LANDASAN TEORI
A PENGERTIAN
Bayi baru lahir atau neonatus
Adalah hasil konsepsi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke dalam kehidupan ekstra uteri
sampai berusia 1 bulan ( 4 minggu)
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
Neonatus
Adalah bayi yang baru mengalami kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ektra uterin .
( Nelson, 1999 : 535 )
Bayi baru lahir normal
Adalah konsepsi yang baru keluar dari rahim ibu melalui jalan kelahiran normal
atau dengan bantuan alat tertentu sampai berusia 1 tahun.
( Persis Mary hamilton, 1995 : 217 )
Bayi baru lahir normal
Adalah bayi yang baru lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu dengan
berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.
( Pusdiknakes, 1992 : 79 )
C. PENGKAJIAN DATA
1. Data Subyektif
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang :
a. faktor genetik
faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel
telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Disamping itu banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan
kromosom, seperti : sindrom down, sindrom turner, dll.
( Soetjiningsih, 1995 : 2 )
b. faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menetukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisiki-psiko-sosial
yang mempengaruhi individu setiap hari dari konsepsi sampai akir hayatnya.
faktor lingkungan pranatal
a. Gizi ibu waktu hamil
Gisi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi dengan berat badan lahir
rendah atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping
itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia
bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan
sebagainya.
( Soetjiningsih, 1995 : 2 )
b
Mekanik
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang baru lahir. Demikian pula dengan posisi janin pada
uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis
kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.
( Soetjiningsih, 1995 : 3 )
Endokrin
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trisemester I kehamilan, umur ibu kurang dari
18 tahun / lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, PKU
(phenylketonuria), dan lain-lain.
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
e.
Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, microsefali, atau cacat
bawaan lainnya. Sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki, dapat
mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya.
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
f. Infeksi
Infeksi intrauterin yang serng menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan
infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah
varicella, coxsakie, malaria, echovirus, lues, HIV, polio,campak,
listeriosis,leptospira, mikoplasma, virus influensa, dan virus hepatitis.
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
g. Stres
Stres yang dialami ibu waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-lain.
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
h. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
2.Data Obyektif
Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan tes vital yaitu suhu, nadi,
pernafasan dan tekanan darah tiap anak.
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
1. Suhu badan
Pengukuran suhu badan dapat melalui rektal untuk bayi baru lahir.
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
Suhu tubuh berkisar antara 36-37 0 C, dengan hasil pengukuran per aksila lebih
rendah dari pada per rectal. Hal ini disebabkan karena pada neonatus pusat
pengaturan panasnya belum berfungsi secara sempurna.
2. Nadi
Dapat diukur pada arteri radialis dan arteri femoralis, yang dinilai adalah waktu
satu menit, irama, teratur/tidak, dan kuat/tidak.
( Pusdiknakes, 1992 : 9 )
3. Pernafasan
Dihitung sama dengan pada orang dewasa, dihitung dalam waktu satu menit.
( Pusdiknakes, 1992 : 9 )
Pernafasan pada menit pertama cepat + 180 x / menit, disertai pernafasan cuping
hidung, retraksi supra internal dan intercostal kemudian menurun setelah tenang
+ 40 x / menit
( Noegroho, 1993 : 69 )
4. Tekanan darah
Diukur pada usia 3 bulan ke atas pada anak, pengukurannya sama dengan
orang dewasa.
( Pusdiknakes, 1992 : 9 )
b. Antropometri
Pengkajian titik anak merupakan kunci utama menentukan status kesehatan anak
meliputi BB, TB, LIKA, LILA.
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran
antropometri.
( Soetjiningsih, 1995 :37 )
1. Berat badan (BB)
Berat badan merupakan ukuran antropometir yang terpenting, dipakai pada
setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
( Soetjiningsih, 1995 : 38 )
Sebelum anak ditimbang skala timbangan harus pada angka nol (0)
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
Berat badan lahir mormal antara 2500 4000 gram
( Noegroho, 1993 : 69 )
2. Panjang badan (PB)
Panjang badan adalah ukuran antropometri yang kedua. Keistimewaannya
adalah ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai
tinggi maksimal dicapai.
( Seotjiningsih, 1995 : 38 )
Panjang badan waktu lahir rata-rata 50 cm
( Soetjiningsih, 1995 : 4 )
Panjang badan : 48 52 cm
( Noegroho, 1993 : 69 )
cm
Diameter bitemporalis
cm
32
cm
34
cm
35
cm
9,5
cm
11
cm
12
cm
13,5
cm
9,5
cm
0
Pucat
1
Extermitas
2
Seluruh tubuh
kebiruan, badan
kemerahan
merah
Pulse
tidak ada
Grimance
tidak ada
menyeringai
bersin / batuk
Activity
tidak ada
extermitas sedikit
gerakan aktif
fleksi
Respiratory
tidak ada
10
1. Kulit
Warna, struktur suhu, kelembaban dan tugor, elastis, distribusi serta
kebersihannya.
( Pusdiknakes, 1992 : 12 )
Kulit neonatus yang cukup bulan, biasanya kulitnya halus, lembut dan dapat
mengelupas. Biasanya di lapisi lemak yang berwarna putih kekuninggan,
terutama di daerah lipatan dan bahu yang di sebut vernik caseosa
2. Mata
Adakah infeksi, bagaimana struktur, ukuran, simetris / tidak cornea dan retina.
( Pusdiknakes, 1992 :12 )
3. Ekstermitas
Simetris / tidak, lengkap / tidak terutama jari jari.
( Pusdiknakes, 1992 : 13 )
4 Genetalia.
Pada anak laki laki glan penis, bentuknya, testis turun / belum, scrotum
simetris / tidak. Pada anak perempuan vulva, vagina, kelenjar, uretra, tanda
tanda infeksi, perdarahan.
( Pusdiknakes, 1992 : 13 )
Pada perempuan labiya mayora sudah menutup labia minora/belum, pada laki
laki testis sudah turun/belum.
( Noegroho, 1993 : 63 )
5. Anus
Keadaan lubang anus ada / tidak.
( Pusdiknakes, 1992 : 13 )
6. Tali pusat
Terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis, dan keadaan tali pusat harus
dalam keadaan kering, tidak ada perdarahan dan tidak ada kemerahan.
d. Reflek reflek pada bayi
11
Hasil normal :
# keempat extermitas berabduksi dan berextensi
# jari jari tangan mengembang
# diikuti oleh fleksi dan adduksi extermitas
2. Palmar Grasp ( Reflek memegang )
Cara :
Hasil normal :
# di dapat fleksi dari seluruh jari memegang jari pemeriksa
3. Plantar Grasp
Cara :
Hasil normal :
# apabila ada fleksi plantar dari seluruh jari kaki
4. Snout reflek
12
Cara :
Hasil normal :
# kontraksi otot otot di sekitar bibir dan bawah hidung ( menyungir )
5. Stepping movement
Cara :
Hasil normal :
# salah satu kaki yang menyentuh landasan akan berjingkat.
# menapakkan kakinya dan kaki lainnya akan mengikuti.
# kemudian, kaki yang sudah menyentuh landasan berextensi seakan akan
melakukan gerakan berjalan.
6. Plancing response
Cara :
Hasil normal :
# bila kaki bayi diletakkan pada meja pemeriksa
7. Parachute response
Cara :
Hasil normal :
# apabila kedua lengan bayi diluruskan
# jari jari kedua tangan dikembalikan ( seperti hendak mendarat )
BAB II
13
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
1. DATA SUBYEKTIF
a. Biodata
b.
Nama Bayi
By Ny R
Umur Bayi
45 menit
Jenis kelamin
laki-laki
Anak ke
Nama Ibu
Ny R
Umur
27 th
Agama
Islam
Suku bangsa
Indonesia
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Nama Ayah
Tn J
Umur
30 th
Agama
Islam
Suku bangsa
Indonesia
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
PT KA
Penghasilan
Rp 1.250.000,-
Alamat
Keluhan utama
Bayi baru lahir spontan belakang kepala AS 7-8
14
c.
Riwayat pranatal
1.Gisi ibu pada waktu hamil
Ibu mengatakan sehari makan 3 x, porsi sedang, tetapi lebih
banyak
dari
lauk pauk ( tahu, tempe, telur. Ikan dan daging), dan kadangkadang buah. Setiap hari ibu minum susu 1 gelas pada malam hari.
2.Mekanik
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah memijitkan perutnya
dan juga jatuh yang dapat menyebabkan gangguan pada bayi dalam
kandungan.
3. Toksin / zat kimia
Selama hamil ibu tidak pernah minum obat selain yang diberikan
oleh bidan, ibu tidak pernah merokok dan minum-minuman keras
(alkohol).
4. Endokrin
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kencing manis, juga
keturunan kencing manis. Ibu tidak pernah merokok dan mimumminumam keras.
5. Radiasi
Ibu mengatakan selama hamil tidak parnah ro foto.
6. Infeksi
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit
yang dapat menyebabkan gangguan pada janin (campak, herpes
simplex, hepatitis, dan lain sebagainya )
7. Stres
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami masalah
keluarga
yang
sangat
serius,
yang
dapat
mengganggu
15
Suhu
36 0 C
2.
Nadi
3.
Pernafasan
b. Antropometri
1.
Berat badan
3500 gram
2.
Panjang badan
50 cm
3.
Lingkar kepala
34 cm
4.
11 cm
Ukuran-ukuran kepala
1.
Diameter biparitalis
9 cm
2.
Diameter bitemporalis
8 cm
3.
32 cm
4.
34 cm
5.
35 cm
6.
9,5 cm
7.
11 cm
8.
12 cm
8.
13,5 cm
10.
9.5 cm
Apgar score
Tampilan
Appearance
1 menit pertama
Badan merah extermitas 1
biru
16
5 menit pertama
Seluruh badan merah
Pulse
Grimance
menyeringai
menyeringai
Actifity
extermitas fleksi
Respiration
menangis kuat
menangis kuat
17
2. refek roating
bayi bereaksi dengan memutar kepala ke arah rangsangan
3. reflek suching
ketika mulut dirangsang bayi menghisap, tetapi masih lemah
4. reflek grasping
bayi menggenggam jari yang diletakkan di telapak tangan
5. reflek swallow
bayi dapat menelan dengan baik
6. babinski reflek
saat telapak kaki dirangsang, ibu jari terangkat dan 4 jari lainnya ke bawah
7. blink reflek
saat hidng di sentuh / ditarik, bayi bersin
8. tonic neck reflek
bayi ditengkurapkan secara spontan, memiringkan kepala ke satu arah
B. ANALISA DATA
1. DIAGNOSA
18
bayi baru lahir tanggal 2 Pebruari 2005 jam 06.20 wib, lahir spontan, belakang
kepala, jenis kelamin laki-laki, AS 7-8, berat badan 3500 gram, panjang badan
50 cm.
DATA DASAR :
DS
DO
:
a) Umur 45 menit
b) Berat badan 3500 gram
c) Panjang badan 50 cm
d) Lahir spontan belakang kepala
2. MASALAH
potensial terjadi hypotermi sehubungan dengan perubahan lingkungan intra
uterin ke extra uterin
DATA DASAR
DS
DO
a) Suhu 36 0 C
b) Extermitas pucat dan dingin
c) Bayi belum menetek banyak
d) Bayi menangis
e) Popok basah
3 MASALAH
potensial terjadi perdarahan tali pusat sehubungan dengan belum menciutnya
seley warton.
19
DATA DASAR
DS
: -
DO
:
a) Tali pusat basah
b) Tali pusat berwarna putih keabuan
c) Seley warton belum menutup
d) Terikat oleh benang pengikat tali pusat
4. MASALAH
potensial terjadinya aspirasi sehubungan dengan adanya sisa lendir dan cairan
ketuban pada jalan nafas
DATA DASAR
DS
: -
DO
:
a) AS 7-8
b) Pada penghisapan lendir didapatkan lendir bercampur air
ketuban
c) Pada hidung dan mulut masih terdapat lendir
2 DIAGNOSA KEBIDANAN
bayi baru lahir tanggal 2 Pebruari jam : 06.20 wib, lahir spontan, belakang
kepala, jenis kelamin laki-laki, AS 7-8, berat badan 3500 gram, panjang badan
50 cm, dengan masalah potensial terjadi hypotermi sehubungan dengan
perubahan lingkungan intran uteri ke extra uterin, potensial terjadinya
perdarahan tali pusat sehubungan dengan belum menciutnya selay warton,
potensial terjadinya aspirasi sehubungan dengan adanya sisa lendir dan cairan
ketuban pada jalan nafas.
Prognosa : baik bila mendapatkan penanganan yang tepat.
3
PERENCANAAN
1. DIAGNOSA
20
bayi baru lahir tanggal 2 Pebruari 2005 jam 06.20 wib, lahir spontan belakang
kepala, jenis kelamin laki-laki, AS 7-8, berat badan 3500 gram, panjang badan
50 cm
TUJUAN DAN KRETERIA
a) Dapat melewati masa transisi dengan normal dan tidak terjadi
komplikasi
b) AS tidak turun
INTERVENSI
a) Keringkan tubuh bayi dan kepala dari cairan ketuban dan darah
R/ cairan dipermukaan tubuh bayi akan diuapkan oleh panas tubuh
sehingga bisa terjadi hipotermi
b) Bebaskan jalan nafas dan letakkan bayi dengan kepala lebih rendah
R/ udara bisa masuk dengan lancar ke dalam paru-paru
c) Bersihkan jalan nafas dari lendir dan darah
R/ jalan nafas yang tersumbat akan menghalanggi masuknya udara ke
paru-paru
d) Beri rangsangan taktil
R/ membantu meningkatkan frekwensi pernafasan
e) Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya
R/ agar terjadi kontak dini dan membantu hubungan psikologis antara
ibu dan anak
2. MASALAH
21
secara konduksi
e. Letakkan bayi di dalam inkubator
R/ mencegah hilangnya suhu tubuh secara konveksi
f. Jangan memandikan bayi sebelum suhu tubuh stabil, minimal 6 jam
R/ mencegah hilangnya panas secara evaporasi
g. Berikan bayi untuk diteteki
R/ melatih reflek isap bayi dan mencegah hilangnya panas
h. Jelaskan pada ibu dan keluarga pentingnya merawat bayi dalam
keadaan terbungkus
R/ menjaga suhu tubuh tetap stabil
i. Observasi suhu tubuh bayi
R/ antisipasi sebelum terjadi hipotermi
3. MASALAH
22
23
4. PELAKSANAAN
1 DIAGNOSA
bayi baru lahir tanggal 2 Pebruari 2005 jam 06.30 wib, lahir spontan, belakang
kepala, jenis kelamin laki-laki, AS 7-8, berat badan 3500 gram, panjang badan
50 cm.
IMPLEMENTASI
1) Mengeringkan tubuh bayi dari kepala ke seluruh tubuh dari
cairan ketuban dan darah
2) Membebaskan jalan nafas dan meletakkan bayi pada posisi
kepala lebih rendah
3) Membersihkan jalan nafas dari lendir dan darah
4) Memberi rangsangan taktil
5) Menganjurkan pada ibu untuk meneteki bayinya
2. MASALAH
potensial terjadinya hipotermi sehubungan dengan perubahan lingkungan intra
uterin ke extra uterin
IMPLEMENTASI
1) Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dan darah
2) Menyelimuti bayi dengan kain yang bersih
3) Mengganti segera kain yang basah
4) Tidak menimbang bayi dalam keadaan telanjang
5) Meletakkan bayi di inkubator
6) Tidak memandikan bayi sebelum suhu stabil, minimal 6 jam
7) Memberikan bayi pada ibunya untuk diteteki
8) Menjelaskan pada ibu dan keluarga pentingnya merawat bayi
dalam keadaan terbungkus
9) Mengobservasi suhu bayi
24
3. MASALAH
petensial terjadinya perdarahan tali pusat sehubungan dengan belum
menciutnya selay warton
IMPLEMENTASI
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
2) Merawat tali pusat 2 x sehari, pagi dan sore hari dengan
memakai alkohol 70%
3) Menjaga kebersihan tali pusat agar tetap dalam keadaan kering
4) Mengobservasi terjadinya perdarahan tali pusat
4. MASALAH
potensial terjadinya aspirasi sehubungan dengan adanya sisa lendir dan cairan
ketuban pada jalan nafas
IMPLEMENTASI
1) Meletakkan bayi pada posisi kepala lebih rendah dari badan
2) Mempertahankan posisi miring saat ditidurkan
3) Memantau pernafasan dada dengan menggunakan stetoskop
5 EVALUASI
Tanggal 2 Pebruari 2005 jam 16.30 wib
1. DIAGNOSA
bayi baru lahir, tanggal 2 Pebruari 2005 jam 06.20 wib, lahir spontan,
belakang kepala, jenis kelamin laki-laki, AS 7-8, berat badan 3500 gram,
panjang badan 50 cm
25
EVALUASI
S
O :
Bayi menangis kuat
Gerakan aktif
Bayi bisa menetek kuat
Seluruh badan kemerahan
Suhu 37 0 C
Nadi 120 x / menit
Pernafasan 36 x / menit
A :
P :
O :
suhu 37 0 C
badan dan extermitas hangat dan kemerahan
bayi di dekap ibunya
bayi terbungkus pakaian dan kain hangat
bayi tidak cyanosis
A : tidak terjadi hipotermi
P : lanjutkan observasi dan intervensi
bungkus bayi dengan selimut hangat
ganti segera pakaian yang basah
26
: -
O :
tali pusat terbungkus kasa steril yang diberi alkohol 70 %
tidak ada pus
tidak ada tanda-tanda infeksi
tidak ada perdarahan
A : tidak terjadi perdarahan tali pusat
P :
ibu bisa merawat tali pusat di rumah
tali pusat bersih dan kering
tali pusat cepat lepas
tidak terjadi infeksi
tidak terjadi perdarahan
Tanggal 2 Pebruari jam 16.30 wib
4 MASALAH
potensial terjadinya aspirasi sehubungan dengan adanya sisa lendir dan cairan
ketuban pada jalan nafas
EVALUASI
S
:
hidung dan mulut sudah bersih dari sisa lendir dan cairan ketuban
pernafasan 36 x / menit
bayi menangis kuat
27
A :
P
28