Anda di halaman 1dari 43

RISET TEKNOLOGI

INFORMASI

Objective

Materi kuliah Hari ini :


Pengertian Riset
Pengetahuan Ilmiah
Kriteria Riset Ilmiah
Langkah-langkah Riset

Pengertian riset :

Webster : riset sebagai suatu kata kerja


yang memiliki arti memeriksa atau mencari
kembali.
Ndraha : riset sebagai suatu pemeriksaan
atau pengujian yang teliti dan kritis dalam
mencari fakta, atau prinsip-prinsip
penyelidikan yang tekun guna memastikan
suatu hal.

Definisi Penelitian
(Research)

Penelitian (Research) dapat didefinisikan


sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.
Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan.

Walaupun penelitian merupakan


rangkaian kegiatan untuk memecahkan
suatu permasalahan, namun hasil
penelitian tidak dipergunakan sebagai
pemecahan masalah secara langsung.
Tugas penelitian adalah untuk mencarikan
alternatif penjelasan atau jawaban dari
permasalahan yang ada, yang dapat
dipergunakan sebagai bagian dari
informasi untuk pemecahan masalah.

Tugas para pengambil keputusan dan


pemakai hasil penelitian untuk
mengintegrasikan hasil penelitian yang
satu dengan yang lain dalam bidang
yang relevan guna memecahkan
permasalahan.
Peneliti hanya memberikan informasi
ilmiah lewat temuan, kesimpulan dan
saran penelitian.

Definisi Penelitian
(Research)

sebagai usaha untuk menemukan suatu


hal berdasarkan metode yang ilmiah,
riset memiliki tiga hal penting yaitu
sasaran,
usaha untuk mencapai sasaran,
Metode ilmiah.

Memperhatikan dan
memikirkan suatu fenomena
Rasa ingin tahu
Permasalahan atau
pertanyaan penelitian
(Research Question)
Menggunakan metode untuk
pembuktian
Mendapatkan
kesimpulan

Tujuan Penelitian (Research)

Untuk menemukan, mengembangkan,


atau menguji kebenaran suatu
pengetahuan.

Menemukan : berusaha mendapatkan sesuatu


untuk mengisi kekosongan atau kekurangan.
menemukan sesuatu yang baru dalam bidang
tertentu
Mengembangkan : memperluas dan menggali
lebih dalam apa yang sudah ada.
Menguji Kebenaran : dilakukan bila apa yang
sudah ada masih diragukan kebenarannya.
menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang
telah ada

Fungsi Penelitian

Untuk mencarikan penjelasan dan


jawaban terhadap suatu permasalahan
serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan-kemungkinan yang dapat
dipergunakan untuk pemecahan
masalah.

Jenis Penelitian

Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil /


alasan yang diperoleh :

Basic Research (Penelitian Dasar):

mempunyai alasan intelektual, dilakukan dalam rangka


pengembangan ilmu pengetahuan.
Bersifat abstrak dan umum.
Untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau
untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
Contoh :

Penelitian untuk menghasilkan suatu algoritma baru.

Applied Reseach (Penelitian Terapan) :

mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui;


bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik,
efektif, efisien.
Bersifat konkret dan spesifik.
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
digunakan untuk memecahkan masalah.
Menerapkan teori tertentu untuk memecahkan suatu
permasalahan di kehidupan nyata.

Jenis Penelitian (2)

Dilihat dari sudut pandang pendekatan


analisisnya :

Penelitian Kuantitatif

Menekankan analisisnya pada data-data numerikal


(angka) yang diolah dengan metode statistika.
Melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang
sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan,
bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.

Penelitian Kualitatif

Menekankan analisnya pada proses penyimpulan


deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap
dinamika hubungan antar fenomena yang diamati,
dengan menggunakan logika ilmiah.
Menghasilkan suatu konsep, teori atau metode
penelitian.

Jenis Penelitian (3)

Berdasarkan Bidang yang diteliti:

Penelitian Sosial :
Secara

khusus meneliti bidang sosial seperti


bidang ekonomi, pendidikan, hukum, dsb;

Penelitian Eksakta :
Secara

khusus meneliti bidang eksakta seperti


bidang Kimia, Fisika, Teknik, Teknologi Informasi,
dsb;

Jenis Penelitian (4)

Berdasarkan Tempat Penelitian :

Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah):

Library Research (Penelitian Kepustakaan) :

Penelitian yang dilakukan langsung di lapangan;


Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;

Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) :

Penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu /


lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

Jenis Penelitian (5)

Berdasarkan kedalaman analisisnya (taraf)


:

Penelitian Deskriptif

Melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi,


menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik
Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah
tidak terlalu dalam, seperti analisis persentase dan
kecenderungan (trend).

Penelitian Inferensial

Analisis hubungan antar variabel dengan pengujian


hipotesis.
Kesimpulan penelitian lebih dari data kuantitatif.
Dalam mengambil kesimpulan dapat memperhitungkan
faktor peluang kesalahan.

Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan yang benar dapat


diperoleh dengan beberapa cara, salah
satunya dengan menggunakan ilmu.
Sesuatu yang bersifat ilmu adalah
ilmiah
Ilmu yang diperoleh dari hasil
penelitian atau studi disebut ilmu
pengetahuan

Ilmiah itu harus memiliki kebenaran.


Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari
sisi bahwa ia sesuai dengan fakta dan
aturan, obyektif, masuk akal dan memiliki
asumsi-asumsi.
Kebenaran ilmiah harus memiliki metode
Metode ilmiah bersifat empiris, keputusankeputusan diambil berdasarkan data
empiris (pengalaman yang benar)

Syarat Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan disebut ilmiah apabila


memenuhi syarat-syarat :

Bersifat obyektif,
Bersifat luas,
Bersifat dalam,
Bersifat relatif,
Dapat diabstraksikan,
Dapat dikongkritisasi,
Berupa sistem,
Berkembang,
Memiliki disiplin dan metode instrumentalis

Syarat Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan disebut ilmiah apabila


memenuhi syarat-syarat :

Bersifat obyektif,

Bersifat luas,

Sesuai dengan kenyataan


Jika ia bersifat sempit maka jika diperlluas dapat terjadi
bahwa kesimpulan-kesimpulan menjadi keliru, tetapi
tidak sebaliknya.

Bersifat dalam,

Misalnya suatu masalah timbul, cara berpikir untuk


mengatasi masalah tersebut tidak hanya pada cara
pragmatis, tetapi mampu sampai kepada penyebab
masalah dan mencari alternatif-alternatif
pemecahannya.

Syarat Pengetahuan ilmiah

Bersifat relatif,

Maksudnya ia bersandar pada asumsi-asumsi tertentu,


dimana bila asumsinya berubah maka nilai-nilainya pun
ikut berubah.
Contoh, jika anda berjalan didalam kereta api yang
sedang melaju kearah belakang. Dilihat dari dalam
kereta api memang anda bergerak mundur, tetapi
kalau dilihat dari luar kereta maka akan terlihat anda
sedang bergerak maju. Hal ini terjadi karena
perubahan asumsi cara pandang.

Dapat diabstraksikan,

Maksudnya adalah seperti diketahui bahwa suatu ilmu


tertentu sebagai suatu sistem tidak akan terlepas dari
ilmu lainnya, sehingga ilmu-ilmu ini akan menjadi satu
kesatuan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya satu ilmu
dengan ilmu lainnya harus dapat diatur atau
dipisahkan sebagai satu ilmu yang berbeda.

Syarat Pengetahuan ilmiah

Dapat dikongkritisasi,

Berupa sistem,

Artinya kalau ada pertanyaan mengenai ilmu tertentu


walaupun dengan pola pertanyaan 5W-1H (what, why,
where, who dan how), maka akan dapat dijawab secara
kongret.
Artinya suatu ilmu akan memiliki kaitan dengan ilmu
lain. Ia juga melakukan transformasi, memiliki input dan
output sesuai dengan definisi sistem.

Berkembang,

Maksudnya adalah bahwa dunia yang semakin maju


dan berkembang ini menjadikan masalah-masalah
menjadi lebih kompleks, oleh karena itu ilmu tertentu
yang dibuat pada masa lalu dan berasumsi pada situasi
masa lalu perlu disesuaikan dengan situasi saat ini dan
situasi akan datang

Syarat Pengetahuan ilmiah

Memiliki disiplin dan metode instrumentalis


Dalam

hal disiplin, misalkan ilmu x akan dipakai


oleh ilmu y untuk mengaplikasikan suatu riset.
Maka hendaknya pelu diperhatikan terminologi
ilmu x pada ilmu y. Misalnya istilah yang sama
di ilmu X dan ilmu Y ternyata mempunyai arti
yang berbeda tetapi oleh periset dianggap
sama, maka hal ini akan berakibat fatal.

Ilmiah itu harus memiliki kebenaran.


Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari
sisi bahwa ia sesuai dengan fakta dan
aturan, obyektif, masuk akal dan memiliki
asumsi-asumsi.
Kebenaran ilmiah harus memiliki metode
Metode ilmiah bersifat empiris, keputusankeputusan diambil berdasarkan data
empiris (pengalaman yang benar)

Kriteria Riset ilmiah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdasarkan pada fakta


Bebas dari prasangka
Menggunakan analisis
Menggunakan hipotesis
Menggunakan ukuran yang obyektif
Menggunakan teknik kuantifikasi

Kriteria Riset ilmiah

Berdasarkan pada fakta

Bebas dari prasangka

Maksudnya berdasarkan faktayang nyata


bukan kira-kira, legenda dan semacamnya.
Maksudnya bebas dari sudut pandang yang
subyektif tetapi benar-benar berdasarkan
alasan dan bukti yang lengkap dengan
pembuktian yang obyektif.

Menggunakan analisis

Maksudnya masalah harus dicari sebabsebabnya serta pemecahannya dengan


menggunakan analisis yang logis.

Kriteria Riset ilmiah

Menggunakan hipotesis

Menggunakan ukuran yang obyektif

Sebenarnya hipotesis ini hanya berguna dalam


hal membantu peneliti dalam hal menuntun
jalan pikirannya untuk mencapai hasil
penelitiannya.
Maksudnya selama melakukan proses
penelitian, tahapan-tahapan hasil yang dicapai
dapat diukur dengan alat ukur obyektif.

Menggunakan teknik kuantifikasi

Maksudnya dalam pemakaian data yang masih


dapat dikuantifikasikan harus dilakukan
pengkuantifikasian itu. Jauhi ukuran-ukuran
seperti sejauh mata memandang, menurut hati
nurani dan sebagainya.

Langkah-langkah Riset
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Mendefinisikan dan merumuskan masalah


Menyusun landasan teori atau melakukan studi
kepustakaan
Memformulasikan hipotesis
Menentukan model
Mengumpulkan data
Mengolah dan menyajikan data
Menganalisis dan menginterpretasi
Membuat generalisasi (kesimpulan) dan
rekomendasi (saran)
Membuat laporan

Langkah-langkah Riset
1. Mendefinisikan dan merumuskan
masalah

Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam


penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi
dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan.
Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi
eksternal yang menguntungkan jika dapat
diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi
juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu
dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

Contoh statement masalah

Adanya gejala penurunan kepuasan kerja


karyawan
Penjualan suatu produk tidak meningkat dan
menurun dari waktu ke waktu padahal biaya
promosi meningkat.

Contoh peluang

Adanya pasar lain yang potensial tetapi belum


dimanfaatkan
Adanya tawaran SDM yang menguasai
teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan
perusahaan.
Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan
mempercepat proses transaksi

Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat


suatu rumusan masalah yang tujuannya adalah
agar peneliti maupun pengguna hasil penelitian
mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian
yang dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaanpertanyaan yang berpola 5W+1H (what, why,
where, who dan how)
Contoh :
Rumusan permasalahan :

Menggunakan desain deskriptif yang sulit dihipotesiskan

Menganalisis aspek-aspek kepuasan kerja karyawan dan


karyawati bagian penjualan produk sepatu di PT. X

Menggunakan desain kausal yang mudah dihipotesiskan

Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan


produk sepatu di PT. X

Langkah-langkah Riset
2. Menyusun landasan teori atau
melakukan studi kepustakaan

Untuk melakukan penelitian seperti


pembuatan suatu model atau ingin
membandingkan apa yang seharusnya
terjadi dengan kejadian sebenarnya maka
digunakanlah teori.
Penggunaan teori dapat mengacu pada
buku-buku teks ataupun penelitian orang
lain. Hal ini merupakan keharusan.

Langkah-langkah Riset
3. Memformulasikan hipotesis

Hipotesis merupakan anggapan


sementara tentang suatu fenomena
tertentu yang akan diselidiki.
Kegunaannya untuk membantu peneliti
untuk mencapai hasil penelitiannya.
Tidak semua riset menggunakan
hipotesis, khususnya riset yang
menggunakan desain deskriptif dan
desain eksploratori.

Contoh :

Rumusan masalah :
Menganalisis

pengaruh biaya promosi terhadap


penjualan produk sepatu di PT. X

Formula Hipotesis :
Tidak

ada pengaruh antara biaya promosi


terhadap penjualan.

Langkah-langkah Riset
4. Menentukan model

Model merupakan contoh mengandung


unsur yang bersifat menyederhanakan
untuk ditiru.
Model dipergunakan untuk
membayangkan kemungkinankemungkinan setelah mengetahui data
serta asumsi-asumsinya, sehingga
keadaan menjadi lebih jelas dan
kemungkinan apa yang dapat terjadi juga
dapat dibayangkan.

Pentingnya pemakaian model dalam


analis adalah untuk :

Mengetahui hubungan antara masalah


yang dipecahkan dengan unsur-unsur yang
terkait
Mengetahui hubungan antar unsur-unsur
tadi
Merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan antar unsur.

Contoh:

Dalam ilmu komputer, model pengujian


(testing) dapat dipakai untuk menguji
beban suatu server
Dalam ilmu ekonomi manajemen, model
matematis dapat dipakai untuk menguji
hubungan antar fenomena.

Langkah-langkah Riset
5. Mengumpulkan data

Data merupakan bahan baku informasi


yang sangat penting dalam melakukan
penelitian.
Dalam melakukan pengumpulan data
harus menggunakan teknik-teknik yang
tepat.
Jika pengumpulan data dilakukan dengan
cara yang salah, maka akan
mengakibatkan informasi menjadi salah,
sehingga hasil penelitianpun tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

Langkah-langkah Riset
6. Mengolah dan menyajikan data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya


data diolah sehingga dapat menyajikan
informasi yang lebih mudah untuk
diinterpretasikan dan dianalisis lebih
lanjut.
Seperti dalam bentuk tabel, grafik dan
nilai statistik.
Untuk kemudahan, dapat dipergunakan
program komputer yang mendukung.

Langkah-langkah Riset
7. Menganalisis dan menginterpretasi

Setelah data diolah, kemudian informasi


hasil olahan di analisis lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat analisis yang
sesuai dengan tujuan riset agar
menghasilkan kajian yang cukup tajam,
mendalam dan luas.
Alat-alat analisis kuantitatif maupun
kualitatif dapat dipilih sesuai dengan
bidangnya, tujuannya dan desain
penelitiannya.

Langkah-langkah Riset
8. Membuat generalisasi (kesimpulan) dan
rekomendasi (saran)

Setelah melakukan analisis dan


interpretasi, selanjutnya peneliti
membuat generalisasi (kesimpulan
umum) berdasarkan batasan-batasan
penelitian yang ada dan sesuai dengan
hipotesis yang diajukan.
Selain itu juga perlu menyajikan saran,
karena penelitian biasanya memiliki
keterbatasan-keterbatasan atau asumsiasumsi.

Jika riset merupakan riset terapan, maka agar


hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka
bisa saja ada saran-saran yang perlu
dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset
yang bertujuan untuk kepentingan teori,
dengan adanya keterbatasan penelitian
biasanya disarankan agar peneliti yang
selanjutnya untuk menindaklanjuti hasil riset ini
dengan menggunakan asumsi-asumsi yang lain.
Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific law
yang berlaku umum.

Langkah-langkah Riset
9. Membuat laporan

Akhirnya hasil kerja dari penelitian harus


dibuat dalam bentuk suatu laporan tertulis
sesuai dengan teknik atau aturan-aturan
penulisan tertentu.
S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
Selanjutnya, laporan tersebut akan dikaji
secara bersama-sama untuk diputuskan
apakah hasil kajian ini perlu diubah,
diperbaiki, dilanjutkan atau ditolak menjadi
sebuah karya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Untuk menilai kualitas penelitian yang


baik ada beberapa kriteria:
1.

2.

3.
4.

5.
6.

7.

Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada


permasalahan tepat.
Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode
penelitian yang cermat dan teliti.
Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan risetriset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan
reliabilitasnya .
Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus
benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat
diterapkan pada lingkup yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai