Anda di halaman 1dari 5

PEMURNIAN

Pancar Fitri Rohaini


133020224
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Pemurnian merupakan suatu proses memurnikan suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni. Jarang sekali
ditemukan suatu reaksi organik yang dapat memberikan hasil murni, yaitu suatu senyawa yang antara lain adalah hasil
sampingan bahan baku yan tidak larut atau ikut bereaksi yang berfungsi sebagai pelarut dan katalisator dalam suatu reaksi
untuk menghasilkan senyawa yang dimaksud maka diperlukan pemisahan dan pemurnian. Olah karena itu apabila kita
menginginkan suatu hasil yang murni, maka perlu diadakan atau dilakukan suatu proses pemurnian. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk memisahkan campuran zat agar mendapatkan zat-zat murni dengan membandingkan filtrat dan sentrat, juga dapat
memisahkan kembali suatu zat dari campuran cair dan padat agar diperoleh suatu keadaan yang murni. Prinsip percobaannya
berdasarkan ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat dengan berbagai cara, yaitu filtrasi (proses pemurnian
senyawa berdasarkan ukuran partikel), sentrifugasi (proses pemurnian berdasarkan berat jenis), rekristalisasi (proses
pengkristalan kembali dengan cara pemanasan dan pendinginan). Berdasarkan hasil pengamatan percobaan, didapat larutan
hasil filtrasi (filtrat) berwarna bening, pada percobaan sentrifugasi didapat larutan hasilnya (sentrat) berwarna bening. Dari
keduanya didapat sentrat lebih bening dibandingkan filtrat. Berdasarkan hasil pengamatan percobaan rekristalisasi didapat
kristal NaCl berwarna putih, berbentuk kubus, dan kristal CuSO 4 berwarna biru berbentuk jarum (panjang dan tajam).
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan ekstraksi didapat larutan yang mempunyai dua fase yaitu fase atas yang
mengandung air (H2O) dan fase bawah yang mengandung khloroform (CHCl3).
Key words : Pemurnian, Filtrasi, Sentrifugasi, Rekristalisasi, Ekstraksi.

PENDAHULUAN
Pemurnian merupakan suatu proses memurnikan
suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni.
Jarang sekali ditemukan suatu reaksi organik yang
dapat memberikan hasil murni, yaitu suatu senyawa
yang antara lain adalah hasil sampingan bahan baku
yan tidak larut atau ikut bereaksi yang berfungsi
sebagai pelarut dan katalisator dalam suatu reaksi
untuk menghasilkan senyawa yang dimaksud maka
diperlukan pemisahan dan pemurnian. Olah karena
itu apabila kita menginginkan suatu hasil yang murni,
maka perlu diadakan atau dilakukan suatu proses
pemurnian. Pemurnian atau pemisahan campuran
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu
sentrifugasi, dekantasi, filtrasi, destilasi, ekstraksi,
kristalisasi dan rekristalisasi. Metoda pemisahan
campuran cair-padat yang paling baik adalah metode
rekristalisasi dan filtrasi. Metoda pemisahan
campuran cair-cair yang paling baik adalah metoda
destilasi. Kristalisasi merupakan metode pemisahan

untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam


suatu larutan. Rekristalisasi adalah pemisahan bahan
padat berbentuk kristal, digunakan dimana zat-zat
padat tersebut dilarutkan dalam seuatu pelarut
kemudian dikristalkan kembali. Ekstraksi adalah
pemisahan zat dengan larutannya, ekstraksi
menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan
komponen lain dalam campuran. Filtrasi merupakan
proses pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel-partikel padat
dengan menggunakan filter yang hanya meloloskan
cairan dan menahan partikel-partikel padat.
Sentrifugasi
adalah
pemisahan
dengan
menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal.
Dalam percobaan ini akan dibahas pemurnian
dengan metode filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi dan
ekstraksi.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memisahkan campuran zat agar mendapatkan zat-zat

murni dengan membandingkan filtrat dan sentrat,


juga dapat memisahkan kembali suatu zat dari
campuran cair dan padat agar diperoleh suatu
keadaan yang murni.
Prinsip percobaannya berdasarkan ukuran
partikel dari campuran zat cair dengan zat padat
dengan berbagai cara, yaitu filtrasi (proses pemurnian
senyawa berdasarkan ukuran partikel), sentrifugasi
(proses pemurnian berdasarkan berat jenis),
rekristalisasi (proses pengkristalan kembali dengan
cara pemanasan dan pendinginan).
METODOLOGI
Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat yang digunakkan dalam percobaan
pemurnian adalah gelas kimia, kertas saring, corong,
cawan penguap, sendok, kawat kassa, batang
pengaduk, kaki tiga, pembakar spirtus, tabung reaksi,
pipet, alat sentrifuge, tabung sentrifuge, botol
semprot, tang krus, mikroskop.
Bahan yang digunakkan dalam percobaan
pemurnian adalah bubuk kapur (CaO), aquadest,
NaCl (kotor), CuSO4, Yodium, khloroform (CHCl3)

Gambar 9. Metode Percobaan Rekristalisasi

Metode Percobaan

Gambar 10. Metode Percobaan Ekstraksi

Gambar 8. Metode Percobaan Filtrasi dan


Sentrifugasi
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Tabel 10. Hasil Pengamatan Pemurnian
Filtrasi
Warna : Bening

Sentrifugasi
Warna : Bening

Rekristalisasi
NaCl
-

Warna = Putih
Bentuk = Kubus
Gambar =

Ekstraksi
Fase Atas : H2O
Fase Bawah: CHCl3

CuSO4
- Warna = Biru
- Bentuk = Jarum
- Gambar =

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)


Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan, dapat
dilihat pada larutan hasil filtrasi (filtrat) berwarna
bening, pada percobaan sentrifugasi didapat larutan
hasilnya (sentrat) berwarna bening. Dari keduanya
didapat sentrat lebih bening dibandingkan filtrat.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
percobaan
rekristalisasi didapat kristal NaCl berwarna putih,
berbentuk kubus, dan kristal CuSO4 berwarna biru
berbentuk jarum (panjang dan tajam). Berdasarkan
hasil pengamatan percobaan ekstraksi didapat
larutan yang mempunyai dua fase yaitu fase atas
yang mengandung air (H2O) dan fase bawah yang
mengandung khloroform (CHCl3).
Faktor kesalahan yang dilakukan saat percobaan
filtrasi yaitu peralatan filtrasi yang kurang bersih dan
steril dan kurang hati-hati saat menuangkan larutan
yang akan difiltrasi. Saat melakukan percobaan
sentrifugasi dan dekantasi (menggunakan pipet) yaitu
peralatan yang kurang bersih dan steril, kurang teliti
pada saat melakukan dekantasi, lalu tabung reaksi
tergoyang sehingga endapan terurai kembali dan
apabila larutan yang sudah di sentrifugasi goyang

endapan yang sudah mengendap akan terurai


kembali dan apabila kurang tepat pada saat
dekantasi maka endapan akan ikut terbawa. Saat
melakukan percobaan rekristalisasi yaitu peralatan
yang kurang bersih dan steril, kurang hati-hati saat
proses pemanasan sehingga sampel menjadi
gosong dan kesalahan pada saat menggunakan
mikroskop. Saat melakukan percobaan ekstraksi yaitu
peralatan yang kurang bersih dan steril, belum
larutnya yodium, terlalu banyak mengambil yiodium
maka pada saat dicampur dengan H2O sulit terlarut,
lama untuk mendapatkan hasilnya dan kurang
tepatnya waktu meneteskan khloroform.
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran
heterogen yang mengandung cairan dan partikelpartikel padat dengan menggunakan media filter yang
hanya meloloskan cairan dan menahan partikelpartikel padat. Proses filtrasi yang sederhana adalah
proses penyaringan dengan dengan media filter
kertas saring . Hasil filtrasi adalah zat padat yang
disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.
Sentrifugasi adalah metode yang digunakan dalam

untuk mempercepat proses pengendapan dengan


memberikan gaya sentrifugasi pada partikelpartikelnya. Pemisahan sentrifugal menggunakan
prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada
jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung
atau silinder yang berisi campuran cairan dan
partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak
menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi
karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju
kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya
tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang
menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung
dan terakumulasi membentuk endapan. Kristalisasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh
zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar
metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua
cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat
dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan,
kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui
kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni
karena komponen larutan yang lainnya yang
kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Rekristalisasi adalah pemisahan bahan padat
berbentuk kristalin, digunakan dimana zat-zat padat
tersebut dilarutkan dalam seuatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Teknik pemisahan dengan
rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan
perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus
cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan
dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair
pada suhu kamar. Ekstraksi adalah pemisahan suatu
zat daricampurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu
pelarut ke pelarut yang lain. Metode ekstraksi ini
berdasarkan pada dua jenis larutan yang tidak dapat
saling melarut, lalu ditambahkan larutan ketiga yang
akan melarutkan keduanya, tetapi larutan ketiga tidak
ikut bereaksi, seperti eter kloroform, karbon
tetraklorida dan karbon disulfida.
Filtrasi hanya bisa memurnikan atau menyaring
suatu senyawa berdasarkan ukuruan partikel,
sedangkan sentrifugasi hanya bisa memurnikan atau
menyaring suatu senyawa berdasarkan berat
jenisnya. Pada saat filtrasi prosesnya sangat
sederhana tidak menggunakan alat yang banyak
hanya membutuhkan kertas filtrat, corong dan tabung
reaksi saja. Sedangkan proses sentrifugasi

menggunakan alat sentrifuge. Hasil sentrifugasi akan


lebih bening dari pada hasil filtrasi.
Perbedaan kristalisasi dan rekristalisasi yaitu
pada rekristalisasi pemurnian suatu zat padat dari
campuran atau pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Prinsip
rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat
yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat
pencampur atau pencemarnya. Larutan yang terjadi
dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang
diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.
Proses kristalisasi adalah kebalikan dari proses
pelarutan. Mula-mula molekul zat terlarut membentuk
agrerat dengan molekul pelarut, lalu terjadi kisi-kisi
diantara molekul zat terlarut yang terus tumbuh
membentuk Kristal yang lebih besar diantara molekul
pelarutnya, sambil melepaskan sejumlah energy.
Kristalisasi dari zat akan menghasilkan Kristal yang
identik dan teratur bentuknya sesuai dengan sifat
Kristal senyawanya. Dan pembentukan Kristal ini
akan mencapai optimum bila berada dalam
kesetimbangan.
Ekstraksi menghasilkan dua fase yaitu fase atas
dan fase bawah. Fase bawah berwarna ungu yang
mengandung khloroform (CHCl3) dan fase atasnya
berwarna bening dan mengandung air (H2O).
Kloroform berada di lapisan bawah karena berat jenis
kloroform (1,49 gr/cm3) lebih besar daripada berat
jenis air (1,0 gr/cm3). Berdasarkan pengamatan
terlihat bahwa iodium lebih banyak terlarut dalam
kloroform dibanding dalam air. Hal ini disebabkan
oleh sifat kloroform yang hampir sama dengan sifat
iodium daripada sifat air dengan iodium.
Pada percobaan ekstraksi ini digunakan iodium
yang ditambahkan air dan kloroform sebagai pelarut.
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana
(CHCl3), Kloroform dikenal karena sering digunakan
sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium
atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa
cairan, namun mudah menguap sedangkan Aseton,
juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang
tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan
keton yang paling sederhana. Air bersifat polar
sedangkan iodium dan kloroform bersifat semipolar.
Karena itu iodium lebih cenderung terdistribusi dan
terlarut ke dalam kloroform dibanding ke dalam air.

Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang


memilki konstanta dielektrik yang rendah dan tidak
larut dalam air, molekulnya tidak dapat menghantar
arus elektrik. Contoh pelarut dari kategori ini adalah

benzena (C6H6), karbon tetraklorida (CCl4) dan dietil


eter (CH3CH2OCH2CH3). Pelarut ini baik untuk
mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali
tidak larut dalam pelarut polar.

Tabel 11. Jenis-Jenis Pelarut Non-Polar


Titik
didih
Pelarut Non-Polar

Konstanta
Dielektrik

Massa jenis

69C

2.0

0.655 g/ml

C6H6
C6H5-CH3

80C
111C

2.3
2.4

0.879 g/ml
0.867 g/ml

Dietil eter

CH3CH2-O-CH2-CH3

35C

4.3

0.713 g/ml

Kloroform

CHCl3

61C

4.8

1.498 g/ml

Etil asetat

CH3-C(=O)-O-CH2-CH3

77C

6.0

0.894 g/ml

Solvent

Rumus kimia

Heksana

CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

Benzena
Toluena

Aplikasi bidang pangan dari percobaan pemurnian


antara lain pengaplikasian dari filtrasi yaitu
memisahkan padatan dengan air dalam pembuatan
tahu dan dalam penyaringan air santan. Dari
sentrifugasi yaitu dalam proses pembuatan minyak
kelapa, pembuatan susu krim, pembuatan mentega,
dan pemisahan lemak dalam susu. Dari rekristalisasi
yaitu pengkristalan gula pasir yang berasal dari air
tebu, memproses garam kasar atau kotor menjadi
garam halus. Dari ekstraksi yaitu untuk
mengekstraksi minyak atsiri dan mengekstraksi
kacang
kedelai,
proses
pengambilan
ekstrak bunga untuk membuat teh yang beraroma
bunga, bau-bauan dalam sirup, pengambilan kafein
dari kopi atau daun teh.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan,
didapat larutan hasil filtrasi (filtrat) berwarna bening,
pada percobaan sentrifugasi didapat larutan hasilnya
(sentrat) berwarna bening. Dari keduanya didapat
sentrat lebih bening dibandingkan filtrat. Berdasarkan
hasil pengamatan percobaan rekristalisasi didapat
kristal NaCl berwarna putih, berbentuk kubus, dan
kristal CuSO4 berwarna biru berbentuk jarum
(panjang dan tajam). Berdasarkan hasil pengamatan

percobaan ekstraksi didapat larutan yang mempunyai


dua fase yaitu fase atas yang mengandung air (H2O)
dan fase bawah yang mengandung khloroform
(CHCl3).
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2013.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar KonsepKonsep Inti, Jilid 1, Erlangga: Jakarta.
Anonim.2013.MetodePemisahan. http://www.chem-istry.org/materikimia/kimiadasar/pemurnianmaterial/metoda-pemisahan-standar/.Accesed :
25 November 2013
Anonim.2013.Pemisahan
Kimia
dan
Analisis.http://aprilliaeva.wordpress.com/mate
ri/.Accesed : 25 November 2013
Anonim.2013.Pemurnian.www.scribd.com.Accesed :
25 November 2013
Anonim.2013.Rekristalisasi dan Kristalisasi.

http://tihamahsiti.blogspot.com/2012/11/lapor
an-rekristalisasi.html.Accesed : 25 November
2013

Anda mungkin juga menyukai