Kampuh las merupakan bagian dari logam induk yang akan diisi oleh logam las,
kampuh las awalnya adalah berupa kubungan las yang kemudian diisi dengan logam las.
Sambungan las dengan menggunakan alur kampuh dikategorikan kedalam sambungan
las tumpul. Sambungan las tumpul adalah jenis sambungan paling efisien. Sambungan
ini dibagi menjadi dua yaitu sambungan penetrasi penuh dan sambungan penetrasi
sebagian.
Pada dasarnya dalam memilih bentuk kampuh harus menuju kepada penurunan
masukan panas dan penurunan logam las sampai kepada harga terendah dan tidak
menurunkan mutu sambungan. Untuk kampuh-kampuh las pada saat pembakarannya
dapat mengisi pada seluruh tebalnya pelat. Sebelum pengelasan dilaksanakan kampuh
las harus melalui proses pengerjaan awal. Karat, minyak, cat harus dihilangkan. Untuk
memperoleh pembakaran yang baik, pada kampuh V dipakai elektroda dengan diameter
yang kecil atau disesuaikan dengan besar sudut kampuh dan tebal pelat yang akan dilas.
Gambar 1. Kampuh I
Gambar 2. Kampuh V
Gambar 3. Kampuh K
Gambar 4. Kampuh U
POSISI LAS
3. Sambungan T (T-joint)
Merupakan sambungan las yang dibentuk bila dua anggota sambungan diposisikan
kurang lebih 90o satu sama lain dalam bentuk T. Jika dimungkinkan, dilas pada kedua
sisinya untuk mendapatkan kekuatan maksimum. Umumnya digunakan dalam fabrikasi
struktur penopang dimana beban ditransfer ke bidang yang berbeda pada kurang lebih
90o.
Gambar 4. Sambungan - T
4. Sambungan Tumpang (lap joint)
Merupakan sambungan las yang dibentuk bila dua anggota sambungan diposisikan
saling menumpuk satu sama lain. Lebih kuat dibandingkan dengan sambungan tumpul,
tetapi mengakibatkan terjadinya penambahan berat. Umumnya dilas pada kedua sisinya.
Umumnya digunakan selama proses perbaikan dan untuk menambah panjang material
standar ke panjang yang diperlukan.