METODOLOGI
3.1 Tahap-tahap Penelitian
Pada tugas akhir ini akan dilakukan pengukuran nilai rugi
transmisi (TL) suatu bahan dengan metode sederhana yaitu
pengukuran tingkat bunyi ruang sumber dan ruang pendengar.
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan ditampilkan
dalam bentuk diagram alir seperti pada Gambar 3.1.
Studi literatur dan pengenalan
sarana peralatan
Pengambilan dan pengolahan
data
Kesimpulan
19
20
3.2 Studi Literatur dan Pengenalan Alat
Studi literature dilakukan untuk mengetahui segala
sesuatu yang berhubungan dengan materi untuk menunjang
pengerjaan Tugas Akhir ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk menunjang Tugas akhir ini antara lain waktu dengung,
Transmission Loss (TL), dan Insulasi Suara. Selain itu, ada
beberapa hal lain yang perlu diperhatikan antara lain sifat-sifat
bunyi serta kriteria ruang isolasi yang diinginkan. Tahap
pengenalan peralatan membahas fungsi dan karakteristik
peralatan yang digunakan dalam penelitian. Berikut peralatan
yang digunakan dalam penelitian ini :
3.2.1 Ruang Sumber dan Ruang Pendengar
Dalam tugas akhir ini, ruang sumber yang akan
digunakan adalah ruang sumber berbentuk kubus yang terletak di
Laboratorium Instrumentasi Akustik G-108 Jurusan Fisika
FMIPA ITS. Ruang sumber didesain reflektif dengan tujuan
untuk menimbulkan pemantulan difus. Dinding sumur yang lain
terbuat dari Gypsum dengan ketebalan berkisar 4 hingga 5 cm
sehingga bunyi yang keluar atau bocor dari dinding tersebut kecil.
Volume di dalam ruang sumber adalah 0,97 m3.
21
Ruang sumber ini berada di dalam ruang pendengar yaitu
Laboratarium instrument akustik G-108 Jurusan Fisika, FMIPA
ITS. Volume pendengar tersebut adalah sekitar 157,61 m3 dan
luas permukaannya sekitar 181,22 m2.
3.2.2 Laptop dan perangkat lunak Y-Mec
Yoshimasa Electronic (Y-Mec) merupakan perangkat
lunak yang didalamnya memiliki berbagai aplikasi misalnya
Realtime Analyzer. Pada Realtime Analyzer terdapat tool-tool
yang salah satunya yaitu Signal Generator, FFT Analyzer dan
Impulse Respons. Signal generator digunakan sebagai pembangkit
sumber bunyi berupa White Noise yang ditampilkan pada Gambar
3.3.
22
dengung baik di ruang sumber maupun ruang pendengar. Berikut
tampilan tool Impulse Respons.
23
24
Sebelum menggunakan SLM, perlu dilakukan kalibrasi
terlebih dahulu. Kalibrasi SLM dapat digunakan kalibrator yaitu
pistonphone. Pada pistonphone ini memiliki kareteristik yaitu
pada frekuensi 250 Hz, SPL yang di ukur yaitu 113,9 dB.
3.2.4 Bahan Uji
Dalam percobaan ini digunakan 3 bahan sebagai berikut:
a. Bahan 1, gypsum board 12 mm satu lapis.
b. Bahan 2, gypsum board 12 mm dua lapis.
c. Bahan 3, partisi berlapis yang terdiri dari gypsum board 12
mm dua lapis rockwool - gypsum board 12 mm dua lapis
dengan kerangka kayu setebal 11 cm.
25
Pada penelitian ini dilakukan 2 percobaan yaitu untuk
mendapat nilai TL sebelum dan setelah perbaikan dan untuk
mendapatkan nilai NR pada sisi ruang sumber.
Pengambilan data percobaan pertama dilakukan
menggunakan alat-alat yang telah disebutkan diatas. Langkah
pertama yang dilakukan adalah merangkai alat sesuai pada
Gambar 3.8. Ada 3 variasi bahan yang digunakan yaitu gypsum
board 1 lapis, gypsum board 2 lapis, dan partisi berlapis dengan
rincian doble gypsum rockwool - doble gypsum dengan
kerangka kayu. Bahan diletakkan diantara lubang ruang sumber
dan microphone.
26
variasi titik letak speaker dan variasi letak SLM yaitu pada 4 sisi
pada ruang sumber.
(3.1)
dengan,
= tingkat tekanan bunyi rata-rata dalam ruang
sumber (dB),
= tingkat tekanan bunyi rata-rata dalam ruang
pendengar (dB),
S
= luas partisi (m2),
A2 = penyerepan total di ruang pendengar (m2 Sabine).
A2 didapatkan dari persamaan berikut:
=
0,05
2
(3.2)
dengan,
RT
V
A2
27
(3.3)
28