Anda di halaman 1dari 2

Preeklampsia sampai saat ini masih merupakan the disease of theories, penelitian

telah begitu banyak dilakukan namun angka kejadian preeklampsia tetap tinggi dan
mengakibatkan angka morbiditas dan mortilitas maternal yang tinggi baik diseluruh dunia
maupun di Indonesia.1 Preeklamsia didefinisikan sebagai gangguan luas kerusakan endotel
pembuluh darah dan vasospasme yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan dapat
juga dijumpai pada akhir 4-6 minggu post partum. Hal ini secara klinis didefinisikan adanya
hipertensi dan proteinuria, dengan atau tanpa edema patologis.2
Di seluruh dunia preeklamsi menyebabkan 50.000 76.000 kematian maternal dan
900.000 kematian perianal setiap tahunnya.3 Hal ini terjadi pada 3-5% dari kehamilan dan
merupakan penyebab utama kematian ibu, terutama di negara-negara berkembang. 4 Angka
kejadian di Indonesia bervariasi di beberapa rumah sakit di Indonesia yaitu diantaranya 5 9
% dan meningkat sebesar 40 % selama beberapa tahun terakhir ini di seluruh dunia. Di
Indonesia masih merupakan penyebab kematian nomer dua tertinggi setelah perdarahan.5
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan
salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di Indonesia
mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini masih
disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan oleh petugas
non-medik dan sistem rujukan yang belum sempurna.4
Sampai sekarang penyebab preeklamsi masih belum diketahui dengan jelas. Berbagai
penelitian telah dilakukan untuk mengetahui penyebab preeklamsi dan banyak teori telah
dikemukakan tentang terjadinya preeklamsi sehingga disebut sebagai disease of theory,
namun tidak ada satupun yang dianggap mutlak benar.6
Hipertensi dan proteinuria pada preeklamsia adalah tanda yang menunjukkan banyak
perubahan internal untuk sistem tubuh. Preeklamsia sering dianggap sebagai gangguan
dengan dua komponen, implantasi plasenta yang abnormal ditambah dengan disfungsi
endotel rumit oleh faktor-faktor maternal. Pada kenyataannya hal tersebut jauh lebih
kompleks. Ada perubahan terlihat pada sistem ginjal dan pembuluh darah secara
keseluruhan.7
Banyak komplikasi yang disebabkan preeklamsi berat salah satu diantaranya adalah
HELLP Sindrom. Sindrom HELLP ialah pereklamsi-eklamsi disertai hemolisis, peningkatan
enzim hepar, disfungsi hepar dan trombositopeni. Kematian ibu bersalin pada sindrom hellp
cukup tinggi, yaitu 24%. Penyebab kematian dapat berupa kegagalan cardio pulmonal,
gangguan pembekuan darah, perdarahan otak, ruptur hepar dan kegagalan multipel. Demikian

juga kematian perinatal pada sindrom HELLP cukup tinggi terutama disebabkan persalinan
preterm.

Anda mungkin juga menyukai