Anda di halaman 1dari 21

PROFIL TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA)

Direktorat Bantuan Sosial Korban


Bencana Alam (BSKBA)Tahun 2009

PARADIGMA DAN PB DI INDONESIA


WAKTU

LAMA

BARU

LOKUS

INTERNASIONAL

FATALISTIC
RESPONSIVE
(KEDARURATAN)

RISK REDUCTION
(PENGURANGAN
RISIKO/KESIAPSIAGAAN)
PREVENTIF- PROAKTIF

NASIONAL

KOORDINATIF
SENTRALISTIK
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH

KOORDINATIF/KOMAND
O
OTONOMI
TANGGUNG JAWAB
BERSAMA

LOKAL

TAKDIR/TERGANTUNG
KEJADIAN

PENINGKATAN
KESIAPSIAGAAN
MELALUI PARTISIPASI
AKTIF DAN
PENGEMBANGAN
KAPASITAS MASY.

MASY. SEBAGI OBYEK


PB

MASY. SUBYEK

DEPARTEMEN SOSIAL
MENDAPAT MANDAT KONSTITUSI UNTUK
MENGELOLA SELURUH ASPEK MAUPUN PROSES
PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG BANTUAN SOSIAL

SISTEM PB BIDANG BANSOS

TUGAS FUNGSIONAL

FUNGSI
BANSOS

FUNGSI
DAYASOS

TUGAS TEKNIS OPERASIONAL

FUNGSI
REHSOS

BSKBA

BSKBS

ADA3 KEG POKOK YAITU :


a. EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
b. RAPID RESPONSE (TRC)
c. SOCIAL RECOVERY

POLA
CBDM
MELALUI PENDEKATAN :
1. CONCEPTUAL SKILL
2. MANAGERIAL SKILL
3. TECHNICAL SKILL
4. SOCIAL SKILL

Latar Belakang dan Perkembangan Tagana


Menyikapi rancang bangun sistem PB Bansos
yang berbasiskan masyarakat (Tahun 2002)
Pertemuan di Lembang pelopor Tagana
menghasilkan deklarasi 25 Maret 2004
Pertemuan Jambore Nasional PB di Cibubur
menghasilkan deklarasi 20 Desember 2004
Pengembangan jumlah Tagana di seluruh
Indonesia melalui kegiatan Pemantapan Tagana
melalui pemerintah pusat dan daerah
Jumlah Tagana saat ini lebih kurang 30.000
personil tersebar diseluruh Indonesia
Penguatan dukungan dan perlindungan Tagana
Menuju jenjang/spesialisasi Tagana

DASAR HUKUM
Undang-Undang
Nomor 11 Tahun
2009 tentang
Kesejahteraan
Sosial
Peraturan Menteri
Sosial RI. Nomor :
82/HUK/2006

MENGAPA HARUS TAGANA ?


Tagana adalah relawan
berasal dari masyarakat
yang
memiliki
kepedulian
dan aktif
dalam penanggulangan
bencana bidang bantuan
sosial.
Tagana
merupakan
perwujudan
dari
penanggulangan
bencana bidang bantuan
sosial
berbasis
masyarakat.

SIAPA SAJA ANGGOTA TAGANA ?


1. Anggota
TAGANA
adalah
seluruh
warga
negara
Indonesia pria dan wanita yang
berumur 18 s.d 45 tahun
disebut anggota aktif TAGANA
serta terhimpun atau berasal
dari kelompok masyarakat atau
organisasi tertentu.
2. Untuk anggota TAGANA yang
berumur di atas 45 tahun
diorganisir dalam LEGIUN
TAGANA

3. Seorang Anggota TAGANA


dinyatakan sah sebagai anggota
resmi jika telah mendapat Surat
keterangan dari Dirjen. Banjamsos
setelah melalui proses pelatihan
baik yang diadakan oleh Depsos
Pusat, Dinas/Institusi Sosial Provinsi
dan Kab/Kota serta Institusi lain
yang mendapat pengakuan dari
Depsos.
4. Setiap Anggota TAGANA akan
mendapatkan Nomor Induk
Anggota (NIA) TAGANA melalui
seleksi yang dilakukan oleh yang
berwenang berdasarkan ketentuan
dan pedoman yang berlaku.

BAGAIMANA CARA PEREKRUTAN ANGGOTA


TAGANA ?
Perekrutan anggota TAGANA
berdasarkan :
- Usulan dari organisasi atau
kelompok atau
perhimpunan
komunitas tertentu
- Perorangan (atas kemauan
sendiri)
- Kehormatan (khusus untuk
pembina)

Pengorganisasian
Tagana sebagai wadah berpartisipasi masyarakat
dalam penanggulangan bencana, maka
pengorganisasian ditentukan oleh anggotanya
sendiri.
Sebagai wadah partisipasi dengan jumlah
anggotanya mencapai 30.000 personil, dan untuk
tidak mengganggu fungsi kesukarelawannya
maka dapat dibentuk forum atau asosiasi atau
nomenklatur lain yang tidak berdasarkan kepada
hirarki semata namun sebagai tempat tukar
informasi, pengalaman dan berkoordinasi.
Pengorganisasi Tagana akan dibahas sendiri oleh
Tagana melalui Kongres Tagana Tahun 2009

PEMBINA TAGANA
Departemen Sosial dan dinas/insansi sosial
provinsi, kabupaten/kota, selaku pembina
fungsional dan teknis dan operasional
Instansi terkait selaku pembina teknis
sesuai dengan kebutuhan
BNPB / BPBD selaku koordinator
penanggulangan bencana secara
berjenjang, berperan sebagai pembina
umum

APA SAJA YANG DILAKUKAN TAGANA ?


1.

Pra Bencana
a. Melakukan pendataan wilayah rawan bencana dimana
yang
bersangkutan berada.
b. Melakukan kajian dan analisa resiko bencana
c. Melakukan penyuluhan & pelatihan bagi masyarakat
serta
membentuk Kampung Siaga Bencana
d. Menghimpun potensi dan sumber-sumber serta
peralatan
e. Melakukan penguatan jaringan kerjasama
f. Melakukan penguatan jaringan informasi dan komunikasi
g. Menyusun rencana aksi
h. Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi

2. Saat Bencana
a. Mengaktifkan semua sistem
b. Menghimpun data dan
informasi
c. Mengerahkan semua potensi
d. Menyalurkan bantuan dan
penyelenggaraan dapur
umum
e. Melakukan antisipasi
dampak
bencana lanjutan
f. Menyiapkan bantuan
lanjutan

3.

Pasca Bencana
a. Membuat catatan dan
seleksi dampak bencana
b. Menyusun rencana
rehabilitasi
c. Melakukan kajian dampak
bencana
d. Melakukan rujukan
e. Melakukan evaluasi
f. Menyusun laporan

Kecakapan Dasar PB Minimal bagi


Tagana

POSKO

LOGISTIK

HUMANITARIAN

RESCUE

TRC

Kecakapan PB Bidang Bansos Bagi


Tagana
Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam PB
Shelter (tempat pengungsian, dapur umum, dll.)
Pelayanan Sosial Kemanusiaan bagi Korban
Bencana (psiko sosial, trauma healing, bimbingan
sosial, kerentanan sosial, dll).
Pemulihan Sosial Korban Bencana
Layanan profesional kemanusiaan lainnya

Prinsip Tagana / PB

One Command
One Rulle
One Corps/Unity

Perlindungan dan Penghargaan


Tagana
Departemen Sosial atau setiap pengguna Tagana
bertanggung jawab atas jaminan kesehatan dan
keselamatan Tagana.
Pemberian insentif bagi para Tagana yang sudah
mempunyai Nomor Induk Anggota (NIA) Tagana
Setiap anggota Tagana yang berprestasi atau
memiliki jasa-jasa khusus yang luar biasa
melebihi panggilan tugasnya akan mendapat
penghargaan khusus berupa bintang jasa melalui
penetapan dari Menteri Sosial.

Incentives

Uniform :
PDH, PDL

Equipment
(Tool Kit)

Anda mungkin juga menyukai