Abstrak
Introduksi :
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik adanya
hiperglikemia yang disebabkan gangguan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya.
Keadaan hiperglikemia kronik inilah yang berhubungan dengan terjadinya disfungsi dan
kerusakan berbagai organ terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan juga pembuluh darah.
Artikel ini akan melaporkan penemuan kasus kaki diabetik dengan DMT2 dan
penatalaksanaannya pada pasien berumur 57 tahun.
Kasus :
Perempuan berusia 57 tahun datang dengan keluhan luka pada telapak kaki kanan sejak 1
minggu yang lalu. Luka tersebut disertai nyeri dan panas sehingga pasien susah berjalan, luka
dengan panjang 3,5 cm dengan kedalaman 1 cm serta terdapat adanya pus dan sedikit darah.
Keluhan lain berupa pasien merasakan pusing. Pasien mengaku mempunyai riwayat kencing
manis sejak 5 tahun yang lalu dan terkontrol dengan mengkonsumsi metformin. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan luka dengan derajat wagner 2. Pada hasil lab leukosit 12,33
cell/mm3.
Diskusi :
Pada kasus ini, tatacara diagnosis untuk penyakit kaki diabetik dengan diabetes mellitus
sudah baik dan sesuai dengan kriteria. Terapi yang diberikan juga sudah sesuai.
Kesimpulan :
Tatacara diagnosis dan terapi yang tepat pada pasien penyakit kaki diabetik dengan diabetes
mellitus di RSUD Koja sudah sesuai standar.
Kata kunci : kaki diabetik, diabetes mellitus
Laporan Kasus
1
Abstract
Introductions:
Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with characteristic presence of
hyperglycemia due to impaired insulin secretion, insulin action or both. This is a state of
chronic hyperglycemia associated with dysfunction and damage to various organs, especially
the eyes, kidneys, nerves, heart and blood vessels. This article reports the discovery of cases
of diabetic foot with type 2 diabetes and its management in patients aged 57 years.
Case:
57-year-old female presents with injuries to the right foot since 1 week ago. These injuries
are accompanied by pain and heat so that the patient can hardly walk, wound up with a
length of 3.5 cm with a depth of 1 cm and contained pus and blood. Another complaint be
patient feel dizzy. Patients admitted to a history of diabetes since 5 years ago and controlled
by taking metformin. On physical examination found injuries to the degree wagner 2. In lab
results 12.33 leukocyte cell / mm3.
Discussion:
In this case, the procedures for the diagnosis of diabetic foot disease in diabetes mellitus has
been good and in accordance with the criteria. Therapy was given also appropriate.
Conclusions:
Procedures for proper diagnosis and treatment in patients with diabetic foot disease in
diabetes mellitus Koja Hospital are already compliant.
Keywords: diabetic foot, diabetic mellitus
Pendahuluan
Diabetes mellitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
2
Laporan Kasus
insulin ataupun keduanya. Keadaan
hiperglikemia
kronik
inilah
yang
berhubungan dengan terjadinya disfungsi
Laporan Kasus
Perempuan berusia 57 tahun datang
dengan keluhan luka pada telapak kaki
kanan sejak 1 minggu yang lalu. Luka
tersebut disertai nyeri dan panas sehingga
pasien susah berjalan, luka dengan panjang
Laporan Kasus
3,5 cm dengan kedalaman 1 cm serta
terdapat adanya pus dan sedikit darah.
Keluhan lain berupa pasien merasakan
pusing. Pasien mengaku mempunyai
riwayat kencing manis sejak 5 tahun yang
lalu dan terkontrol dengan mengkonsumsi
metformin. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis,
tekanan darah 150/70 mmHg, suhu 37,2C,
serta termasuk dalam wagner derajat 2.
Pada hasil laboratorium didapatkan
leukosit 12,33 cell/mm3. Lalu pasien
dirawat di ruang rawat inap RSUD Koja.
Pada terapi, pasien diberikan Infus NaCl
0,9% 500 cc dalam 24 jam, injeksi
Ceftriaxon 3x1gr, injeksi mecobalamin
3x1gr, Insulin R 24U, Metformin 2x500mg
PO. Untuk diet, diterapkan diet DM 2000
kkal.
Pada perawatan hari ke-1, pada pasien
ditemukan masalah kaki diabetik, diabetes
mellitus dan hipertensi. Pasien masih
merasakan nyeri pada luka di kaki kanan
serta pusing. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis,
tampak sakit ringan, tekanan darah 150/90
mmHg. Terapi dilanjutkan.
Pada perawatan hari ke-2 (perjalanan
penyakit hari ke-6), keluhan nyeri pada
luka di kaki kanan. Pada pemeriksaan fisik
yang didapatkan tekanan darah 140/80
mmHg, GDS pkl 05.00: 135mg/dL, pkl
11.00: 215 mg/dL, pkl 17.00: 226 mg/dL.
Terapi dilanjutkan.
Pada hari perawatan ke-4, keluhan nyeri
pada kaki yang luka yakni kaki kanan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 130/80 mmHg. Pada hasil rontgen
pedis dextra, kesannya yakni tidak tampak
Daftar Pustaka
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar
ilmu penyakit dalam. Ed 5(3).
Jakarta: Interna Publishing; 2010.
2. Guyton, A,. Hall, J,. 2006. Insulin,
Glucagon, and Diabetes Mellitus in:
Medical
Physiology.
Elsevier
Saunder: Philadelphia.
3. Setyohadi B, Arsana PM, Suryanto
A, Soebroto AY, Abdullah M.
6.
7.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.