TINJAUAN PUSTAKA
3. Bahan perasa
Bahan perasa terdiri dari bahan perasa alami dan bahan perasa buatan.
Bahan perasa alami berasal dari buah-buahan, sayuran, kacang, daun, tanaman
herbal, dan bahan alami lainnya. Bahan perasa buatan digunakan agar soft
drink memberi rasa yang lebih baik.
4. Asam
Asam berperan dalam menambah kesegaran dan kualitas pada soft drink.
Asam yang dipergunakan yaitu asam sitrat dan asam fosfor.
5. Kafein
Kafein berperan dalam meningkatkan rasa yang terkandung dalam soft
drink. Kafein yang terkandung dalam soft drink berjumlah sampai dari
jumlah kafein yang terkandung dalam kopi.
6. Pewarna
Pewarna bersamaan dengan gas CO2 merupakan bagian dari karakteristik
soft drink. Pewarna terdiri dari pewarna alami dan pewarna buatan yang dapat
digunakan.
Berikut ini
dilampirkan tabel jumlah konsumsi soft drink sebagai berikut (Jacobson, 2008):
Tabel 2.1 Konsumsi soft drink regular dan diet pada usia 12 sampai 19 tahun di
Amerika Serikat (tidak termasuk bukan peminum)
Tahun
Perempuan
1977-1978
2,3
2,1
1987-1988
3,3
2,6
1994-1996
4,0
3,0
Tabel 2.2 Konsumsi cairan dan proporsi dari komponen asupan cairan pada anak dan remaja di London, Inggris
Usia
(tahun)
Susu
Jus buah
Beverage
Air
Mean SD,
gelas/hari
Mean SD,
gelas/hari
Mean SD,
gelas/hari
% Mean SD,
gelas/hari
Mean SD,
gelas/hari
Soft Drink,
sugar-sweetened
Mean SD,
%
gelas/hari
Soft Drink,
Kalori Rendah
Mean SD,
%
gelas/hari
Konsumsi
cairan total
%
Mean SD,
gelas/hari
Remaja putra
11
127
1,060,79
18
0,280,48
0,120,42
0,520,83
0,390,72
1,911,70
33
1,622,43
28
5,902,72
100
13
106
1,150,82
19
0,300,52
0,090,24
0,540,95
0,570,76
10
1,941,92
33
1,341,56
23
5,932,73
100
15
101
1,040,81
15
0,320,64
0,080,24
1,181,98
17
0,580,92
2,472,72
36
1,202,16
18
6,873,75
100
17
78
1,110,85
15
0,340,57
0,040,12
1,621,67
23
1,031,78
14
2,412,75
34
0,611,11
7,163,23
100
Remaja putri
11
123
0,690,62
14
0,280,48
0,070,19
0,500,85
10
0,450,69
1,451,24
29
1,482,06
30
4,922,25
100
13
111
0,810,71
16
0,310,53
0,050,16
0,691,00
14
0,681,03
13
1,581,59
31
0,921,14
18
5,042,06
100
15
109
0,690,57
12
0,350,59
0,090,23
1,171,62
21
0,660,90
12
1,631,85
30
0,941,59
17
5,532,37
100
17
98
0,700,65
12
0,260,41
0,070,33
1,821,84
32
0,660,83
12
1,351,44
24
0,821,75
14
5,682,88
100
Obesitas ialah
peningkatan berat badan sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh
yang melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik (Dorland, 2002).
Pada anak-anak dan remaja, obesitas berkaitan dengan intoleransi glukosa,
hipertensi, dan dislipidemia. Konsumsi sugar-sweetened soft drink dapat menjadi
faktor penting terhadap kejadian obesitas remaja (Giammattei et al, 2003). He et
al (2010) melakukan studi intervensi berupa pengurangan 1,5 kaleng konsumsi
soft drink setiap minggu selama satu tahun dan didapati hasil bahwa anak
mengalami penurunan terhadap berat badan dan obesitas sekitar 7,7%.
Asam terutama asam fosfor sebagai penyebab kehilangan total enamel gigi.
Asam fosfor menurunkan pH saliva dari 7,4 menjadi suasana asam. Agar dapat
meningkatkan level pH kembali di atas 7, tubuh akan berusaha menarik ion
kalsium dari gigi sehingga lapisan enamel gigi menjadi sangat berkurang, ditandai
dengan gigi yang terlihat berwarna kekuningan (Valentine, 2002).
2.1.4.3 Diabetes
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fruktosa memiliki
sejumlah kecil insulin dibandingkan dengan asupan karbohidrat. Pada penelitian
hewan, konsumsi fruktosa dapat menimbulkan resistensi insulin, impaired
glucose tolerance, hiperinsulinemia, hipertriasilgliserolemia, dan hipertensi
(Wolff dan Dansinger, 2008).
aktivitas dari makhluk hidup terhadap stimulus atau rangsangan baik dapat diamati
secara langsung, maupun tidak langsung. Perilaku manusia meliputi hal-hal seperti
berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, berpikir, persepsi, dan juga emosi
(Notoatmodjo, 2007). Lebih lanjut, Notoadmodjo mengutip pendapat Benyamin
Bloom, perilaku manusia terbagi menjadi tiga domain perilaku yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor.
pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari pengetahuan, sikap, dan
tindakan.