Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan bahan galian merupakan proses pemisahan mineral
berharga dan mineral tidak berharga, yang dilakukan secara mekanis
sehingga akan mengahasilkan produk yang kaya mineral berharga
(konsentrat). Proses pemsiahan ini didasarkan atas sifat fisik mineral
maupun sifat kimia fisika permukaan mineral. Dengan melakukan
pengolahan bahan galian diharapkan akan didapatkan beberapa
keuntungan baik secara ekonomis maupun teknis. Dalam pengolahan
bahan galian terdapat 3 mekanisme kerja yaitu Preparasi, Konsentrasi
dan Dewatering.
Segala rangkaian kegiatan Pengolahan bahan galian saling berkaitan
satu sama lain. Dalam preparasi kita mengenal sebuah istilah yang di
sebut dengan Crushing merupkan suatu proses yang bertujuan untuk
meliberalisasi mineral yang diinginkan agar terpisah dengan mineral
pengotor lainnya.Crusher adalah mesin yang dirancang dan dibangun
untuk mengurangi ukuran suatu benda (atau batuan) dari berukuran
besar menjadi ukuran lebih kecil, batu kerikil, atau debu batu, atau
untuk mengubah bentuk bahan sehingga dapat diolah lebih lanjut.
Alat-alat yang digunakan dalam metode crushing ini lumayan
banyak dan bervariasi tergantung dengan jenis material yang hendak di
olah serta ke modal yang di keluarkan untuk mengolah material
tersebut. Hal tersebut tergantung dari pemilik usaha pengolahan itu
sendiri hendak memakai peralatan yang bagaimana. Dalam hal ini ada
beberapa contoh alat yang di gunakan dalam Pengolahan Bahan Galian
yaitu, Jaw Crusher & Double Roller Crusher

Melalui praktikum Pengolahan Bahan Galian ini mahasiswa


mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan lebih di
bidang pengolahan agar nantinya dapat digunakan demi meraih masa
depan yang cerah.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengoprasikan Jaw
Crusher & Double Roller Crusher.
2. Agar mahasiswa mengetahui komponen yang terdapat di dalam
Jaw Crusher & Double Roller Crusher.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui segala dampak yang di
timbulkan dari macam macam bentuk feed serta pengaturan alat
yang di gunakan.
4. Agar mahasiswa mengetahui istilah-istilah dalam pengolahan.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui perlengkapan apa saja yang
perlu di pakai agar tetap sefaty.
1.3 Manfaat Percobaan
1. Menciptakan mahasiswa

pertambangan

yang

memiliki

kemampuan dalam bidang pengolahan


2. Menciptakan engeener yang lebih berkompeten
3. Menciptakan lingkungan pengolahan yang lebih baik dan efisien
4. Agar dapat menjadi modal mahasiswa dalam bersaing di dalam
dunia kerja

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Crusher


Crusher merupakan mesin

yang dirancang

untuk

mengurangi

besar batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu.
Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau mengubah
bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut. Cruseher
merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing, Crushing
merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang
diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan
dengan proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary
crushing, secondary crushing, dan fine crushing.
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama,
alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw
Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya
berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm,
dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar
dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.
Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk
yang

digunakan

adalah Jaw

Crusher ukuran

kecil, Gyratory

Crusher ukuran kecil, Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan
yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm
sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.

Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary


crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc
Mills dan Ring Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4
mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya
masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari
peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan
menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang
disebutundersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut
atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang
disebut oversize yang merupakan produk yang harus

dilakukan

peremukan lagi.
Pada makalah ini akan dijelaskan masing-masing jenis crusher yang ada
pada tiga tahap tersebut, khususnya yang akan dibahas adalah Jaw
Crusher, Cone

Crusher, dan

Roll

Crusher. Dan

akan

sedikit

menggunakan batubara sebagai umpan disetiap prinsip crusher tersebut.

2.2 Jaw Crusher


a) Prinsip dan Mekanisme Jaw Crusher
Jaw crusher merupakan crusher primer yang digunakan untuk
memecahkan batuan dengan ukuran setting antara 30 mm dan 100
mm. Jaw crusher terdiri dari dua tipe yaitu blake dan dodge. Alat
peremuk jaw crusher dalam prinsip kerjanya adalah alat ini
memiliki 2 buah rahang dimana salah satu rahang diam dan yang
satu dapat digerakan, sehingga dengan adanya gerakan rahang tadi
menyebabkan material yang masuk ke dalam kedua sisi rahang akan
mengalami proses penghancuran. Material yang masuk diantara dua
rahang akan mendapat jepitan atau kompresi. Ukuran material hasil
peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran (setting),
yaitu bukaan maksimum dari mulut alat peremuk. Produk
peremukan akan berukuran 85 % minus ukuran bukaan maksimum,

sedangkan ukuran umpan masuk adalah 85 % x gape. Berikut ini


gambar jaw crusher

Gambar 1 bagian-bagian jaw cruher


Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat digerakkan (swing jaw)
dan yang lainnya tidak bergerak (fixed jaw). Berdasarkan porosnya jaw
crusher terbagi dalam dua macam :
a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah

Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :


a. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan
dengan Dodge Jaw yang relatif seragam.
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terkecil.
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge
Jaw lebih besar doibandingkan dengan Blake Jaw.
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran
yang sama.
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.

Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :


a. Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan
b. Nip angle
c. Resultante gaya yang arahnya ke bawah

Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :


a.
b.
c.
d.

Gaya tekan (aksi)


Gaya gesek
Gaya gravitasi
Gaya yang menahan (reaksi)

Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante


gaya akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat

dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya
meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
a. Lebar lubang bukaan
b. Variasi dari throw
c. Kecepatan
d. Ukuran umpan
e. Reduction ratio (RR)
Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis
umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan
ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary
crushing adalah 4 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14
20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Jaw Crusher pada batubara biasanya tidak digunakan pada crushing
primer tetapi sering digunakan untuk operasi penambangan open pit
dimana batu baranya keras atau lapisan batuan yang sangat keras yang
dijumpai dalam jumlah bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe ini adalah
2 buah plat pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang
binatang. Jaw diatur pada sudut kritis, 1 buah jaw diputar agar berayun
terhadap yang lainnya.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran
batubara :
a.

Single-toggle machine

b.

Double-toggle machine

Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher yang dicirikan


adanya jaw bagian atas yang bergerak. Single-toggle mesin memiliki
jaw ayun yang dikurung pada batang Eccentric, yang dibuat lebih

ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw ayun


bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi plat
toggle tetapi juga karenapergerakan vertical seperti perputaran Eccentic.
Gerakan eliptikal ini membantu menggerakan batuan melewati plat jaw
dan menghancurkan batu. Single-toggle machine lebih baik digunakan
pada batubara yang rapuh dan material bershale karena biaya
pemasangan dan tenaga lebih kecil.
Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk yang
disebabkan pergerakan vertikal pitman. Hal ini disebabkan pergerakan
naik turun front toggle yang dihubungkan ke jaw ayun. Bagian back
toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping. Double-toggle
machine harganya 50 % lebih besar dibanding single-toggle machine
pada ukuran yang sama dan umumnya dipilih untuk menghancurkan
material yang liat, keras dan rapuh.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah bongkah
yang sangat kasar. Proses pemecahan dengan alat pemecah yang
melawan bagian yang tidak bergerak, gerakannya seperti rahang yang
sedang menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila crusher
melampaui batas plastis dari material yang dihancurkan.Untuk
memperoleh ukuran dari produk yang diinginkan dapat diperoleh
dengan cara mengatur bukaan (feed).

Gambar 2 Single-toggle machineGambar 3 Double-toggle machine

Kapasitas Jaw Crusher


Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan energi Jaw Crusher :
1.

Ukuran feed

2.

Ukuran produk

3.

Kapasitas mesin

4.

Sifat batuan

5.

Persen waktu yang tidak terpakai

Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas


desain dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan
produksi yang seharusnya dicapai oleh mesin peremuk tersebut, sedang
kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi mesin peremuk
sesungguhnya yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan.
Kapasitas desain diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik
pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata didapatkan dengan cara
pengambilan conto produk yang dihasilkan.
Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S
Keterangan :
T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)

Gambar 4 Jaw Crusher

a.

2.3 Roller Crusher


Prinsip dan Mekanisme Kerja Roller Crusher
Roll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran yang menggunting
dan menekan material antara dua permukaan yang keras. Permukan
yang digunakan biasanya berbentuk roll yang berputar dan besi
landasan yang diam, atau dua roll dengan diameter sama yang
berputar pada kecepatan sama dan arahnya berlawanan. Permukaan
roll bisa rata, berkerut atau bergigi. Untuk batubara dimana
diperlukan rasio pereduksiannya tinggi dan hasil yang bagus,
beberapa bentuk permukaan biasanya dipilih sekaligus.
Roll crusher biasanya digunakan untuk mereduksi material yang
keras. Karakteristik mesin peremuk tipe ini adalah termasuk
berkecepatan rendah dan relati memiliki rasio reduksi yang rendah,
berkisar 3 : 1 sampai

8 : 1. karena memiliki kecepatan rendah,

maka laju keausan alat ini relatif rendah. Produk dari crusher tipe ini
biasanya berbentuk butiran (gravel) dan sedikit yang berbentuk
halus. Kandungan air yang pada material yang melebihi 5% akan
menyulitkan operasi crusher, karena akan menyebabkan terjadinya
penyumbatan penyumbatan, terkecuali untuk roller crusher, karena

itulah maka roller crusher lebih cocok untuk material yang bersifat
plastis seperti tanah liat atau batu silica yang lembab. Menurut
operasinya roller crusher dan gyratory crusher termasuk klasifikasi
kontinyu sedangkan jaw crushertermasuk intermittent.

Roll crusher terdiri dari dua macam yaitu single roll-crusher dan
double roll-crusher.
1. Single roll-crusher
Single roll-crusher biasanya digunakan untuk penghancuran primer.
Mesin ini terdiri dari satu roll penghancur dan besi landasan yang
melengkung. Besi landasan biasanya berada pada bagian atas untuk
melewatkan material yang terperangkap tanpa merusak mesin.
Kebanyakan single roll-crusher dipasang dengan pin penjepit atau
bentuk lainnya untuk melindungi system pengendali. Rasio
pereduksian pada crushing primer biasanya antara 4:1 dan 6:1.
sedangakn untuk crushing sekunder antara 200 mm dan 20 mm.

Gambar 4 Single roll-crusher


2. Double roll-crusher
Double atau tripel stage single roll merupakan pengembangan dari
ukuran pereduksian bentuk primer dan sekunder unit single. Double
roll-crusher yang digunakan untuk crushing primer dapat mereduksi
batubara run of mine di atas 1 m 3menjadi berukuran sekitar 350-100
mm, tergantung pada sifat batubara. Mesin ini dapat digunakan
sebagai secondary raw-coal crusher, middling crusher atau produk
sizing crusher. Secara luas digunakan untuk menghasilkan stok
produk dimana kelebihan serbuk halus harus dihindari. Dari umpan
yang berukuran 350 mm, Double roll-crusher dapat menghancurkan
batubara yang berukuran 50 dan 20 mm. kapasitas semua double
roll-crusher antara 10 2000 t/unit dengan konsumsi tenaga 5 100
KW. double roll-crusher juga diproduksi dalam 3 dan 4 roll, 2
tingkat konfigurasi. Tingkat paling atas menghasilkan penghancuran
kasar sedangkan tingkat bawah lebih halus pada unit triple roll
bagian yang paling atas terdirir dari single roll-crusher, bagian yang
lebih bawah terdiri dari double roll-unit. Pada four-roll unit, bagian
atas dan bawah terdiri dari double roll unit.

Gambar 5 Double Roll Crusher (crushing roll)


b. Kapasitas Roll Crusher
Kapasitas roller tergantung pada kecepatan roler, lebar permukaan
roller, diameter dan jarak antara roller yang satu dengan lainnya.
Roller biasanya digunakan untuk batuan lunak seperti shale,
lempung dan material lengket sampai setengah keras. Kapasitas
roller dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
C = 0,0034 N x D x W x G x s
dimana :
N = jumlah putaran, rpm

G = berat jenis material

D = diameter roll, inchi

s = jarak antar roll, inchi

W = lebar permukaan roll,


inchi

c. Hancurnya material dalam roll crushing dibedakan menjadi :


1. Choke Crushing
Penghancuran material tidak hanya dilakukan oleh permukaan roll
tetapi juga aoleh sesama material
2. Free Crushing

Yaitu material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll.


Kecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan
(feed rate) dan macam reduksi yang diinginkan.
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Lokasi


a. Waktu : 24 Februari 2016 (Jam 10.00 11.30)
b. Lokasi : Lab Pengolahan Teknik Pertambangan Universitas
Bangka Belitung
3.2 Alat dan Bahan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pensil
Pulpen
Buku Catatan
Ember
Perlengkapan safety

g.
h.
i.
j.
k.

Jaw Crusher
Dobble Roll Crusher
Feed (Batu)
Penggaris

3.3 Langkah Kerja


1. Siapkan segala peralatan tulis (buku, pulpen, dll) untuk mencatat segala
kegiatan yang akan dilakukan.
2. Siapkan Feed untuk melakukan percobaan.
3. Gunakan perlengkapan safety sebelum melakukan serangkaian kegiatan
pengolahan.
4. Setinglah alat-alat yang hendak di pakai sesuai dengan keinginan.
5. Hidupkan alat yang hendak di gunakan.
6. Kemudian catat hasil setingan tersebut dengan hasil keluaran yang di
dapatkan pula.
7. Tarik kesimpulan dari hal tersebut.
l.
m.
n.
o. BAB IV
p. PEMBAHASAN
q. Pada praktikum kali ini alat yang digunakan ialah Jaw Crusher & Dobble
Roll Crusher yang merupakan Primer dan Secondary Crusher. Pada dunia
pertambangan ke 2 alat ini bekerja saling berkesinambungan satu sama
lain. Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan dengan menggunakan
alat tersebut maka di dapatkan data sebagai berikut :
4.1 Jaw Crusher 5x8 (MT- 120)
a. Komponen

r.
s.
t.
No

u. Nama
Kompone
n

v. Fungsinya

w.
1

x. Fixed Jaw
Plate

y. bagian yang tidak bergerak berfungsi untuk


menahan pada saat bagian yang lain
bergerak menekan batuan.

z.
2

aa. Guard
Sheet

ab. dinding yang bergerak dan bersifat kasar


yang digunakan untuk menumbuk dan
menghancurkan bahan.

ac.
3

ad. Kinetic
jaw plate

ae. bagian yang bergerak dan fungsinya untuk


memberikan tekanan pada batuan.

af.
4

ag. Active jaw

ah. bagian yang membuat kinetic jaw dapat


bergerak.

ai.
5

aj. Toggle
Plate

ak. seperti baut pecah, digunakan mengerakkan


alat penghancur.

al.
6

am.Adjust
Seat

an.
bagian yang digunakan untuk mengatur naik
turunnya dinding penghancur.

ao.
7

ap. Adjustabl
e wedge

aq. bagian penyesuai gerakan pada saat alat


bekerja.

ar.
8

as. Spring

at. digunakan
plate.

au.

av. Fly wheel

aw.

untuk

menggerakkan

roda yang berputar pada saat bekerja.

toggle

9
ax.
1
ba.
1
bd.
1
bg.
1

az. pelindung luar atau penutup.


ay. Frame

bb. Eccentric
shaft

be. Bearing
bh. Belt
pulley
wheel

bc. poros yang berputar dan menyebabkan alat


bergerak.
bf. bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi
eccentric shaft.
bi. Sabuk yang menggerakan roda dan di
hubungkan ke motor penggerak.

bj.

bk.
bl. (Jaw Crusher 5x8 MT-120
bm. Lab Pengolahan Teknik Pertambangan UBB)
bn.
bo.

b. Langkah Pengoprasian
1. Pertama gunakan perlengkapan safety sebelum melakukan kegiatan

2. Buat kelompok kecil agar pengamatan praktikumnya jadi lebih efisien,


kemudian bagikan tugas perorangnya (ada yang mengoprasikan alat, adayang
mengatur lebaran mouth alat, ada yang mengamati dan ada yang mencatat).
3. Kemudian aturlah lebar dan kemiringan mouth jaw crusher tersebut agar hasil
keluarannya sesuai dengan keinginan kita.
4. Kemudian masukan feed yang tersedia ke dalam jaw crusher arag dapat
diproses (feed di gunakan harus di sesuaikan ukuran dan bentuknya agar tidak
menyebabkan gangguan pada jaw crusher pada saat beroprasi).
5. Selama Proses berlangsung Mouth pada jaw crusher seharusnya di tutup agar
material yang sedang diproses tidak terbang ke mana mana dan lebih safety.
6. Setelah alat tersebut selesai berperoses maka hasil keluarannya dapat di lihat
pada tabung penyimpanan yang terletak di bawah jaw crusher.
7. Amati hasilnya dan tarik kesimpulan.
bp.
c. Hasil Pengamatan
bq. Setelah dilakukan percobaan pada Jaw Crusher di dapatkan:
1.

Pada mouth yang berukuran 2cm dengan dimensi batuan yang > dari 2cm
maka batuan dapat diproses dengan lumayan baik dengan hancuran yang lebih

kecil dari 2 cm tersebut.


2. Pada mouth yang berukuran 2cm dengan dimensi batuan yang < dari 2 cm
maka batuan tersebut tidak dapat diproses dan langsung tersaring begitu saja
kedalam tabung penyimpanan.
3. Pada batuan yang berdimensi over terhadap Jaw Crusher batuan tersebut
masih bisa dip roses dengan jangka waktu yang lama dan dapat
mengakibatkan kerusakan pada komponen dalam pada Jaw Crusher.
br.
bs.
bt.
4.2 Double Roller Crusher Medium (MT 220A)
a. Komponen

bu.
bv.
bw.
No

bz.
1

cc.
2

cf.
3

bx. Nama
Kompone
n
ca. Base
Frame
dan
Hopper

cd. Bearings

cg. Segel
Debu

by. Fungsinya
cb.
Semua konstruksi baja dibuat, terbuat dari
pelat baja Roll memiliki akses dilepas meliputi
untuk memungkinkan pemeliharaan berkala dan
pemeriksaan gulungan.
ce. Bearing bekerja sebagai anti-gesekan atau
bantalan bulat roller yang mendukung poros
roll. Mereka adalah adaptor yang dipasang
dan dilumasi, dan terkandung dalam
heavysection. Sebuah plat yang terletak
antara bantalan geser dan dasar bingkai
untuk mencegah keausan pada bantalan
dasar
ch.
Segel Debu sekitar roll poros mencegah
debu dari melarikan diri ke atmosfer. V-belt drive
adalah sala satunya.
ci.

cj.
4

cm.
5

ck. Desain
Roll

cn. Tramp
Perlindun
gan

cl. Kerang Roll tersedia dalam berbagai paduan


untuk mengolah bahan pakan. Permukaan
roll mencakup
berbagai
elemen
penghancur, seperti intermeshing gigi,
manik-manik
dilas,
bergalur
dan
smoothfaced atau kombinasi halus dan
manik-manik, semuanya dirancang untuk
siap mengubah bahan dan menghancurkan
sampai tahap yang diinginkan
co.
Otomatis perlindungan terhadap baja,
sampah dan lainnya uncrushables disediakan oleh
toggle khusus pengaturan. Toggle akan terbuka dan
bergerak roll bergerak kembali, membuat lubang
besar untuk lulus mekanisme beralih uncrushable
material.The menyediakan produk positif ukuran
kontrol dan bar torsi dan keterkaitan balik roll
bergerak menjamin keselarasan paralel gulungan
sepanjang waktu.
cp.

cq.
6

cr. Penyesuai
an
Ukuran H
idrolik

cs. Penyesuaian ukuran produk dicapai melalui


suatu mekanisme hidrolik yang beroprasi
melalui batang torsi. Shims Baja ketebalan
yang bervariasi digunakan untuk menjaga
pengaturan sementara crusher sedang
bekerja
ct.
cu.
cv.

cw.
cx.
cy.

(Double Roller Crusher Medium MT- 220A


Lab Pengoahan Teknik Pertambangan UBB)

cz.

b. Langkah Pengoprasian
1. Pertama gunakan perlengkapan safety sebelum melakukan kegiatan
2. Buat kelompok kecil agar pengamatan praktikumnya jadi lebih efisien,
kemudian bagikan tugas perorangnya (ada yang mengoprasikan alat, adayang
mengatur lebaran mouth alat, ada yang mengamati dan ada yang mencatat).
3. Atur jarak roll dengan memutar skrup belakangyang berfungsi untu mengatur
jarak ke 2 roll sehingga dapat di peroleh material sesuai dengan
yangdiinginkan
4. Kemudian nyalakan alatnya ( dapat kita lihat ke 2 rollnya bergerak sehadap
untuk mengancurkan material)
5. Kemudian masukan feednya ke dalam mouth double roll crushernya
6. Lalu material akan hancur dan tergerus oleh gaya gesek yang di timbulkan
oleh Double Roll Crusher
7. Hasil material tersebut dapat kita lihat pada tabung penyimpanan yang terletak
di bagian bawah Double Roll Crusher.
8. Kemudian amatilah hasil dari proses tersebut

da.
db.
c. Hasil Pengamatan
dc. Setelah dilakukan percobaan pada Double Roller Crusher di dapatkan:
1. Pada percobaan pertama dengan jarak antar roll 1cm di masukan feed yang
ukuranya hampir sama dengan jarak rollnya kemudian Double Roller
Crusher tiba-tiba berhnti beroprasi. Hal ini di sebabkan oleh material yang di
umpan menempel pada sisi dalam Double Roller Crusher sehingga
mengakibatkan ke 2 buah Rollnya tidak dapat bergerak.
2. Pada percobaan kedua dengan jarak antar roll 1cm di masukan feed yang lebih
besar dari sebelumnya kemudian di dapatkan pecahan material yang
berdimensi 1 cm3 .
3. Pada percobaan ketiga jarak antar roll di perkecil hingga 0,5cm dan kemudian
di masukan feed lagi. Kemudian di dapatkan hasil pecahan material yang
berdimensi 0,5 cm3 .
dd.
de.
df.
dg.
dh.
di.
dj.
dk.
dl.
dm.
dn.
do.
dp.

dq. BAB V
dr. KESIMPULAN
ds.
dt. Dari praktikum yang telah di lakukan mengenai Jaw Crusher dan
Duoble Roller Crusher dapat di tarik beberapa kesimpulan,yaitu :
1. Jaw Crusher merupakan primer crusher dan Double Roller Crusher
merupakan secoundary crusher.
2. Semakin besar pengaturan yang di lakukan pada mouth crusher maka material
yang di hasilkan semakin besar begitu pula sebaliknya.
3. Hal-hal yang mengakibatkan kerusakan atau tidak beroprasinya crusher, yaitu:
muatan material yang over, adanya material yang tersisip pada bagian vital
crusher, kemiringan pada jaw crusher dan jarak antar roll pada Roller Crusher
yang di atur sembarangan, kekerasan batuan dan tenacity batuan.
4. Mekanisme kerja pada Jaw Crusher yaitu dengan cara menghancurkan batuan
dengan memantul kannya ke fixed Jaw yang terbuat dari baja keras,
sedangkan Double Roller Crusher bekerja dengan cara menggerus material
menggunakan Roller yang di atur berputar searah.
du.
dv.
dw.
dx.
dy.
dz.
ea.
eb.
ec.
ed.
ee.
ef.

eg. DAFTAR PUSTAKA


eh.
ei. Abdillah Ahmad. 2015. Definisi Crusher

ej.

https://www.scribd.com/doc/293006933/Definisi-

Crusher. Diakses
ek.

tanggal 29 Februari 2016. (doc,online)

el.

em.

Ansyari Isya . 2014. Pengertian dan Cara Kerja Jaw

Crusher
en.

http://learnmine.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-

dan-cara-kerja-jaw-crusher.html. Diakses pada tanggal 29


Februari 2016. (online)
eo.

ep. Domas Cahyo Wijayanto. 2013. Roller Crusher


eq.

http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/roll-crusher.html.

Diakses tanggal 29 Februari 2016. (online)


er.

es. Kelly, E.G & Spottiwood, D.J., 1982., Introduction to Mineral


Processing., John Wiley & Sons, New York.
et.
eu. Priyor, E.J, 1965., Mineral Processing., Elsevier, Amsterdam
ev.
ew.
ex.
ey.
ez.
fa.
fb.
fc.
fd.
fe.
ff.
fg.
fh.
fi.
fj.
fk.
fl.

fm.
fn.
fo.

fp. LAMPIRAN
fq.
fr.
fs.
ft.

(Tabung Penyimpanan Jaw Crusher)


(Hasil pengolahan Double Roller Crusher)

fu.
fv.
fw.
(Mouth Jaw
Crusher)
Crusher)

(Komponen Dalam Double Roller

fx.
fy.
fz.
ga.
gb.

(Feed Untuk Double Roll Crusher)


(Hasil pengolahan Jaw Crusher)

Anda mungkin juga menyukai