PEMBAHASAN
I.
Definisi :
1. Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 2005).
2. Menurut (Townsend 2006) harga diri rendah merupakan evaluasi diri dari perasaan
tentang diri atau kemampuan diri yang negatif baik langsung maupuan tidak
langsung.
3. Pendapat senada diungkapkan oleh ( Carpenito, L.J 2004 ) bahwa harga diri rendah
merupakan keadan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai
diri atau kemampuan diri.
4. Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah
suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal
mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung,
penurunan diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.
II.
b. Ideal diri
- Individu selalu dituntut untuk berhasil.
- Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
- Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
a. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga
merasa malu dan rendah diri.
b. Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan psikologis
atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan, aniaya fisik,
kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon terhadap trauma pada
umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan kopingnya adalah represi dan
denial.
B. Manifestasi Klinis
Menurut Carpenito, L.J (2004 : 352); Keliat, B.A (2000 : 200; perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain :
1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain.
2. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan.
3. Perasaan tidak mampu.
4. Rasa bersalah.
5. Sikap negatif pada diri sendiri.
6. Sikap pesimis pada kehidupan.
7. Keluhan sakit fisik.
8. Pandangan hidup yang terpolarisasi.
9. Menolak kemampuan diri sendiri.
10. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri.
11. Perasaan cemas dan takut.
12. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif.
13. Ketidakmampuan menentukan tujuan.
Data Obyektif :
1. Produktifitas menurun.
2. Perilaku distruktif pada diri sendiri.
3. Perilaku distruktif pada orang lain.
4. Penyalahgunaan zat.
5. Menarik diri dari hubungan sosial.
D. Rentang Respon
Respon adaptif
Aktualisasi
Diri
Konsep diri
Positif
Respon maladaptif
Harga diri
Rendah
Keracunan
Identitas
Depersonalisasi
Keterangan :
1. Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal hal positif maupun yang negative dari
dirinya
3. Harga diri rendah: individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan
merasa lebih rendah dari orang lain
4. Identitas kacau: kegagalan individu mengintegrasikan aspek aspek identitas
masa kanak kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada
masa dewasa yang harmonis
5. Depersonalisasi: perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain
E. Akibat
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi
sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah
laku yang maladaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DepKes
RI, 2000 : 336). Isolasi sosial menarik diri sering ditujukan dengan perilaku antara
lain :
Data Subyektif :
1. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan.
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.
Data Obyektif :
1. Kurang spontan ketika diajak bicara.
2. Apatis
Masalah
Data Subyektif
Keperawatan
Masalah utama : - Mengungkapkan
gangguan
konsep
Data Obyektif
ingin -
Tidak
sendiriMerusak orang
lain
Ekspresi malu
Menarik diri
bisa apa-apa.
- Mengungkapkan
hubungan sosial
Tampak
mudah
dirinya -
efektifnya - Mengungkapkan
koping individu
ketidakmampuan
lain.
- Mengungkapkan
tersinggung
Tidak mau makan dan
tidak tidur
Tampak
dan
ketergantungan
-
malu
tidak
melakukan
aktivitas
yang
diajak
seharusnya
dapat
melakukan
tidak -
isolasi
dari
diri
tidak berguna.
- Mengkritik diri sendiri.
- Perasaan tidak mampu.
2
Merusak
hidup lagi.
: - Mengungkapkan
enggan -
dilakukan
Wajah
tampak
murung
Ekspresi
wajah
menarik diri
kosong
diajak bicara
Suara pelan dan tidak
jelas
Hanya
jawaban
(ya/tidak)
Menghindar
didekati
I.
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Tidak efektifnya koping individu
3. Isolasi sosial : menarik diri
ada
tidak
memberi
singkat
ketika
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J (2004). Buku Saku Diagnosa Keperawatan (terjemahan). Edisi 8, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Depkes Ri, (2000). Petunjuk Tehnik Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Skizofrenia,
Direktorat Kesehatan Jiwa, Jakarta.
Keliat, B.A, (2005). Seri Keperawatan Gangguan Konsep Diri, Cetakan II, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan). Edisi
3, EGC, Jakarta.
Town, M.C, (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri
(terjemahan), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.