Anda di halaman 1dari 31

Laporan kasus

Dislokasi shoulder joint (d)


Pembimbing : Prof. dr.Bunarwan, Sp.OT
Sandhya Putri A., S.Ked

Pembimbing : Prof. dr. Djoko Simbardjo


Sp.B, Sp.OT

Identitas PASIEN

Nama
: Ny. S
Umur
: 55 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: 2/1 Tawangmangu
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Tgl masuk RS : 11-03-2016

KELUHAN UTAMA
Nyeri pada bahu kanan sejak 2 hari
yang lalu
KELUHAN Tambahan

Tangan kanan tidak dapat digerakkan


Hipertensi

Riwayat Penyakit sekarang


Pasien. Pasien mengatakan jatuh ke tempat tidur
dengan
posisi
terduduk
dengan
tangan
memegang infus, Pasien mengatakan terasa ada
sendi yang keluar pada bagian bahu kanan dan
tiba-tiba pasien tidak bisa menggerakkan bahu
kanannya. Pasien merasa bahu kirinya lebih
tinggi dari bahu kanannya, terasa panas dan
terlihat bengkak. Mual (-), muntah (-),Pasien juga
mengeluh tangan kanan sulit digerakan. Bahu
kanan terasa panas dan bengkak, pasien
menjadi demam. Demam tidak terlalu tinggi,
menggigil (-), pusing seperti berputar (+)

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami trauma seperti
ini sebelumnya
Hipertensi (+) sejak 5 tahun yang lalu
Riwayat operasi (-)
Riwayat Penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan yang sama
Riwayat Pengobatan
pasien belum pernah berobat untuk keluhannya
Riwayat alergi
Alergi makanan (-), obat-obatan (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Primary Survey

A : Jalan napas bebas


B : Look

Pengembangan dada (+)

Listen

Terdapat suara napas

Feel

Terdapat hembusan napas

C :( TD 160/90 mmHg, Nadi 88 x/menit, akral hangat)


D : Gangguan pergerakan pada Bahu kanan (+), nyeri (+),
bengkak (+), kemerahan (+)

Secondary Survey
KU

: tampak sakit

Kesadaran : CM
GCS : 15
TTV

: TD 160/90 mmHg
Nadi 88 x/menit

Napas 20 xmenit
Suhu 36,10C

Status generalis
KEPALA
MATA
- Konjungtiva anemis
- Sklera ikterik
- Pupil
- Palpebra
HIDUNG
- Sekret
- Epistaksis
- Septum deviasi
- Mukosa hiperemis

: Normocephal
: -/: -/: (+/ +) Isokor, 3 mm
: Tidak ada kelainan
: -/: -/:: -/-

TELINGA
- Bentuk : Normal
- Membrane timpani normal
- Secret -/MULUT
- Mukosa lembab
- Faring hiperemis (-)
- Tonsil T1-T1
- Lidah tidak kotor
- Gigi geligi baik, tidak ada gigi yang patah
- Perdarahan gusi (-)
LEHER
- Kelenjar Getah Bening : Pembesaran (-/-)
- Tiroid : Pembesaran (-)

PARU
Inspeksi : Simetris
Pengembangan dada simetris
Retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-/-)
Krepitasi (-/-)
Vokal fremitus kedua paru simetris
Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
batas paru-hepar setinggi ICS V LMCD
Auskultasi :
Vesikuler di kedua lapang paru, Ronkhi -/-,
Wheezing -/-

JANTUNG
Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba di ICS V LMCS
Perkusi
: Batas kanan jantung di linea
sternalis dextra,
batas kiri jantung di LMCS
Auskultasi :
BJ I dan II murni, mur-mur (-), gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi
Perut cembung
Distensi Abdomen (-)
Scar (-)
Caput medusa (-)
Tidak ada luka
Palpasi
Nyeri tekan seluruh bagian abdomen (-)
Hepatomegali (-), Splenomegali (-)
Ballotemen ginjal (-/-) , massa (-)
Perkusi
Timpani di seluruh kuadran abdomen
Auskultasi
Bising usus (+) normal

VERTEBRA
Inspeksi
Simetris, kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), benjolan (-)
Palpasi
Nyeri tekan (-), massa (-)
GENITALIA
Tidak dilakukan

EXTREMITAS
Atas
:
Kanan Hangat, edema (-), kelainan bentuk (-),
lecet (-), Sianosis (-), bahu nyeri (+),
Kiri
Hangat, edema (-),kelainan bentuk (-),
lecet (-), Sianosis (-)
Bawah :
Kanan Hangat, kelainan bentuk (-), Nyeri (-)
Kiri
Hangat, edema (-),nyeri (-)

STATUS LOKALIS
Status Lokal Bedah
: Regio Shoulder Joint Dextra
Look
- bahu tidak simetris kanan dan kiri, edema (+)
- deformitas (+)Penonjolan caput humeri
rotasi (-)
- Vulnus Laserasi (-), fungsio laesa (+)
Feel
- tanda inflamasi (+)
- nyeri tekan lokal (+)
- Teraba penonjolan caput humeri (+)
move
- pergerakan ekstremitas terbatas

Pemeriksaan
Penunjang

NILAI

NILAI NORMAL

Hb

12,6 gr/dl

13,2-17,3

Leukosit

9,15/mm

3800-10600

43%

40-52

350 ribu/mm

150-440

4,55

4-5

131 mg/dl

70-200

SGOT

13 u/L

10-34

SGPT

8 u/L

9-43

31mg/dl

10-50

0,69mg/dl

<1,4

Gran%

69.8

50-70

Limfosit%

23.4

25-40

Monosit%

4,2

3.0-9.0

Eosinofil%

2,3

0.5-5.0

Basofil%

0.3

0.0-1,0

CT

4.00

2-8

BT

2.00

1-3

Hematokrit
Trombosit
Eritrosit

GDS

Ureum
Creatinin

Foto rontgen

Interpretasi
Tampak pergeseran kaput humerus kanan ke
arah inferomedial keluar dari mangkuk
persendian glenohumeral kanan
Kedudukan tulang-tulang pembentuk
persendian bahu kanan masih terlihat baik
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun lesi
litik/blastik patologis lainnya
Tidak tampak pembentukan osteophyt
Jaringan lunak kesan baik, tak tampak lesi
patologis
KESAN : Dislokasi kaput humerus kanan ke
inferomedial

Cor CTR 65%, aorta lebar


Sinus dan diafragma
normal
Pulmo :
Hilli normal
Corakan vaskuler normal
Tak tampak infiltrat atau
kranialisasi
Perselubungan
paratracheal kanan
(vascular)
KESAN :
Cardiomegali
Tak tampak bendungan
paru

Diagnosa Kerja
Dislokasi caput humerus dextra
Hipertensi

penatalaksanaan
Rencana reposisi (Closed Reduction)
Inj. Cefixime 1gr/12jam
Inj. Antrain 1 amp/8jam
Captopril 25 mg 3dd1
Amlodipin 10 mg 2dd1

TINJAUAN PUSTAKA

DISLOKASI SHOULDER JOINT


Definisi:
Suatu dimana caput humerus
bergeser dari fossa glenoid.
Etiologi :
Trauma (rotasi internal dan abduksi) depan
Terjatuh dengan posisi lengan terulur posterior
Humerus tertarik ke bawah inferior

DISLOKASI CAPUT
HUMERI

Klasifikasi

Dislokasi
Dislokasi
Dislokasi
Dislokasi

anterior
posterior
inferior
disertai fraktur

Anterior :
Karena rotasi eksternal secara paksa
dan ekstensi bahu. Kaput humerus
terdorong
ke
depan,
dapat
menyebabkan
robekan
pada
kartilago glenoid labrum dan kapsul
dari batas anterior kavum glenoid.

Posterior :
Karena trauma berkekuatan besar
dengan posisi terjatuh pada bahu
anterior atau pada tangan dengan
posisi adduksi dan rotasi internal.
Biasanya disertai dengan fraktur
proksimal humerus, kapsul posterior
terlepas dari tulang atau teregang.

Px. Penunjang :
Foto polos
CT scan arthrografi
MRI dan MR arthrografi

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PENANGGULANGAN
TERAPI KONSERVATIFOPERATIF

reposisi tertutup dengan


manuver Kocher, immobilisasi
dengan verban Velpeau atau
collar cuff selama lebih kurang
3 minggu.
Metode Stimson
Metode Hipokrates

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai