Anda di halaman 1dari 24

AGAMA DAN ABORSI

Kami akan membahas hal ini dari segi agama Islam (Al-Quran & Aborsi) serta
agama Kristen (Alkitab & Aborsi) untuk menggambarkan pemahaman lebih lanjut
mengenai aborsi dan agama. Pertama-tama kami akan membahasnya dari segi
agama Islam dan kemudian dari segi agama Kristen.
Al-Quran & Aborsi
Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama bagi
kehidupan manusia. Allah berfirman: Kami menurunkan Al-Quran kepadamu
untuk menjelaskan segala sesuatu. (QS 16:89) Jadi, jelaslah bahwa ayat-ayat
yang terkandung didalam Al-Quran mengajarkan semua umat tentang hukum
yang mengendalikan perbuatan manusia.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang
menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat
yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama
manusia adalah sangat mengerikan.
Pertama: Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang
mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayatayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua
orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
menyelamatkan semua orang.
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain,
memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: Barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan
hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara
keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
keselamatan nyawa manusia semuanya. (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak
memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya
masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia
merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah
pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya:
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah
yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah dosa yang besar. (QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan
terhadap perintah Allah.

Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan


dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan
medis dikenal dengan istilah abortus provokatus kriminalis yang merupakan
tindakan kriminal tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan:
Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah
dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum
mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau
diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu
penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan
yang pedih. (QS 5:36)
Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.
Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita.
Al-Quran menyatakan:Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai
diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.(QS:
53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah
yang dibunuh dalam proses aborsi.
Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan kecelakaan atau
kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana
Allah.
Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan
menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat
firman Allah: Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut
kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari
rahim ibumu sebagai bayi. (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan
pentingnya janin dibiarkan hidup selama umur kandungan. Tidak ada ayat
yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi
membunuh janin secara paksa!
Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi.
Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat
menjunjung tinggi kehidupan.
Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas
terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW seperti
dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud tidak memerintahkan seorang wanita yang
hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya
(Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,Utusan Allah, aku
telah berzina, sucikanlah aku.. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya
dia berkata,Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau
menampikku seperti engkau menampik Mais. Demi Allah, aku telah hamil. Nabi
berkata,Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.
Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk
dan berkata,Inilah anak yang kulahirkan. Jadi, hadis ini menceritakan bahwa
walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus
dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.

Alkitab & Aborsi


Semua umat Kristiani bisa membaca kembali Kitab Sucinya untuk mengerti
dengan jelas, betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas pembunuhan seperti
yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
Pertama : Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu
belum memiliki nyawa.
Kej 16:11 dan Kej 25:21-26 ~ Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya:
Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu
itu. ~ Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul;
Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. Tetapi
anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: Jika demikian
halnya, mengapa aku hidup? Dan ia pergi meminta petunjuk kepada Tuhan.
Firman Tuhan kepadanya: Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku
bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih
kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang
muda. Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di
dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh
tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu
keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.
Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Hos 12:2-3 dan Rom 9:10-13~ Efraim menjaga angin, dan mengejar angin
timur sehari suntuk, memperbanyak dusta dan pemusnahan; mereka
mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak kepada Mesir.
Tuhan mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub
sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai
dengan perbuatan-perbuatannya. ~ Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang
lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur
kita. Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang
baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan,
bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya dikatakan
kepada Ribka: Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda. Seperti
ada tertulis: Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.
Kel 21-22 ~ pada Bab 21 dan 22 dibahas Tentang hak budak Ibrani (Kel 21:111); Peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia (Kel 21: 12-36) ;
Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia (Kel 22:1-17); Peraturan
tentang dosa yang keji (Kel 22:18-20); Peraturan tentang orang-orang yang tidak
mampu (Kel 22:21-27); dan Berbagai-bagai peraturan (Kel 22:28-31)
Yer 1:5 ~ Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah

menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsabangsa.
Yes 7:14 ~ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Yes 44:2,24 ~ Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau, yang
membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau:
Janganlah takut, hai hambaKu Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!
.Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan; Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri
membentangkan langit, yang menghamparkan bumi siapakah yang
mendampingi Aku? Yes 46:3 ~ Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang
yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak
dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
Yes 49:1-2 ~ Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsabangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah
menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai
pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tanganNya. Ia
telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku
dalam tabung panahNya.
Yes 53:6 ~ Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil
jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita
sekalian.
Ayb 3:11-16 ~ Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku
keluar dari kandungan? Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah
dada, sehingga aku dapat menyusu? Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan
tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat bersama-sama raja-raja dan
penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya,
atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang
memenuhi rumahnya dengan perak. Atau mengapa aku tidak seperti anak
gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi
kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa
Engkau yang membuat aku dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku
debu kembali? Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu, dan
mengentalkan aku seperti keju? Engkau mengenakan kulit dan daging
kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan kasih setia
Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat
orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentukkami dalam rahim?

Mzm 22:9-10 ~ Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya,


biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya? Ya,
Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku
aman pada dada ibuku.
Mzm 139:13-16 ~ Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di
tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling
bawah; mataMu melihat selagi aku bakal anak; dan dalam kitabMu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Pkh 5:15 dan Pkh 11:5 ~ Inipun kemalangan yang menyedihkan.
Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan
orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? ~ Sebagaimana engkau
tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan
yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah
yang melakukan segala sesuatu.
Luk 1:13-15 ~ Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: Jangan takut, hai
Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan
seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh
Kudus mulai dari rahim ibunya;
Luk 1:39-44 ~ mengisahkan kunjungan Maria kepada Elisabet, ibu Yohanes.
Mzm 51:5 ~ Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa
bergumul dengan dosaku.
Luk 1:35-36 ~ Jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang
akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya,
Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada
hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Mat 1:18-20 ~ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus,
sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf suaminya seorang yang
tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia
bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia
mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi dan berkata: Yusuf , anak Daud, janganlah engkau takut mengambil
Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh
Kudus.

Hak 13:3-7 ~ Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan
berfirman kepadanya demikian: Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi
engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab
itu, peliharalah dirimu, janganminum anggur atau minuman yang memabukkan
dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab
sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan
dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.
Ef 1:4 ~ yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk
melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan
Bapa kita.
Mat 25:34 ~ Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah
kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang
telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Why 13:8 ~ Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya,
yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam
kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Why 17:8 ~ Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak
ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan
mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab
kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa
binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Kedua : Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka
tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga
keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut,
maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu
kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim. Tetapi jika
perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus
memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti
tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.
Ketiga : Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak
lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya: Rabi, siapakah yang berbuat
dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab
Yesus: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaanpekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia
Kis 17:25-29 ~ dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia
kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan

segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan
semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia
telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan
Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita
hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujanggapujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari
keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti
emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Mzm 94:9 ~ Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia
yang membentuk mata, masakah tidak memandang?
Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Im 19:14 ~ Janganlah kau kutuki orang tuli dan did depan orang buta janganlah
kau taruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah
Tuhan.
Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia
tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada
pembentuknya: Apakah yang kaubuat? atau yang telah dibuatnya: Engkau
tidak punya tangan! Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: Apakah
yang kauperanakkan? dan kepada ibunya: Apakah yang kaulahirkan?
Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel; Kamukah
yang mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi
perintah kepadaKu mengenai yang dibuat tanganKu? Akulah yang menjadikan
bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tanganKulah yang
membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh
tentaranya.
Keempat : Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan
Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah
bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Kej 50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku,
tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud
melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu
bangsa yang besar.

Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kelima: Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia
dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau mengambil anak-anakmu lelaki dan
perempuan yang engkau lahirkan bagiKu dan mempersembahkannya kepada
mereka menjadi makanan mereka. Apakah persundalanmu ini masih perkara
enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan menyerahkanNya kepada
mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam api?
Yer 32:35 ~ Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baaldi Lembah
Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku
tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak
pernah timbul dalam hatiKu, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda
tergelincir ke dalam dosa.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang
menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua,
katanya: Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu
harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus
membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup. Tetapi bidanbidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir
kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Mzm 106:37-42 ~ Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anakanak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang
yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka,
yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu
cemar oleh hutang darah. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka
lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka menyalalah
murka Tuhan terhadap umatNya, dan Ia jijik kepada milikNya sendiir.
DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang
membenci mereka berkuasa atas mereka. Mereka diimpit oleh musuhnya,
sehingga takluk ke bawah kuasanya.
II Raj 16:3; 17:17 dan 21:6 ~ .. tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja
Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai
dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan
orang Israel. ~ Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya
sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak
diri dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka menimbulkan
sakit hatiNya. ~ Bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam
api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan

para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan,
sehingga ia menimbulkan sakit hatiNya.
Ul 12:31 dan 18:10-13 ~ Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan,
Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya,
itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaku
dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka. ~
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya
laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang
yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir.
Seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada
roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab
setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh
karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari
hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan Tuhan,
Allahmu.
Im 18:21, 24 dan 30 ~ Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu
untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar
kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. ~ Janganlah kamu menajiskan dirimu
dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah
menjadi najis. ~ Dengan demikian kami harus tetap berpegang pada
kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan
yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan
dirimu dengan semuanya itu; Akulah Tuhan, Allahmu.
Keenam : Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub,
cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: Berikanlah
kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati. Maka bangkitlah amarah Yakub
terhadap Rahel dan ia berkata: Akukah pengganti Allah, yang telah
menghalangi engkau mengandung?
Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada
Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di
tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah
orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia
tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu
gerbang.

ABORSI MENURUT HUKUM AGAMA DAN HUKUM POSITIF


Para Ulama membaginya menjadi tiga kondisi :

Kondisi pertama ; Aborsi pada empat puluh hari usia janin


Beberapa orang sering mempertanyakan masalah ini,Anda akan dapatkan
beberapa orang yang dikaruniai anak,kemudian selang beberapa waktu istrinya
kembali mengandung.Namun ia berkeinginan untuk menggugurkan kandungan
tersebut.Atau terkadang orang yang baru menikah kemudian sang istri
mengandung dalam waktu yang singkat,akan tetapi sang suami ingin
menggugurkan kandungannya pada empat puluh hari usia kandungan.
Hukumnya
Ada dua pendapat dikalangan Ulama :
Pendapat pertama,Haram,tidak diperbolehkan.
Ini adalah pendapat Malik dan sebagian peneliti dikalangan Ulama seperti Ibn
Rajab,Aliz ibn Abdissalam dan Ibnul jauzi.Pendapat ini juga yang dipilih oleh
Syaikhul Islam ibn Taimiyah juga merupakan madzhab Ahli dzahir.
Dalil yang mereka pegang adalah sebagai berikut :
1. Firman Allah subhanahu wataala :

Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena
dosa apakah dia dibunuh. (At-Takwir: 8-9)
Dan aborsi pada saat kandungan yang masih dalam bentuk sperma termasuk al
wa-du ( mengubur bayi hidup-hidup,pent.) karena Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wasalam menamai azl (yaitu mencabut kemaluan agar sperma tidak
masuk kemaluan istri saat berhubungan) dengan wa-d khafiyy ( pembunuhan
anak terselubung).Padahal sperma tidak berada didalam rahim.Maka apabila
sperma sudah berada didalam rahim (kemudian digugurkan) maka ini lebih layak
dikategorikan sebagai wa-d.
2.Hadits Ibnu Masud radiyallahu anhu bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi
wasallam bersabda :
()
Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan ciptaannya didalam perut ibunya
selama empat puluh hari dalam bentuk sperma,kemudian menjadi segumpal
darah dalam waktu yang sama,kemudian menjadi sekerat daging dalam waktu
yang sama pula.
Kesimpulan makna dari hadits diatas adalah ; Allah subhanahu
wataala mengumpulkan penciptaan dalam waktu empat puluh hari,termasuk
didalamnya penciptaan dan pembentukan.Hanya saja hal itu tersembunyi ( tidak
terlihat ).

Para dokter pun sepakat membenarkan kandungan hadits tersebut.Dan ini


adalah diantara mukjizat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam.Dan
apabila penciptaan dan pembentukan walaupun hal itu tidak terlihat- terjadi
dalam waktu empat puluh hari,maka tidak diperbolehkan berbuat melanggar
kehormatan janin tersebut.
3. Sesungguhnya menegakkan hukum had dan qishos adalah kewajiban.
Apabila ada seorang wanita yang dikenai hukum had ataupun qisos,namun
terbukti bahwa ia sedang mengandung,maka penegakkan hukum pun diakhirkan
sampai wanita tersebut melahirkan apa yang ada didalam perutnya walaupun
hanya berupa sperma.Dan hukum had dan qishas yang wajib ditegakkan ini
akhirnya ditangguhkan disebabkan sperma yang ada dalam kandungan
wanita.Dan perkara yang wajib itu tidaklah ditangguhkan kecuali disebabkan
sesuatu yang dihormati yang tidak boleh dianiaya.
4. Diantara dalil yang paling kuat disebutkan oleh para dokter adalah;bahwa fase
kandungan yang paling sensitif adalah ketika kandungan masih dalam bentuk
sperma.Pada fase tersebut janin mulai terbentuk dan kebiasaan,tabiat,serta sifat
bawaan mulai berpindah ke janin.Pada fase ini kandungan sangat mudah
terpengaruh dibandingkan dengan fase lainnya.Apabila fase ini adalah fase yang
paling sensitif dimana keagungan Allah dan kebesaranNYA nampak pada fase
tersebut,maka tidak boleh menganiaya dan melanggar kehormatan kandungan
tersebut.Padahal, melanggar kehormatan kandungan sangat bertentangan
dengan tujuan syariat -sebagaimana telah disebutkan- yang
menjaga adhdharuriyyaat, juga bertentangan dengan tujuan terpenting sebuah
pernikahan.
Pendapat kedua, Boleh
Ini adalah pendapat mayoritas Ulama dari madzhab Hanafi,syafii,dan Hambali.
Dalil yang menjadi pijakan :
1. Firman Allah taala :


Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna. (QS.Al Hajj :5)
Yang menjadi pijakan adalah firmanNYA : yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna.Ini menunjukkan bahwa penciptaan belum
terjadi kecuali pada fase segumpal daging,dan tidak ada penciptaan pada fase
dimana kandungan masih dalam bentuk sperma.Apabila penciptaan belum
terjadi,maka maka keharaman pun tidak ada,oleh sebab itu diperbolehkan
menggugurkan kandungan tersebut.

Sanggahannya : Ayat tersebut tidak memastikan tidak adanya penciptaan ketika


kandungan masih dalam bentuk sperma belum dalam bentuk sekerat
daging.Bahkan penciptaan tetaplah ada.Karena penciptaan yang dimaksudkan
oleh nash terbagi menjadi dua :
Pertama : penciptaan yang tidak nampak.seperti yang ditunjukkan oleh hadits
Ibn masud dan diakui oleh para Dokter.
Kedua : penciptaan yang nampak seperti yang ditunjukkan oleh ayat diatas.
2. Hadits Jabir :

Dahulu kami melakukan azl padahal Al-quran masih tetap turun
Dan Nabi Muhammad menyetujui perbuatan azl tersebut.Ini menunjukkan
bahwa tiada keharaman pada sperma itu sendiri.Sanggahannya :
Haruslah dibedakan antara dua kasus.Pada kasus azl,sperma tidak menetap
didalam rahim dan belum terjadi padanya penciptaan.Berbeda dengan sperma
yang sudah menetap dan berada didalam rahim.Sebagaimana yang difirmankan
Allah :
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?; kemudian Kami letakkan
dia dalam tempat yang kokoh (rahim) (Al-Mursalaat:20-21)
Apabila sperma tersebut sudah berada dalam tempat yang kokoh,yakni ditempat
yang menjaganya maka tidak diperbolehkan menganiaya tempat yang kokoh
tersebut ( rahim,pent.).Oleh sebab itu haruslah dibedakan antara kasus azl dan
kasus dimana sperma telah menetap didalam rahim.
Dan dalam sebuah kaidah disebutkan :

mendorong lebih ringan bila dibandingkan dengan mengangkat.
Dan sekedar mengeluarkan sperma begitu pula azl lebih mudah dibandingkan
dengan mengeluarkan sperma dari tempat yang menjaganya.
3. Mereka berpendapat : Sesungguhnya janin yang masih dalam bentuk sperma
belumlah diciptakan.Jika demikian,ia tidak akan dibangkitkan pada hari
kiamat.dan jika tidak dibangkitkan,maka tidak mengapa melanggar
kehormatannya juga menggugurkannya.
Sanggahannya : Berdalil semacam ini adalah berdalil dengan perkara yang
diperselisihkan,hal ini juga merupakan pandangan yang bersebrangan dengan
atsar(hadits,pent.).
Tarjih

Atas dasar ini,maka pendapat yang lebih dekat dengan kebenaran adalah : tidak
diperbolehkannya menggugurkan sperma (didalam rahim,pent.) agar terbebas
dari kehamilan atau takut akan biaya nafkah dan pendidikan anak,atau ingin
meringankan diri dari anak,dan lain sebagainya.
Seminar karya-karya ilmiah yang diadakan di Kuwait pada tahun 1403 H,telah
sampai kepada sebuah pendapat bahwa menggugurkan janin yang masih dalam
bentuk sperma tidaklah diperbolehkan bedasarkan dalil-dalil yang disebutkan
diatas.Terkecuali pada kondisi yang sangat darurat.
Senada dengan fatwa Lembaga Ulama-Ulama Senior di Kerajaan Arab Saudi pada
tahun 1407 H, bahwa menggugurkan janin yang masih dalam bentuk sperma
tidaklah diperbolehkan kecuali apabila keselamatan ibu terancam.Kasus ini
insyaAllah akan dibahas nanti.
Kondisi kedua ; Aborsi setelah empat puluh hari (usia kandungan,pent.)sampai
ditiupkannya ruh.
Terdapat dua pendapat Ulama dalam masalah ini.
Pendapat pertama,haram tidak diperbolehkan.
Ini adalah pendapat para Ulama yang tidak membolehkannya aborsi pada empat
puluh hari usia kandungan,mereka berpendapat bahwa pada kondisi ini lebih
tidak diperbolehkan.Pendapat ini adalah pendapat Ulama
Maliki,Addzahiriyah,Syaikhul islam Ibnu Taimiyah,Ibnu Rajab,Al- Izz ibn
Abdissalam,Ibnul jauzi,juga para Ulama Hanabilah.
Pendapat kedua ; boleh
Ini adalah pendapat Ulama Hanafiyah dan Syafiiyyah.
Tarjih
Apabila pendapat yang rajih pada permasalahan aborsi kandungan yang masih
dalam bentuk sperma adalah tidak diperbolehkan.Maka,Aborsi kandungan yang
masih dalam bentuk gumpalan darah ataupun potongan daging lebih tidak
diperbolehkan.
Kondisi ketiga ; Aborsi setelah ditiupkannya ruh.
Para Ulama sepakat atas larangan menggugurkan kandungan setelah genap
empat bulan usia kandungan.Karena pada saat itu malaikat telah diutus kepada
sang janin untuk meniupkan ruh, sebagaimana hal ini disebutkan pada hadist
Ibnu Masud.Oleh sebab itu tidak diperbolehkan menggugurkan kandungan
tersebut.
Dalilnya : Aborsi pada fase ini merupakan pembunuhan jiwa yang semestinya
dijaga.Padahal,Allah berfirman :

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)


melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.
Demikian pula hadits Ibnu Masud bahwa Rasulullah bersabda :


Tidaklah dihalalkan (menumpahkan) darah seorang muslim yang bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah,dan Muhammad
adalah utusan Allah,kecuali disebabkan oleh satu dari tiga sebab ; jiwa dengan
jiwa (qisos,pent.),orang yang telah menikah kemudian berzina,orang yang
meninggalkan agamanya serta keluar daru jamaah.
Dan dalam Islam kandungan ini mengikuti kebaikan kedua orang
tuanya.Maka,tidak boleh digugurkan.
ABORSI MENURUT HUKUM POSITIF
Janin : Manusia dalam Rahim

Pengguguran kandungan alias aborsi (abortus, bahasa Latin) secara umum dapat
dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi alami (abortus natural) dan aborsi
buatan (abortus provocatus), yang termasuk di dalamnya abortus provocatus
criminalis, yang merupakan tindak kejahatan dan dilarang di Indonesia (diatur
dalam pasal 15 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1992).

Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud
menghentikan kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak penyandang
hamil pra-nikah melakukannya. Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas
dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai. Aborsi
merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral
dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi. Para pakar biologi telah
lama mempertentangkan kapan kehidupan manusia dimulai. Kini ilmu
pengetahuan modern telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa kehidupan
manusia dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Ini merupakan fakta ilmiah,
bukan pernyataan filosofis, dugaan spekulatif ataupun sebuah teori. Fakta bahwa
kehidupan manusia dimulai pada saat terjadi pembuahan adalah kenyataan yang
telah terbukti dan tak dapat disangkal.

Pada bulan Oktober 1971, sebuah kelompok terdiri dari 220 dokter terkemuka
dan para guru besar menyampaikan laporan ilmiah amicus curiae kepada Dewan
Pengadilan Tinggi Amerika Serikat. Laporan tersebut menunjukkan bahwa suatu
siklus pembentukan pribadi manusia terjadi saat pembuahan. Laporan ilmiah ini

menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan modern yang meliputi embriologi,


fetologi, genetika, perinatologi dan biologi telah membuktikan terbentuknya
kepribadian dari seorang manusia yang masih berada dalam kandungan.

Pernyataan ilmiah ini didukung oleh fakta, di mana sebuah janin saat memasuki
minggu ketujuh sudah menunjukkan bentuk dan bagian organ tubuh dari
manusia dewasa. Susunan otak janin telah menyerupai stuktur otak manusia
dewasa yang dapat mengirimkan rangsangan untuk mengkoordinasi fungsi
organ tubuh lainnya. Jantungnya mulai berdenyut dengan kuat. Perutnya sudah
dapat memproduksi cairan pencernaan. Hatinya membuat sel-sel darah dan
ginjalnya mulai berfungsi menyaring asam urine dari darah janin. Otot-otot
lengan dan tubuhnya juga sudah dapat bergerak. Setelah minggu kedelapan
sudah sepenuhnya menjadi bayi.

Dunia medis telah berhasil pula mengembangkan teknologi kedokteran modern


yang mampu membuktikan bahwa kehidupan manusia dimulai pada saat terjadi
pembuahan. Teknologi ultrasound telah berhasil menjadi peralatan medis yang
mampu memotret keadaan dalam rahim. Teknologi ini memungkinkan manusia
benar-benar dapat melihat bayi dalam kandungan. Ultrasound memberikan
gambar yang jelas dan tepat, memungkinkan untuk melihat bagaimana bayi
menghela nafas, menggerak-gerakkan tubuhnya, kencing dan segala sesuatu
yang terjadi dalam kandungan. Kini teknologi ultrasound yang lebih canggih,
yakni transvaginal sonography sudah mampu melihat jantung bayi yang
berdenyut pada usia sekitar 3-3 minggu.

Pakar medis kini berhasil membuka mata dunia bahwa janin adalah manusia
yang hidup, dan bukan bagian dari tubuh seorang ibu. Secara biologis di dalam
kehamilan terdapat dua tubuh yang berbeda. Bukti adanya dua tubuh yang
berlainan dapat dilihat dari kenyataan yang menunjukkan banyak wanita yang
golongan darahnya berbeda dengan golongan darah bayinya. Secara medis tidak
mungkin suatu tubuh mempunyai dua golongan darah yang sama sekali
berbeda. Demikian pula seorang ibu dapat mengandung seorang anak laki- laki.
Suatu kenyataan ilmiah bahwa makhluk kecil dalam rahim ibu memiliki sidik jari,
tangan, kaki, kulit, mata, telinga dan alat kelamin yang bukan milik ibunya. Ia
memiliki sendiri paru-paru, ginjal, darah, jantung dan sirkulasi yang bukan milik
ibunya. Ia memiliki sendiri mulut, perut dan pencernaan yang bukan milik
ibunya. Fakta ini menjelaskan bahwa janin bukan bagian dari tubuh ibunya. Janin
adalah manusia dalam rahim.
Didalam undang-undang kesehatan juga diatur tentang Aborsi :
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat


dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia
dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu
dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut
hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya
dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau
penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang
kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan
medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat
dilakukan:
a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari
hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan
medis;
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh

menteri;
c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh Menteri.

Aborsi dalam Islam, Hukum, Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aborsi merupakan suatu hal yang telah menjadi rahasia umum dan
bukan hal tabu untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan aborsi yang terjadi dewasa
ini sudah menjadi hal yang aktual, dapat terjadi dimana-mana, dan dilakukan
oleh berbagai kalangan. Hal tersebut dapat dilakukan oleh remaja yang terlibat
pergaulan bebas maupun para orang dewasa yang tidak mau dibebani tanggung
jawab dan tidak menginginkan kelahiran sang bayi ke dunia ini. Kelahiran anak
yang seharusnya dianggap sebagai suatu anugerah yang tidak terhingga dari
Allah SWT sebagai Sang Pencipta justru dianggap sebagai suatu beban yang
kehadirannya tidak diinginkan. Sangat ironis sekali, karena di satu sisi terdapat
banyak pasangan suami isteri yang mendambakan kehadiran seorang anak
selama bertahun-tahun masa perkawinan, namun di sisi lain terdapat pasangan
yang membuang anaknya bahkan janin yang masih dalam kandungan tanpa
pertimbangan nurani kemanusiaan.
Sejauh ini, persoalan aborsi pada umumnya dianggap oleh sebagian
besar masyarakat sebagai tindak pidana. Namun, dalam hukum positif di
Indonesia, tindakan aborsi pada sejumlah kasus tertentu dapat dibenarkan
apabila merupakan abortus provokatus medicialis. Selain itu, juga terdapat
aborsi yang digeneralisasi menjadi suatu tindak pidana yang lebih dikenal
sebagai abortus provokatus criminalis. Terlepas dari persoalan apakah pelaku
aborsi melakukannya atas dasar pertimbangan kesehatan (abortus provokatus
medicialis) atau memang melakukannya atas dasar alasan lain yang kadang kala
tidak dapat diterima oleh akal sehat, seperti kehamilan yang tidak dikehendaki
(hamil diluar nikah) atau takut melahirkan ataupun karena takut tidak mampu
membesarkan anak karena minimnya kondisi perekonomian keluarga, tetap saja
angka kematian akibat aborsi begitu mencengangkan dan sangat
memprihatinkan.

Data WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa 15-50%


kematian ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan yang tidak aman.
Sebanyak 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap tahun
serta ditemukan 70.000 perempuan meninggal dunia. Dengan kata lain, 1 dari 8
ibu meninggal dunia akibat aborsi yang tidak aman. Persoalan aborsi di
Indonesia yang dikaitkan dengan profesi medis atau dunia kedokteran serta
dunia hukum, sepertinya belum ada titik terang dalam sistem penegakan hukum.
Dunia hukum seakan menutup mata atas persoalan ini sekaligus diperparah lagi
oleh dunia kedokteran yang seolah-olah menyelubungi praktek-praktek aborsi
yang nyata-nyata bertentangan dengan sumpah jabatan. Oleh karena itu, untuk
membahas permasalahan tersebut, diperlukan penelusuran kembali bagaimana
sebenarnya kedudukan aborsi dalam pandangan Islam dan hukum positif di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
kedudukan aborsi dalam pandangan Islam dan hukum positif di Indonesia?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui kedudukan aborsi
dalam pandangan Islam dan hukum positif di Indonesia.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan setelah adanya makalah ini adalah adanya
perubahan pola pikir masyarakat mengenai kedudukan aborsi, peningkatan rasa
iman dan takwa kepada Allah SWT serta senantiasa menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, diharapkan terjadi penurunan tindakan
aborsi yang terjadi di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Alasan Aborsi


Terdapat sejumlah pendapat yang berbeda satu sama lain dalam
mendefinisikan aborsi, diantaranya adalah (1) menurut Fact About Abortion, info
Kit on Womans Health, aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan
setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus),

sebelum usia janin (fetus) mencapai usia 20 minggu, (2) terjadinya keguguran
janin, melakukan abortus sebagai pengguguran (dengan sengaja karena tidak
menginginkan bakal bayi yang dikandung), sedangkan secara umum istilah
aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin
sebelum waktunya, baik itu secara sengaja ataupun tidak. Biasanya dilakukan
saat janin masih berusia muda (sebelum bulan keempat masa kehamilan). Aborsi
di dalam hukum pidana Islam dikenal sebagai tindak pidana atas janin atau
pengguguran kandungan terjadi apabila terdapat suatu perbuatan maksiat yang
mengakibatkan terpisahnya janin dari ibunya. Aborsi sebagai suatu pengguguran
kandungan yang dilakukan oleh wanita akhir-akhir ini mempunyai sejumlah
alasan yang berbeda-beda. Banyak alasan mengapa wanita melakukan aborsi,
diantaranya disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Alasan sosial ekonomi untuk mengakhiri kehamilan dikarenakan tidak
mampu membiayai atau membesarkan anak (66%).
2.
Adanya alasan bahwa seorang wanita tersebut ingin membatasi atau
menangguhkan perawatan anak karena ingin melanjutkan pendidikan atau ingin
mencapai suatu karir tertentu (75%).
3.

Alasan usia terlalu muda atau terlalu tua untuk mempunyai bayi.

4.
Akibat adanya hubungan yang bermasalah (hamil diluar nikah) atau
kehamilan karena perkosaan dan incest sehingga seorang wanita melakukan
aborsi karena menganggap kehamilan tersebut merupakan aib yang harus
ditutupi (50%).
5.
Alasan bahwa kehamilan akan dapat mempengaruhi kesehatan baik bagi
ibu maupun bayinya (Mungkin untuk alasan ini aborsi dapat dibenarkan).
1. Abortus untuk kehamilan sampai 12 minggu biasanya dilakukan dengan
MR (Menstrual Regulation) yaitu dengan penyedotan (semacam alat
penghisap debu yang biasa, tetapi 2 kali lebih kuat).
2. Aborsi pada janin yang lebih besar (sampai 16 minggu) dengan cara
dilatasi & curetage.
3. Aborsi pada janin yang telah sampai 24 minggu. Bayi telah berukuran
besar sekali, sebab itu biasanya harus dibunuh lebih dahulu dengan
meracuni dia. Misalnya dengan cairan garam yang pekat seperti saline.
Obat itu langsung disuntikkan ke dalam rahim dan ke dalam air ketuban
dengan jarum khusus, sehingga anaknya keracunan, kulitnya terbakar,
lalu mati.
4. Aborsi pada janin di atas 28 minggu biasanya dilakukan dengan suntikan
prostaglandin sehingga terjadi proses kelahiran buatan dan anak itu
dipaksakan untuk keluar dari tempat pemeliharaan dan perlindungannya.
5. Aborsi dengan cara operasi sesaria seperti pada kehamilan yang biasa

Pelaksanaan aborsi dilakukan tergantung dengan usia kehamilan seseorang. Jika


kehamilan lebih muda, lebih mudah dilakukan. Semakin lama masa kehamilan
semakin lebih sulit dan resikonya makin banyak bagi ibu yang mengandung,
cara-cara yang dilakukan di kilnik-klinik aborsi itu bermacam-macam, biasanya
tergantung dari besar kecilnya janinnya, diantaranya:
Beberapa akibat yang dapat timbul akibat perbuatan aborsi, yaitu:
1. Pendarahan sampai menimbulkan shock dan gangguan neurologis atau
syaraf di kemudian hari, akibat lanjut perdarahan adalah kematian.
2. Infeksi alat reproduksi yang dilakukan secara tidak steril. Akibat dari
tindakan ini adalah kemungkinan remaja mengalami kemandulan di
kemudian hari setelah menikah.
3. Resiko terjadinya ruptur uterus (robek rahim) besar dan penipisan dinding
rahim akibat kuretasi. Akibatnya dapat juga kemandulan karena rahim
yang robek harus diangkat seluruhnya.
4. Terjadinya fistula genital traumatis, yaitu timbulnya suatu saluran yang
secara normal tidak ada yaitu saluran antara genital dan saluran kencing
atau saluran pencernaan.
Aborsi dalam Pandangan Islam
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi kesucian kehidupan.
Hal ini dibuktikan dengan sejumlah ayat-ayat dalam al-Quran yang bersaksi
terhadap hal tersebut. Ketentuan-ketentuan dapat kita lihat dalam surat 5 ayat
32, bahwa:

Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebabsebab


yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena membuat
kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang
manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara keselamatan seluruh manusia
semuanya.

Sementara dalam surat al-Isro (17) ayat 31 dan 33, juga dijelaskan:
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat.
Kamilah yang memberi rejeki kepada mereka dan kepadamu juga.
Sesunguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah ( membunuhnya )


melainkan dengan suatu ( alasan ) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara
dzalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli
warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, Islam memberikan landasan hukum yang jelas


bahwa kehidupan manusia itu suci sehingga haruslah dipelihara dan tidak boleh
dihancurkan (diakhiri) kecuali dilakukan untuk suatu sebab atau alasan yang
benar, seperti dalam eksekusi hukuman mati atau dalam perang, atau dalam
pembelaaan diri yang dibenarkan. Berikutnya akab dianalisis pandanganpandangan 12 ulama fikh tentang aborsi, argumentasi methodologis (usul fikh),
solusi fikh, dan argumentasi fikh aborsi.

1. Pandangan Ulama Fikih Tentang Aborsi


Yusuf Qardhawi mengatakan, bahwa pada umumnya merujuk pada
ketentuan hukum Islam, praktik aborsi adalah dilarang dan merupakan kejahatan
terhadap makhluk hidup oleh sebab itu hukuman sangat berat bagi seseorang
yang melakukannya. Hal yang sama dikemukakan oleh Muhammad Mekki Naciri,
bahwa semua literatur hukum Islam dari mazhab-mazhab yang ada sepakat
untuk mengatakan, bahwa aborsi adalah perbuatan aniaya dan sama sekali tidak
diperbolehkan kecuali jika aborsi didukung dengan alasan yang benar. Meski
demikian pendapat para ulama berkaitan dengan kasus di atas yang berakhir
dengan aborsi sangat beragam, khusunya dalam hal penentuan bilakah
dibolehkannya pengguguran kandungan dengan alasan yang dibenarkan
tersebut.
2.2 Aborsi dalam Hukum Positif di Indonesia
Muhajir Darwin dari Pusat Penelitian Kependudukan UGM dalam Round
Table Discussion, tentang Aborsi, Usia Kawin dan Pengaruhnya
terhadapmFertilisasi yang diadakan BKKBN, mengatakan:
... ketika hukum tidak memberi tempat bagi pelayanan aborsi yang
aman, maka para perempuan yang mengalami kehamilan tanpa dikehendaki
terpaksa per ke bidan atau dukun aborsi yang tak kompten. Akibatnya,
kompliaksi kesehatan atau bahkan kematian mengancamnya.

Selanjutnya menurut Muhajir Darwin, bahwa angka kematian maternal di


Indoonesia adalah tertinggi di Asia yaitu sekitar 11% di antaranya karena
pertolongan aborsi yang tidak aman.
Aborsi pada dasarnya adalah fenomena yang hidup dalam masyarakat
Indonesia. Aborsi dapat dikatakan sebagai fenomena "terselubung" karena
praktik aborsi sering tidak tampil ke permukaan, bahkan cenderung ditutupi oleh
pelaku utaupun masyarakat, bahkan negara. Ketertutupan ini antara lain
dipengaruhi oleh hukum formal dan nilai-nilai sosial, budaya, agama yang hidup
dalam masyarakat serta politik.
Secara hukum, aborsi diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Pasal 283, 299, 346, 348, 349, 535 dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pasa1 2 dan 1363. Pada intinya pasal-pasal tersebut menyatakan bahwa
tuntutan dikenakan bagi orang-orang yang melakukan aborsi ataupun orangorang yang membantu melakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Intinya hukum formal yang mengatur masalah aborsi menyatakan bahwa
pemerintah Indonesia menolak aborsi. Pengecualian diberikan jika ada indikasi
medis sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 23
Tahun 1992 Pasal 15 dan Pasal 80. Selain itu, masalah aborsi juga terkait dengan
Sumpah Dokter Indonesia yang antara lain menyatakan bahwa dokter akan
menghormati setiap kehidupan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aborsi pada dasarnya adalah fenomena yang hidup dalam masyarakat
Indonesia. Aborsi dapat dikatakan sebagai fenomena "terselubung" karena
praktik aborsi sering tidak tampil ke permukaan, bahkan cenderung ditutupi oleh
pelaku utaupun masyarakat, bahkan negara. Ketertutupan ini antara lain
dipengaruhi oleh hukum formal dan nilai-nilai sosial, budaya, agama yang hidup
dalam masyarakat serta politik. Hukum Islam maupun Undang-Undang Nomor 39
tahun 2009 sama-sama memandang bahwa aborsi adalah suatu kejahatan
(tindak pidana), sehingga memberikan hukuman bagi siapa saja yang
melakukannya. Meskipun demikian Hukum Islam maupun Undang-Undang
Nomor 39 tahun 2009 memberikan kebolehan aborsi pada kasus:
1. apabila kehamilan tersebut akan membahayakan bagi ibu dan janin;
2. kehamilan tidak diharapakan akibat perkosaan.
Kebolehan aborsi tersebut harus memrujuk pada ketentuan-ketentuan medis,
sehingga dalam praktiknya tidak mebawa akibat yang lebih buruk bagi si ibu,
dan terutama dalam hukum Islam haruslah merujuk pada syari yang telah
ditetapkan.

UKUM DAN ABORSI


Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis
Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah:
Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling
lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang
tabib,
bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani
pencarian maka
dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan
ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain
yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan
rencana.

Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama
dua belas
tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara
paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama
lima
tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai