Anda di halaman 1dari 25

PEMANTAUAN PERUBAHAN RUANG

TERBUKA HIJAU DENGAN


MENGGUNAKAN CITRA SATELIT
ALOS AVNIR-2
(STUDI KASUS : WILAYAH BARAT
KABUPATEN PASURUAN)
Oleh :
Ardiawan Jati
Pembimbing :
Hepi Hapsari H. ST, MSc
Udiana W. D. ST, MT

Latar Belakang
Adanya Pasuruan Industrial Estate Rembang
(PIER)

Kesesuaian Ruang Terbuka Hijau (RTH)


dengan Undang-Undang No.26 Tahun 2007
dan Permenperin no. 35 Tahun 2010

www.geojati.wordpress.com

Perumusan Masalah
Bagaimana cara mengetahui perubahan
Ruang Terbuka Hijau antara tahun 1993
sampai 2009 di Wilayah Barat Kabupaten
Pasuruan?

3
www.geojati.wordpress.com

Tujuan
Membuat Peta Ruang Terbuka Hijau Wilayah Barat
Kabupaten Pasuruan tahun 1993 dan 2009
Mengetahui perubahan Ruang Terbuka Hijau di
Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan antara tahun
1993 sampai 2009
Menganalisis kesesuaian Ruang Terbuka Hijau
Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan dengan UndangUndang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No.35/M-IND/PER/3/2010 tentang
Pedoman Teknis Kawasan Industri

4
www.geojati.wordpress.com

Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian

5
www.geojati.wordpress.com

Metodologi Penelitian
Data dan Peralatan

Data :
Citra satelit ALOS AVNIR-2
akuisisi 29 Agustus 2009
Peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) digital Wilayah Barat
Kabupaten Pasuruan skala
1 : 25.000 (pengambilan
data tahun 1993) terbitan
BAKOSURTANAL
Data Koordinat Batas
Kawasan PIER oleh
PT.PIER

Peralatan :
Notebook
ENVI 4.6.1
Auto CAD Land Dekstop
2004
Arc GIS
Matlab 7.0
Microsoft Excel 2007
Microsoft Word 2007
Microsoft Visio 2007

6
www.geojati.wordpress.com

Metodologi
Penelitian
Tahapan Pengolahan Data

Hasil Dan Analisa


Koreksi Geometrik dan Strength Of Figure

8
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Hasil Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau
Tabel 1. Luas Area Tutupan Lahan Tahun 1993
Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan hijau
Lapangan
Badan Air
Total

Luas (Ha)
4670,308
17741,347
1617,75
6042,252
944,95
3110
34126,607

%
13,685
51,987
4,740
17,705
2,769
9,113
100

Tabel 2. Luas Area Tutupan Lahan tahun 2009


Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan hijau
Lapangan
Badan Air
Total

Luas (Ha)
14458,866
13122,756
410,463
1822,336
631,466
3680,72
34126,607

%
42,368
38,453
1,203
5,340
1,850
10,785
100

www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Hasil Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau
Tabel 3. Luas Area Tutupan Lahan Kawasan PIER
Tahun 1993
Kelas
Luas (Ha)
Area Terbangun
0,282
Sawah
6,424
Tegalan
0
Kawasan Hijau
283,149
Lapangan
210,013
Badan Air
0,132
Total
500

%
0,056
1,285
0
56,630
42,003
0,026
100

Tabel 4. Luas Area Tutupan Lahan Kawasan PIER


tahun 2009
Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan Hijau
Lapangan
Badan Air
Total

Luas (Ha)
126,997
0
0
277,822
95,181
0
500

%
25,399
0
0
55,564
19,036
0
100 10
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Uji Ketelitian

11
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Nilai NDVI Dengan Curah Hujan

Tabel 6. Curah Hujan


Kabupaten Pasuruan tahun 2009

Tabel 5. Hasil Nilai NDVI Tiap Kelas


Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan hijau
Lapangan
Badan Air

Nilai NDVI
min
max
mean
-0,241
-0,103
-0,172
0,029
0,550
0,290
0,004
0,029
0,016
-0,090
0,004
-0,044
-0,103
-0,090
-0,096
-0,667
-0,241
-0,454

Berdasarkan Penelitian lain oleh Shofiyati dalam


Jurnal Tanah dan Iklim (ISSN 1410 7244), dengan
citra NOAA AVHRR

Bulan

Jumlah Curah Hujan


(mm)

Januari

404,90

Februari

652,50

Maret

120,80

April

140,80

Mei

360,10

Juni

109,60

Juli

0,60

Agustus

0,00

September

0,00

Oktober

0,00

Nopember

26,70

Desember

171,00

12

www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Perbandingan Nilai NDVI dengan Penelitian Lain

Penelitian lain oleh Widagdo Wahyunto dan Bambang


Heryanto (2006) Peneliti Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian dengan menggunakan
citra Landsat TM tahun 1998 menunjukkan hubungan
antara nilai NDVI dengan tingkat kehijauan atau
kondisi lahan pada tanaman padi.
Tabel 5. Nilai NDVI Tiap Kelas

Tabel 8. Nilai NDVI Lahan Pertanian Penelitian Lain


Kelas

Nilai NDVI

< -0,03

Tingkat kehijaun/
kondisi lahan

Umur
tanaman
(MST)
<3

Tidak bervegetasi/
terbuka/ air
2
3-<4
-0,03 s/d
Kehijauan sangat
0,15
rendah
3
0,15 s/d 0,25 Kehijauan rendah
4-6
4
0,26 s/d 0,35 Kehijauan sedang
6-8
5
0,35 s/d 0,61 Kehijauan tinggi
8 - 13
Setelah vegetatif optimum nilai NDVI akan turun sesuai
dengan tingkat kematangan bulir

Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan hijau
Lapangan
Badan Air

Nilai NDVI
min
max
-0,241 -0,103
0,029
0,550
0,004
0,029
-0,090
0,004
-0,103 -0,090
-0,667 -0,241

mean
-0,172
0,290
0,016
-0,044
-0,096
-0,454

13
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Ketelitian Nilai NDVI

Tabel 9. Statistik Nilai NDVI Tiap Kelas


Kelas
Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan hijau
Lapangan
Badan Air

min
-0,241
0,029
0,004
-0,090
-0,103
-0,667

max
-0,103
0,550
0,029
0,004
-0,090
-0,241

Nilai NDVI
mean
n
-0,172
0,290
0,016
-0,044
-0,096
-0,454

25
20
16
17
18
10

stdev
0,421
0,124
0,179
0,280
0,337
0,639

CSE
0,016
0,006
0,011
0,017
0,019
0,071

Keterangan :
n
= jumlah sampel
Stdev = standar deviasi sampel
CSE = Coefficient Standard Error / koefisien kesalahan standar menunjukkan presisi
14
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Perubahan Ruang Terbuka Hijau
Persentase Luas Tutupan Lahan Tahun 1993
2,769 9,113

13,685

17,705
51,987
4,740

5,340

RTH = 46,846%

Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan Hijau
Lapangan
Badan Air

RTH = 77,202%

Persentase Luas Tutupan Lahan Tahun 2009


1,850 10,785

1,203

42,368
38,453

Area Terbangun
Sawah
Tegalan
Kawasan Hijau
Lapangan
15
Badan Air

www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Perubahan Ruang Terbuka Hijau
Grafik Perbandingan Luas Tutupan Lahan Hasil Klasifikasi Tahun 1993 Dan 2009
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0

Tahun 1993
Tahun 2009

Area
Sawah
terbangun

Tegalan

Kawasan
hijau

Lapangan

Badan Air

Dari grafik diatas menunjukkan luas ruang terbuka hijau Wilayah Barat Kabupaten
Pasuruan pada tahun 1993 sebesar 26.346,299 Ha dan pada tahun 2009 sebesar
15.987,021 Ha, sehingga mengalami penurunan sebesar 10.359,278 Ha.
Berdasarkan data BPS Jawa Timur, penduduk Kabupaten Pasuruan :
tahun 1993 berjumlah 1.130.282 jiwa
16
tahun 2009 meningkat menjadi 1.500.533 jiwa
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Perubahan Ruang Terbuka Hijau
Perubahan RTH Per Kecamatan
6000

5000

Kecamatan

4000

3000
Tahun 1993
2000

1000

Tahun 2009

Rembang
Wonorejo
Sukorejo
Pandaan
Kraton
Beji
Bangil

RTH
Luas Area (%)
1993
2009
87,646 37,042
85,991 58,009
85,992 48,494
80,675 62,255
71,483 47,897
81,172 53,630
39,900 30,319

17
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Perubahan Ruang Terbuka Hijau
Perubahan RTH Kawasan PIER
300
250

200
150
100

Tahun 1993

50

Tahun 2009

0
Area
terbangun

Sawah

Tegalan

Kawasan
hijau

Lapangan

Badan Air

Luas RTH Kawasan PIER pada tahun 1993 sebesar 499,586 Ha dan pada
tahun 2009 sebesar 373,003 Ha. Hal ini memperlihatkan perubahan RTH dari
tahun 1993 hingga 2009 mengalami penurunan sebesar 126,583 Ha.
Jika dibuat presentase maka RTH tahun 1993 sebesar 99,917% dan tahun
2009 sebesar 74,601% sehingga RTH mengalami penurunan sebesar
18
25,317%.
www.geojati.wordpress.com

Hasil Dan Analisa


Analisa Kesesuaian Hasil Algoritma NDVI Citra ALOS AVNIR-2 dengan UU No. 26
Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 35 Tahun 2010

RTH Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan meliputi tujuh


kecamatan yaitu :
Rembang, Bangil, Beji, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo,
Kraton yaitu sebesar 15987,021 Ha diperoleh
persentase luasan RTH sebesar 46,846%, sehingga
telah sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007.
Sedangkan untuk Kawasan PIER memiliki luas RTH
seluas 373,003Ha diperoleh persentase luasan RTH
sebesar 74,601%, sehingga telah sesuai dengan
Permenperin No. 35 Tahun 2010.
19
www.geojati.wordpress.com

Penutup
Kesimpulan

1. RTH Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan tahun 1993 yang paling


besar adalah kelas sawah sebesar 51,987 % dan paling kecil adalah
kelas lapangan sebesar 2,769 % dari luas wilayah.
2. RTH Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan tahun 2009 yang paling
besar adalah kelas sawah sebesar 38,453 % dan paling kecil adalah
kelas tegalan sebesar 1,203 % dari luas wilayah.
3. Perubahan luas untuk kelas RTH dari tahun 1993 sampai 2009 yaitu
seluas 10.359,278 Ha yang meliputi kelas sawah seluas
4.618,591Ha, kelas kawasan hijau seluas 4.219,916 Ha, kelas
tegalan seluas 1.207,287 Ha, kelas lapangan seluas 313,484 Ha.
Kelas yang mengalami perubahan paling besar adalah kelas sawah
dan perubahan paling kecil adalah kelas lapangan.
20
www.geojati.wordpress.com

Penutup
Kesimpulan

4. Luas ideal RTH Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan meliputi


Kecamatan
Rembang, Bangil, Beji, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo, Kraton telah
memenuhi luas ideal yaitu sebesar 30% yang tercantum dalam
Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Pasal 29 ayat 2 yaitu dengan besar persentase 46,846% dari luas
wilayah.
5. Luas ideal RTH Kawasan PIER telah memenuhi luas ideal yaitu
sebesar 10% yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No.35/M-IND/PER/3/2010 tentang
Pedoman Teknis Kawasan Industri yaitu dengan besar persentase
74,601% dari luas wilayah.
21
www.geojati.wordpress.com

Lampiran
PETA TUTUPAN LAHAN WILAYAH BARAT
KABUPATEN PASURUAN TAHUN 1993

PETA TUTUPAN LAHAN WILAYAH BARAT


KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2009

22
www.geojati.wordpress.com

Lampiran
PETA RUANG TERBUKA HIJAU WILAYAH
BARAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 1993

PETA RUANG TERBUKA HIJAU WILAYAH


BARAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2009

23
www.geojati.wordpress.com

Daftar Pustaka

Arozaq, M. 2008. Penginderaan Jauh (Remote Sensing).


Basori, 2012. Analisis Perubahan Hutan Di Jawa Timur Menggunakan Citra Satelit Terra Modis
Antara Tahun 2007-2011 (Studi Kasus : Daerah Propinsi Jawa Timur Berdasarkan Indek
Vegetasi NDVI dan EVI). Surabaya : Teknik Geomatika.
Danoedoro, P. 1996. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Huete, A., Justice, C. dan Leeuwen, W.1999. Modis Vegetation Index (Mod 13) Algorithm
Theoretical Basis Document. <URL:http://modis.gsfc.nasa.gov/> dikunjungi pada tanggal 1
November 2012, jam 6.45.
Janssen, L.F.L and Huurneman C.G. 2001. Principles of Remote Sensing. ITC Educational
Textbooks Series. ITC, Enshede, Netherlands.
Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. New York.:
John Wiley&Son, Inc,.
Lillesand, T.M., Kiefer R.W., dan Chipman J.W. 2004. Remote Sensing And Image
Interpretation. Fifth Edition. New York : John Wiley & Sons.
Maryanti, N. 2011. Analisa Perubahan Vegetasi Ditinjau Dari Tingkat Ketinggian Dan
Kemiringan lahan Menggunakan Citra Satelit Landsat Dan SPOT 4 (Studi Kasus Kabupaten
Pasuruan). Surabaya : Teknik Geomatika.
Nurhayati, A.S.D. 2011. Pemanfaatan Citra Satelit Alos Hasil Metode Pan-Sharpening Untuk
Pemetaan Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan Pati. Surabaya : Teknik Geomatika.
24
www.geojati.wordpress.com

TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai