1. Mengapa orang dengan diabetes mellitus sering mengalami keputihan?

Pada orang dengan diabetes mellitus terdapat penekanan fungsi leukosit terutama
neutrofil. Pada proses pemusnahan benda asing diperlukan proses fagositosis dan
dimusnahkan dengan pengeluaran reaksi oksidatif seperti pengeluaran superoksida,
hydrogen peroksida, dan hipoklorit. Semua reaksi oksidatif ini memerlukan
Nicotinamide Adenine Dinuccleotide Phosphat (NADPH), tetapi NADPH banyak
digunakan dalam proses poliol pathway pada orang dengan diabetes sehingga
menurunkan proses pemusnahan benda asing. Keputihan pada orang dengan diabetes
sering diakbatkan jamur yang berkembang biak secara luas akibat penurunan fungsi
antibodi.
2. Bagaimana interpretasi diffcount? Kapan disebut shift to the left atau right?
Diffcount meliputi basofil/ eosinofil/ neutrofil batang/ neutrofil segmen/ limfosit/
monosit. Pada ibu hamil leukosit normal berkisar antara 6.000-15.000/mm3. Diffcount
normal: 0,5-1%/ 0-4%/ 0-3%/ 50-60%/ 20-50%/ 20-5-%/ 0-8%
Shift to the left menunjukkan adanya inflamasi akut sehingga terjadi peningkatan
basofil, eosinofil, dan neutrofil batang sebagai sel imatur dalam proses inflamasi.
Sebaliknya shift to the right menunjukkan adanya inflamasi kronik dimana terjadi
penigkatan neutrofil segmen, limfosit, dan monosit.
3. Bagaimana kerja obat nifedipin sebagai fungsi tokolitik?
Proses kontaksi pada ibu hamil berhubungan dengan kalsium pada sel miometrium.
Kalsium pada sel miometrium berasal dari intraseluler maupun ekstraseluler dimana
sebagian besar kalsium yang digunakan sel miometrium untuk berkontraksi berasal
dari konsentrasi kalsium intraseluler. Peningkatan kalsium intraseluler dari berbagai
macam mekanisme yang berbeda dan berikatan dengan calmodulin dan memulai
aktivasi dari calcium-dependent myosin light chain kinase (CDMLK). Nifedipin
merupakan obat antihipertensi golongan calcium channel blocker sehingga
menghambat kanal kalsium untuk memulai terjadi kontraksi pada miometrium.
4. Apa perbedaan dexamethason dan betamethason?