Anda di halaman 1dari 12

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pancar Fitri Rohaini


133020224
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit di dalam larutan disebut
zat terlarut atau solut, sedangkan jumlahnya yang lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarut atau solvasi. Contoh larutan yang umum sering
di jumpai adalah padatan yang di lakukan dalam cairan. Seperti garam atau gula yang dilarutkan dalam air. Gas dapat pula
dilakukan dalm cairan. Setelah itu, airan dapat pula larut dalam cairan lain,dan gas larut dalam gas lain. Sifat koligatif
larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat
terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.
Tujuan dari percobaan sifat koligatif larutan adalah untuk menentukan penurunan tekanan uap , titik beku larutan, menentukan
titik didih dan tekanan osmotik suatu larutan. Prinsip percobaannya berdasarkan Hukum Roult yang menyatakan bahwa
penurunan titik beku larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dengan metode molaritas. Berdasarkan
hasil pengamatan percobaan sifat koligatif larutan didapat Tb dari air 83 oC, Tb larutan gula 92OC, dan Tb larutan garam 90 OC.
Kemudian didapat Tf dari air 0 OC, Tf larutan gula A -3OC, dan Tf larutan gula B -2 OC.Berdasarkan praktikum Tf dari larutan gula
A dan B masing-masing 3OC dan 2OC didapat dari Tf = Tf pelarut Tf larutan , dan Tb dari larutan gula dan larutan garam
masing-masing 9OC dan 7OC didapat dari Tb = Tb larutan Tb pelarut. Dan berdasarkan teori Tf dari larutan gula A dan B
masing-masing 0,6OC dan 0,3OC didapat dari Tf = Kf x m, dan Tb dari larutan gula dan larutan garam masing-masing 0,08 OC
dan 1,416OC didapat dari Tb = Kb x m untuk larutan gula dan Tb = Kb x m x i.
Key words : Titik didih, Titik beku, Larutan, Molalitas

PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri
dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit di
dalam larutan disebut zat terlarut atau solut,
sedangkan jumlahnya yang lebih banyak dari pada
zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarut atau solvasi.
Contoh larutan yang umum sering di jumpai adalah
padatan yang di lakukan dalam cairan. Seperti garam
atau gula yang dilarutkan dalam air. Gas dapat pula
dilakukan dalm cairan. Setelah itu, airan dapat pula
larut dalam cairan lain,dan gas larut dalam gas lain.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat
koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Meskipun sifat koligatif melibatkan

larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi


antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi
bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada
suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari 4 bagian yaitu,
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Penurunan tekanan uap adalah peristiwa fenomena
dimana tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan pelarut murni. Penurunan tekanan uap jenuh
mengakibatkan titik didih larutan menjadi lebih tinggi
daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara
titik didih larutan dengan titik didih pelarut murninya
disebut kenaikan titik didih larutan.Titik didih suatu
cairan adalah suhu ketika tekanan uap cairan itu
sama dengan tekanan luar (tekanan di atas cairan
tersebut). Oleh karena itu, titik didih tergantung
kepada tekanan luar yang berarti tergantung pula
kepada tempat cairan itu dipanaskan. Titik beku suatu

cairan adalah suhu ketika tekanan uap cairan itu


sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat.
Pada pembekuan suatu larutan, yang mengalami
pembekuan adalah hanya pelarutnya saja,
sedangkan zat terlarut tidak ikut membeku. Osmosis
adalah perpindahan pelarut dari larutan encer ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah
selaput yang hanya dapat dilewati oleh partikelpartikel tertentu. Sedangkan tekanan osmosis adalah
tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran
pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
Tekanan osmosis merupakan sifat koligatif larutan
karena hanya dipengaruhi oleh konsentrasi larutan
tanpa dipengaruhi jenis zat terlarut. Pada konsentrasi
yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki
nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan
non elektrolit.
Tujuan dari percobaan sifat koligatif larutan
adalah untuk menentukan penurunan tekanan uap ,
titik beku larutan, menentukan titik didih dan tekanan
osmotik suatu larutan.
Prinsip percobaannya berdasarkan Hukum Roult
yang menyatakan bahwa penurunan titik beku
larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang
dinyatakan dengan metode molaritas.
1. Penurunan Tekanan Uap

Metode Percobaan

Gambar 16. Penentuan Titik Didih Gula

P = XP0
2. Penurunan Titik Beku
Tf = Kf.m
3. Kenaikan Titik Didih
Tb = Kb.m
4. Tekanan Osmosis
= M.R.T
METODOLOGI
Alat dan Bahan yang Digunakan.
Alat yang digunakan pada percobaan sifat
koligatif larutan adalah gelas kimia, klem dan statif,
tali, kawat kassa, bunsen, termometer, pipet tetes,
botol semprot, neraca, batang pengaduk, kaki tiga,
korek api kayu, sendok
Bahan yang digunakan pada percobaan sifat
koligatif larutan adalah aquades (air), gula, dan
garam

Gambar 17. Penentuan Titik Didih

Gambar 18. Penentuan Titik Beku Gula A

Gambar 19. Penentuan Titik Beku Gula B


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Tabel 13. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Didih dan Titik Beku Larutan
Sampel
Air

Tb(boil)

Tf

83OC

0OC

Larutan Gula
A

Larutan Gula
B
Larutan Gula

Larutan
Garam

92OC
92OC

-3OC
-2OC
-

Berdasarkan Praktikum
Tb
9OC
7OC

Tf
-

Berdasarkan Teori
Tb
-

3OC

2OC
-

0,08OC
1,416OC

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)

Tabel 14. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Beku dan Titik Didih Gula

Tf
0,6OC
0,3OC
-

Suhu (T)
Didih
27OC
33 OC
39 OC
48 OC
54 OC
60 OC
67 OC
73 OC
77 OC
81 OC
85 OC
88 OC
90 OC
92 OC

Waktu (t)
Beku

Gula A
25 OC
5 OC
0 OC
-3 OC
-3 OC
-3 OC

Gula B
27 OC
4 OC
0 OC
-2 OC
-2 OC
-2 OC

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)


Tabel 15. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Didih Garam
Suhu (T)
28
40
48
55
63
69
75
80
84
87
90

Waktu (t)
0 menit
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
6 menit
7 menit
8 menit
9 menit
10 menit

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, 133020224, Meja 11, Kelompok i)

Didih
0 menit
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
6 menit
7 menit
8 menit
9 menit
10 menit
11 menit
12 menit
13 menit

Beku
Gula A
30 detik
60 detik
90 detik
120 detik
150 detik
180 detik

Gula B
30 detik
60 detik
90 detik
120 detik
150 detik
180 detik

30
25
20
15
T (OC)

Gula A

10

Gula B

5
0
0

-5
waktu ( per 30 detik)

Grafik 3. Percobaan Penentuan Titik Beku Gula A dan Gula B


100
90
80
70
60
T(OC)

50
Garam

40

Gula

30
20
10
0
1

waktu (menit)

10 11 12 13 14

Grafik 4. Percobaan Penentuan Titik Didih Gula dan Garam


Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan sifat
koligatif larutan didapat Tb dari air 83oC, Tb larutan
gula 92OC, dan Tb larutan garam 90OC. Kemudian
didapat Tf dari air 0OC, Tf larutan gula A -3OC, dan Tf
larutan gula B -2OC.Berdasarkan praktikum Tf dari
larutan gula A dan B masing-masing 3 OC dan 2OC
didapat dari Tf = Tf pelarut Tf larutan , dan Tb
dari larutan gula dan larutan garam masing-masing
9OC dan 7OC didapat dari Tb = Tb larutan Tb
pelarut. Dan berdasarkan teori Tf dari larutan gula A
dan B masing-masing 0,6OC dan 0,3OC didapat dari
Tf = Kf x m, dan Tb dari larutan gula dan larutan
garam masing-masing 0,08OC dan 1,416OC didapat
dari Tb = Kb x m untuk larutan gula dan Tb = Kb x
m x i.
Kesalahan yang dilakukan saat percobaan sifat
koligatif larutan adalah penempatan termometer yang
mengenai dinding atau dasar media dan termometer
yang belum dalam keadaan stabil saat digunakan,
kurang teliti dalam menimbang bahan, kurang
telitinya dalam membaca dan menggunakan
termometer, kurang tepatnya menentukan titik didih
larutan, dan kurang sigap dalam memperhatikan
waktu tiap menitnya.
Titik didih normal cairan murni atau larutan
adalah suhu pada saat tekanan uap mencapai 1 atm,
karena zat terlarut menurunkan tekanan uap, maka
suhu larutan harus dinaikkan agar ia mendidih.
Artinya, titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik
didih pelarut murni. Peristiwa ini disebut sebagai
peningkatan titik didih, merupakan metode alternatif
untuk menentukkan masa molar (Syukri, 1999).
Sehingga mengakibatkan titik didih pelarut murni (air)
lebih rendah dibanding titik didih larutan gula dan
NaCl (garam) dan larutan yang paling tinggi titik
didihnya
Titik didih suatu larutan dipengaruhi oleh
banyaknya zat terlarut bukan jenis zat terlarut.
Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka
semakin besar pula titik didihnya.Titik didih juga
dipengaruhi jenis larutan (larutan elektrolit, dan
nonlektrolit). Titik didih larutan elektrolit lebih tinggi
dari pada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang
sama. Hal ini karena larutan elektrolit terioisasi
sempurna. Sehingga larutan tersebut memiliki nilai i.
Akan tetapi Larutan non elektrolit tidak terionisasi

sehingga partikel zat terlarutnya tetap berbentuk


molekul-molekul dengan konsentrasi tetap.
Es batu yang digunakan dalam percobaan yang
berfungsi untuk membekukan larutan ini sedikit demi
sedikit mulai mencair. Oleh karena itu agar larutan ini
tetap membeku, es batu yang ada di dalam tabung
perlu diberi garam dapur lebih banyak lagi sehingga
es batu yang ada tetap membeku atau dengan kata
lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat
mengikat oksigen yang ada pada air dalam bentuk es
batu. Garam berfungsi sebagai penurun titik beku air,
air yang awalnya berupa es akan memiliki titik beku
yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air
murni. Fungsi garam bukan agar air tetap menjadi es,
tetapi es akan mencair namun suhu yang dimiliki
lebih rendah. Beaker glass yang berisikan air ini
berfungsi untuk mencegah agar proses pendinginan
berjalan terlalu cepat.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik, karena larutan elektron
terurai menjadi partikel-partikel yang berupa ion.
Larutan non elektrolit merupakan larutan ang tidak
dapat menghantarkan arus listrik, karena tidak trurai
menjadi partikel-partikel yang berupa ion. NaCl atau
garam
merupakan
larutan
elektrolit,
sedangkan gula merupakan larutan non elektrolit.
Gula tidak terionisasi sehingga tetap sebagai molekul,
itulah sebabnya pada konsentrasi yang sama NaCl
mempunyai Tb 2x lebih besar dari pada gula. Pada
kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan
elektrolit (NaCl) lebih besar dibanding larutan non
elektrolit (gula). Banyak ion yang dihasilkan dari zat
elektrolit tergantung pada derajat ionisasinya ().
Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi
lebih besar daripada larutan elektrolit lemah, yaitu
mendekati
satu
untuk
larutan
elektrolit kuat dan mendekati nol untuk larutan
elektrolit lemah.
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila
suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel
sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya
bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat
kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan
mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul
pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih
mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu
yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih

rendah daripada titik beku pelarut murninya.


Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel
zat terlarut disebut penurunan titik beku (Tf).
Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik
beku pelarut (Kf)
Titik beku merupakan salah satu sifat koligatif
suatu larutan, dari pengertian sifat koligatif yaitu sifat
sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel
terlarutnya (Purba,2007). Berdasarkan teori tersebut
dapat dianalisa bahwa semakin besar konsentrasi zat
terlarut dalam suatu larutan, maka semakin rendah
titik beku larutan tersebut, dan semakin rendah
konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka titik
beku larutan akan semakin tinggi . Hal ini disebabkan
larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi,
mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak
sehingga lebih sukar untuk membuat tekanan
padatannya sama dengan tekanan uap cairannya.
Sehingga titik beku larutan tersebut lebih rendah atau
peristiwa saat larutan tersebut mulai membeku lebih
lama.
Faktor faktor yang mempengaruhi titik beku
larutan adalah konsentrasi larutan:Semakin besar
konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka
semakin rendah titik beku larutan tersebut, dan
semakin rendah konsentrasi zat terlarut dalam suatu
larutan maka titik beku larutan akan semakin tinggi.
Keelektrolitan Larutan: Larutan elektrolit akan
semakin sukar membeku (titik beku lebih rendah)
daripada larutan non elektrolit. Jumlah partikel:
Semakin banyak jumlah partikel zat terlarut, titik didih
semakin rendah, dan semakin sedikit jumlah partikel
maka titik didih semakin tinggi. Hal yang berpengaruh
pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat
pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat
yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut
khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya.
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan
untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan
faktor ionisasi larutan
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisik larutan yang
hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat
terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Larutan elektrolit
mempunyai sifat koligatif yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit berkonsentrasi sama karena
larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel terlarut
yang lebih banyak. Sifat koligatif larutan terdiri dari
dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit. Meskipun sifat koligatif

melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung


pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut,
tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut
pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari 4 bagian
yaitu, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih,
dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan
tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat
dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat
terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih
kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih
mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut
lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan
pelarut lebih dulu menguap. Pengertian lain yaitu Titik
didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan
pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih
rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian
atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan
penguapan berkurang.Titik didih suatu larutan dapat
lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih
pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut
tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan
titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( Tb )
(Deswanti, 2011).
Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi atau
pun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung
pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap.
Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut
disebut kenaikan titik didih ( Tb ). Tb = titik didih
larutan titik didih pelarut. Menurut hukum Raoult,
besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding
dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan
kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu,
kenaikan titik didih dapat dirumuskan T = Kb . m
Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh
tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara
makin besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada
tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg,
25C) titik didih air sebesar 100C. Artinya pelarut
murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada

permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar.


Pada sistem terbuka, tekanan udara luar adalah 760
mmHg (tekanan udara pada permukaan larutan) dan
suhu pada tekanan udara luar 760 mmHg disebut titik
didih normal. Titik didih suatu cairan adalah suhu
pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan luar (tekanan yang diberikan pada
permukaan cairan). Dari definisi ini kita ketahui
bahwa titik didih cairan bergantung pada tekanan
udara pada permukaan cairan. Itulah sebabnya, titik
didih air di gunung berbeda dengan di pantai. Pada
saat tekanan uap sama dengan tekanan udara luar
maka gelembung-gelembung uap dalam cairan
bergerak ke permukaan dan masuk fase gas
(Raharjo, 2010).
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di
mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 C
karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan
tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik
beku ( Tf = freezing point depression).Pada
percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena
itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik
beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku
larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C.
dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang
ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi
lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya
penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi
tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah
(nilai titik beku akan berkurang).
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui
selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan

gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis


merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang
lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan
tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat
terlarut itu sendiri. Reverse osmosis RO (Osmosis
terbalik) adalah suatu metode penyaringan yang
dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion
dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan
pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu
sisi membran seleksi(lapisan penyaring). Proses
tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan
yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu
harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya
bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil
dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti
molekul
berukuran
besar
dan
ionion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang
terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul
"solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi
tinggi melalui sebuah membran semipermeabel.
Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran
sel atau membran apa pun yang memiliki struktur
yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan
dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi
yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan
sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi
"solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah
daerah "solute" rendah dengan menggunakan
sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam
istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah
mendorong sebuah solusi melalui filter yang
menangkap "solute" dari satu sisi dan membiarkan
pendapatan "solvent" murni dari sisi satunya.

Aplikasi bidang pangan dari percobaan sifat


koligatif larutan yaitu pada proses pembekuan es lilin
dengan menggunakan garam sebagai penurun titik
bekunya, proses pembuatan ikan presto, proses
pembuatan telur asin, dan pada proses pembuatan
kripik nangka tekanan uapnya diatur sedemikian
rupa.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dapat
disimpulkan bahwa percobaan sifat koligatif larutan
didapat Tb dari air 83oC, Tb larutan gula 92OC, dan
Tb larutan garam 90OC. Kemudian didapat Tf dari air
0OC, Tf larutan gula A -3OC, dan Tf larutan gula B
-2OC.Berdasarkan praktikum Tf dari larutan gula A
dan B masing-masing 3OC dan 2OC didapat dari Tf =
Tf pelarut Tf larutan , dan Tb dari larutan gula dan
larutan garam masing-masing 9OC dan 7OC didapat
dari Tb = Tb larutan Tb pelarut. Dan berdasarkan
teori Tf dari larutan gula A dan B masing-masing
0,6OC dan 0,3OC didapat dari Tf = Kf x m, dan Tb
dari larutan gula dan larutan garam masing-masing
0,08OC dan 1,416OC didapat dari Tb = Kb x m
untuk larutan gula dan Tb = Kb x m x i. Sifat koligatif
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, namun
bergantung pada konsentrasinya. Massa molekul
relatif suatu zat terlarut dapat diketahui dengan
menggunakan sifat koligatif zat pelarut yaitu
penurunan titik beku. Semakin besar penurunan titik
beku suatu zat maka harga Mr dari zat terlarut
semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2013.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung.
Anonim.2013.Larutan.http://ceengineermu.weebly.co
m/pembuatan-larutan.html.
Acessed:
10
Desember 2013
Anonim.2013.Sifat-KoligatifLarutan.http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_
larutan/Sifat_Koligatif_Larutan_Elektrolit.Acesse
d: 10 Desember 2013
Anonim.2013.Titik-Beku-dan-Didih.
http://maulanab.blogspot.com/2012/11/percobaan
-titik-didih-dan-titik-beku.html.Acessed:
10
Desember 2013

Anonim.2013.Sifat-KoligatifLarutan.http://annishadiiennaniisshha.blogspot.c
om/2011/08/vbehaviorurldefaultvmlo.html.Acessed:
10
Desember 2013
Anonim.2013.Osmosis.http://id.wikipedia.org/wiki/Os
mosis.Acessed: 11 Desember 2013
Anonim.2013.ReserveOsmosis.http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis_terb
alik Acessed: 11 Desember 2013
Anonim.2013.Sifat-Koligatif-Larutan.http://nanasejati.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikumkimia-dasar-i.html.Acessed: 11 Desember 2013
Anonim.2013.Penentuan-TitikDidih.http://blodhynoglycat.blogspot.com/2012/06
/penentuan-titik-didih.html
Acessed:
11
Desember 2013
Anonim.2013.Sifat-KoligatifLarutan.http://widyaannisap.blogspot.com/2013/0
9/praktikum-kimia-sifat-koligatif-larutan.html
Acessed: 11 Desember 2013
Anonim.2013.Kenaikan-TitikDidih.http://mizuc.blogspot.com/2012/06/laporanpraktikum-kenaikan-titik-didih.html Acessed: 11
Desember 2013
Anonim.2013Titik-Beku..http://eddysmansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titikbeku-larutan-elektrolit.html
Acessed:
11
Desember 2013
Anonim.2013.Aplikasi-BidangPangan.http://mayouame.blogspot.com/2012/05/vbehaviorurldefaultvmlo_28.html.Acessed:
11
Desember 2013

PERHITUNGAN

m larutan gula B = 0,15 molal


m larutan gula = 0,15 molal

Berdasarkan Praktikum:
1. Larutan Gula A :

m larutan garam = 0,8 molal


Ditanya: Tf larutan gula A dan gula B, dan Tb

Tf = Tf Pelarut Tf Larutan
= 0OC (-3OC)

gula dan garam ?


Jawab:

= 3OC

1. Larutan Gula A :

2. Larutan Gula B :

Tf = Kf. m

Tf = Tf Pelarut Tf Larutan
O

= 0 C (-2 C)
= 2OC
3. Larutan Gula :
Tb = Tb larutan Tb pelarut
= 92OC 83OC
= 9OC
4. Larutan Garam :
Tb = Tb larutan Tb pelarut
= 90OC 83OC
= 7OC
Berdasarkan Teori :
Diketahui :
Kb air = 0,52OC/molal
Kf air = 1,86 OC/molal
m larutan gula A = 0,3 molal

= 1,86 . 0,3
= 0,6
2. Larutan Gula B:
Tf = Kf. m
= 1,86 . 0,15
= 0,3
3. Larutan Gula :
Tb = Kb. M
= 0,52 . 0,15
= 0,08
4. Larutan Garam
Tb = Kb. M . i
= Kb. M. 1 + (n-1) 1
= 0,52 . 0,8 . 1 + (2-1)1
= 0,416 + 1
= 1,416

Anda mungkin juga menyukai