dan
cara
pengoperasian
dibuat
sesederhana
mungkin
dengan
Tipe window.
Tipe split.
Tipe central.
2. Dasar-Dasar Psikometrik
Psikometrik merupakan suatu bahasan tentang sifat-sifat campuran udara dengan
uap air, dan ini mempunyai arti yang sangat penting dalam pengkondisian udara
karena udara pada atmosfir merupakan percampuran antara udara dan uap air, jadi
tidak benar-benar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu
keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan.
Pada bagan psikometrik ada dua hal yang penting, yaitu penguasaan akan dasardasar bagan dan kemampuan menentukan sifat-sifat pada kelompok-kelompok
keadaan lain, misalnya tekanan barometrik yang tidak standar.
Untuk memahami proses-proses yang terjadi pada karta psikometrik perlu adanya
pemahaman tentang hukum Dalton dan sifat-sifat yang ada dalam karta psikometrik,
antara lain :
1.
bola
kering
merupakan
temperatur
yang
terbaca
pada
termometer sensor kering dan terbuka, namun penunjukan dari temperatur ini
tidak tepat karena adanya pengaruh radiasi panas.
Yuriadi Kusuma
2.
bola
basah
merupakan
temperatur
yang
terbaca
pada
termometer dengan sensor yang dibalut dengan kain basah. Untuk mengukur
temperatur ini diperlukan aliran udara sekurangnya adalah 5 m/s. Temperatur
bola basah sering disebut dengan temperatur jenuh adiabatik.
3.
Titik embun.
Titik embun adalah temperatur air pada keadaan dimana tekanan uapnya
sama dengan tekanan uap air dari udara. Jadi pada temperatur tersebut uap
air dalam udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila udara
lembab didinginkan. Pada tekanan yang berbeda titik embun uap air akan
berbeda, semakin besar tekanannya maka titik embunnya semakin besar.
4.
Kelembaban relatif.
Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan fraksi molekul uap air
di dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada suhu dan
tekanan yang sama, atau perbandingan antara tekanan persial uap air yang
ada di dalam udara dengan tekanan jenuh uap air yang ada pada temperatur
yang sama. Kelembaban relatif dapat dikatakan sebagai kemampuan udara
untuk menerima kandungan uap air, jadi semakin besar RH semakin kecil
kemampuan udara tersebut untuk menyerap uap air.
Kelembaban ini dapat dirumuskan :
( 1 )
dimana :
Pw
Pws
( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke-2.Alih
bahasa Ir.Supratman Hara.Jakarta : Erlangga )
5.
.( 2 )
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Yuriadi Kusuma
Dimana :
W
= Kelembaban spesifik
Mw
Ma
( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke-2.Alih bahasa Ir.Supratman
Hara.Jakarta : Erlangga )
6.
Entalpi.
Entalpi merupakan energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada temperatur
tertentu, atau jumlah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg
udara kering dan x kg air ( dalam fasa cair ) dari 0 oC sampai mencapai t oC
dan menguapkannya menjadi uap air ( fasa gas).
7.
Volume spesifik.
Volume spesifik merupakan volume udara campuran dengan satuan meterkubik per kilogram udara kering.
Yuriadi Kusuma
sehingga terjadi kenaikan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi
perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel . Garis proses pada
karta psikometrik adalah garis vertikal ke arah atas.
Gambar 3 Pelembaban
( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)
Yuriadi Kusuma
Gambar 4
Penurunan Kelembaban
( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily and Sons. Inc.)
rasio
kelembaban, entalpi, Twb, entalpi dan kelembaban relatif tetapi terjadi peningkatan
Tdb. Garis proses pada karta psikometrik adalah garis kearah kanan bawah.
Yuriadi Kusuma
Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan udara pada koil pendingin atau
ruangan semburan air dimana temperaturnya lebih rendah dari temperatur udara
sehingga terjadi penurunan kalor laten dan kalor sensibel.
Gambar 8. Pendinginan dan Penurunan Kelembaban
( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA . John Wily
and Sons. Inc.)
4.
Siklus kompresi uap merupakan salah satu siklus yang digunakan dalam proses
pendinginan, siklus kompresi uap memerlukan beberapa komponen utama agar
siklus ini dapat bekerja dengan baik seperti kompresor, kondensor, katup
ekspansi, dan evaporator. Adapun proses ideal yang terjadi pada siklus kompresi
uap adalah proses kompresi, kondensasi, proses ekspansi dan proses evaporasi,
dan proses ini dapat digambarkan sebagai berikut :
( Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989 . Refrigerasi dan Pengkondisian Udara,
edisi ke-2.Alih bahasa Ir.Supratman Hara.Jakarta : Erlangga )
Yuriadi Kusuma
Proses Evaporasi
Pada tahap ini terjadi pertukaran kalor di evaporator, dimana kalor dari lingkungan
atau media yang didinginkan diserap oleh refrigerant cair dalam evaporator sehingga
refrigerant cair yang berasal dari katup ekspansi yang bertekanan dan bertemperatur
rendah berubah fasa dari fasa cair menjadi uap yang mempunyai tekanan dan
temperatur tinggi. Maka besar kalor yang diserap oleh refrigerant adalah :
Qc = m ( h2 h1 ) ( 3 )
Dimana :
Qc
Yuriadi Kusuma
( kj/s).
m
Proses Kompresi
Tahap ini terjadi di kompresor dimana refrigerant yang berfasa uap dengan
temperatur dan tekanan rendah dikompresi secara isentropic sehingga temperatur
dan tekanannya menjadi tinggi, besar kapasitas pemanasan dapat ditulis dengan
persamaan :
Qw = m ( h3 h2 ) ( 4 )
Dimana :
Qw
Proses Kondensasi
Tahap ini terjadi di dalam kondensor, dimana panas dari refrigerant yang berfasa
uap dari kompresor dibuang ke lingkungan sehingga refrigerant tersebut mengalami
kondensasi. Pada tahap ini terjadi perubahan fasa dari dari fasa uap superheat
menjadi fasa cair jenuh, pada fasa cair jenuh ini tekanan dan temperaturnya masih
tinggi. Besarnya kalor yang dilepaskan di kondensor adalah :
qc = h3 h4.( 5 )
Dimana :
qc
h3
h4
Yuriadi Kusuma
41
Proses Ekspansi
Tahap ini terjadi di katup ekspansi dimana refrigerant diturunkan tekanannya yang
diikuti dengan turunnya temperatur isentalphi.
Yuriadi Kusuma