Afdheling Tapsel
Afdheling Tapsel
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
II.1.
BPS, Tapanuli Selatan Dalam Angka 2007, Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tapanuli Selatan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan,
hal. ix.
26
Universitas Sumatera Utara
27
kampung yang dikepalai oleh seorang Kepala Hoofd dan dibantu oleh seorang
Kepala Ripo apabila kampung tersebut mempunyai penduduk yang besar
jumlahnya.
Semenjak awal tahun 1950 terbentuklah Daerah Tapanuli Selatan dan
seluruh pegawai yang ada pada kantor Bupati Angkola Sipirok, Padang Lawas dan
Mandailing Natal ditentukan menjadi pegawai Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli
Selatan yang berkedudukan di Padangsidimpuan.
Pada periode Bupati KDH Tapanuli Selatan dipegang oleh Raja Junjungan
Lubis, terjadi penambahan 6 kecamatan sehingga menjadi 17 kecamatan.
Penambahan kecamatan tersebut antara lain :
1. Kecamatan Siabu, berasal dari sebagian Kecamatan Panyabungan dengan
ibukotanya Siabu.
2. Kecamatan Batang Angkola, berasal dari sebagian Kecamatan
Padangsidimpuan dengan ibukotanya Pintu Padang
3. Kecamatan Barumun Tengah, berasal dari sebagian Kecamatan Padang
Bolak dengan ibukotanya Binanga.
4. Kecamatan Saipar Dolok Hole, berasal dari sebagian Kecamatan Sipirok
dengan ibukotanya Sipagimbar.
5. Kecamatan Sosa, berasal dari sebagian Kecamatan Barumun dengan
ibukotanya Ujung Batu.
6. Kecamatan Sosopan, berasal dari sebagian Kecamatan Barumun dengan
ibukotanya Sosopan.
17
28
18
18
29
Universitas Sumatera
Utara
30
Universitas Sumatera
Utara
31
II.2
2. Selatan
3. Timur
4. Barat
Topografi
Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada ketinggian 0 sampai dengan lebih
dari 2.009 meter di atas permukaan laut. Daerah yang berada pada ketinggian 0
meter umumnya terdapat di daerah pantai barat Tapanuli Selatan, yaitu di desa
Muara Upu kecamatan Padang Sidempuan Barat. Sedangkan daerah yang berdiri
pada ketinggian 2.009 meter terdapat pada gunung Tapulomajung di kecamatan
Saipar Dolok Nole. Keadaan lereng Tapanuli Selatan sangat bervariasi yaitu :
1. Kemiringan lereng antara 0 15 % terdapat sekitar 317.410 ha (25.89 %)
2. Kemiringan lereng antara 15 25 % terdapat sekitar 154.435.ha (12.60 %)
3. Kemiringan lereng antara 25 45 % terdapat sekitar 245.214 ha atau
sekitar 20 %.
4. Kemiringan lereng di atas 45 % terdapat sekitar 509.096 ha atau sekitar
41.50 %.
Universitas Sumatera
Utara
32
Hidrologi
Selain memiliki gunung-gunung yang indah, kabupaten Tapanuli Selatan
juga memiliki panorama yang indah akan danau-danaunya yaitu : Danau Tao di
kecamaan Batang Onang, Danau Sa di kecamatan Padang Sidempuan Barat dan
Danau Marsibut di kecamatan Sipirok. Sedangkan sungai-sungai yang ada antara
lain terdapat sungai Batang Pane, Sungai Barimun, sungai Batang Toru dan
lainnya.
Di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat lima satuan wilayah sungai (sws)
atau daerah aliran sungai (DAS) yang terdiri dari 158 buah sungai yaitu :
1. Satuan Wilayah Sungai (SWS) Bilah dengan luas sekitar 76.630 ha.
2. Satuan Wilayah Sungai (SWS) Barimun dengan luas sekitar 587.209 ha.
3. Satuan Wilayah Sungai (SWS) Sosa dengan luas sekitar 93.900 ha.
4. Satuan Wilayah Sungai (SWS) Batang Angkola dengan luas sekitar
230.310 ha.
5. Satuan Wilayah Sungai (SWS) Batang Toru dengan luas sekitar 216.821
ha.
Dari kelima SWS tersebut baru dan di antaranya yang telah digunakan :
1. Sungai Batang Angkola dan
2. Sungai Batang Batang Pane
Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di kabupaten Tapanuli Selatan umumnya
didominasi oleh penggunaan untuk hutan yaitu seluas 410.313 ha. Kemudian
penggunaan untuk lahan perkebunan seluas 180.407 ha. Sedangkan luas daerah
yang tidak diusahakan terdapat seluas 108.247 ha dan luas lahan untuk
Universitas Sumatera
Utara
33
Universitas Sumatera
Utara
34
Universitas Sumatera
Utara
35
3. Tanaman Buah-buahan
Kabupaten Tapanuli Selatan terkenal dengan salaknya, luas areal tanaman
salak di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat sekitar 24.033 ha dengan jumlah
produksi
sebesar
408.561
ton/tahun.
Tanaman
ini
di
kecamatan
Universitas Sumatera
Utara
36
II.2.3 Infrastruktur
Pembangunan kabupaten Tapanuli Selatan dimasa yang akan datang, tidak
terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Untuk mendukung dan
menunjang segala pembangunan dan perekonomian kabupaten Tapanuli Selatan,
maka diperlukan infrastruktur yang dapat mendukung keberhasilan pembangunan
tersebut. Prasarana wilayah yang sangat penting peranannya dalam pembangunan
adalah sistem transportasi, telekomunikasi dan sumber daya energi.
1. Transportasi Darat
Untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa di kabupaten
Tapanuli Selatan, maka pemerintah kabupaten Tapanuli Selatan saat ini terus
berusaha untuk meningkatkan pembangunan jaringan jalan yang ada. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah aksesbilitas dari dan menuju kabupaten
Tapanuli Selatan. Panjang jaringan jalan yang terdapat di kabupaten Tapanuli
Selatan saat ini telah mencapai sekitar 2.695.15 km. yang terdiri dari 683.35
km jalan dengan kondisi baik, 972.40 km dengan jalan sedang dan 942.40 km
dengan jalan rusak.
2. Transportasi Udara
Di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat bandar udara perintis Aek Godang
lengkap dengan pesawat terbangnya. Untuk meningkatkan dan kemajuan
penerbangan, saat ini kabupaten Tapanuli Selatan terus berupaya untuk
menambah sarana dan prasarana yang ada seperti landasan pacu dan
kelengkapan alat navigasi, serta menambah rute dan jadwal dari satu kali
seminggu menjadi 3 kali seminggu.
Universitas Sumatera
Utara
37
38
II.3.
dan profesional serta bebas KKN. Untuk terwujudnya agenda pertama akan
dilaksanakan melalui pembangunan-pembangunan bidang pemerintahan, hukum,
perencanaan pembangunan daerah, pengawasan, informasi dan komunikasi,
telekomunikasi, keuangan daerah, penataan ruang, pertanahan serta penelitian dan
iptek.
Universitas Sumatera
Utara
39
II.4.
Universitas Sumatera
Utara
40
Universitas Sumatera
Utara
41
Universitas Sumatera
Utara
42
lahan
kosong
dan
terlantar
secara
optimal
dan
berkesinambungan
2) Infrastruktur dasar yang merata antar seluruh kecamatan
3) Infrastruktur keuangan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
4) Industri kecil dan menengah yang berbasis sumber daya alam dengan
produktivitas yang meningkat secara berkesinambungan.
5) Terciptanya keseimbangan antara industri kecil/menengah dengan industri
besar.
6) Struktur ekonomi yang seimbang antara pertanian, industri dan jasa.
7) Tingkat pengangguran yang menurun setiap tahun hingga mencapai 2 %
dari angkatan kerja.
8) Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan tingkat pertumbuhan di
atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
9) Pendapatan
per
kapita
meningkat
secara
berkelanjutan
dengan
Universitas Sumatera
Utara
43
2) Lingkungan sekitar daerah aliran sungai yang tertata baik dan memenuhi
standar
3) Lingkungan pemukiman yang memenuhi standar kesehatan lingkungan
4) Lingkungan komersial yang bersih, teratur dan berwawasan lingkungan
5) Rencana tata ruang yang komprehensif di seluruh kabupaten.
6) Kualitas air sungai dan danau yang memenuhi standar yang berlaku di
negara maju.
7) Kualitas infrastruktur lingkungan hidup perkotaan yang setara dengan
negara maju
8) Kualitas udara yang memenuhi standar internasional di perkotaan dan
kawasan industri.
9) Tercapainya keseimbangan ekosistem yang mendukung pembangunan
yang berkelanjutan.
Dengan demikian, pada akhir periode pembangunan jangka panjang tahap
pertama, yaitu pada tahun 2030, diharapkan Tapanuli Selatan telah menjadi daerah
yang maju dan modern dengan tingkat kemakmuran masyarakat yang setara
dengan tingkat kemakmuran negara-negara maju yang berpenghasilan menengah,
serta telah siap untuk menapaki tahapan pembangunan jangka panjang dua puluh
lima tahun kedua dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbudaya tinggi,
modern dan maju yang setara dengan negara-negara maju terkemuka di dunia
Universitas Sumatera
Utara
44
sarana
pendidikan
disuatu
daerah
diantaranya
adalah
ratio
murid/sekolah, ratio murid/guru dan ratio murid/kelas. Pada tahun 2006 tingkat
kecukupan sarana pendidikan terutama jumlah sekolah bisa dikatakan sudah
Universitas Sumatera
Utara
45
cukup memadai. Kondisi ini diperlihatkan dengan ratio murid/sekolah sebesar 170
pada tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah, yang berarti setiap satu sekolah
SD/Madrasah Ibtidaiyah di Tapanuli Selatan rata-rata menampung 168 orang
murid.
Pada tingkat pendidikan SLTP/Madrasah Tsanawiyah hal yang sama juga
terlihat, dimana pada tahun 2003 rasio murid dan sekolahnya sebesar 230,
kemudian
meningkat
menjadi
278
pada
tahun
2006.
Pada
tingkat
itu
salah
satu
arah
kebijakan
pembangunan
kesehatan
adalah
Universitas Sumatera
Utara
46
tahun 2003 ada sebanyak 33.957 keluarga yang menerima kartu sehat, meningkat
menjadi 34.016 keluarga pada tahun 2006.
c. Pelayanan Kependudukan
Program ini bertujuan untuk melakukan penataan sistim administrasi
kependudukan yang profesional melalui komputerisasi on-line dalam rangka
terciptanya tertib administrasi penduduk dan tersedianya data serta informasi
penduduk yang akurat dan terpadu dengan konsep Relation Data Base
Management System (RDBMS), terwujudnya bank data kependudukan standar
nasional. Kegiatankegiatan pokok program ini adalah :
1) Penataan sistim administarasi kependudukan melalui Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK) secara on-line, semi on-line dan offline,
2) Penyempurnaan sistem pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan
pengelolaan informasi kependudukan yang sesuai dengan administrasi
kependudukan yang berbasis program SIAK,
3) Pendataan penduduk dalam rangka menunjang pelaksanaan program
SIAK,
4) Penataan kelembagaan administrasi kependudukan yang efektif dan
efesien,
5) Meningkatkan kompetensi aparatur kependudukan melalui pelaksanaan
diklat-diklat teknis baik dalam daerah maupun luar daerah,
6) Penyelenggaraan promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan
reproduksi termasuk advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan
konseling,
Universitas Sumatera
Utara
47
pelatihan
teknis
peningkatan
pengetahuan
dan
Universitas
Sumatera Utara
48
d. Pelayanan Infrastruktur
Berdasarkan data terakhir bahwa kondisi infrastruktur yang terdapat di
daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah ruas jalan nasional sepanjang 196, 60
km dengan kondisi 67,30 km rusak berat dan 26,30 km kondisi rusak sedang.
Sedangkan panjang ruas jalan propinsi adalah 496,4 km dengan kondisi 243, 3 km
rusak berat dan 80,2 km rusak sedang sementara panjang ruas jalan kabupaten
adalah 2.770,5 km dengan kondisi rusak berat 463,3 km (16,76 %) kondisi rusak
sedang dan rusak ringan 1.853,1 km (66,89 %).
Jumlah irigasi yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah
sebanyak 180 unit yang terdiri dari 6 unit irigasi teknis, 41 unit irigasi semi teknis
dan 133 unit irigasi sederhana dengan luas areal persawahan secara kumulatif
33.646 Ha.
Selanjutnya sarana dan prasarana air bersih yang terdapat di Kabupaten
Tapanuli Selatan adalah 11 unit bak penangkap (brown kaptening) dengan kondisi
3 unit rusak berat dan 2 unit rusak sedang, sementara reser voar adalah sebanyak 8
unit dengan kondisi 1 unit rusak berat sedangkan pipa distribusi adalah sepanjang
54.736 m dengan kondisi rusak berat sepanjang 11.736 m. Selain itu hidrant
umum yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebanyak 48
tempat dengan kondisi rusak 5 tempat dan tungkuh air terdapat pada 19 tempat
dengan kondisi rusak 7 tempat dengan kondisi rusak berat pada 7 tempat serta
sumur bor ada sebanyak 7 unit dengan kondisi rusak berat 5 unit, sumur gali
sebanyak 5 unit dengan kondisi rusak berat 2 unit, MCK sebanyak 12 unit dengan
kondisi rusak berat, 4 unit dan jumban keluarga sebanyak 30 unit, rusak 10 unit.
Universitas Sumatera
Utara
49
Universitas Sumatera
Utara