Anda di halaman 1dari 7

SIFAT FISIK ZAT

Pancar Fitri Rohaini


133020224
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Setiap zat mempunyai sifat fisik tertentu, tingkat kekentalan dan kelelehan. Kekentalan setiap zat berbeda-beda, tergantung
komponen pembentuknya. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui contoh dari viskositas atau kekentalan pada bahan
pangan, seperti mentega, mayonnaise, kecap susu kental manis, sirup, dan lain sebagainya. Sedangkan titik leleh setiap zat
berbeda-beda, dalam bahan makanan perlu ditentukan titik leleh setiap bahan pangan, guna menjaga kualitas suatu produk
pangan. Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Satuannya
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa.s). Tujuan dari percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah untuk menentukan viskositas
(kekentalan). Prinsip percobaannya adalah berdasarkan hukum Pouseuille yang menyatakan bahwa lapisan paling luar dari
fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol. Berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa bila suatu fluida
sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yng
diam garis arusnya akan membentuk sebuah pola yang simetris sempurna disekeliling bola. Berdasarkan hasil pengamatan
percobaan viskositas dari sampel susu coklat (frisian flag) dan susu coklat (ultra) menggunakan spindel nomor 1 didapat
kekentalan sebesar 10 dPas, sampel susu coklat (enak) menggunakan spindel nomor 1 didapat kekentalan sebesar 8,5 dPas ,
sampel mayonnaise menggunakan spindel nomor 2 didapat kekentalan 125 dPas dan dari sampel santan menggunakan spindel
nomor 1 didapat kekentalan sebesar 16 dPas. Dan pada percobaan penentuan titik leleh naftalena didapat suhu awal aquades
29OC, dan didapat suhu awal dan akhir lelehan naftalena berturut-turut yaitu 80 OC dan 83OC.
Key words : Viskositas, Titik leleh, Pipa kapiler, Viskometer, Termometer

PENDAHULUAN
Setiap zat mempunyai sifat fisik tertentu, seperti
halnya tingkat kekentalan. Kekentalan setiap zat
berbeda-beda, tergantung komponen pembentuknya.
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida)
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul
zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut.
Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat
cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas)
dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan
kekentalan
suatu
zat
cair.
Hukum
viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju
perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka
tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui contoh
dari viskositas atau kekentalan pada bahan pangan,
seperti mentega, mayonnaise, kecap susu kental
manis, sirup, dan lain sebagainya. Viskositas
merupakan ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida.
Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit

suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda


bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair,
viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul
zat cair. Kohesi adalah gaya tarik-menarik
antar molekul yang sama. Salah satu aspek yang
memengaruhi daya kohesi adalah kerapatan dan
jarak antar molekul dalam suatu benda. Kohesi
berbanding lurus dengan kerapatan suatu benda,
sehingga bila kerapatan semakin besar maka kohesi
yg akan didapatkan semakin besar Sedangkan dalam
gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan
antara molekul gas. Viskositas zat cair dapat
ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas. Satuannya adalah Ns/m2
atau pascal sekon (Pa.s). Alat untuk mengukur
kekentalan larutan atau campuran disebut
viskometer. Viskometer merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan,
dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida
yang merupakan gesekan antara molekul-molekul
yang satu dengan yang lainnya. Ada berbagai macam
viskometer, diantaranya viskometer ubbelohde,

stromer, brookfield, oswald, baume, cup and bob,


cone and plate dan bola jatuh (falling sphere). Dalam
percobaan ini menggunakan viskometer cup and bob.
Pada viskometer ini dilengkapi oleh 3 spindel yang
memiliki ukuran yang berbeda-beda ada yang kecil,
sedang, dan besar. Selain ukurannya berbeda
ternyata fungsi dari tiap spindel juga berbeda pula.
Jika sediaan yang akan diuji memiliki karakteristik
aliran Newton (encer atau memiliki viskositas yang
rendah), maka digunakan spindel 3 atau 1 untuk
mengukur viskositasnya. Sedangkan jika sediaan
yang akan diuji memiliki karakteristik aliran nonNewton (kental atau viskositasnya tinggi), maka
digunakan spindel 2 untuk mengukur viskositasnya.
Ukuran kekentalan tiap spindel berbeda yaitu, pada
spindel 1 disekitar kekentalan 3 150 dPas, pada
spindel 2 di sekitar kekentalan 100 4000 dPas dan
pada spindel 3 di sekitar kekentalan 0,3 13 dPas.
Tujuan dari percobaan sifat-sifat fisik dari zat
adalah untuk menentukan viskositas (kekentalan).
Prinsip percobaannya adalah berdasarkan
hukum Pouseuille yang menyatakan bahwa lapisan
paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada
kecepatan nol. Berdasarkan hukum Stokes yang
menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola,
atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida
yng diam garis arusnya akan membentuk sebuah
pola yang simetris sempurna disekeliling bola.

Metode Percobaan

Gambar 13. Metode Percobaan Penentuan Titik


Leleh Naftalena

METODOLOGI
Alat dan Bahan yang Digunakan.
Alat yang digunakan pada percobaan sifat fisik
dari zat adalah viskometer cup and bob, gelas kimia,
pipa kapiler, botol semprot, klem dan statif, tissue, tali
atau benang, termometer, kaki tiga, kawat kassa, dan
bunsen.
Bahan yang digunakan pada percobaan sifat fisik
dari zat adalah aquades, susu coklat (Frisian flag),
susu coklat (ultra), susu coklat (enak), mayonnaise,
santan, dan naftalena.

Gambar 14. Metode Percobaan Penentuan


Viskositas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Tabel 13. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Leleh Naftalen
No
1
2
3

Suhu (T)
T awal aquades
T awal lelehan
T akhir lelehan

Hasil
29OC
80OC
83OC

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)


Tabel 14. Hasil Pengamatan Viskositas
No
1
2
3
4
5

Sampel
Susu coklat (Frisian flag)
Susu coklat (ultra)
Susu coklat (enak)
Mayonnaise
Santan

Spindel
1
1
1
2
1

Hasil
10 dPas
10 dPas
8,5 dPas
125 dPas
16 dPas

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)


Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan
penentuan titik leleh naftalena didapat suhu awal
aquades 29OC, dan didapat suhu awal dan akhir
lelehan naftalena berturut-turut yaitu 80OC dan 83OC.
Hasil tersebut didapat dari proses pelelehan naftalena
menggunakan aquades yang sedang dipanaskan
dengan pipa kapiler dan termometer sebagai
pemantau suhu. Dan pada percobaan viskositas dari
sampel susu coklat (frisian flag) dan susu coklat
(ultra) menggunakan spindel nomor 1 didapat
kekentalan sebesar 10 dPas, sampel susu coklat
(enak) menggunakan spindel nomor 1 didapat
kekentalan sebesar 8,5 dPas , sampel mayonnaise
menggunakan spindel nomor 2 didapat kekentalan
125 dPas dan dari sampel santan menggunakan
spindel nomor 1 didapat kekentalan sebesar 16 dPas.
Hasil tersebut didapat dari pengujian viskometer
terhadap masing-masing sampel.
Kesalahan yang terjadi dalam percobaan
penentuan titik leleh naftalena yaitu dari kebersihan
alat yang kurang terjaga, tepatnya pada pipa kapiler
yang masih terdapat sisa naftalena maupun kotoran
didalamnya dan kurang telitinya praktikan dalam
memperhatikan suhu sebelum dan sesudah lelehnya
naftalena. Dan kesalahan yang terjadi dalam
percobaan viskositas yaitu kebersihan alat yang
kurang terjaga, tepatnya pada cup dan spindel yang

masih terdapat sampel sebelumnya, sehingga sampel


tercampur, kurang penuhnya sampel pada cup,
spindel mengenai dasar dan dinding cup, dan salah
menggunakan spindel, sehingga kekentalannya tidak
terbaca oleh viskometer.
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek
atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa
mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa
ektensif dan intensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang
bergantung pada jumlah zat. Contoh: Berat, Volume,
Kandungan Energi. Sifat intensif adalah sifat yang
tidak bergantung pada jumlah zat. Sifat ini dibedakan
menjadi 2, yaitu sifat fisika adalah sifat yang tidak ada
hubungannya dengan pembentukan zat baru.
Contohnya titik didih, titik leleh, titik beku, berat jenis,
kelarutan, bau,warna,kemagnetan, kerapatan, indeks
bias, dan lain-lain. Sifat kimia adalah sifat yang ada
hubungannya dengan pembentukan zat baru.
Contohnya kerapatan, keterbakaran, kestabilan,
ionisasi, perkaratan, pembusukan, pelapukan,
peragian, asimilasi dan lain-lain.
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat
berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan
suhu ketika fase padat dan cair sama-sama berada
dalam
kesetimbangan. Titik
leleh
zat padat
adalah suhu di mana zat tersebut akan berubah
wujud menjadi cair. Titik leleh suatu zat padat tidak

mengalami perubahan yang berarti dengan adanya


perubahan tekanan.Pengaruh ikatan hidrogen
terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada
wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan
dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah
berat molekul zat dan bentuk simetris molekul. Titik
leleh senyawa organik mudah untuk diamati sebab
temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir
sama dengan temperatur dimana zat telah habis
meleleh semuanya. Jika zat padat yang diamati tidak
murni, maka akan terjadi penyimpangan dari titik leleh
senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa
penurunan titik leleh dan perluasan range titik leleh.
Misalnya : suatu asam murni diamati titik lelehnya
pada temperature 122,1oC 122,4oC penambahan
20% zat padat lain akan mengakibatkan perubahan
titik lelehnya dari temperature 122,1o- 122,4 oC
menjadi 115o - 119 oC. Rata-rata titik lelehnya lebih
rendah 5oC dan range temperature akan berubah dari
0,3oC jadi 4oC.
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik
berbentuk padatan berwarna putih dengan rumus
molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena
yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah
menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang
dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling
banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan
sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena
digunakan sebagai reaksi intermediet dari berbagai
reaksi kimia industri, seperti reaksi sulfonasi,
polimerisasi, dan neutralisasi. Selain itu, naftalena
juga berfungsi sebagai fumigan (kamper, dsb),
surfaktan, dsb Naftalena adalah hidrokarbon kristalin
aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan
rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin
benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil,
mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap
yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena
paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara,
dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi.
Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau
dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat
mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan
dari destilasi batu bara, dan sedikit dari sisa
fraksionasi minyak bumi. Naftalena merupakan suatu
bahan keras yang putih dengan bau tersendiri, dan
ditemui secara alami dalam bahan bakar fosil seperti
batu bara dan minyak. Naftalena adalah salah satu
komponen yang termasuk benzena aromatik
hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena
memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannya

menjadi aditif bensin untuk meningkatkan angka


oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat
pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga
tidak meninggalkan getah padat pada bagian-bagian
mesin. Penggunaan Naftalena sebagai aditif memang
belum terkenal karena masih dalam tahap penelitian.
Sampai saat ini memang belum diketahui akibat
buruk penggunaan naftalena terhadap lingkungan
dan kesehatan, namun ia relatif aman untuk
digunakan.Satu molekul napthalena merupakan
perpaduan dari sepasang cincin benzena. Naftalena
merupakan salah satu jenishidrokarbon polisiklik
aromatik . Sesuai dengan ikatan valensinya,
napthalena mempunyai tiga struktur resonansi yaitu
seperti benzena, naftalena dapat mengalami
substitusi aromatik elektrofilik . Pada sebagian besar
reaksi substitusi aromatik elektrofilik, naftalena
bereaksi dalam kondisi lebih ringandaripada benzena.
Sebagai contoh, benzena ataupun napthalena bila
beraksi dengan klorindengan menggunakan besi
klorida atau aluminium klorida sebagai katalis,
naftalena dan klorin dapat bereaksi untuk membentuk
1-chloronaphthalena bahkan tanpa menggunakan
katalis. Benzena dan naphthalene juga dapat
dialkilasi menggunakan reaksi Friedel-Crafts,
naftalena
juga
dapat
dialkilasi
dengan
mereaksikannya
dengan
alkena atau alkohol,
menggunakan sulfat atau asam fosfat sebagai katalis.

Gambar
15. Struktur Naftalena
Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas
adalah (1) Tekanan: viskositas cairan naik dengan
naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan. (2) Temperatur: viskositas
akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan
viskositas gas naik dengan naiknya suhu.
Pemanasan zat cair menyebabkan molekulmolekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul
cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar
molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan

akan turun dengan kenaikan temperatur.


(3) Kehadiran zat lain: penambahan gula tebu
meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air.
Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan
air akan menyebabkan viskositas akan turun karena
gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu
alirnya semakin cepat. (4) Ukuran dan berat molekul:
viskositas naik dengan naiknya berat molekul.
Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju
alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju
aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi. (5)
Berat molekul: viskositas akan naik jika ikatan
rangkap semakin banyak. (6) kekuatan antar molekul:
viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen,
viskositas CPO dengan gugus OH pada trigliserida
nya naik pada keadaan yang sama. (Bird, 1987)
Tegangan permukaan adalah suatu kemampuan
atau kecenderungan zat cair menuju keadaan yang
luas pemukaannya lebih kecil, seperti contoh yaitu
permukaan datar, atau bulat seperti bola. Dengan
sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan bendabenda kecil dipermukaannya. Seperti silet, berat dari
silet menyebabkan permukaan zait cair sedikit
melengkung kebawah dimana silet itu berada.
Lengkungan itu memperluas permukaan zat cair.
namun zat cair dengan tegangan permukaannya
berusaha
mempertahankan
luas
permukaannyasekecil mungkin. Tegangan permukaan
merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair(fluida) yang berada dalam keadaan diam
(statis).Pada percobaan untuk menentukan tegangan
permukaan digunakan alat pipa kapiler. Metode pipa
kapiler yaitu mengukur tegangan permukaan zat cair
dan sudut kelengkungannyadengan menggunakan
pipa berdiamater. Pipa dicelupakan ke dalam
permukaan zat cair maka zat cair tersebut akan naik
sampai ketinggian tertentu. Penerapan tegangan
permukaan dalam kehidupan sehari-hari adalah
mencuci dengan air panas jauh lebih bersih
dibandingkan dengan air yang bersuhu normal, Makin
tinggi suhu air, maka baik karena semakin tinggi suhu
air, semakin kecil tegangan permukaan.dan antiseptik
yang dipakai untuk mengobati luka, selain dapat
mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
Spindel merupakan bagian alat dari viskometer
yang langsung mengenai sampel, karena spindel ini
berguna untuk mengukur tingkat kekentalan dari
suatu sampel, bentiknya seperti gelas terbalik yang di
bawahnya terdapat lubang-lubang dan terdapat
seperti jarum besar yang berguna untuk

menghubungkan spindel dengan alat viscometer.


Viskometer cup and bob memiliki 3 jenis spindel yang
dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu spindle 1
berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang
sedang tingkat kekentalannya dan memiliki nilai
kekentalan mulai dari 3-150 dpas, spindel 2 untuk
mengukur viskositas zat yangsangat kental dan
memiliki nilai kekentalan mulai dari 100-4000 dpas,
dan spindle3 berfungsi untuk mengukur viskositas zat
yang encer (tidak kental) dan memiliki nilai
kekentalan mulai dari 0,3-13 dpas. Dari setiap sampel
mempunyai viskositasyang berbeda-beda tergantung
dari kekentalan sampel tersebut, dan pada
satusampel yang sama viskositasnya pasti berbeda.
Besaran viskositas dapat dinyatakan dengan
satuan Pa.s, mPa.s,yang lebih dikenal sebagai cP
atau centipoises (catatan: 1 Pa.s = 1000 mPa.s =
1000 cP, 1P=100 cP ). Seperti halnya kerapatan,
besaran viskositas berbanding terbalik dengan
perubahan temperatur. Kenaikan temperatur akan
melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis cairan
sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya.
Menurut Standar nasional Indonesia (SNI) susu
kental manis didefinisikan sebagai produk susu
berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan
menghilangkan air dari campuran susu segar dan
gula
atau
dengan
rekonstitusi
(pelarutan/pencampuran) susu bubuk dengan
penambahan gula dengan atau tanpa penambahan
bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan
yang diijinkan. Standar Susu Kental Manis
berdasarkan Codex Stan 282-1971 dan SNI Susu
Kental Manis 2971-2011, harus mengandung protein
minimal 6.5-9.52% dan kadar lemak minimal 8% dan
standar kekentalannya 40-80 cP. Santn didefinisikan
sebagai produk sebagai bahan pembuatan produk
pangan lain yang berasal dari sari-sari pada kelapa
tua. Mayonnaise didefinisikan sebagai produk olahan
dari campuran bahan pangan seperti putih telur,
minyak nabati dan cuka yang diolah sedemikian rupa
sehingga menjadi saus yang berwarna putih.
Sedangkan standar kekentalan pada santan dan
mayonnaise sekitar 15-20 cP.
Viskositas ( kekentalan) merupakan pengukuran
dari
ketahanan fluida yang
diubah
baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah
sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah
"Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena
itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah,
sedangkanmadu yang "tebal", memiliki viskositas
yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah

viskositas suatu fluida, semakin besar juga


pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas
menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir
dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran
dari pergeseran fluida. Sebagai contoh, viskositas
yang
tinggi
dari magma akan
menciptakan
statovolcano yang tinggi dan curam, karena tidak
dapat mengalir terlalu jauh sebelum mendingin,
sedangkan
viskositas
yang lebih
rendah
dari lava akan menciptakan volcano yang rendah dan
lebar. Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki
ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu
disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki
ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
Viskometer
kapiler
/
Ostwald
: digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler.
Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu
yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk
mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Viskometer
Hoppler: pada viscometer hoppler yang diukur waktu
yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati
cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya
adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari
kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui
medium yang berviskositas dengan kecepatan yang
besar sampai pada kecepatan yang maksimum.
Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari
harga respirok sampel. Viskometer Cup and Bob:
prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan
antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari
cup dimana bob masuk persis ditengah tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran
sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjang
keliling
bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan
konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang
ditekan keluar memadat. Hal inidisebut aliran sumbat(
Martin, 1993). Viskometer Cone and Plate :
viskometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan
yang memberikan peneliti suatu instrumen yang
canggih untuk menentukan secara rutin viskositas
absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan presisi yang diperlukan untuk
pengembangan data rheologi lengkap.
Aplikasi dalam bidang pangan dari percobaan
sifat fisik zat yaitu untuk menentukan kekentalan yang
pas sesuai standar pada bahan pangan seperti
kecap, selai, mentega, susu, santan, mayoneis , dan
untuk menentukan titik leleh suatu bahan pangan,
seperti eskrim dan coklat, agar tahan pada suhu

ruangan, juga untuk menentukan kualitas bahan


pangan tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dapat
disimpulkan bahwa dari percobaan sifat fisik zat dari
percobaan viskositas dari sampel susu coklat (frisian
flag) dan susu coklat (ultra) menggunakan spindel
nomor 1 didapat kekentalan sebesar 10 dPas,
sampel susu coklat (enak) menggunakan spindel
nomor 1 didapat kekentalan sebesar 8,5 dPas ,
sampel mayonnaise menggunakan spindel nomor 2
didapat kekentalan 125 dPas dan dari sampel santan
menggunakan spindel nomor 1 didapat kekentalan
sebesar 16 dPas. Dan pada percobaan penentuan
titik leleh naftalena didapat suhu awal aquades 29 OC,
dan didapat suhu awal dan akhir lelehan naftalena
berturut-turut yaitu 80OC dan 83OC.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2013.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung.
Anonim.2013.Naftalena.http://id.wikipedia.org/wiki/Kat
egori:Sifat_fisik. Acessed: 3 Desember 2013.
Anonim.2013.Kekentalanarti.http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporankimia-fisika-viskositas-zat-cair.html. Acessed: 3
Desember 2013.
Anonim.2013.Naftalena.http://kimiamaster.blogspot.com/2011/11/definisi-naftalenaadalah-hidrokarbon.html. Acessed: 4 Desember
2013.
Anonim.2013.Viskositas.http://wenimandasari.blogspo
t.com/p/laporan-termokimia.html.Acessed:4
Desember 2013.
Anonim.2013.TeganganPermukaan.http://anifaturrosidah.blogspot.com/2
012/03/tegangan-permukaan.html.
Acessed:4
Desember 2013.
Anonim.2013.Tegangan-Permukaan.
http://www.scribd.com/doc/93979481/analisisinstrumental-menggunakan-viscometerrheometer-refraktometer-serta-teganganpermukaan. Acessed:4 Desember 2013.
Anonim.2013.Sifat Fisik Zat. www.scribd.com.
Acessed:4 Desember 2013
Anonim.2013.SKM.http://foodreview.co.id. Acessed:4
Desember 2013

Anonim.2013.MacamViskometer.http://nannananot.blogspot.com.
Acessed:4 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai