ilmiah dan teori organisasi klasik dilanjut kan oleh periode peralihan.
Periode peralihan ini sebagai jembatan antara teori organisasi klasik
dan human behavior, karena pemikiran mereka berdasarkan klasik,
tetapi mem perkenalkan unsur baru tentang aspek-aspek hubungan
manusiawi. Periode peralihan ini diwakili antara lain oleh 3 (tiga)
orang tokoh manajemen yaitu : Dasar-D27a sar-Dasar Manajemen
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 4) Mary Parker Follett (18681933) Follett, ahli ilmu pengetahuan sosial pertama yang
menerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah.
Dia menulis panjang lebar tentang kreatifitas, kerjasama antar
manajer dan bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik. Dia
percaya bahwa konflik dapat dibuat konstruktif dengan penggunaan
proses integrasi dimana orang yang terlibat mencari pemecahan
bersama perbedaan-perbedaan diantara mereka. Dia meng
anjurkan suatu pola organisasi yang ideal dimana manajer
mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan
para karyawan. Follett, percaya dengan hubungan yang harmonis
antara karyawan dan manajmen berdasarkan persamaan tujuan,
namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai
pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Dia
juga menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi,
bukan karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formal,
tapi yang berasal dari kelebihan pengetahu an dan keahlian. 5)
Oliver Sheldon (1894-1951) Sheldon, yang mengungkapkan pertama
kali tentang filsafat manajemen dalam bukunya yang terbit tahun
1923, yang me nekankan tentang adanya tanggung jawab sosial
dunia usaha, sehingga etika sama pentingnya dengan ekonomi
dalam manajemen, dalam arti pelayanan barang dan jasa yang
tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen
harus memperlakukan karyawan dengan adil dan jujur. Sheldon
menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika
pelayanan kepada masyarakat sesuai 3 buah prinsip yaitu :
Kebijakan, keadaan dan metode industri harus sejalan dengan
kesejahteraan masyarakat. Manajemen harus mampumenafsirkan
sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang
memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan social yang
diterima tanpa prasangka oleh masyarakat. Manajemen harus
mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum
dan konsep keadilan sosial. 6) Chester I. Barnard (1886-1961)
Berdasarkan pengalaman dan bacaan-bacaannya dalam sosiologi
dan filsafat. Bernard merumuskan teori-teori tentang ke-hidupan
organisasi. Manusia masuk organisasi karena ingin men-capai tujuan
pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin
dicapai sendiri. Tesis sentralnya adalah per-usahaan akan berjalan
efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan pencapaian
tujuan dan kebutuhan individu. Dia juga membenarkan peranan
yang dimainkan oleh organisasi informal. Bukunya yang
berpengaruh berjudul The Functions of the Executif (1938).
Analisisnya mengenai manajer sungguh-sungguh merupakan suatu
March 2016