BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan akhir-akhir
ini mendapat perhatian penting karena masih tingginya angka kecelakaan
kerja. Sistem ini bertujuan untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan
kerja bagi karyawan dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi, dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Penerapan sistem ini dilakukan dengan harapan terciptanya lingkungan kerja
yang aman, efisien dan produktif.
Pengelolaan sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pendekatan modern lebih maju dengan diperhatikan dan diikutinya sistem
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian dari manajemen
perusahaan. Hal ini disadari karena dari data kecelakaan yang terjadi juga
mengakibatkan kerugian yang cukup
besar. Dengan
mengakibatkan
Rahimah Azmi D, 2008, Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh
P2K3 untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton Medan, Diakses pada
tanggal 16 maret 2012,
dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14644/1/09E01016.pdf
pada tanggal 15 April 1985 diresmikan berdirinya PT. Pabrik Kapal Indonesia
oleh Presiden Soeharto, yang selanjutnya dinamakan PT. PAL Indonesia.
Dengan kegiatan utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga,
PT. PAL Indonesia juga memberikan jasa perbaikan dan jasa pemeliharaan
kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.2
Hal ini karena bekerja di PT. PAL Indonesia termasuk pekerjaan yang rawan
terjadinya
kecelakaan
terutama
pada
bagian
produksi
kapal
maka
PT. PAL Indonesia, Visi dan Misi 2008, diakses pada tanggal 18 Maret 2012,
darihttp://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
kesehatan kerja itu menjadi hal yang sangat penting sekali untuk dberlakukan
dan layak diteliti.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang riset yang dikemukakan di atas, maka
ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah yang akan menjadi
pokok pembahasan dalam proposal skripsi ini, antara lain :
1. Hak-hak apa saja yang diberikan PT. PAL Indonesia kepada
karyawan berkaitan dengan sistem keselamatan dan kesehatan
kerja karyawan?
2. Bagaimana kriteria yang dipakai PT.PAL Indonesia untuk
menentukan pemberian sistem jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja karyawan?
3. Bagaimana perbedaan yang diterima karyawan tetap dan tidak
tetap terkait jaminan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di
PT. PAL indonesia?
C. Tujuan penelitian
Memperhatikan rumusan masalah tersebut, maka secara umum
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di PT. PAL Indonesia. Sedangkan
secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.
2.
3.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1.
Secara Teoritis
Menjadi bahan masukan dan acuan bagi perkembangan teori
kontemporer manajemen, khususnya dalam bidang sistem jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
2.
Secara Praktis
a.
b.
c.
E. Definisi konsep
Pada dasarnya konsep merupakan unsur pokok dalam penelitian. suatu
konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau
gejala-gejala yang ada. Konsep-konsep itu hanya dipahami oleh penyunsun
sendiri, sebab penyusun sendirilah yang mengetahui segala sesuatu yang
menyangkut sekitar penelitian. Untuk mencegah adanya kesalahan presepsi di
dalam memahami judul penelitian, maka perlu dijelaskan konsepsi teoristis
tentang judul yang terkait dalam penelitian ini.
1.
Pengertian sistem
Sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja bersama sama
sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu
tujuan yang sama. dimana dalam sebuah sistem bila terjadi satu bagian
saja yang tidak bekerja atau rusak maka suatu tujuan bisa terjadi
kesalahan hasilnya atau outputnya.3
2.
kerja
adalah
sasaran
utama
untuk
Pengertian
Sistem,
2011,
diakses
pada
tanggal
22
juni
2012,
darihttp://infoting.blogspot.com/2012/04/pengertian-sistem.html
4
Prasko, 2012, Pengertian Kesehatan Kerja dan Hukum Kesehatan Kerja, diakses pada tanggal
17 juni 2012, darihttp://www.prasko.com/2012/02/pengertian-kesehatan-kerja-dan-hukum.html
F. Sistematika pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berfikir
dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan skripsi ini,
maka disusunlah sistematika pembahasan sebagai berikut. Bab pertama adalah
pendahuluan, berisi tentang gambaran umum yang meliputi konteks
penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan.
Pertanyaan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. 2011, diakses pada
tanggal 24 Maret 2012, darihttp://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dankesehatan-kerja.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian terdahulu yang relevan
10
jaminan
kecelakaan,
serta
kegiatan
pengendalian,
Gastalia, 2012, Analisis Penerapan Ssistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9
(K3) Pada area produksi Divisi fabrikasi PT. Sanggar Sarana Baja Di akses ada tanggal 29 juni
2012. http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/13109/analisis-penerapan-sistem-manajemenkeselamatan-dankesehatan-kerja-k3-pada-area-produksi-divisi-fabrikasi-ptsanggar-saranabaja.html/
11
dilakukan perusahaan selama ini sudah cukup baik. Selain itu, akan
dilakukan juga identifikasi terhadap segala risiko bahaya kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi selama ini, untuk mengetahui apakah kegiatan
penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
dilakukan perusahaan sudah cukup efektif di dalam menanggulangi
masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi. Sedangkan
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran sistem jaminan
keselamatan dan kesehatan karyawan yang ada di PT. PAL Indonesia
secara umum. Hal lain yang membedakan penelitian yang dilakukan
Gastalia dengan penelitian ini adalah dari segi objek. Dalam riset
Gastelia lebih fokus pada perusahaan swasta sementara objek dari
penelitian ini adalah
suatu perusahaan
kerja
karyawan
terkait
dengan
adanya
jaminan
12
13
B. Kerangka Teori.
1.
sehingga
dapat
memperkecil
atau
bahkan
Ibrahim jati kusuma, Pelaksanaa Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT.
Bitratex Industries Semarang , hal 11-14 diakses pada tanggal 31 juni 2012 dari http: //eprints.
undip. ac. id//26498/2/Jurnal.pdf
14
pentingnya
keselamatan
dan
kesehatan
kerja,
beracun
penanggulangannya,
berbahaya
melakukan
dan
pencegahan
dan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
perusahaan.
2) Alat pelindung diri (APD)
Menurut Muhammad Sabir alat pelindung diri
(APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan
pekerja atau karyawan saat bekerja sesuai kebutuhan
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya. Pada umumnya alat-alat
elindung diri disuatu perusaahn tersebut terdiri adalah
helm pengaman (Safety Helmet), Tali Keselamatan
(Safety Belt), Sepatu Karet (Sepatu Boot), Sepatu
Pelindung (Safety Shoes), Tali Pengaman (Safety
Harness), Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff),
Kacamata
Pengaman
(Safety
Glasses),
Masker
15
3) Beban kerja
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit
organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu
4) Jam kerja
Untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam
seminggu, jam kerjanya adalah 7 jam dalam satu hari
dan 40 jam dalam satu minggu. Sedangkan untuk
karyawan dengan 5 hari kerja dalam satu minggu,
kewajiban bekerja mereka adalah 8 jam dalam satu
hari dan 40 jam dalam satu minggu.
Hal di atas sangatlah penting diperhatikan dalam sebuah
sistem
jaminan
keselamatan
kerja
agar
sistem
jaminan
16
Pelatihan K3
Alat
Pelindung
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN
JAMNINAN
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN
BEBAN
KERJA
JAM KERJA
Sumber : Ibrahim Jati Kusuma, skripsi Pelaksanaa Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan PT. Bitranex Industries Semarang
dimaksud
dalam setiap
menjalankan
program jaminan
17
18
konteks perorangan
Keselamatan Kerja
(Safety)
Batasan dalam
jaminan
kecelakaan kerja
Konteks perusahaan
Insiden
Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Sumber : Pradita Khalis Andhika, 2012, Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses"
Pradita Khalis Andhika, 2012, Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses " diakses pada
tanggal 1juli 2012. darihttp://praditakhalisandhika.blogspot.com/2012/04/penerapan-k3.html
19
perusahaan.Keberhasilan
penerapan
K3
perusahaan
yaitu
komitmen
manajemen,
20
dukungan
Pada
proses
semua
penerapan
karyawan
K3
itu
dalam
sendiri,
K3.
perusahaan
tenaga
kerja
berhak
mendapatkan
melakukan
Pimpinan
perusahaan
diwajibkan
21
5) Setiap
orang
yang
memasuki
tempat
kerja
pekerjaan
untuk
kesejahteraan
dan
Pradita Khalis Andhika, 2012, Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses " diakses pada
tanggal 1juli 2012. darihttp://praditakhalisandhika.blogspot.com/2012/04/penerapan-k3.html
22
11
Rahimah Azmi D, 2009. penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja oleh
P2K3 untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT. Wijaya Karya Beton Skripsi, fakultas
keseatan masyarakat universitas Sumatra utara, hal 24 diakses pada tanggal 1 juli 2012
darihttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14644/1/09E01016.pdf
23
Berusaha
menciptakan
kesejahteraan
sosial
dan
memberikan masyarakat perlindungan terhadap bahayabahaya yang timbul akibat dari kegiatan perusahaan.
d. Hukum
Berusaha melaksanakan perundang-undangan yang berlaku
dan ditetapkan oleh perusahaan.12
Sasaran
keselamatan kerja
kemanusiana
Ekonomi
Sosial
Hukum
Sumber : Pradita Khalis Andhika, 2012, Studi Sistem Instrumentasi Pada IndustriProses
3.
12
Pradita Khalis Andhika, 2012, Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses " diakses pada
tanggal 2 juli 2012. darihttp://praditakhalisandhika.blogspot.com/2012/04/penerapan-k3.html
24
Pembinaan
dan
kesehatan
karyawan
atau
anggota
Susilo Martoyo,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta, hal. 139
25
(Social
Security),
kopensasi
ketiadaan
pekerjaan
menjamin
keselamatan
fisik
para
karyawan
dan
jaminan
financial
apabila
karyawan
mengalami
Perlindungan
keselamatan
Berhubungan
dengan keuangan
Berhubungan
dengan keamanan
14
fisik
Veithsal Rivai, 2009, Islamic Human Capital, PT Raja Grafindo persada, Jakarta, hal.
969 karyawan
Kompensasi
ketiadaan pekerja
(Unemployment
Compensation)
26
Jaminan social
(social security)
Biaya medik
(Medical
Coverage)
Sumber : Veithsal Rivai, 2009, Islamic Human Capital, PT Raja Grafindo persada,
Jakarta, hal. 969
4.
perusahaan,
faktor
keselamatan
dan
kesehatan
27
penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal
demikian.15
5.
kelemahan
yang
memungkinkan
terjadinya
15
28
psikologis.
b. Agar
setiap
perlengkapan
dan
peralatan
kerja
adanya
jaminan
atas
pemeliharaan
dan
f.
Agar
terhindar
dari
gangguan
kesehatan
yang
6.
29
17
Presiden Suharto, 1970, Keselamatan Kerja diakses ada tanggal 28 juni 2012
darihttp://prokum.esdm.go.id/uu/1970/uu-01-1970.pdf
30
18
Pertanyaan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia 2008, diakses pada
tanggal 27 Maret 2012, darihttp://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dankesehatan-kerja.
19
Pertanyaan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia 2008, diakses pada
tanggal 27 Maret 2012, darihttp://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dankesehatan-kerja
31
produktivitas
kerja
yang
optimal
32
d UU no.1/1970
1) Agar pekerja & setiap orang lainnya yang berada
ditempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat &
selamat.
2) Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai &
digunakan secara aman & efisien.
3) Agar proses produksi berjalan secara lancar tanpa
hambatan.
e UU no.3/1992
1) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
berhubungan dengan hubungan
kerja termasuk
kecelakaan
yang
terjadi
dalam
perjalanan
33
20
Veithsal Rivai, 2009, Islamic Human Capital, PT Raja Grafindo persada, Jakarta, hal. 975
34
Dua macam kenikmatan yang kebanyakan manusia dapat tertipu
oleh
keduanya
yaitu
kesehatan
dan
waktu
kosong
atau
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang peneliti gunakan
adalah pendekatan penelitian kualitatif. Adapun penelitian kualitatif
sendiri adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Dengan cara deskriptif dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.21
Menurut Lexy J. Moleong dengan mengikuti pendapatnya Bogsan
dan Taylor yang mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
22
Penelitian
21
Lexy J. Moleong, 2008, Metodelogi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rusda Karya, Bandung,
hal. 6.
22
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hal. 4
36
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan dimasa yang akan datang.23
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif karena untuk member
gambaran secara utuh tentang sistem jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. PAL Indonesia.
B. Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian peneliti adalah PT. PAL
Indonesia. Perusahaan ini terletak di wilayah utara kota Surabaya tepatnya
di daerah Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur,
Indonesia. Secara administratif letak lokasi PT. PAL Indonesia berada
dalam
Jenis data
Berdasarkan jenis datanya, data dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
1)
23
24
Jamaludin Rahmat, 1995, metode penelitian komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 25.
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hal. 84
37
keterangan-keterangan
kepada
pihak
yang
kepada
karyawan
berkaitan
dengan
sistem
25
38
b.
Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari makna dari data-data dapat diperoleh.26 Adapun dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam sumber data dan lalu
di klarifikasi adalah sebagai berikut :
1) Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang
segala hal yang berkaitan dengan penelitian. Adapun
informan dalam penelitian ini adalah :
a) Bapak Setiawan selaku kepala biro divisi kawasan
b) M. chamim selaku Manajer SDM
c) Ibu irfa selaku staf divisi kawasan
d) Dokter Maman selaku dokter poliklinik
e) Bapak junaidy slaku staf divisi kawasan.
26
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Kualitatif, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 114
39
dengan
masalah
yang
dibahas
dalam
D. Tahap-tahap Penelitian
Mempelajari penelitian kualitatif tidak terlepas dari usaha
mengenal tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap enelitian kualitatif dengan
salah satu ciri pokoknya, peneliti sebagai alat penelitian kualitatif,
khususnya analisa data, ciri khusus yang sudah diketahui sejak
pengumpulan data. Dalam bagian ini akan diuraikan skema pelaksanaan
penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain,
penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan. Adapun tahap-tahap
penelitian yang dilakukan menurut Bogdan (1972) adalah :27
E.
27
40
Tahap pekerjaan
lapangan
1.
2.
3.
41
penelitian
hingga
membuat
proposal
penelitian.
b) Memilih lapanga penelitan
Dalam konteks penelitain yang dilakukan peneliti sebelum
membuat usulan pengajuan judul, penelitian terlebih dahulu
mencari data atau informasi tentang objek yang akan diteliti
melalui beberapa cara, yang kemudian tertarik untuk
dijadikan objek penelitian yang sesuai dengan jurusan.
Dalam hal ini peneliti menetapkan PT.PAL Indonesia
sebagai objek penelitian yang akan peneliti teliti.
c) Mengurus perizinan
Setelah peneliti membuat usulan penelitian dalam bentuk
proposal, kemudian peneliti mengurus izin kepada atasan
peneliti sendiri, dalam hal ini ketua jurusan, dekan fakultas,
dan kepada instansi yang akan dijadikan objek penelitian
d) Menjajaki dan menilai lapangan
Dalam hal ini, sebelum mengambil permasalahan dalam
penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian
lapangan (menjajaki dan menilai lapangan) terhadap objek
yang akan dijadikan permasalahan dalam penelitian.
42
adalah
orang
yang
dimanfaatkan
untuk
hendaknya
menyiapkan
segala
sesuatu
43
44
dan
pencatatan
dengan
28
sistematika
mengenai
28
29
Sutrisno Hadi, 1983, Metodologi Research, Hniversitas Gajah Mada, Yogyakarta, hal. 136
Sugiyono. 2008, Metode penelitian administrasi, hal. 166
45
Wawancara
(interview)
adalah
proses
memperoleh
31
30
31
46
32
seperti
32
33
1)
2)
Husaini Usman, 1996, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 73
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hal. 216
47
3)
4)
5)
6)
7)
48
Tabel
Teknik Pengumpulan Data
NO.
Data
TPD
1.
D+W
2.
D+W
3.
4.
W+O
jaminan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
O+W
O+W
D+W
49
Keterangan :
TPD : Teknik Pengumpulan Data
O
: Observasi
: Dokumentasi
: Wawancara
50
data
reduction,
data
dispaly,
dan
conclusions
Data Reduction
Data Reduction adalah suatu proses mereduksi data,
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
34
35
51
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam hal ini ketika
peneliti memperoleh data dari lapangan dengan jumlah yang sangat
banyak. Maka perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Adapun hasil dari mereduksi data, peneliti telah memfokuskan pada
sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di PT.
PAL Indonesia. Hal ini dilakukan peneliti dengan mengamati serta
meninjau kembali hasil wawancara yang akan dilakukan dengan
pihak PT. PAL Indonesia dan orang-orang yang berkaitan dengan
sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
b.
Data Display
Setelah data yang didapat berhasil direduksi, selanjutnya
peneliti mendisplaikan data yang berarti mengorganisir data atau
menyusun data dalam suatu pola hubungan sehingga semakin mudah
dipahami. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan pada beberapa
kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh PT. PAL Indonesia yang
berkaitan dengan sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan di PT. PAL Indonesia. Hal ini dilakukan peneliti karena
dipandang memiliki kaitan dengan sistem jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan di PT. PAL Indonesia.
c.
52
53
36
PT. PAL Indonesia, Corporate Profile diakses pada tanggal 18 maret 2012.
darihttp://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
54
SK
Menteri
Pertahanan
tanggal
13
Juli
1957,
55
perusahaan
Negara,
melainkan
pendirian
Angkatan Laut.
Status PAL yang semula jawatan diubah menjadi bentuk
Komando Penataran Angkatan Laut atau KONATAL (1970) yang
diperkuat dengan keputusan Menhankam No.SKEP/A/39/VII/1971
tentang pokok-pokok organisasi Prosedur Angkatan Laut. Sejak
dikeluarkan PP No.14/1978, KONATAL (PAL) dijadikan badan hukum
yang berbentuk perusahaan dengan nama Perum Dok dan Galangan
Kapal. Kemudian status perum ini dialihkan menjadi Persero
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang dikeluarkan tahun 1980.
Berdasarkan akta pendirian no 12 tanggal 15 april 1980, maka
perusahaan ini resmi menjadi PT. PAL Indonesia di bawah pimpinan
Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie. Lima tahun kemudian bertepatan pada tanggal
15 April 1985 diresmikan berdirinya PT. Pabrik Kapal Indonesia oleh
Presiden Soeharto, yang selanjutnya dinamakan PT. PAL Indonesia.
2. Keadaan Geografis
Lokasi PT. PAL terletak di wilayah utara kota Surabaya tepatnya
di daerah Desa Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa
Timur, Indonesia. Lokasi tersebut merupakan lokasi Armada Angkatan
Laut TNI-AL (ARMATIM) yang dikonveksikan untuk kegiatan PT.
PAL Indonesia. Luas lahan dan daratan yang saat ini digunakan oleh
PT. PAL Indonesia adalah 100 ha..
56
: Laut/Selat Madura
b. Sebelah Selatan
: Asrama TNI AL
c. Sebelah Timur
: Asrama TNI AL
d. Sebelah Barat
PT. PAL Indonesia, Visi dan Misi diakses pada tanggal 19 maret 2012.
darihttp://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
57
58
proses
produksinya
PT.
PAL
Indonesia
59
60
61
pelaksanaan
program
pemeliharaan
dan
62
38
PT. PAL Indonesia, Corporate Profile, diakses pada tanggal 20 juni 2012 dari
http://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
63
64
dan
meningkatkan
produksi
serta
produktivitas Nasional.
b.
c.
d.
e.
65
bantuan
kepada
tenaga
kerja
dalam
66
Indonesia adalah
67
40
Hasil wawancara dengan bapak Setiawan selaku Kepala Biro (KARO) YK3LH pada tanggal 24
juni 2012
41
Hasil wawancara dengan bapak Heru slaku Staf divisi kawasan pada tanggal 06 juli 2012
42
Hasil wawancara dengan bapak M. Chamim. T. selaku Staf bagian SDM
68
perusahaan
pasti
menginginkan
keadaan
69
dari
meningkatnya
partisipasi
dan
rasa
kepemilikan
6) Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena
meingkatnya citra perusahaan, perusahaan kemudian
dapat meningkatkan keuntungan secara substansial
b. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Kerugian-kerugian karena kematian dan kecelakaan di
tempat kerja dan kerugian menderita penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan pekerjaan. Jumlah biaya besar juga
berkaitan dengan kondisi-kondisi psikologis43. Perasaanperasaan pekerjaan yang menganggap dirinya tidak berarti
dan rendahnya keterlibatan dalam pekerjaan, barangkali
lebih sulit dihitung secara kuantitatif, seperti juga gejalagejala stress dan kehidupan kerja yang bermutu rendah.
c. Hak-hak apa saja yang diterima karyawan PT. PAL Indonesia
dalam sistem jaminan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
PT. PAL Indonesia.
a. Hak-hak yang diterima karyawan PT. PAL Indonesia untuk
jaminan keselamatan
43
Wawancara dengan bapak Budi Margono karyawan divisi Kapal Niaga pada tanggal 6 juli 2012
70
71
72
73
74
PT. PAL Indonesia, Buku pedoman keselamatan dan kesehatan kerja PT. PAL Indonesia
75
45
Hasil wawancara dengan dokter Maman selaku dokter poliklinik PT. PAL Indonesia pada
tanggal 30 juni 2012.
76
Fasilitas-fasilitas
inilah
yang
diberikan
kepada
Poliklinik
Poli umum
Poli gigi
Poli mata
R. UGD
Konsultan
psikology
Laboratorium
Apotik
Mobil
Ambulance
77
Sumber : Wawancara dengan dokter poliklinik PT. AL Indonesia tentang fasilitas poliklinik
kesehatan PT. PAL Indonesia
oleh
PT.
PAL
Indonesia
kepada
seluruh
jaminan
kesehatan
karyawannya
yang
ada
78
No.
Rumah Sakit
Alamat
RS. ISLAM
RS AL-IRSYAD
RS. BUNDA
RSUD SIDOARJO
Jln. Pahlawan
10
RS. GATOEL
79
Tabel 4.1 :
Rumah
Sakit
11
RS. EMMA
12
13
14.
rujukan PT.
PAL Indonesia46
Namun
Dalam hak-
46
Dokumentasi PT. PAL Indonesia di bagian Poliklinik pada tangga 28 juni 2012.
80
dari
poliklinik
milik
perusahaan
adalah
NIP
dan
nomor
pelayanan
kesehatan
dan
81
82
47
Wawancara dengan Pak. Abdul selaku karyawan tetap di bagian divisi kapal perang pada
tanggal 28 juni 2012
83
sistem
jaminan
kesehatan
hanya
mengikatkan
84
Hasil wawancara dengan bapak M. Chamim selaku staf SDM di PT. PAL Indonesia.
Wawancara dengan bapak M. chamim selaku staf bagian SDM pada tanggal 24 juni 2012.
85
50
Wawancara dengan ahmad setiawan selaku karyawan tidak tetap di PT.PAL Indonesia pada
tanggal 28 juni 2012
86
51
SO PT. PAL Indonesia no. 2 UA 016 Pentang Petunjuk Umum K3, 02 juli 2003
87
suatu ketika kecelakaan tersebut tiba-tiba terjadi. Adapun alatalat pencegah kecelaan tersebut meliputi:
1) Work permit
Work permit adalah surat pengetahuan produksi/permohonan
pengawasan ketat. Surat ini sebagai perijinan untuk
melakukan kegiatan produksi yang memerlukan pengawasan
lebih dan penggunakan alat-alat pencegah kecelakaan dalam
pekerjaan berat. Biasanya dalam produksi panas, ketinggian
dan bekerja diruangan tertutup.
2) Mobil pemadam kebakaran
Mobil kebakaran berguna untuk memberikan pengawasan
dan pencegahan kebakaran pada kegiatan produksi pekerjaan
panas.
3) Tabung Pemadam Kebakaran
Tabung pemadam kebakaran berguna untuk memberikan
pertolongan jika terjadi kebakaran pada kegiatan produksi.
Tabung ini ditempatkan pada tempat-tempat yang rawan
terjadi kebakaran terutama di sekitar kegiatan produksi.
88
kecelakaan
guna
untuk
memberikan
89
Jumlah kec.
Tahun 2011
0
Jumlah kec.
Tahun 2010
1
D. SDM
D. Teknologi
D. GE
D. Audit 1
D. Akutansi
D. Pengadaan
D. kania
11
D. QA
D. Harkan
Corp sek
D. kawasan
D. Kaprang
13
31
Dit. Utama
52
Dokumen PT. PAL Indonesia tentang data kecelakaan kerja tahun 2010-2011
90
91
Jumlah kasus
Jumlah kasus
Tahun 2010
tahun 2011
0
Kajatuhan/tertimpa
Terbentur/terantuk
Tenggelam/tercebur
Terperosok/terpeleset
Tertusuk
Tergores
10
Listrik
Lalu lintas
Strain/kecetit
Terjepit
92
Sinar las
Gram
Total
13
31
93
meningkatkan
pengawasan
dalam
bagian
yang
mempunyai
kasus-kasus
(work
yang
mempunyai
resiko
tinggi
53
94
Data
95
angka
pelayanan
jaminan
keselamatan
dan
dari
banyaknya
karyawan
yang
mengalami
96
Januari
Februari
Maret
April
Poli umum
743 orang
802 orang
889 orang
935 orang
Poli gigi
51 orang
57 orang
53 orang
53 orang
Permintaan
kacamata
50 orang
28 orang
33 orang
67 orang
Pemeriksaan
laboratorium
45 orang
33 orang
53 orang
64 orang
Konsultasi ke
poli spesialis
Kunjungan
42 orang
54 orang
56 orang
50 orang
9 orang
6 orang
7 orang
4 orang
0 orang
7 orang
8 orang
1 orang
0 orang
1 orang
0 orang
4 orang
UGD
Pemeriksaan
kesehatan
Penyuluhan
kesehantan
54
97
Jumlah
940
988
1099
1178orang
55
SO PT. PAL Indonesia no. 2 UA 016 Pentang Petunjuk Umum K3, 02 juli 2003
98
korban
cedera),
atasan
yang
bersangkutan
tujuan penyelidikan
insiden.
6) Melakukan konsultasi dan konfirmasi dengan orang-orang
yang ahli dibidangnya sehubungan dengan insiden
7) Melakukan analisa dan evaluasi terhadap data-data yang
sudah didapatkan guna mengidentifikasi kebutuhan/peluang
tindakan perbaikan/ pencegahan terhadap ketidaksesuaian
potensial/aktual
8) Membuat laporan penyelidikan insiden sesuai dengan
format no.: 2 laporan penyelidikan insiden/ form : LPI -01
9) Laporan penyelidikan insiden berisi antara lain :
a) Waktu terjadi insiden
b) Data korban (bila terdapat/cedera pada manusia)
c) Data saksi (bila ada)
99
d) Data
pimpinan/pengawas
pekerjaan
korban
(bila
yang
bersangkutan
(korban,
bila
terdapat
100
tahapan,
pengecekan
dan
pengkonfirmasian,
sehingga
kerja untuk
101
56
Pradita Khalis Andika, 2012, Studi Sistem Instrumensasi pada Industri Proses diakses pada
tanggal 1 juli 2012 darihttp://praditakhalisandika.blogspot.com/2012/04/penerapan-K3.html
102
57
Direktorat pengawasan normakeselamatan dan kesehatan kerja Himpunan perundangundangan keselamatan dan kesehatan kerja, keputusan menteri tenaga kerja RI no.
147/MEN/1998
103
104
serta tingkat
jabatannya di PT. PAL Indonesia. jadi untuk semua karyawan yang ingin
mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan secara lengkap dari
perusahaan akan mengalami perbedaan. Selain faktor jabatan, kriteria yang
membedakan pelayanan K3 tersebut adalah status karyawan sudah
bekeluarga atau tidak, serta statu kepegawaian karyawan itu sendiri. PT.
PAL Indonesia membedakan pelayanan K3 tersebut terhadap karyawan
tetap dengan karyawan tidak tetap atau kontrak. Adapun karyawan tetap
akan mendapatkan pelayanan yang lebih dari pada karyawan kontrak.
Sebagai misal, untuk mendapatkan pelayanan kessehatan, karyawan tetap
bisa langsung mendapatkan pelayanan tersebut melalui poliklinik yang
dimiliki oleh perusahaann namun jika karyawan tidak tetap tidak akan bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan dari poliklinik tersebut, ini dikarenakan
untuk karyawan tidak tetap sudah diikutkan kedalam jasa asuransi dari luar
perusahaan,
kerja maka karyawan tidak tetap tidak lagi berurusan dengan perusahaan,
melainkan dengan pihak asuransi yang terkait.
Dari teori yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai diatas terjadi
sedikit ketidak samaan. Ketidaksamaan disini adalah untuk jaminan
keselamatan dan kesehatan yang seharusnya diberikan oleh perusahaan
kepada karyawan tidak dibedakan. Seluruh karyawan berhak mendapatkan
jaminan keselamatan dan keselamatan kerja dari pihak perusahaan, karena
sistem jaminan tersebut adalah tugas utama bagi perusahaan memberikan
105
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
106
107
108
DAFTAR PUSTAKA
109
110
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dankesehatan-kerja.
Prasko, 2012, Pengertian Kesehatan Kerja dan Hukum Kesehatan Kerja,
diakses
pada
tanggal
17
juni
2012,
dari
http://www.prasko.com/2012/02/pengertian-kesehatan-kerja-danhukum.html.
PT. PAL Indonesia, Visi dan Misi, 2008, diakses pada tanggal 18 Maret
2012, dari http://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
PT. PAL Indonesia, Corporate Profile diakses pada tanggal 18 maret
2012.dari http://www.pal.co.id/v5/company/index.php?page=E_3_7
PT. PAL Indonesia, Buku pedoman keselamatan dan kesehatan kerja PT. PAL
Indonesia
Pertanyaan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia, 2011,
diakses
pada
tanggal
24
Maret
2012,
dari
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dankesehatan-kerja
Martoyo, S., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Moleong, L.J., 2008, Metodelogi Penelitian Kualitatif,
Karya, Bandung.
111