak
Slope
Konsentrasi sampel
(ppm)
10464
12246
0,854483097
10962
12246
0,895149437
11060
12246
0,90315205
11946
12246
0,975502205
22430
12246
1,831618488
21998
12246
1,796341663
Konsentrasi sampel
rata-rata
90o
0,874816267
120o
0,939327127
150o
1,813980075
Luas puncak
90o
2,135
2,186
10464
2,237
10962
120o
2,257
2,347
11060
2,437
11946
150o
4,58
22430
4,49
21998
4,535
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di dapatkan kadar
akrilamida pada singkong goreng dengan
suhu 90oC sebanyak 2,186g/g, 120oC
sebanyak 2,3475 g/g dan 150oC sebanyak
4,535 g/g.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Y. 2006. Pembentukan akrilamida dalam Makanan dan
Analisisnya. Majalah Ilmu Kefarmasian III. 108-110-113-115.
Effendy, De Lux Putra. 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
dalam Bidang Farmasi. Medan: USU Digital Library 5-8.
Friedman, M 2003 chemistry, Biochemistry and Safety of
Acrylamida . Jurnal of Agricultural and Food Chemistry 51.
4504, 4506-4507, 4509.