Anda di halaman 1dari 5

Memaksimalkan Kerja Otak

Penulis : Nia
November 15, 2009 at 05:21

Kecerdasan otak merupakan harapan, keinginan dan kebutuhan semua


orang. Otak yang cerdas pada dasarnya sangat ditunjang oleh kemampuan
seseorang dalam memaksimalkan kerja otak itu sendiri, sehingga otak
mampu menyerap berbagai informasi yang diterima untuk disimpan di
memori otak. Dengan memaksimalkan kerja otak, berarti kita
memaksimalkan kapasitas otak kita. Kapasitas dan kinerja otak kita
sebenarnya lebih dahsyat dari tata surya. Berdasarkan penelitian, seumur
hidup manusia hanya sekitar 20% kapasitas otak yang digunakan, 80% lainnya belum diketahui.
Ini menguatkan indikasi keterkaitan antara kepikunan dengan optimalisasi otak kita. Melihat
kemampuan dan kapasitas otak yang luar biasa, wajar saja kalau ada pernyataan bahwa tidak ada
manusia yang bodoh. Kebodohan merupakan hal yang terimplikasi oleh kemalasan. Artinya,
orang yang merasa tidak cerdas, sebenarnya bukan bodoh, melainkan kurang memaksimalkan
kinerja dan kemampuan otaknya.
Bila kita telaah, optimasi otak berkaitan dengan kerusakan sel-sel otak dan penurunan fungsi
otak yang disebabkan oleh pola hidup kita sendiri. Misalnya kita jarang atau bahkan
mengabaikan hal-hal yang sebenarnya akan memperkuat daya ingat kita seperti belajar,
menghafal sesuatu, atau meningkatkan frekuensi membaca dan menulis, serta kegiatan yang
bersifat mensinergikan gerak tubuh dengan fungsi otak seperti menari, memainkan alat musik
atau kegiatan hobi yang sebenarnya menyenangkan otak kita, sehingga kondisi senang ini dapat
memaksimalkan kerja otak kita.
Kemampuan otak manusia akan optimal jika fungsi kerja saraf-saraf otak terhubung dengan baik.
Bergerak, bersuara, berpikir dan beristirahat merupakan bentuk aktivitas yang dapat
memaksimalkan kerja otak, sekaligus akan menormalkan fungsi kerja otak. Artinya, pola hidup
seimbang dan teratur merupakan perilaku yang dapat menjaga otak kita. Sinergi antara gerak
tubuh dengan otak, memperbaiki gaya hidup, serta mengelola emosi merupakan cara
memperlakukan otak dengan baik. Hal ini dapat menjaga optimasi otak dan memperbaiki
kerusakan sel-sel otak yang menyebabkan kepikunan. Karena itu, beberapa cara sederhana
berikut ini dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak kita, serta menjaga otak kita dari
kepikunan.
1. Biasakan sarapan. Sarapan merupakan energi untuk aktivitas kita. Dengan sarapan,
berarti kita memiliki cadangan energi agar tetap fit dalam beraktivitas. Kenyatannya,
banyak orang menyepelekan sarapan. Padahal, tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari
menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya
masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Karena itu
pula, di bulan puasa kita dianjurkan untuk bersantap sahur. Tujuannya, agar ada cadangan
energi untuk melakukan aktivitas selama seharian berpuasa. Nutrisi otak tidak hanya
belajar dan menghapal, tapi juga makanan yang akan mentimulasi saraf-saraf kerja otak

agar bekerja secara maksimal. Selain sarapan, mengkonsumsi makanan penambah daya
ingat seperti minum teh dan pegagan juga sangat membantu asupan nutrisi otak.
2. Hindari terlalu banyak makan. Mengontrol nafsu makan sama pentingnya dengan
mengontrol emosi. Terlalu banyak makan akan mengeraskan pembuluh otak. Dalam
jangka waktu tertentu, pengerasan pembuluh otak biasanya menuntun kita pada
menurunnya kekuatan mental. Terlalu banyak makan biasanya mengundang kantuk.
Terlalu sering tidur umumnya berarti sering membuat otak tidak terpakai alias libur.
Lama-lama otak menjadi tumpul, banyak lupa dan bisa saja menyebabkan kemunduran
mental dan pikun. Tidak salah kalau Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan ketika
lapar dan berhenti sebelum kenyang karena perut yang terlalu penuh terisi makanan akan
melemahkan pikiran, sehingga fungsi kerja otak tidak maksimal.
3. Menghindari Merokok. Selain berbahaya untuk jantung, paru-paru dan mengganggu
fertilisasi, merokok juga berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Merokok
menyebabkan otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Ih
serem.Dengan menyusutnya otak dan hilangnya fungsi otak, kita rawan Alzheimer
(pikun), apalagi di masa tua kelak. Bahaya merokok gak main-main, baik untuk perokok
aktif maupun pasif. Kandungan nikotin berpengaruh besar terhadap kerusakan organorgan tubuh manusia, termasuk otak kita.
4. Hindari mengkonsumsi gula berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi gula bisa
meningkatkan risiko berbagi penyakit, seperti diabetes. Bagi otak, terlalu banyak asupan
gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi
dan perkembangan otak terganggu. Protein berguna untuk kecerdasan dan ketajaman
daya ingat, sehingga jika asupannya terganggu, daya ingat akan melemah dan kurang
konsentrasi. Sebaiknya, konsumsi gula sesuai kebutuhan tubuh saja, berimbang dengan
kandungan gizi makanan lainnya. Sesuatu yang terlalu atau berlebihan memang tidak
baik untuk kesehatan fisik, psikis dan otak kita.
5. Mewaspadai dan menghindari polusi udara. Saat ini memang cenderung sulit
menghindari polusi udara karena polusi udara sudah merambah ke hampir tiap sudut
wilayak negeri. Tetapi paling tidak kita harus bisa mengantisipasi dan mengurangi risiko
terkena polusi itu. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Jika
terlalu lama berada di lingkungan dengan udara yang penuh polusi akan membuat kerja
otak tidak efisien. Logikanya, kita pasti merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan
berpolusi, sesak, bau dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, kita juga akan sulit
mengoptimalkan pikiran dan memusatkan perhatian karena perasaan tak nyaman itu.
6. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur tidak sekedar mengistirahatkan tubuh, tetapi juga
mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks. Serebral korteks ini adalah bagian
otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat,
memvisualisasikan dan membayangkan, serta menilai dan memberikan alasan sesuatu.
Bila kita sering melalaikan tidur akan membuat sel-sel otak banyak yang mati kelelahan.
Memaksakan otak bekerja keras tanpa istirahat sama dengan membunuh banyak sel-sel
otak kita. Menurut penelitian, 24 jam saja kita tidak tidur, maka akan muncul gejala
gangguan mental serius, seperti cepat marah, kehilangan memori, berhalusinasi dan
berilusi. Ini merupakan reaksi dari kelelahan otak yang disebabkan pula lelahnya otot

atau fisik kita karena tidak tidur. Jika sudah begini, jangankan memaksimalkan kerja
otak, mengontrol emosi pun akan lebih sulit.
7. Tidur dalam gelap tanpa menutupi kepala. Ketika tidur, sebaiknya ada sirkulasi udara
yang lancar. Biasakan untuk meminimalkan penggunaan lampu agar tercipta suasana
kegelapan yang alami. Kegelapan ternyata bisa membantu mengatasi kelelahan tubuh dan
pikiran kita, sehingga produksi hormon melatonin optimal. Hormon melatonin
bermanfaat untuk menjaga irama tubuh dalam pengaturan tidur, meningktkan imunitas
tubuh, membantu relaksasi otot, meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan
pikiran. Membiarkan kepala terbuka saat tidur sama dengan menyerap asupan hawa yang
penting untuk sirkulasi otak kita. Sebaliknya, menutupi kepala ketika tidur merupakan
kebiasaan buruk yang sangat berbahaya. Karbondioksida yang diproduksi selama tidur
akan trkonsentrasi, sehingga otak tercemari. Lama-lama otak menjadi rusak.
8. Jangan berpikir terlalu keras ketika sakit. Saat sakit, tubuh sedang mengalami
penurunan kemampuannya. Bekerja keras, berpikir keras atau memaksakan belajar ketika
kondisi tubuh sedang tidak fit akan berpengaruh terhadap daya otak kita. Jika dipaksakan,
kerja otak menjadi tidak efektif dan bisa merusak sel-sel otak. Karena itu, para ahli medis
sering menyarankan agar jangan banyak pikiran ketika sakit. Tujuannya, supaya kerja
otak kita yang tidak optimal saat sakit tidak terlalu terbebani. Organ-organ tubuh manusia
memiliki kelemahan, sehingga perlu dipulihkan dan diberi kesempatan untuk rehat
(relaksasi). Berdoa dengan khusyuk merupakan cara terbaik yang bisa menumbuhkan
penyerahan dan kepasarahan diri, serta ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga bisa
mempercepat proses penyembuhan. Koneksi spiritual dengan Sang Pencipta sangat
berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan psikis seseorang. Semakin sering kita
bermunajat dan berserah kepada-Nya, semakin dekat kita dengan Dzat Yang Maha
Menyembuhkan. Kedekatan ini yang akan membuat pikiran kita semakin positif ,
sehingga otak kita juga rileks dan cepat pulih.
9. Meningkatkan stimulasi otak. Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak.
Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.
Kontinyuitas berpikir yang baik terjadi ketika kita tetap belajar. Agama memberikan
petunjuk yang sempurna dan bijaksana tentang ini. Manusia diwajibkan menuntut ilmu
dari buaian hingga liang lahat. Artinya, kita wajib belajar sepanjang usia kita. Belajar
tidak harus selalu diasumsikan dengan sekolah karena banyak sumber belajar yang
sederhana dan mudah dijalani. Membaca buku-buku yang bermanfaat, membiasakan
membaca Al-Quran setiap hari, serta menjalankan ibadah dengan khusyuk merupakan
kegiatan belajar yang positif. Membaca dapat meningkatkan kemampuan daya ingat dan
konsentrasi. Membaca Al-Quran merupakan energi positif bagi otak dan hati kita karena
yang dibaca adalah pedoman dan tuntunan hidup yang mengarahkan daya pikir dan daya
hidup kita ke jalan kebaikan dunia dan akhirat. Otak yang terstimulasi dengan energi
positif akan bekerja secara positif dan maksimal, serta akan menghasilkan pemikiranpemikiran positif, sehingga kepikunan dan kerusakan otak bisa dicegah.
10. Melakukan pembicaraan yang bermanfaat. Ngobrol, bercerita, curhat atau melakukan
percakapan ternyata memiliki efek positif pada otak. Percakapan intelektual biasanya
membawa efek bagus pada kerja otak yang dipicu oleh proses berpikir yang baik.
Sharing masalah dengan orang yang tepat juga bisa menstimulasi otak kita untuk berpikir

solutif dan terkontrol karena masukan yang tepat akan membuat wawasan berpikir kita
semakin kaya. Dengan banyak menerima informasi yang berbeda, memori otak juga
semakin terlatih, menyimpan dan menyalurkan informasi tersebut dengan terarah. Otak
juga bisa jenuh kalau hanya terkurung dalam kebisuan dan menerima informasi yang
monoton. Memanfaatkan kemampuan bicara kita untuk menerima dan menyampaikan hal
yang bermanfaat baik untuk otak dan hubungan sosial kita. Mengikuti kegiatan sosial
juga dapat menjadi sarana untuk melakukan pembicaraan dan kegiatan yang bermanfaat,
sehingga keuntungan sosialisasi didapat, otak pun tidak cepat rusak.
11. Menulislah. Selain bicara, otak juga dapat dioptimalkan fungsi kerjanya dengan menulis.
Menulis ekspresif seperti menulis diary atau menulis kronologis seperti menulis biografi,
serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan menulis
merupakan rangkaian stimulus otak yang komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan
kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita
terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimatkalimat di tulisan kita. Saat ini, media menulis sudah semakin berkembang, menulis di
blog bisa menjadi salah satu alternatif menulis dan sharing informasi dengan orang lain.
Selain otak kita terasah, perasaan dan pemikiran kita tersalurkan juga bisa meluaskan
hubungan sosial kita. Insya Allah jauh deh dari pikun.
12. Olahraga teratur. Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengaktifkan
fungsi-fungsi organ tubuh. Jika koordinasi antarorgan tubuh terjalin dengan baik, maka
asupan nutrisi juga lancar, sehingga tidak hanya tubuh yang fit, tetapi juga otak yang
cling. Saat ini dikembangkan kegiatan olahraga yang berfungsi mengaktifkan fungsi
kerja otak agar tergindar dari kepikunan. Istilahnya GLO (Gerak Latih Otak) atau biasa
disebut senam otak. Inti dari senam otak ini ialah meredakan ketegangan, peregangan
saraf dan otot, pengaturan nafas, serta pemusatan konsentrai. Kita juga dapat melakukan
olahraga ringan seperti jogging, dan catur. Sebagaimana diungkapkan Ahli Geriatri dari
Montefiore Medical Center, Dr Gary Kennedy bahwa mengerjakan teka-teki silang,
bermain catur atau belajar bahasa bisa bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kerja otak,
sehingga terhindar dari demensia dan Alzheimer.
13. Relaksasi dan Rekreasi. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan relaksasi otak dari
kepenatan. Rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, atau rekreasi dengan
melakukan kegiatan seputar hobi bisa membuat otak rileks. Perasaan suka dan bahagia
yang dirasakan ketika rekreasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran
lebih segar dan tidak mumet.
14. Beribadah dengan khusyuk. Berdzikir, berdoa dan shalat dengan khusyuk akan
meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian. Kedua
hal ini merupakan pilar sekaligus akar daya ingat yang akan menjaga keseimbangan
memori dan fungsi otak Kegiatan ibadah seperti dzikrullah dan shalat merupakan
aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan
karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Secara spiritual,
shalat khusyuk dan dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi hati juga
pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala
persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang
dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan

Maha. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak
dari kepikunan karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.
Perlakukan otak kita dengan baik karena pada dasarnya, kepikunan merupakan penyakit yang
bersumber dari kerusakan otak yang disebabkan ketidakseimbangan pola hidup kita. Sebagai
organ penting, seharusnyalah otak dijaga, disinergikan dengan tubuh, hati dan jiwa kita, serta
dipelihara kondisinya karena otak sangat menentukan kelangsungan hidup dan kualitas hidup
kita sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki bantuk paling sempurna. Semoga bermanfaat!
(Nia Hidayati) ditulis dengan sumber referensi: www.kompas.com, lintasberita.com, www.mailarchive.com

Anda mungkin juga menyukai