Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt,
2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi
feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi
lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari
14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau
dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
B. JENIS- JENIS DIARE
1. Diare akut : merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut
Rotavirus yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat
berupa air saja yang frekuensinya biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Diare rotavirus ini merupakan virus usus
patogen yang menduduki urutan pertama sebagai penyebab diare akut pada
anak
2. Diare bermasalah: merupakan diare yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara
fecal- oral, kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah
tangga. diare ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua
atau ketiga bar muncul darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang
diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan
terasa lemah.
3. Diare persisten: merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral
patogenesis diare persisten adalah kerusakan mukosa usus. penyebab diare
persisten sama dengan diare akut.(Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare
edisi ke 3 depkes RI Direktorat Jenderal PPM& PL tahun 2007)
C.

PENYEBAB
4

Penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan:


1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Penyebab lain.
D.

PATOFISIOLOGI
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,
seperti :
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari
oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukkan
tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan
dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan
air yang benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.

E.

TANDA DAN GEJALA


Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam sehari,
yang kadang disertai:

F.

1.

Muntah

2.

Badan lesu atau lemah

3.

Panas

4.

Tidak nafsu makan

5.

Darah dan lendir dalam kotoran

AKIBAT
Diare yang berlangsung terus selama berhari-hari dapat membuat tubuh
penderita mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika dehidrasi yang dialami
tergolong berat, misalnya karena diarenya disertai muntah-muntah, risiko kematian
dapat mengancam. Orang bisa meninggal dalam beberapa jam setelah diare dan

muntah yang terus-menerus. Dehidrasi akut terjadi akibat penderita diare terlambat
ditangani.
G.

PENCEGAHAN
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di
lingkungan tempat tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat.
Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti
air bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak
antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air
sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga
bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak,
mandi, dan sebagainya.

H. MACAM-MACAM OBAT DIARE


Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, maka pengobatanya bergantung
pada penyebabnya. Tidak terdapat satu merek obat yang bisa mengatasi semua jenis diare.
Berdasarkan cara kerjanya obat diare dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Adsorben
Adsorben memiliki arti bahan penyerap, dari kata adsorb yang berarti menyerap di
permukaan. Adsorben bekerja mengatasi diare dengan cara mengikat kuman atau toksin
(racun) di saluran cerna, supaya tidak bersentuhan dengan permukaan usus. Jika toksin
dan kuman ini kontak dengan usus, gerakan peristaltik usus secara otomatis akan
meningkat sebagai refleks alami untuk mengeluarkan racun itu. Obat yang masuk dalam
golongan ini antara lain karbonaktif, attapulgit, pektin, dan kaolin. Karena cara kerjanya
menyerap kuman dan toksin.
6

Obat golongan ini hanya berguna jika penyebab diare adalah infeksi ringan atau
toksin. Jika penyebabnya adalah perubahan internal tubuh, misalnya karena cemas, stres,
atau depresi, obat-obat ini tidak lagi efektif.Adsorben termasuk golongan obat bebas yang
paling banyak beredar di pasaran. Relatif aman, bisa diminum oleh anak-anak, ibu hamil,
juga ibu menyusui.
2. Antiinfeksi
Jika diare disebabkan oleh infeksi berat,biasanya obat golongan adsorben saja tidak cukup
untuk menghentikannya. Harus terdapat obat lain yang tidak sekadar mengikat kuman,
tetapi juga berfungsi sebagai antimikroba pembasmi kuman, misalnya antibiotik. Semua
antibiotik untuk diare termasuk kategori obat resep.Oleh karena itu,untuk kasus infeksi
berat, sebaiknya penderita memeriksakan diri ke dokter. Jika diare disertai dengan demam
atau adanya darah di dalam tinja menunjukkan bahwa diare tersebut bukan diare biasa.
Golongan obat antidiare yang mengandung antibiotik seperti furazolidone, nifuroxazide,
dan paramomycin.
3. Penghambat peristaltik usus
Obat utama golongan ini adalah loperamida. Obat golongan ini harus digunakan dengan
sangat hati-hati. Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat gerak peristaltik
usus dan meningkatkan penyerapan kembali cairan di usus besar. Jadi, tidak membasmi
kuman dan tidak mengikat toksin. Oleh karena itu, loperamida tidak tepat jika digunakan
untuk kasus diare akibat infeksi atau toksin dari makanan atau minuman. Sebab, jika
gerakan usus dihambat, kuman atau toksin tersebut justru tertahan di saluran cerna dan
tidak bisa dikeluarkan.
Obat seperti atropine sulfate dan dicycloverine dapat digunakan untuk mengatasi
gangguan saluran cerna dengan mengurangi tonus otot polos usus dan motilitas
(peristaltik) usus.

4. Kombinasi antibakterial
Sulfaguanidine biasanya digunakan dalam kombinasi dengan obat lainnya untuk
pengobatan infeksi saluran gastrointestinal yang dapat menyebabkan diare.
5. Elektrolit
Preparat rehidrasi oral mengandung cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk
mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare dan bukan untuk
mengobati diare.
6. Susu formula

Beberapa produk susu formula bayi/lanjutan dirancang secara khusus untuk bayi yang
mengalami gejala alergi terhadap susu sapi dan/atau intolerasi laktosa yang dapat
mengakibatkan diare
7. Suplemen
Kapsul minyak bawang putih, yogurt, bifidus, multivitamin dan mineral, acidophilus.
Suplementasi zinc dapat mempengaruhi fungsi imun dan memperbaiki struktur dan
fungsi usus.
I. Apakah penderita diare perlu ke dokter?
Diare karena makanan pedas atau susu dapat berhenti dengan sendirinya, tetapi
dalam beberapa kondisi, diare bisa menjadi masalah serius dan penderita sebaiknya pergi
ke dokter.Sebagai pedoman sederhana pada orang dewasa, penderita perlu ke dokter jika:

Diare tidak sembuh dalam tiga hari


Penderita mengalami dehidrasi, dengan tanda-tanda:
Haus hebat, mulut dan kulit kering, tidak berkemih atau berkemih sangat sedikit,
kesadaran berkurang
Disertai nyeri di daerah perut atau dubur
Ada darah di dalam tinja
Demam lebih dari 39C

Sebagai pedoman sederhana pada bayi dan anak-anak, penderita sebaiknya dibawa ke dokter
jika:

Disertai muntah atau demam di atas 39C


Popok harus diganti setiap kurang dari tiga jam
Ada darah di dalam tinja
Terus mengantuk, rewel, dan tidak responsif
Perut dan pip nya cekung : Jika kulitnya dicubit, bekas cubitan tidak lekas hilang

J. BAGAIMANA PENGOBATAN DIARE?


Pengobatan diare dapat melalui 2 cara, yaitu pengobatan/terapi non farmakologis dan terapi
farmakologis.
a) Pada dasarnya untuk mengobati diare, lebih diutamakan terapi non farmakologis
seperti dietary management (mengatur pola makan) dan mengatur cairan dan
elektrolit dalam tubuh. Yang dimaksud dengan pengaturan pola makan di sini adalah
menghentikan sementara (selama 24 jam) konsumsi makanan yang sulit dicerna oleh
usus dan produk yang diolah dari susu. Jika diare yang diderita adalah
8

diare osmotik (karena ada makanan yang tidak dapat terabsorbsi,

misalnya susu) maka cara ini dapat mengontrol masalah diare.


diare sekretorik (misalnya karena infeksi bakteri sehingga terjadi
peningkatan sekresi/pengeluaran air dan elektrolit) maka cara ini
dikatakan tidak dapat mengurangi diare. Untuk pengaturan cairan dan
elektrolit dapat dilakukan dengan membuat larutan oralit, caranya
adalah dengan mencampurkan 4 pucuk sendok gula dan 1 pucuk
sendok garam ke dalam air matang 250 cc. Terapi ini biasa disebut
dengan Oral Rehydration Therapy yang sangat dianjurkan sebagai
terapi pertama untuk diare terutama bila diare terjadi selama kurang
dari 3 hari dan tidak ada tanda demam. Tetapi bila ada tanda demam
atau gejala sistemik seperti mual dan muntah, penderita diare
dianjurkan untuk melakukan uji laboratorim untuk mengecek ada
tidaknya agen penginfeksi seperti virus, parasit dan bakteri. Bila
terdapat tanda demam, selain diberikan oralit, penderita juga akan

diberikan terapi secara farmakologis.


b) Terapi farmakologis yaitu terapi dengan menggunakan obat. Jika hasil laboratorium
menunjukkan adanya bakteri, penderita akan diberikan antibiotik dan obat penghilang
gejala diare. Tetapi bila hasil laboratoriumnya negatif, maka penderita diberikan obat
penghilang gejala diare, tidak perlu antibiotik. Terapi farmakologis dapat
menggunakan obat-obat seperti antimotilitas, adsorben, antisekretori, dan enzyme.
Yang akan dibahas dalam artikel ini adalah adsorben. Adsorben digunakan untuk
mengobati gejala yang timbul pada diare (terapi simptomatik). Obat-obat ini tidak
membutuhkan resep dokter dan tidak menimbulkan toksik, tetapi keefektifannya
masih belum dapat dibuktikan. Aksi kerja dari adsorben sendiri tidak spesifik. Obat
ini mengadsobsi nutrien, toxin (racun), obat-obat, dan sari-sari buah yang tercerna.
Bila penderita meminum obat ini bersama dengan obat lain maka jumlah obat
adsorben dalam darah dapat berkurang. FDA (Food and Drug Administration)
merekomendasikan penggunaan polycarbophil atau karboadsorben sebagai adsorben
yang efektif. Polycarbophil dapat mengadsobsi 60 kali dibanding beratnya dalam air.
Di Indonesia terdapat beberapa adsorben antara lain karboadsorben, attapulgit,
kombinasi kaolin dan pektin, kombinasi attapulgit dan pektin. Sediaan generik tidak
tersedia.

K. PRODUK OBAT
KARBOADSORBEN

Nama dagang

Komposisi : Mengandung Activated Carbon 125mg.

Indikasi : Membantu mengatasi gangguan-gangguan diare, perut kembung,dll.

: Norit tube

Dosis : Gangguan lambung : 3 x sehari 6 - 9 tablet, keracunan makanan : 20 tablet


dan diulangi seperlunya.

Kemasan : Box, 40 tablet

Price : Rp 15.800
attapulgite

10

Nama dagang : New diatabs

Setiap tablet mengandung : Activated attapulgite 600mg.

Indikasi : Untuk pengobatan simtomatik pada diare non-spesifik.

Aturan pakai : Dewasa dan anak 12 tahun lebih, 2 tablet setiap setelah buang
air besar. Maksimum penggunaan 12 tablet dalam waktu 24jam. Anak 6-12
tahun, 1 tablet setelah buang air besar.

Maksimum penggunaan 6 tablet dalam waktu 24jam

Kontraindikasi : hipersensitif terhadap attapulgit atau salah satu komponen


kaotate, pasien yang menderita konstipasi, obstruksi usus.

Peringatan : Tidak untuk anak 3-6 th, demam tinggi, jangan digunakan lebih
dari 2 hari

Pabrik : PT. medifarma

11

Price : Rp.2900

Kombinasi kaolin dan pektin

Nama dagang : NEO KAOLANA

Indikasi Terapi simtomatik untuk diare non spesifik.


Kategori Sediaan Obat Oral dan Sediaan Suspensi
Komposisi Per 15 mL : Kaolin 700 mg, pectin 66 mg.
Kontraindikasi Konstipasi dihindari, obstruksi usus
Pabrik: Farmasi Sanbe
Interaksi Obat : Menurunkan kadar digoksin.
Perhatian Anak 3-6 tahun, Kehilangan cairan dan elektrolit.
Cara Penggunaan Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Dosis Dewasa dan anak > 12 tahun : 2 sendok takar sesudah BAB, maksimal : 12
sendok takar/hari. Anak 6-12 tahun : 1 sendok takar sesudah BAB, maksimal : 6

sendok takar/hari.
Kemasan Jual 1 botol @ 120ml
Price : Rp. 10.125

DIARE KRONIK
1. Nama dagang : Loperamide HCl.

Indikasi: Pengobatan diare akut non spesifik dan kronik


Dosis: Untuk diare non spesifik : awal 2 tablet/hari. Dosis biasa : 2-4 tablet 1-2
kali/hari. Maksimal : 8 tablet/hari. Untuk diare kronik : 2-4 tablet/hari dalam dosis

12

terbagi. Maksimal : 8 tablet/hari. Hentikan bila tidak ada perbaikan setelah 48

jam.
Pemberian Obat: Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi: Konstipasi. Bayi.
Perhatian: Hentikan bila tidak ada perbaikan setelah 48 jam. Kolitis akut, infeksi

bakteri atau parasit. Anak < 2 tahun. Disfungsi hati.


Efek Samping: Mulut kering, nyeri perut, lelah, ruam kulit, megakolon toksik, pusing.
Pabrik : PT. Sanbe farma
Price : Rp. 64.241

2. Nama dagang : Nifudiar

Golongan obat : obat keras


bentuk sediaan : suspensi
kandungan obat : Setiap sendok takar ( 5 ml ) suspensi mengandung Nifuroxazide

250 mg
cara kerja obat : Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran yang memiliki efek
bakterisidal

terhadap

Escherichia

coli,

Shigella

dysenteriae,

Streptococcus,

Staphylococcus dan Psudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran


pencernaan.
Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari anti infeksi intestinal biasa seperti

kloroyodokuin.
Indikasi : Diare yang disebabkan oelh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik

dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.


Dosis : untuk bayi dibawah 6 bln 2x1 sendok teh, untuk bayi diatas 6 bln sehari 3x1

sendok teh
Efek samping : efek samping dapat ditoleransi dengan baik. Dapat terjadi
penqurangan flora mikroba normal.suatu gejala umum dalam penggunaan baktensldal.

Hal ini dapat kembali normal apabila pembenan Nifuroxazide dihentikan.


Pabrik : PT. Meprofarm
Price : Rp. 39.000

13

SUPLEMEN MAKANAN BERUPA PROBIOTIK

1. Nama dagang : LACTO-B


Komposisi Per Sachet mengandung : Energi 3,4 Kalori, Karbohidrat 0,6
gram, Protein 0,02 gram, Lemak total 0,1 gram, Vitamin C 10 mg, Vitamin

B1 0,5 mg, Vitamin B2 0,5 mg, Vitamin B6 0,5 mg, Niacin 2 mg.
INDIKASI : Lactic Acid Bacterial menghasilkan asam organik yang
menghambat bakteri merugikan, sehingga dapat membantu memperbaiki
ketidakseimbangan flora usus pada diare. Lactobacilli menghasilkan enzim
-Galaktosidase, untuk menghidrolisa laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Lacto-B dapat mengurangi lactose intolerance (diare akibat
mengkonsumsi

susu

formula

yang

mengandung

laktosa).

Vitamin B dapat membantu keseimbangan flora usus.


KEMASAN :Sachet 1 gram x 40's
DOSIS
- Dibawah 1 tahun : 2 sachet per hari.
- Usia 1 sampai 6 tahun : 3 sachet per hari.
- Dapat diberikan langsung (rasa enak) atau dicampur dengan susu, makanan
bayi atau air.
Dapat Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK : Novell Pharmaceutical Laboratories
Price: Rp. 5,775
2. Nama dagang : LIPROLAC

14

Komposisi:
Tiap sachet (2,5 g serbuk) mengandung:
- Viable cell 1,25 x 109 CFU mengandung :
* Streptococcus thermophilus 10 mg
* Lactobacillus rhamnosus 3 mg
* Lactobacillus acidophilus 3 mg
* Bifidobacterium longum 1,25 mg
* Bifidobacterium bifidum 1,25 mg
- Fructooligosaccharide 509,08 mg
- Vitamin E 8,125 mg (116,1% AKG)
- Vitamin A 3,60 mg (34,0% AKG)
- Pyridoxine HCl 1,13 mg (118,3% AKG)
- Vitamin B2 0,75 mg (126,7% AKG)
- Thiamine HCl 0,70 mg (100,0% AKG)
*AKG berdasarkan kebutuhan energi 1300 kcal

Bahan tambahan : dekstrosa, bubuk perisa susu.


Bentuk Sediaan: Sachet (2,5 g serbuk)
Farmakologi: Liprolac merupakan produk yang mengandung kombinasi
dari 5 jenis spesies dari probiotik hidup dan FOS (fruktooligosakarida)
sebagai

prebiotik.

Kombinasi

spesies

probiotik

dalam

Liprolac

bekerjasama dalam membantu memelihara kesehatan saluran pencernaan.


FOS merupakan media pertumbuhan bagi friendly bacteria. Liprolac

juga mengandung vitamin dan mineral sebagai suplemen makanan.


Indikasi: Sebagai suplemen untuk membantu memelihara kesehatan

pencernaan anak.
Dosis:Satu sampai dua kali sehari 1 sachet, atau sesuai anjuran dokter.
Dapat dikonsumsi langsung atau dicampur air.
15

Peringatan dan Perhatian:


- Jauhkan dari jangkauan anak.
- Penggunaan probiotik atas anjuran dan pengawasan dari dokter.
- Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter sebelum mengkonsumsi probiotik.

- Warna partikel coklat dalam sachet bukan karena kerusakan/kontaminasi


Pabrik : PT. Kalbe
Price : Rp. 7,480
LARUTAN ISOTONIK
Nama dagang : PEDIALYTE

KOMPOSISI : Larutan Pedialyte mengandung elektrolit natrium, kalium,


klorida, sitrat dan dekstrosa.
Setiap 500 ml larutan Pedialyte mengandung bahan aktif :
Natrium 22,5 mEq, Kalium 10 mEq, Klorida 17,5 mEq, Sitrat 15 mEq, dan
Dekstrosa 12,5 gram. Kandungan kalorinya adalah 50 kalori/500 ml.

FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)


Pedialyte adalah larutan atau minuman isotonik untuk bayi dan anak-anak
yang dapat membantu mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang
disebabkan oleh diare, muntah, atau diare dan muntah (muntaber). Pedialyte
merupakan larutan elektrolit untuk terapi dehidrasi ringan sedang pada anak
dan bayi.

INDIKASI :untuk menanggulangi dehidrasi ringan sampai sedang pada bayi


dan anak-anak yang disebabkan oleh diare, muntah, atau muntah dan diare
(muntaber).

16

KONTRAINDIKASI :Pedialyte dan preparat oral lainnya kontraindikasi pada


pasien dengan muntah-muntah berlebihan, gangguan ileum, penyumbatan usus
dan perforasi usus.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI


Petunjuk penggunaan pedialyte adalah sebagai berikut :

Anak usia di bawah 1 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 300 ml,
selanjutnya 100 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
Anak usia 1 sampai 5 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 600 ml,
selanjutnya 200 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
Anak usia 5 sampai 12 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 1200 ml,
selanjutnya 300 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).
Anak usia di atas 12 tahun, 3 jam pertama berikan Pedialyte 2400 ml,
selanjutnya 400 ml tiap kehilangan cairan (muntah/diare).

PERINGATAN DAN PERHATIAN

Teruskan ASI, makan dan minum selama diare, beri makan ekstra setelah
sembuh.
Bila keadaan memburuk atau dalam 2 hari tidak membaik, segera bawa ke
rumah sakit/puskesmas atau dokter dan pedialit tetap diberikan.
Bila terjadi gejala kekurangan garam natrium dalam darah (hiponatremia),
agar konsultasi ke dokter/tenaga kesehatan terdekat.
Hentikan pedialit bila diare berhenti dan anak/bayi segar kembali.

PABRIK PT ABBOTT INDONESIA


PRICE : Rp. 26.200

17

18

Anda mungkin juga menyukai