Anda di halaman 1dari 7

BAB I

LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Anak
adalah seseorang yang belum mempunyai umur 21 tahun dan belum
pernah kawin
( Pusdiknakes, 1992 )
Anak
adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi mempunyai sosok individu
yang unik yang mempunyai kebutuhan keras di hadapan perkembangan
dan pertumbuhannya
( Pusdiknakes, 1992 : 3 )
Diare akut
adalah buang air besar yang terjadi pada bayi dan atau anak yang
sebelumnya nampak sehat dan frekwensi 3 kali atau lebih perhari,
disertai perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir atau darah
( Markum,1996 : 448 )
Diare
diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja
yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya
( Staf FKUI, 1995 : 283 )
Diare
adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair dengan frekuensi
lebih banyak dari biasanya
( Pusdiknakes, 1992 : 98 )

B. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS


PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi :
1. kehilangan air dan elektrolit ( dehidrasi ) yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan asam basa ( asidosis, hipokalemia dan
sebagainya )
2. gangguan gizi sebagai akibat kelaparan ( masukan makanan kurang,
pengeluaran bertambah )
3. hipoglikemia
4. sirkulasi darah mengalami gangguan
( Staf FKUI, 1985 : 285 )
PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :
1. gangguan osmotic
adanya makanan / zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat.
2. gangguan sekresi
akibat rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi dan elektrolit dalam rongga usus.
3. gangguan motilitas usus
hiperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
mendapatkan makanan
( Staf FKUI, 1985 : 284 )
C. MACAM DEHIDRASI
a. dehidrasi ringan / sedang, apabila :
terdapat 2 atau lebih tanda berikut :

gelisah / rewel

mata cekung

cubitan kulit perut kembalinya lambat

b. dehidrasi berat apabila :


terdapat 2 atau lebih tanda berikut :

letargis atau tidak sadar

mata cekung

cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat


( Depkes RI, 1999 )

1. PENGKAJIAN
pengkajian dilakukan karena merupakan kunci untuk menentukan status
kesehatan anak.
1. Identitas
Ditanyakan nama anak dan orang tuanya agar tidak keliru bila ada
kesamaan dengan penderita lain.
( Christin, 1971 : 84 )
2. Umur
Umur yang paling rawan adalah balita, oleh karena pada masa itu anak
mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Di samping itu masa balita
merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan
perhatian khusus
( Soetjiningsih, 1995 : 6 )
3. Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan, tetapi
belum diketahui pasti mengapa demikian
( Soetjiningsi, 1995 : 6 )
4. Ras / suku bangsa
Pertumbuhan somatic dipengaruhi oleh ras / suku bangsa. Bangsa kulit
putih ras Eropa mempunyai somatic lebih tinggi dari pada bangsa Asia
( Soetjiningsih, 1995 : 6 )
5. Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sendiri
mungkin karena dengan memahami agama akan menuntun umatnya
untuk berbuat kebaikan dan kebajikan
( Soetjiningsih, 1995 11 )

6. Pendidikan ayah dan ibu


Pendidikan orang tua merupakan salah satu factor yang penting dalam
tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang baik maka
orang tua dapat menerima informasi tentang cara pengasuhan anak
yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya dan pendidikannya
( Soetjiningsih, 1995 : 10 )
7. Pekerjaan / pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang
anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik
yang primer maupun sekunder.
( Soetjiningsih, 1995 : 10 )
8. Jumlah saudara
Jumlah anak banyak, sosial ekonomi cukup, akan mengakibatkan
berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, lebihlebih kalau jarak anak terlalu dekat. Pada keluarga sosial ekonomi
kurang, jumlah banyak anak mengakibatkan selain kasih sayang dan
perhatian kurang, juga kebutuhan primer maupun sekunder pun tidak
terpenuhi.
( Soetjiningsih, 1995 : 10 )
9. Alasan membawa ke bidan
Ibu membawa anaknya ke bidan, karena bab encer x, muntahx
sejak jam
Ibu mengatakan anaknya rewel
( Pusdiknakes, 1989 : 11-12 )
10. Riwayat Kesehatan Keluarga
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu DM yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang
dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun,serta deffisiensi Iodium waktu
hamil.
( Soetjiningsih,1995 : 3 )

11. Riwayat ibu waktu hamil


Gizi ibu yang jelek, sebelum terjadi kehamilan maupun pada waktu
hamil lebih sering menghasilkan BBLR, lahir mati, hambatan
pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena infeksi,
Abortus dan lain-lain.
( Soetjiningsih, 1995 : 3 )
12. Riwayat kelahiran
Trauma dari cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelaina
bawaan pada bayi. Demikian posisi janin dalam uterus dapat
mengalihkan tali pusat, dislokasi panggul, torlikalia congenital,
palsifasialis atau kroniotaber.
( Soetjiningsih, 1995 : 3 )
Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi / Gizi
Anak pada umur 1 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi yang
biasanya disebabkan oleh kekurangan vitamin A dan atau protein
calories malnutrisi ( pcm ) menyebabkan penyakit mata dan atau
pertumbuhan anak terganggu dengan gejala : TB dan BB kurang.
( Dharma : 1997 : 17 )
b. Eliminasi
-

Hal yang paling susah harus melihat tingkat pertumbuhan dan


perbedaan individu yang meliputi : perkembangan fungsi eliminasi,
eliminasi yang disiplin dan lain-lain.
( Pusdiknakes, 1998 : 8 )

Pada kasus diare


Yang perlu ditanyakan beberapa kali BAB, bentuknya cair / tidak
ada lendir dan darah atau tidak bau dan warnanya pada diare yang
berlanjut berwarana tinja lama-kelamaan berwarna hijau karena
tercampur dengan empedu.
( Dep. Kes RI, 1997 : 13 )

c. Istirahat dan tidur


Pola tidur yang perlu diperhatikan :
-

Tempat tidur untuk anak

Alat tidur

Waktu tidur

Cara menidurkan

Disiplin tidur
( Pusdiknakes, 1989 : 8 )

Pola tidur : Anak-anak memerlukan istirahat yang cukup, tidak ada


ketentuan berapa lama anak harus istirahat dengan
bertambahnya umur anak yang mulai besar akan berkurang
waktu istirahatnya karena kegiatan fisiknya meningkat.
Mengenai kapan anak akan tidur tergantung keadaan umur, kesehatan
kegiatan sehari-hari dan bagaimana keadaan anaknya.
( Pusdiknakes : 1989 : 62 )
d. Olah raga dan Rekreasi
Olah raga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan stimulasi
perkembangan otot-otot
( Pusdiknakes, 1992 : 17 )
D. OBYEKTIF
Pengkajian titik anak merupakan kunci utama menentukan status kesehatan
anak meliputi BB, TB, keadaan kulit maupun lingkar kepala
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
1. Berat badan ( BB )
Sebelum anak di timbang, skala timbangan harus pada angka nol
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
BB pada umur 1 tahun 3 x berat badan lahir pada umur 1 tahun
( Soetjiningsih, 1995 : 18 )

Perkiraan BB dalam kilogram

Usia 3 12 bulan = umur (bulan) + 9


2

usia 1-6 tahun = umur (tahun) x 2 x p

2. Tinggi badan
Tinggi badan anak diukur dengan posisi anak berdiri tegak, kepala di
tengah garis mata memandang ke depan sejajar lantai
( Pusdiknakes, 1992 : 7 )
Tinggi badan waktu lahir rata-rata 50 cm
Tinggi badan umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
( Soetjiningsih, 1995 : 21 )
3. Lingkar kepala ( LIKA )
Lingkar kepala bayi di Indonesia rata-rata 33 cm
( Pusdiknakes 1992 : 7 )
Lingkar kepala anak usia 1 tahun 47 cm
( Soetjiningsih 1995 : 23 )
Lingkar kepala anak usia 1 tahun 47 cm
( Dharma, 1979, 26 )
4. Gigi
Pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu
( Soetjiningsih, 1995 : 24 )

Anda mungkin juga menyukai