Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah yang
relative kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Hasil dari proses pengeringan
adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara dengan kadar air keseimbangan
udara (atmosfir) normal atau setara dengan nilai aktivitas air (aw) yang aman dari
kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi. Pengertian proses pengeringan berbeda
dengan proses penguapan (evaporasi). Proses penguapan atau evaporasi adalah proses
pemisahan uap air dalam bentuk murni dari suatu campuran berupa larutan (cairan) yang
mengandung air dalam jumlah yang relatif banyak. Meskipun demikian ada kerugian yang
ditimbulkan selama pengeringan yaitu terjadinya perubahan sifat fisik dan kimiawi bahan
serta terjadinya penurunan mutu bahan (Irawan, 2011).
Proses pengeringan merupakan suatu proses pemindahan panas dan uap air secara
simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang
dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya
berupa panas (Hestiningrum, 2010).
Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah
massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). Proses perpindahan panas yang terjadi
adalah dengan cara konveksi serta perpindahan panas secara konduksi dan radiasi tetap
terjadi dalam jumlah yang relative kecil. Pertama-tama panas harus ditransfer dari medium
pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk harus
dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini akan menyangkut
aliran fluida dengan cairan harus ditransfer melalui struktur bahan selama proses
pengeringan berlangsung. Panas harus disediakan untuk menguapkan air dan air harus
mendifusi melalui berbagai macam tahanan agar dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap
air yang bebas (Irawan, 2011).
Rotary dryer adalah type alat pengering yang sangat banyak digunakan dalam
industri yaitu untuk mengeringkan material yang tidak mudah pecah dan tidak peka
terhadap panas. Di dalam shell pengering terdapat lifting flight yang bentuknya bisa
bermacam-macam yang berfungsi untuk mencurahkan padatan agar kontaknya dengan
udara pengering lebih baik. Adanya flight mengakibatkan terjadinya pencampuran
kembali partikel (back mixing) maupun udara pengering dalam Rotary dryer. Back
mixing merupakan peristiwa mengalirnya kembali partikel atau udara pengering dalam
Rotary dryer, sehingga terjadi dispersi ke arah aksial dan radial (Prima, 2009).
I.2 Rumusan Masalah
Pada percobaan Rotary dryer kita akan mempelajari tentang beberapa hal, diantaranya :
1. Bagaimana performance Rotary dryer berdasarkan perubahan kandungan air dan
efisiensi Rotary dryer pada kondisi operasi yang berbeda-beda ?
2. Bagaimana membuat material balance dan heat balance pada Rotary dryer?
I.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan Rotary dryer adalah sebagai berikut :
I-1

BAB I PENDAHULUAN

1. Mempelajari performance Rotary dryer berdasarkan perubahan kandungan air dan


efisiensi rotary dryer pada kondisi operasi yang berbeda-beda.
2. Membuat material balance dan heat balance pada Rotary dryer

LABORATORIUM PROSES PEMISAHAN DENGAN PERPINDAHAN


MASSA
DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS

I-2

Anda mungkin juga menyukai