Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN ALAT DI LABORATORIUM

Pancar Fitri Rohaini


133020224
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, bertujuan untuk membantu berbagai macam konsep,
pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk mengembangkan
keterampilan dalam menggunakan alat - alat serta dengan metode tertentu.Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar agar pada praktikum
selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan. Prinsip percobaannya berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada
saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan, dapat disimpulkan bahwa berbagai macam alat di laboratorium mempunyai nama,
bentuk, fungsi dan cara kerja yang berbeda, sehingga perlu perhatian dan ketelitian yang berbeda pula dalam penggunaannya di
laboratorium.
Key words : Alat-alat di laboratorium.

PENDAHULUAN
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk
mengerjakan sesuatu; perkakas, perabot, yang dipakai
untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Kita membutuhkan alat sebagai media atau
pendukung dalam melakukan suatu kegiatan. Seperti
hal nya kegiatan praktikum, kegiatan ini tidak lepas dari
peralatan laboratorium. Praktikum merupakan kegiatan
yang bersifat ilmiah, bertujuan untuk membantu
berbagai macam konsep, pengertian dan kaidah serta
teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu,
praktikum ini juga bermaksud untuk mengembangkan
keterampilan dalam menggunakan alat alat dengan
metode tertentu (Anonim 2013).
Di sebagian laboratorium, kegiatan praktikum
banyak yang menggunakan berbagai macam bahan

kimia. Tidak sedikit diantara bahan kimia tersebut


mengandung zat yang beracun dan berbahaya bagi
praktikan maupun lingkungan, oleh sebab itu peralatan
di laboratorium sangat dibutuhkan dalam kegiatan
percobaan maupun penelitian yang di lakukan.
Sehingga, pengenalan alat-alat di laboratorium oleh
praktikan sangat penting, agar mengetahui nama,
bentuk, fungsi, dan cara penggunaannya.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
dan menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing
alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar
agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak
melakukan kesalahan.
Prinsip percobaannya berdasarkan identifikasi alat
yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi
dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan
atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat Di Laboratorium.
NO
1.

ALAT
Gelas Kimia (beaker)

2.

Labu Erlenmeyer

3.

Gelas Ukur

PRINSIP KERJA
Wadah larutan, skala pada
badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak
teliti.

FUNGSI
Untuk mengukur volume larutan
yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi, menampung
zat kimia, memanaskan cairan,
media pemanasan cairan.

Dibersihkan, dikalibrasi, lalu


dikeringkan
dengan
lap.
Kemudian
suatu
larutan
dimasukkan
lalu
dititrasi,
kemudian
digoyangkan
memutar labu erlenmeyernya.

Untuk
menyimpan
dan
memanaskan larutan, menampung
filtrat
hasil
penyaringan,
menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi.

Larutan dimasukkan kedalam


gelas ukur. Disesuaikan dengan
volume yang diperlukan. Dibaca
ketepatan volume dengan
melihat meniskus ke bawah.

Untuk mengukur volume larutan


tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi dalam jumlah tertentu,
merendam pipet dalam asam
pencuci, melarutkan zat hingga
volume tertentu.

4.

Rak Tabung Reaksi

Tabung reaksi dimasukkan ke


dalam lubang tabung yang
sesuai ukurannya.

Untuk menyimpan tabung reaksi


yang akan digunakan ataupun
untuk diamati.

5.

Buret

Dibersihkan, dikalibrasi, lalu Untuk


mengeluarkan
larutan
dikeringkan dengan batang dengan volume tertentu, biasanya
pengaduk yang ditutupi dengan digunakan untuk titrasi.
kertas isap. Diperiksa keadaan
kerannya
dan
tetesannya
apakah bocor atau tidak. Lalu
dikalibrasi dengan larutan yang
akan dimasukkan ke dalam
buret, diperiksa apakah ada
gelembung atau tidak. Keran
buret dibuka perlahan untuk
mengeluarkan larutannya.

6.

Tabung reaksi

Sebagai
wadah
larutan,
beberapa memiliki tutup yang
digunakan untuk meletakkan
sampel (darah). Jika dipakai
sebagai wadah suatu zat yang
dipanasi, tabung reaksi harus
dipegang dengan penjepit atau
klem

Sebagai tempat untuk mereaksikan


bahan kimia dalam skala kecil,

7.

Cawan

Memasukkan
bahan
atau
larutan yang akan diuapkan di
atas cawan. Setelah itu
dipanaskan atau diuapkan ke
dalam oven.

Untuk menguapkan cairan pada


suhu yang tidak terlalu tinggi (oven,
di atas tangas air, uap, pasir dan
sebagainya).

8.

Corong

Diletakkan kertas saring ke


dalam corong tersebut. Atau
dengan meletakkan corong di

Untuk menyaring campuran kimia


dengan gravitasi, untuk menyaring
zat cair atau sampel padat.

atas mulut Erlenmeyer atau


buret,
yang
dimasukkan
perlahan lahan ke dalam mulut
corong.

9.

Mortar dan Pastle

Dimasukkan bahan kimia yang


berupa padatan ke dalam
lumpang (mortar) dan digerus
hingga halus menggunakan alu
(pastle).

Untuk
menghancurkan
dan
mencampurkan padatan kimia.

10.

Batang pengaduk

Diaduk larutan yang ada di


dalam gelas kimia dengan
batang pengaduk, lalu diamati.

Untuk mengaduk cairan di dalam


gelas kimia.

11.

Botol semprot

Menekan badan botol sampai


airnya keluar.

Sebagai
aquades.

tempat

menyimpan

12.

Spatula

Berupa sendok panjang dengan


ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium.

Mengambil bahan kimia yang


berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.

13.

Pipet

Alat untuk mengambil cairan Untuk mengambil cairan dalam


dalam jumlah tertentu maupun jumlah tertentu secara tepat (pipet
takaran bebas.
seukuran),
mengukur
dan
memindahkan larutan dengan
volume tertentu secara tepat (pipet
berukuran), dan untuk mengambil
cairan dalam skala kecil (pipet
tetes).

14.

Pipa U

Pipa U akan mengeluarkan gas


setelah dua tabung reaksi yang
telah dihubungkan bereaksi.

Sebagai
alat
untuk
menganalisis apakah suatu larutan
terdapat gelembung gelembung
gas atau tidak.

15.

Bola Hisap

Terbuat dari karet yang disertai Menghisap


dengan tanda untuk menyedot diukur,
cairan (suction), mengambil
udara
(aspirate)
dan
mengosongkan (empty).

larutan

yang

akan

16.

Botol Timbang

Menyimpan sampel yang akan


dianalisa kadar airnya.

Menyimpan bahan yang akan


ditimbang terutama untuk bahan
cair dan pasta,

17.

Statif dan Klem

Bagian
belakang
klem
dihubungkan dengan statif,
guna menopang buret agar
tetap tegak.

Statif terbuat dari besi atau baja


yang berfungsi untuk menegakkan
buret, corong, corong pisah dan
peralatan gelas lainnya pada saat
digunakan. Klem buret terbuat dari
besi atau baja untuk memegang
buret yang digunakan untuk titrasi.

18.

Tang Krusibel

Terbuat dari besi atau baja


untuk mengambil dan membawa
krusibel.

Untuk menjepit botol timbang dan


gelas arloji saat menimbang atau
untuk memindahkan botol timbang
dan gelas arloji dari oven ke
eksikator atau sebaliknya.

19.

Tabung Sentrifuge

Larutan yang akan disentrifuga Untuk


mengendapkan
dan
dimasukkan ke dalam tabung memisahkan padatan dari larutan.
sentrifuse. Lalu dimasukkan
ke alat sentifugase.

20.

Plat Tetes

Dibersihkan terlebih dahulu plat


tetes dengan tissue. Kemudian
diteteskan
sampel
objek
kedalam plat tetes.

Untuk menampung objek sampel.

21.

Kaki Tiga

Pada saat ingin melakukan


pembakaran atau pemanasan,
letakkan tripot pada posisi di
atas pemanas bunsen atau
pemanas spiritus. Lalu berikan
kaca asbes di atas tripot
tersebut sebagai pembatas agar
api tidak langsung mengenai
alat.

Untuk menahan kawat kasa dalam


pemanasan.

22.

Kawat Kasa

Disimpan pada kaki tiga, untuk


menopang dan meratakan
panas dari bunsen.

23.

Penjepit tabung reaksi

Menekan
penekan
pada
penjepit kemudian dijepitkan Untuk menjepit tabung reaksi pada
saat dipanaskan.
pada tabung reaksi.

24.

Bunsen

Kran saluran masuknya gas


dibuka, lalu ring diputar yang
ada pada bunsen tersebut
sampai ada nyala api.

25.

Labu Kjeldahl

Posisi labu harus miring dengan


mulut
menyandar
pada
penampung uap asam.

Sebagai alas dalam penyebaran


panas yang berasal dari suatu
pembakar.

Untuk penyedia api serta digunakan


untuk mensterilkan alat lain dengan
cara panas membara dan dilidahapikan.

Untuk destruksi atau digesti protein


dan dapat pula digunakan sebagai
labu destilasi pada hasil destruksi
protein.

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, Meja 11, Kelompok i, 2013)

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan
bahwa berbagai macam alat di laboratorium yang
mempunyai nama, bentuk, fungsi, dan cara kerja yang
berbeda-beda. Sehingga perlu perhatian, perlakuan,
dan ketelitian yang berbeda antara satu alat dengan
alat lainnya dalam penggunaannya di laboratorium.
Karena kesalahan penggunaan alat, dapat
menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E,T. dan Nurminabari, I,S, 2013. Penuntun
Pratikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung
Kamus Besar Indonesia, Bahasa, 2005, halaman 30
Anonim. 2013. Alat Alat Kimia beseta
Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com.
Accesed : 9 Oktober 2013
Anonim.
2013. Alat

alat
Pratikum
Kimia. www.scribd.com. Accesed : 9 Oktober 2013

10

Anda mungkin juga menyukai