Adanya pengawetan sangat penting untuk emulsi minyak dalam air karena kontaminasi fase
eksternal mudah terjadi. Karena jamur dan ragi lebih sering ditemukan daripada bakteri, lebih
diperlukan yang bersifat fungistatik atau bakteriostatik. Bakteri ternyata dapat menguraikan
bahn pengemulsi ionik dan nonionik, gliserin dan sejumlah bahan pengemulsi alam seperti
tragakan dan gom (Anonim, 1995).
Masing masing emulsi dengan medium pendipersi yang berbeda juga mempunyai
nama yang berbeda,yaitu sebagai berikut:
a) Emulsi gas (aerosol cair )
Emulsi gas merupakan emulsi dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dan
medium pendispersinnya berupa gas.Salah satu contohnya hairspray, dimana
dapat membentuk emulsi gas yang diingikan karena adannya bantuan bahan
pendorong atau propelan aerosol
b) Emulsi cair
Emulsi cair merupakan emulsi dengan fase terdispersinya maupun
pendispersinnya berupa fase cairan yang tidak saling melarutkan karena kedua
fase bersifat polar dan non polar.Emulsi ini dapat digolongkan menjadi 2
jenis yaitu emulsi minyak didalam air contoh susu terdiri dari lemak sebagai
fase terdispersi dalam air jadi butiran minyak didalam air atau emulsi air
dalam minyak contoh margarine terdispersi dalam minyak jadi butiran air
dalam minyak.
c) Emulsi padat
Emulsi padat merupakan emulsi dengan fase terdispersinnya cair dengan fase
pendispersinnya berupa fase padat.Contoh : Gel yang dibedakan menjadi gel
elastic dan gel non elastic dimana gel elastic ikatan partikelnya tidak kuat
sedangkan non elastic ikatan antar partikelnya membentuk ikatan kovalen
yang kuat.
Gel elastic dapat dibuat dengan mendinginkan sol iofil yang pekat
contoh gel ini adalah gelatin dan sabun.Sedangkan gel non-elastis dapat dibuat
secara kimia sebagai contoh gel silica yang terbentuk karena penambahan HCl
pekat dalam larutan natrium silikat sehingga molekul molekul asam silikat
yang terbentuk akan terpolimerisasi dan membentuk gel.
(http://www.freewebs.com/leosylvi/koloidemulsi.htm)
Gaya tarik menarik yang dikenal gaya Van der walss. Gaya ini
menyebabkan partikel partikel koloid membentuk gumpalan lalu
mengendap
Gaya tolak menolak yang terjadi karena adanya lapisan ganda
elektrik yang muatannya sama saling bertumpukan.
Sedangkan bentuk bentuk ketidak stabilan dari emulsi sendiri ada beberapa
macam yaitu sebagai berikut :
Flokulasi, karena kurangnya zat pengemulsi sehingga kedua fase tidak
tertutupi oleh lapisa pelindung sehingga terbentuklah flok flok atau
sebuah agregat
Koalescens, yang disebabkan hilangnya lapisan film dan globul
perubahan viskositas
Breaking/demulsifikasi, lapisan film mengalami pemecahan sehingga
hilang karena pengaruh suhu.
(Ladytulipe, 2009)
K Km
KdKm
=
K + 2 Km Kd+2 Km
Dimana K, Km dan Kd adalah konduktivitas spesifik dari emulsi,medium
pendispersi dan fase terdispersi.
Dalam sistem koloi akan terjadi peningkatan dielektrika, salah satu model
untuk menentukan konstanta dieletrika tipe emulsi adalah:
Tipe M/A
( d m ) 3
1
=
m
( d ) 3
(1) 3
( )
Tipe A/M
()= +
s
1+ ( iT ) 1
3. KESTABILAN EMULSI
Bila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air,
dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem
dispersi yang disebut emulsi. Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di
sebelah dalam fasa yang lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan
sangat cepat akan terjadi pemisahan kembali, sehingga kondisi emulsi yang
sesungguhnya muncul dan teramati pada sistem dispersi terjadi dalam waktu yang
sangat singkat .
Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu:
1. Gaya tarik-menarik yang dikenal dengan gaya London-Van Der Waals.
Gaya ini menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk
agregat dan mengendap.
2. ELEKTODIALISIS
Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah pengaruh
medan listrik. Cara kerjanya; listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua
layer logam yang menyokong selaput semipermiabel. Sehingga pertikelpartikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion akan bergerak
menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medan
listrik akanmempercepat proses pemurnian sistem koloid. Elektrodialisis
hanya dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarut
elektrolit karena elektrodialisis melibatkan arus listrik.
3. PENYARING ULTRA
Partikel-partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring,
karena pori-pori kertas saring terlalu besar dibandingkan ukuran partikelpartikel tersebut. Tetapi, bila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa
seperti selofan, maka ukuran pori-pori kertas akan sering berkurang. Kertas
saring yang dimodifikasi tersebut disebut penyaring ultra.
Proses pemurnian dengan menggunakan penyaring
ultra
ini
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dengan
medium pendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas. Emulsi merupakan sediaan
yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak dan air,
dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain. Emulsi
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu emulsi vera (emulsi alam) dan emulsi spuria
(emulsi buatan). Emulsi vera dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat disamping minyak
lemak juga emulgator yang biasanya merupakan zat seperti putih telur.
Dengan mengetahui sistem emulsi maka kita akan mengetahui sifat sifat emulsi,
stabil atau tidak stabilnya suatu emulsi serta faktor apa yang membuat emulsi tidak stabil
sehingga kita akan dapat menentukan zat pengemulsi untuk dapat menstabilkannya.Sebagai
contoh detergen yang digunakan untuk mencuci disini detergen berfungsi sebagai emulgator
yang dapat menstabilkan emulsi air dan minyak sehingga minyak dapat mudah lepas dari
pakaian.Selain itu dalam bidang industri contohnya pembuatan saus salad, saus salad dari
asam cuka dan minyak yang awalnya stabil saat pengocokan namun setelah pengocokan
dihentikan kedua fase akan terpisah lagi sehingga dibutuhkan kuning telur sebagai emulgator.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.freewebs.com/leosylvi/koloidemulsi.htm
Ian, 17 Januari 2009 , sistem koloid http://blogkita.info/tag/emulsi/
Ibnuhayyan, 10 September 2008, colloid-chemistry
http://ibnuhayyan.wordpress.com/2008/09/10/emulsi/
Ladytulipe, 4 januari 2009 , Emulsi http://ladytulipe.wordpress.com/2009/01/04/emulsi/
Nuranimahabah, 16 Mei 2009, koloid suspense larutan (kimia)
http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/
Anief, 2000, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek, Gadjah Mada University press,
Jogjakarta.