Anda di halaman 1dari 14

REAKSI-REAKSI KIMIA

Pancar Fitri Rohaini


133020224
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari reaksi-reaksi kimia, di antaranya zat pemutih pakaian, fotosintesis pada
tumbuhan, pembusukan, pembakaran, pembuatan tape, dan peragian. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita untuk mengetahui
sumber dan penyebab terjadinya reaksi-reaksi tersebut. Reaksi kimia merupakan perubahan yang terjadi pada suatu campuran
antara dua zat atau lebih pereaksi dan menghasilkan suatu produk reaksi. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan
terputusnya suatu ikatan kimia. Reaksi kimia dapat menghasilkan gas, endapan, warna, dan perubahan suhu.Tujuan percobaan
reaksi-reaksi kimia adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta
untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan
adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip percobaan reaksi-reksi kimia yaitu berdasarkan
penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia
selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier :
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : Dalam
setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Lowry : Asam sebagai setiap zat
sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton. Berdasarkan hasil
pengamatan percobaan, didapat hasil dari dari mereaksikan suatu zat dengan zat lain akan menghasilkan perubahan akhir larutan
yang berbeda dengan sebelumnya yaitu pada percobaan nomor 1.c, 2.c, 3.a, 3.c, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, dan 18 yang
larutannya tidak berwarna dan di antaranya terdapat endapan putih maupun berwarna, pada percobaan nomor 1.b, 2.b, 4.b, 5.b,
13, dan 14 yang larutannya berwarna maupun mendekati warna kuning dan di antaranya terdapat endapan, ada pula larutan akhir
yang berwarna merah muda, merah kehitaman dengan endapan berwarna hijau lumut, merah, orens, ungu, biru, dan ungu tua. Dan
pada percobaan nomor 15 terdapat gas di salah satu tabungnya.
Key words : Reaksi-reaksi kimia.

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas
dari reaksi-reaksi kimia, di antaranya zat pemutih
pakaian, fotosintesis pada tumbuhan, pembusukan,
pembakaran, pembuatan tape, dan peragian. Oleh
karena itu tidak ada salahnya kita untuk mengetahui
sumber dan penyebab terjadinya reaksi-reaksi tersebut.
Reaksi kimia merupakan perubahan yang terjadi pada
suatu campuran antara dua zat atau lebih pereaksi dan
menghasilkan suatu produk reaksi. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk dan terputusnya suatu ikatan
kimia. Reaksi kimia dapat menghasilkan gas, endapan,
warna, dan perubahan suhu. Reaksi kimia juga sangat
erat hubungannya dengan persamaan reaksi.
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia.
Persamaanreaksi
menjelaskan
secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi
atau lebih bergabung dan secara kuantitatif
menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta jumlah
produk reaksi. Menuliskan persamaan reaksi harus
diketahui dengan benar rumus pereaksidan rumus
produk reaksinya.

Tujuan percobaan reaksi-reaksi kimia adalah untuk


mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia
dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk
mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari
senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau
lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau,
suhu, timbulnya gas dan endapan.
Prinsip percobaan reaksi-reksi kimia yaitu
berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi
dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atomatom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan
terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan
Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh
Lavoisier : Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan
Tetap (Hukum Proust) : Dalam setiap persenyawaan
perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap.
Berdasarkan Bronsted Lowry : Asam sebagai setiap
zat sembarang yang menyumbang proton dan basa
sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton.

METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan Reaksi Kimia
adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet, pipa U,
penjepit tabung, bunsen, neraca triple beam, dan korek
api.
Bahan yang dugunakan pada percobaan Reaksi
Kimia adalah Phenolphthalein (PP); Metil Merah (MM);
kertas lakmus merah; NaOH 0,05 M; NaOH 1 M; HCl
0,1 M; CH3COOH 0,05 M; K2CrO4 0,1 M; K2CrO7 0,1 M;
Al2(SO4)3 0,1 M; NH4OH 1M; ZnSO4 0,1M; (NH4)2SO4 ;
Pb(NO3)2 0,1 M; NaCl 0,1 M; NaCl 0,05 M; AgNO3;
BaCl2 0,1 M; serbuk CaCO3; Ba(OH)2 ; H2C2O4 0,1 M;
H2SO4; KmnO4 0,05 M ; Fe 2+ 0,1 M; CuSO4 0,05 M ;
KSCN 0,1 M; Na3PO4.; Fe3+ 0,1 M.

Metode Percobaan
Tabel 3. Metode Percobaan Reaksi Kimia.

NO
1.

PERCOBAAN
a) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes phenolphthalein (PP)
b) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM)
c) 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)
d) 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM)

2.

a) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes phenolphthalein (PP)


b) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM)
c) 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)
d) 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)
a) 1 ml NaOH 0,05M(pp) (1.a) + 1 ml HCl 0,1 M(pp) (1.c)
b) 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (1.b) + 1 ml HCl 0,1 M(mm) (1.d)
c) 1 ml NaOH 0,05M(pp) (2.a) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(pp) (2.c)
d) 1 ml NaOH 0,05M(mm) (2.b) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(mm)
(2.d)
a) 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b) 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M
a) 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b) 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes
NH4OH 1M
a) 1 ml ZnSO4 0,1M + 5 tetes NaOH 1 M
b) 1 ml ZnSO4 0,1M + 5 tetes NaOH 1 M + + tetes demi tetes
NH4OH 1 M
Tabung pertama : 4 ml (NH4)2SO4 + 1ml NaOH
Tabung kedua : lakmus merah
Kedua tabung diperiksa kandungan gasnya dengan pipa U
1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1ml NaCl 0,1 M dipanaskan,
kemudian didinginkan.
1ml NaCl 0,05 M + 10 tetes AgNO3
1ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
1ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO7 0,1 M
1ml BaCl2 0,1 M +1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + 1ml HCl 0,1M
Tabung kedua : 1ml Ba(OH)2
Kedua tabung diperiksa kandungan gasnya dengan pipa U
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4, dipanaskan.
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4
0,05 M.
1 ml Fe 2+ 0,1 M + 2 tetes H2SO4,
1 ml Fe 2+ 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4
0,05 M
1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai
berlebih.
1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH 1M sedikit demi sedikit sampai
berlebih.
2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M, dibagi menjadi dua
tabung.
Tabung pertama : 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M
Tabung kedua : 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M + 1 ml
Na3PO4

3.

4.
5.
6.
7.
8.

9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.

17.

18.
19.
20.

HASIL DAN PEMBAHASAN


NO
1.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi Kimia.


REAKSI

HASIL

a) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

Larutan : merah muda


Endapan : tidak ada

b) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : kuning
Endapan : tidak ada

c) 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

Larutan : bening
Endapan : tidak ada

2.

d) 1 ml HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : merah muda


Endapan : tidak ada

a) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

Larutan : ungu muda


Endapan : tidak ada

b) 1 ml NaOH 0,05M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : kuning keorenan


Endapan : tidak ada

c) 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP)

Larutan : bening

Endapan : tidak ada

3.

d) 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)

Larutan : merah muda


Endapan : tidak ada

a) 1 ml NaOH 0,05M(pp) (1.a) + 1 ml HCl 0,1 M(pp) (1.c)

Larutan : bening
Endapan : tidak ada

b) 1 ml NaOH 0,05 M(mm) (1.b) + 1 ml HCl 0,1 M(mm) (1.d)

Larutan : merah
Endapan : tidak ada

c) 1 ml NaOH 0,05M(pp) (2.a) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(pp) (2.c)

Larutan : bening
Endapan : tidak ada

d) 1 ml NaOH 0,05M(mm) (2.b) + 1 ml CH3COOH 0,05 M(mm) (2.d)

Larutan : merah
Endapan : tidak ada

4.

5.

a) 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M

Larutan : orange
Endapan : tidak ada

b) 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

Larutan : kuning terang


Endapan : tidak ada

a) 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M

Larutan : orange
Endapan : tidak ada

b) 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05 M

Larutan : kuning

Endapan : tidak ada

6.

1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M

Larutan : bening
Endapan : sedikit sekali endapan
berwarna putih

7.

1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes


NH4OH 1M

Larutan : bening
Endapan : tidak ada

8.

a) 1 ml ZnSO4 0,1M + 5 tetes NaOH 1 M

Larutan : bening
Endapan : banyak endapan berwarna
putih

b) 1 ml ZnSO4 0,1M + 5 tetes NaOH 1 M + + tetes demi tetes


NH4OH 1 M

Larutan : bening
Endapan : sedikit endapan berwarna
putih

9.

Tabung pertama : 4 ml (NH4)2SO4 + 1ml NaOH


Tabung kedua : lakmus merah
Kedua tabung diperiksa kandungan gasnya dengan pipa U

Larutan : bening
Endapan : tidak ada
Gas : tidak ada di keduanya

10.

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M + 1ml NaCl 0,1 M dipanaskan, kemudian


didinginkan.

Sebelum dipanaskan
Larutan : bening
Endapan : tidak ada

Sesudah dipanaskan
Larutan : bening
Endapan : tidak ada

11.

1ml NaCl 0,05 M + 10 tetes AgNO3

Larutan : bening
Endapan : ungu muda

12.

1ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

Larutan : sedikit keruh


Endapan : banyak endapan berwarna
kuning keputihan.

13.

1ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO7 0,1 M

Larutan : kuning
Endapan : putih

14.

1ml BaCl2 0,1 M +1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M

Larutan : oren kekuningan


Endapan : tidak ada

15.

Tabung pertama : 1 gram CaCO3 + 1ml HCl 0,1M


Tabung kedua : 1ml Ba(OH)2
Kedua tabung diperiksa kandungan gasnya dengan pipa U

Tabung pertama
Larutan : bening
Endapan : tidak ada
Gas : tidak ada

Tabung kedua
Larutan : bening
Endapan : tidak ada
Gas : ada

16.

1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4, dipanaskan.


1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4
0,05 M.

Sebelum dipanaskan
Larutan : bening
Endapan : tidak ada

Sesudah dipanaskan dan ditambah


KmnO4 :
Larutan : bening
Endapan : tidak ada

17.

1 ml Fe 2+ 0,1 M + 2 tetes H2SO4,


1 ml Fe 2+ 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KmnO4 0,05
M

Sebelum ditambah KmnO4


Larutan : bening
Endapan : tidak ada

Sesudah ditambah KmnO4


Larutan : bening
Endapan : tidak ada

18.

1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai


berlebih.

Larutan : bening
Endapan : warna hijau lumut

19.

1 ml CuSO4 0,05 M + NH4OH 1M sedikit demi sedikit sampai


berlebih.

Larutan : biru tua


Endapan : biru muda

20.

2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M, dibagi menjadi dua tabung.


Tabung pertama : 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M
Tabung kedua : 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN 0,1 M + 1 ml
Na3PO4

Tabung pertama
Larutan : merah kehitaman
Endapan : tidak ada

Tabung kedua
Larutan : merah kehitaman
Endapan : ada

(Sumber : Pancar Fitri Rohaini, Meja 11, Kelompok i, 2013)

Pembahasan
Dalam suatu percobaan, kita tidak luput dari suatu
kesalahan, seperti dalam percobaan pembuatan
maupun pencampuran larutan, terjadinya kesalahan
atau kurang telitian dalam pengukuran menggunakan
neraca analitik, kurang bersihnya keadaan tabung saat
dipergunakan untuk percobaan, kurang telitinya
praktikan dalam membaca larutan yang akan di
campurkan atau ditambahkan, kurangnya ketelitian
praktikan saat menggunakan pipet, dan zat
sebelumnya tercampur dengan zat lain yang
mempengaruhi hasil akhir. Kesalahan tersebut terjadi
karena kurangnya kesabaran, ketenangan, dan
kedisiplinan praktikan dalam bekerja. Dan juga karena
faktor lingkungan (suhu).
Definisi reaksi kimia. Reaksi kimia adalah
perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia
sehingga terjadi senyawaan lain karena adanya unsur
yang
lepas.
Reaksi
kimia
adalah
transformasi/perubahan dalam struktur molekul.
Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul
membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan
molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih
kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.
Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau
terputusnya ikatan kimia. Reaksi kimia mertupakan
suatu proses alam yang selalu menghasilkan

antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun


senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya
dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan
akan menghasilkan satu atau lebihproduk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.
Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan
yang melibatkan pergerakan elektron dalam
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun
pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat
diterapkan pada transformasi partikel-partikel
elementer seperti pada reaksi nuklir.
Beberapa dari percobaan reaksi kimia diatas dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis reaksi, yaitu
reaksi penetralan terdapat pada nomor 1,2,3, dan 9.
Reaksi kompleksometri terdapat pada nomor 4, 5, 6, 7,
8, 10, 11, 12, dan 13. Reaksi pertukaran ganda
terdapat pada nomor 4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks
terdapat pada nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19.
Reaksi pengendapan terdapat pada nomor 6, 7, 8, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Reaksi
pembentukan gas terdapat pada nomor 10 dan 15.
Pada saat reaksi kimia berlangsung, akan muncul
beberapa peristiwa yang menjadi tanda-tanda bahwa
suatu materi sedang mengalami perubahan kimia.
Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia pada suatu materi
dapat diketahui dari beberapa hal berikut yaitu terjadi

pembentukan endapan (hal ini terjadi jika zat baru


yang terbentuk tidak larut / sukar larut dalam air),
terjadi pembentukan gas (hal ini terjadi jika zat baru
yang dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan
gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki
bau yang khas), terjadi perubahan warna (hal ini biasa
terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai warna
yang berbeda dengan warna zat semula), terjadi
perubahan suhu( pada setiap reaksi kimia berlangsung
selalunya disertai dengan penyerapan dan pelepasan
energi panas (kalor). Jika suhu materi naik, maka
terjadi reaksi Eksoterm. Sedangkan jika suhu materi
menurun maka terjadi reaksi Endoterm. Dalam reaksi
kimia atau perubahan kimia yang memiliki tanda-tanda
terjadinya reaksi kimia seperti beberapa point diatas,
seringkali terbentuk zat baru sesuai dengan jenis
pereaksinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi antara lain konsentrasi, sifat zat yang bereaksi,
suhu dan katalisator. Konsentrasi, Dari berbagai
percobaan menunjukkan bahwa makin besar
konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin cepat
reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi
makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga
makinbesar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan
demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya
reaksi. Sifat zat yang bereaksi, Sifat mudah sukarnya
suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan
berlangsungnya reaksi. Secara umum dinyatakan
bahwa: Reaksi antara senyawa ion umumnya
berlangsung
cepat.
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik
antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Dan
Reaksi antara senyawa kovalen umumnya
berlangsung
lambat.
Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungnya
reaksi tersebut dibutuhkan energi untuk memutuskan
ikatan-ikatan kovalen yang terdapat dalam molekul zat
yang bereaksi. Suhu, Pada umumnya reaksi akan
berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul
zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan
lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau
lebih besar dari energi aktivasinya. Dengan demikian
lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan
transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi
menjadi lebih besar. Katalisator, Katalisator adalah zat
yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan
maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis
terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak
mengalami perubahan kimiawi yang permanen,

dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan


dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama
seperti sebelum reaksi. Fungsi katalis adalah
memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat
reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan
suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang
baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka
pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih
cepat.
Aplikasi bidang pangan dari percobaan reaksi
kimia yaitu membantu pengembangan proses
pengolahan pangan dengan proses bioteknologi,
dalam proses fermentasi, pembuatan tape singkong,
pembuatan alkohol, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan reaksi-reaksi kimia
dapat disimpulkan bahwa dari mereaksikan suatu zat
dengan zat lain akan menghasilkan perubahan akhir
larutan yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu pada
percobaan nomor 1.c, 2.c, 3.a, 3.c, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
15, 16, 17, dan 18 yang larutannya tidak berwarna dan
di antaranya terdapat endapan putih maupun
berwarna, pada percobaan nomor 1.b, 2.b, 4.b, 5.b,
13, dan 14 yang larutannya berwarna maupun
mendekati warna kuning dan di antaranya terdapat
endapan, ada pula larutan yang berwarna merah
muda, merah, orens, ungu, biru, dan ungu tua dan
merah kehitaman dengan endapan berwarna hijau
lumut. Dan pada percobaan nomor 15 terdapat gas di
salah satu tabungnya. Selain itu praktikan dapat
mengetahui jenis dan sifat fisika dari percobaan reaksi
kimia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, E, T. dan Nurminabari, I,S, 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung
Anonim.2012.Reaksi-reaksi
Kimia.http://mayouame.blogspot.com/2012/05/reak
si-reaksi-kimia.html. Accesed : 22 Oktober 2013
Anonim.2013.Ciri-ciri
Reaksi
Kimia.http://id.shvoong.com/exactsciences/chemistry/2046598-ciri-ciri-reaksi-kimia/.
Accesed : 22 Oktober 2013
Anonim.2013.Faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi.sfiatulmuadah.blogspot.com/2012/11/lajureaksi-pengertian-faktor-yang.html. Accesed : 22
Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai