Anda di halaman 1dari 71

SEMINAR PEMBAHASAN

JURNAL

KELOMPOK 6
DEPARTEMEN GERONTIK
TEMA : HIPERTENSI

Program Studi Ilmu Keperawatan


FKUB-Malang

2015

Outline

SEMINAR PEMBAHASAN
JURNAL
PENGARUH MASSASE EKSTREMITAS
DENGAN AROMA TERAPI LAVENDER
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI
KELURAHAN GRENDENG.
(Indah Setya Wahyuni, S.Kep)
Universitas Brawijaya

Oleh :
Sheradika Intan R (150070300113006)

Program Studi Ilmu Keperawatan


FKUB-Malang

2015

Latar Belakang

Hipertensi

Menurut AHA (American Heart


Association) di Amerika, tekanan
darah tinggi ditemukan dari setiap
tiga orang atau 65 juta orang dan
28% atau 59 juta orang mengidap pre
hipertensi.

H
I
P
E
R
T
E
N
S
I

Hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2013


di Kelurahan Grendeng Purwokerto terdapat 85
lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia.
Jumlah lansia yang terkena hipertensi di Posyandu
Kelurahan Grendeng sebanyak 47 (56%) lansia

Farmakologi
Non Farmakologi

Massase &
aromaterapi
menghilangkan
kecemasan, rasa
tenang dan kondisi
yang rileks.
menurunkan tekanan
darah

menganalisa hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester ke III di RS Aura
Syifa Kediri

Tujuan mengetahui pengaruh massase ektrimitas dengan


aroma terapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia
Metodologi desain pre-eksperimental penelitian one
Populasi
and
48 lansia
yang
berada di kelurahan grendeng
group
pre test
post test
design
Purwokerto
Sample purposive sampling 38 lansia
Kriteria Inklusi :
1) Lansia yang bersedia menjadi responden.
2) Lansia yang berumur 55-65 tahun.
3) Lansia yang tidak mengkonsumsi obat hipertensi.
Kriteria Eksklusi :
1) Lansia dengan fraktur, luka bakar, daerah kemerahan pada
kulit, atau
luka terbuka pada daerah ekstrimitas.
2) Lansia yang mengikuti perawatan alternatif semacam pijat
lainnya
seperti akupuntur.

PROSEDUR MASSASE EKSTREMITAS D


ENGAN AROMATERAPI
Intervensi masasse dengan aromaterapi
lavender diberikan dalam 10 menit selama
seminggu 3 x.

Hasil Penelitian dan Analisa Data


Identifikasi Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Sebelum dan setelah terapi
statistik Wilcoxon
dengan tingkat
kepercayaan 95%
(=0,05). Berdasarkan
hasil uji ini, didapatkan
nilai p value <
(0,000 < 0,05),
menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh
massase ektrimitas
dengan aroma terapi
lavender terhadap
penurunan tekanan
darah pada lansia
hipertensi di Kelurahan

PEMBAHASAN

Dalam hal ini, massase ekstrimitas dengan aroma


terapi lavender dapat menghasilkan relaksasi oleh
stimulasi taktil jaringan tubuh menyebabkan respon
neuro humoral yang komplek dalam The
Hypothalamic-Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui
jalur sistem saraf. Adaptasi stres diatur oleh kapasitas
HPA untuk mensekresikan hormon seperti kortisol dan
endorphin yang mengurangi aktivitas sistem saraf
simpatik dan meningkatkan respon saraf
parasimpatis.
Produksi serotonin yang membuat perubahan
fisiologis pada tubuh, pikiran dan jiwa dan
menghasilkan efek menenangkan pada tubuh.
Dengan demikian, kerja jantung tidak membutuhkan
tekanan kuat untuk memompa dan peredaran darah

KESIMPULAN
1. Tekanan darah sebelum diberikan intervensi
pada responden memiliki nilai tekanan
sistolik 140 mmHg dan tekanan diastoliknya
memiliki nilai 90 mmHg.
2. Tekanan darah setelah diberikan intervensi
pada responden memiliki nilai tekanan
sistolik 133,95 mmHg dan tekanan diastolik
80 mmHg.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan massase
ekstrimitas dengan aroma terapi lavender
terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia hipertensi di Kelurahan Grendeng
Purwokerto dengan nilai p=0,000 untuk
tekanan sistolik dan p=0,005 untuk tekanan

PEMBERIAN AIR SEDUHAN BAWANG PUTIH


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Metode yang digunakan adalah Quasy
Eksperiment dengan desain One
Group Pretest Posttest
Oleh
Rangga Bangun K
Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang

2015

Populasi
Populasi berjumlah 70 orang dan sampel 15 lansia hipertensi.
kriteria inklusi :

Bersedia menjadi responden


Lansia berumur 60 tahunkeatas
Lansiahipertensi yang bersedia tidak mengkonsumsi obat antI hipertensi selama
penelitian
Lansiahipertensi yang tidaK menggunakan terapi herbal lain selain bawang putih
Lansia hipertensi saat penelitian
Tekanan darah sistolik dan diastolic >140/90 mmHg
Kriteria Eksklusi :
Lansia hipertensi dengan komplikasi
Lansiahipertensi yang sensitive pada
bawang putih dan alergi terhadap obat
Lansia hipertensi post operasi katarak dan apendiksitis

Intervensi
Cara membuat seduhan yaitu ambil
beberapa siung bawang putih lalu seduh
dengan air panas 200 cc. tunggu
beberapa menit, lalu bisa di minum.

Berdasarkan analisa peneliti bawang putih dapat


menurunkan tekanan darah karena bawang putih
mengandung zat alisin dan hidrogen sulfida. Zat tersebut
memiliki efek selayaknya obat darah tinggi, yakni
memperbesar pembuluh darah dan membuat pembuluh
darah tidak kaku sehingga tekanan darah akan turun.
Mekanisme kerja bawang putih dalam menurunkan
tekanan darah berhubungan dengan efek vasodilatasi
pembuluh darah yang menyebabkan tertutupnya kanal
dan terbukanya kanal sehingga terjadi hiperpolarisasi.
Dengan demikian, otot akan mengalami relaksasi.

Outcome
Tabel 1. Rata-Rata Tekanan Darah Sebelum Pemberian
Seduhan Bawang Putih.

Berdasarkan tabel diatasdidapatkan rata-rata untuk tekanan


darah sistolik dan diastolik sebelum pemberian seduhan bawang
putih yaitu 165,33 dan 96,66 mmHg dengan standar deviasi 9,9
mmHg dan 16,858 mmHg.

Tabel 2. Rata-Rata Tekanan Darah Sesudah Pemberian


Seduhan Bawang Putih

Berdasarkan tabel didapatkan nilai rata-ratauntuk tekanan


darah sistolik dan diastolik setelah pemberian seduhan bawang
putih yaitu 154 mmHg dan 94 mmHg dengan standar deviasi 9,1
mmHg dan 12,98 mmHg.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan


yang signifikan tekanan darah sistolik dan
diastolik Sebelum dengan sesudah diberikan
seduhan bawang putih pada lansia hipertensi
dimana tekanan darah lansia hipertensi
mengalami perbedaan signifikan pada tekanan
darah sistolik sebesar 10 mmHg dan diastolik 10
mmHg dari tekanan darah sebelumnya di
posyandulansia RW 01 Kelurahan Surau Gadang
Kecamatan Nanggalo Padang Tahun 2014.

Efektifitas Waktu
Setelah mengukur tekanan darah
diberikan air seduhan bawang putih (200
cc) kepada lansia hipertensi 1x sehari
setiap jam 8 setelah perut responden terisi
oleh makanan atau sarapan pagi selama
7 hari berturut-turut.

SEMINAR PEMBAHASAN
JURNAL
PENGARUH PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG
TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI
RSUD UNGARAN
Freddy Dwi Saputro
Ismonah
Indrajaya

Oleh :
Wiba Febri Diana P.
(15007030011300
5)
Program
Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Hipertensi
Menurut AHA (American Heart
Association) di Amerika, tekanan
darah tinggi ditemukan dari setiap
tiga orang atau 65 juta orang dan
28% atau 59 juta orang mengidap pre
hipertensi.

Angka kejadian hipertensi setiap tahunnya


selalu meningkat, berdasarkan hasil survei
Departemen Kesehatan tahun 2008
menyebutkan, hipertensi menduduki
peringkat kedua penyakit tidak menular
yang sering diderita pasien rawat jalan di
Indonesia yaitu sekitar 4,67 %. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan
membuktikan pengaruh pemberian terapi
masase punggung terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi di
RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Pada
karakteristik responden
hipertensi jenis kelamin terdapat 23(71,9%)
pada laki-laki, dan sebanyak 9(28,1%)pada
perempuan, sedangkan usia terbanyak
pada usia 40-50 tahun dan diatas 50 tahun,

H
I
P
E
R
T
E
N
S
I

Farmakologi
Non
Farmakologi
Masase
punggung

Efek rileksasi,
valsodilatasi pembuluh
darah, pengeluaran
hormon endhorpin
sehingga memberikan
rasa tenang dan kondisi
yang rileks.
menurunkan tekanan

Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk


mengetahui dan membuktikan apakah ada
pengaruh pemberian terapi masase punggung
terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi di RSUD Ungaran Kabupaten
Semarang
Metodologi eksperimental desain
quasi eksperimental rancangan one group
pre test and post test design
Populasi penderita hipertensi di RSUD
Ungaran
Sample purposive sampling
penderita hipertensi di RSUD Ungaran
(32 responden)

Cara masase punggung

. Lakukan pada
daerah punggung
selama 3-5 menit
. Lakukan masase
dengan
menggunakan
telapak tangan
dan jari dengan
tekanan halus

a. Teknik masase dengan gerakan tangan


selang-selang (tekanan pendek, cepat, dan
bergantian tangan) dengan menggunakan
telapak tangan dan jari dengan
memberikan tekanan ringan.
b. Teknik remasan (mengusap otot bahu)
c. Teknik masase dengan gerakan
menggesek dengan menggunakan ibu jari
dan gerakan memutar.
d. Teknik eflurasi dengan kedua tangan.
e. Teknik petrisasi dengan menekan
punggung secara horizontal
f. Teknik tekanan menyikat dengan
menggunakan ujung jari, digunakan pada
akhir masase daerah pinggang

Pengaruh masase punggung terhadap


Manfaat masase
punggung
pada darah
penurunan
tekanan
Hasil penelitian
penderita hipertensi:
1. Menurunkan kadar hormone
kortisol dan menurunkan
kecemasan, sehingga akan
berdampak pada penurunan
tekanan darah dan perbaikan
fungsi tubuh.
2. Daya tahan tubuh meningkat
sehingga stamina tubuh pun
juga meningkat
3. Merangsang pengeluaran
hormon endhorpin
(memberikan efek tenang)
4. Vasodilatasi (menghilangkan
ketegangan oto) pada
pembuluh darah sehingga
rileks
5. Meningkatkan aliran oksigen

dengan
menggunakan
uji Wilcoxon
Signed Rank
Test diperoleh p
senilai 0,000
atau < 0,05,
dapat
disimpulkan
bahwa masase
punggung
berpengaruh
terhadap
penurunan
tekanan darah
pada pasien

Hasil penelitian tekanan darah sebelum


dan sesudah dilakukan perlakuan
Tekanan darah responden sebelum diberikan masase
punggung didapatkan rata-rata sebesar 160,78 mmHg pada
sistol dengan nilai maksimum 185 mmHg dan minimum 145
mmHg, sedangkan pada diastolik rata-rata 96,56 mmHg
dengan nilai maksimum 110 mmHg dan nilai minimum 90
mmHg.
Tekanan darah responden sesudah diberikan masase
punggung rata-rata 143,44 mmHg pada sistolik dengan nilai
maksimum 160 mmHg dan nilai minimum 125 mmHg,
sedangkan pada diastolik nilai rata-rata 86,09 mmHg dengan
nilai maksimum 100 mmHg dan minimum 75 mmHg.

Pengaruh Relaksasi (Aroma


Terapi Mawar) Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada
Lansia
Ni Made Kenia, Dian Taviyanda
Oleh :
Deby Adi Irwanto
Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia
yang menderita hipertensi di GBI Setia Bakti
berjumlah 50 lansia penderita hipertensi.
Pada penelitian ini sampel diambil dari lansia yang
menderita hipertensi di GBI Setia Bakti yang
memenuhi kriteria inklusi
Kriteria inklusi dan eksklusi tidak disebutkan secara
spesifik oleh peneliti, akan tetapi berdasarkan tehnik
relaksasi yang digunakan secara umum responden
pada penelitian ini adalah responden yang tidak
memiliki gangguan pada indra penciuman.

Intervensi
Kelompok kontrol yaitu dengan mengidentifikasi tekanan
darah awal, dan menganalisis perubahan tekanan darah
awal dan 10 menit setelah pengukuran tekanan darah
awal.
Kelompok eksperimen yaitu dengan mengidentifikasi
tekanan darah sebelum dilakukan terapi relaksasi
(aromaterapi mawar), tekanan darah sesudah dilakukan
terapi relaksasi (aromaterapi mawar) terhadap perubahan
tekanan darah,
Pada jurnal belum disajikan prosedur pemberian terapi
dengan jelas, hanya dijelaskan bahwa relaksasi diberikan
dengan dihirup setelah pengukuran tekanan darah awal.

Outcome
Tujuan penelitian menganalisis pengaruh terapi
relaksasi
(aromaterapi
mawar)
terhadap
perubahan tekanan darah.
Terapi relaksasi (aromaterapi mawar) selama
10 menit dapat menurunkan tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolik, dengan nilai
mean penurunan sistolik dan diastolik yaitu
10,63 mmhg, dan 10,18 mmhg dan nilai
maxsimal penurunan sistolik dan diastolik 28,00
mmhg dan 20,00 mmhg.

Time
Pada kelompok kontrol setelah dilakukan
pengukuran tekanan darah awal, diberi jeda sekitar
10 menit kemudian dilakukan pengukuran darah
kembali.
Pada kelompok eksperimen tidak disebutkan
secara jelas waktu yang digunakan untuk relaksasi
menggunakan aroma terapi mawar, pada jurnal
hanya dijelaskan responden dianjurkan menghirup
aroma mawar tersebut beberapa saat kemudian
dilakukan pengukuran tekanan darah kembali.

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI AIR


HANGAT TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH PADA LANSIA
PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA UPK PUSKESMAS KHATULISTIWA
KOTA PONTIANAK

Oleh : Intan Puspa Y.


Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua
lansia penderita hipertensi di wilayah kerja
UPK Puskesmas Khatulistiwa Kota
Pontianak. Teknik sampling yang
digunakan yaitu teknik Non Probability
Sampling dengan Purposive Sampling.

Intervensi
Terapi dilakukan antara pukul 09.00
11.00 WIB. Tindakan terapi rendam kaki
air hangat ini dilakukan 1 kali untuk setiap
responden dengan suhu 40 C.
Pengukuran tekanan darah dilakukan
sebelum dan setelah dilkakukan terapi.

Prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat dengan mempergunakan air hangat
yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas/hangat dari air hangat
ke dalam tubuh akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan penurunan
ketegangan otot sehingga dapat melancarkan peredaran darah yang akan
mempengaruhi tekanan arteri serabut saraf otak perihal tekanan darah
volume darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis
sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan
merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi.
Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup semilunar belum terbuka. Untuk
membuka katup aorta, tekanan di dalam ventrikel harus melebihi tekanan
katup aorta. Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga dengan
adanya pelebaran pembuluh darah, aliran darah akan lancar sehingga akan
mudah mendorong darah masuk kejantung sehingga menurunkan tekanan
sistoliknya. Pada tekanan diastolik keadaan releksasi ventrikular isovolemik
saat ventrikel berelaksasi, tekanan di dalam ventrikel turun drastis, aliran darah
lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah sehingga akanmenurunkan
tekanan diastolik.

OUTCOME
Tingkat tekanan darah responden sebelum dilakukan
terapi rendam kaki air hangat dari 16 responden,
sebanyak 9 responden (56,25%) mengalami hipertensi
derajat I dan 7 responden (43,75%) mengalami
hipertensi derajat II.
Tingkat tekanan darah responden setelah dilakukan
terapi rendam kaki air hangat tingkat tekanan darah
pada responden didapatkan bahwa sebanyak 2
responden (12,5%) mengalami pre hipertensi, 11
responden (68,75%) mengalami hipertensi derajat I dan
3 responden (18,75%) mengalami hipertensi derajat II.

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP


PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
DENGAN HIPERTENSI SISTOLIK TERISOLASI
DI PANTI SOSIAL BUDI AGUNG KUPANG

Dhimas Novian T.B


Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

POPULASI
Populasi penelitian seluruh lansia yang menderita hipertensi sebanyak 20
orang di Panti Sosial Budi Agung Kupang.
Kriteria inklusi : 1) Lansia hipertensi dengan tekanan darah 160/ <90
mmHg.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Lansia dengan penyakit wasir
2) Lansia dengan penyakit hernia
3) Lansia dengan penyakit jantung yang tidak toleran
4) Lansia dengan sesak nafas
5) Lansia dengan penyakit TBC
6) Lansia dengan penyakit influenza
7) Lansia dengan glaukoma
8) Lansia yang pikun
9) Lansia yang mengalami penurunan

OUTCOME
tekanan darah sistolik sebelum diberikan
terapi tertawa dari 19 responden yang
tertinggi adalah 192 mmHg dan tekanan
darah sistolik terendah adalah 163 mmHg.
Sedangkan tekanan darah sistolik
sesudah diberikan terapi tertawa dari 19
responden yang tertinggi adalah 184
mmHg dan tekanan darah sistolik
terendah adalah 149 mmHg.

TIME
terapi tertawa diberikan selam 3 minggu
dengan jumlahnya 2 kali seminggu yaitu di hari
Selasa dan Jumat Total waktu terapi tertawa
adalah 30-40menit. Pengukuran tekanan darah
diukur sebelum dan sesudah perlakuan sampai
hari keenam, tetapi yang dianalisa menjadi
data pre adalah pengukuran di awal sebelum
terapi hari pertama dan yang menjadi data post
adalah hasil pengukuran terakhir di hari
keenam paska pemberian terapi tertawa.

Efektivitas Senam Ergonomik


Dengan Senam Aerobic Low
Impact Terhadap Level
Tekanan Darah Pada Lansia
Hipertensi
....a quasi experimental study,
Non Equivalent Control Group
Desain

oleh : Esa Rosyida U.


Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Esa Rosyida Umam

Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita
hipertensi yang ada di 7 posyandu lansia di wilayah
Desa Wironanggan, Kecamatan gatak, Kabupaten
Sukoharjo sebanyak 80 lansia yang menderita
hipertensi,
Sampel sebanyak 44 orang dibagi menjadi 2 kelompok
eksperimen dengan teknik purposive sampling menjadi :
1.Kelompok eksperimen 1 sebanyak 22 orang
2.Kelompok eksperimen 2 sebanyak 22 orang

Intervensi
o Senam aerobik low
impact
Senam
aerobic
mempunyai gerakan
ringan
seperti
berjalan di tempat,
menekuk siku, dan
menyerongkan badan,
diiringi alunan musik
yang tidak terlampau
keras tapi membuat
bersemangat.

Cont...

Senam ergonomik

Senam fundamental yang


gerakannya sesuai dengan
susunan dan fisiologis tubuh.
Tubuh
dengan
sendirinya
terpelihara
homeostatisnya
(keteraturan
dan
keseimbangannya) sehingga
tetap dalam keadaan bugar
(Sagiran, 2013).

Cont...
Gerakan dalam senam ergonomis
terdiri dari 5 gerakan dasar dan 1
gerakan penutup.
Gerakan dasar terdiri dari:
ogerakan lapang dada
otunduk syukur
oduduk perkasa
oduduk pembakaran
oberbaring pasrah.
Gerakan
penutup
senam
ergonomis
yaitu
gerakan
mikro energi atau sering
disebut
gerakan
putaran
energi inti.

Outcome

Time
Pada penelitian ini telah terdapat
penurunan tekanan darah dari saat
dilakukan pre-test dan pada saat dilakukan
post-test baik dikelompok eksperimen 1
dan kelompok eksperimen 2.

Aplikasi
Berdasarkan hasil pengkajian di RW 4 Kelurahan
Tulusrejo, dengan angka kejadian hipertensi yang
cukup tinggi belum ada kegiatan senam lansia atau
klub senam di daerah tersebut. Sehingga, menurut hasil
jurnal ini, perlu dilakukan pelatihan senam ergonomis
yang dikombinasi dengan senam aerobic low impact
dan kemudian perlu diadakan pelatihan kader yang
akan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan
pelaksanaan senam lansia di RW 4 Kelurahan
Tulusrejo. Kegiatan tersebut juga turut mendukung
kegiatan Prolanis BPJS Kesehatan.

PENURUNAN STRES FISIK DAN


PSIKOSOSIAL MELALUI MEDITASI PADA
LANSIA DENGAN HIPERTENSI PRIMER

Desain penelitian kuasi eksperimen with pre-post test


control group.
Oleh : Primasita Grandis
Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Populasi
Setting dan Partisipan
2 panti werda di Yogyakarta. 22 lansia untuk kelompok
intervensi meditasi dan 22 lansia untuk kelompok kontrol.
Penentuan sampel diambil secara pusposive sampling di
dua panti werdha yaitu : PSTW A dan PSTW B Yogyakarta
Kriteria inklusi adalah lansia yang memiliki
riwayatkeluarga hipertensi, didiagnosa hipertensi dan
memperoleh terapi farmakologis, mampu melakukan
aktifitas sedang.
Kriteria eksklusi adalah lansia hipertensi dengan
penyakit penyerta (DM, stroke, gagl ginjal, bed rest),
frekuensi nadi <60x /menit dan/atau >100x/ menit

Intervensi
Penentuan kelompok kontrol dan kelompok
intervensi
pengukuran stres psikososial pada kelompok intervensi
pada hari pertama dan setelah meditasi hari ke 29.
Pengukuran stres psikososial pada kelompok kontrol
pada hari pertama dan hari ke 29
Pengukuran stres fisik meliputi pengukuran tekanan darah
sistolik dan diastolik, frekuensi nadi, dan frekuensi
pernafasan. Pada kelompok intervensi dilakukan
pengukuran 15 menit sebelum meditasi dan 30 menit
setelah meditasi. Sedangkan kelompok kontrol hanya
pada hari senin, rabu, dan jumat.

Cont.
Meditasi dilakukan setiap hari selama 30 menit antara
pukul 14.00-16.00 selama 4 minggu.
Meditasi merupakan suatu kondisi yang rileks untuk
konsentrasi pada kejadian realitas yang sedang
berlangsung, atau suatu kondisi yang pikiran bebas
dari segala macam pikiran atau suatu kondisi yang
bebas dari semua yang melelahkan dan berfokus
pada Tuhan atau suatu konsentrasi yang tinggi. hal ini
ditunjukkan dengan selama periode stres, tubuh
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan kortisol,
yang
mengakibatkan hipertensi, penyempitan
pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung.

outcomes

Terdapat penurunan rerata aspek stres setelah dilakukan


meditasi selama empat minggu. Hasil penelitian
berdasarkan uji-T yaitu ada perbedaan yang bermakna,
baik stres fisik maupun stres psikososial sebelum dan
setelah miditasi antara kelompok yang melakukan meditasi
dan kelompok yang tidak melakukan (p=0,00; =0,5)

Aplikasi
Asuhan keperawatan pada klien hipertensi primer
berfokus pada menurunkan dan mengontrol
tekanan darah tanpa efek samping dan tanpa
menambahkan biaya. Perawat perlu menekankan
konsep bahwa mengontrol hipertensi lebih baik
dari pada mengobati. Meditasi bisa mengurangi
stres fisik dan stres psikososial.
Efek meditasi secara keseluruhan bisa dilihat
setelah delapan minggu mempraktekkannnya
secara teratur (Ramaiah, 2007)

PENGARUH MEMBACA AL-QURAN TERHADAP


KUALITAS TIDUR LANSIA DI POSYANDU LANSIA
MATAHARI SENJA KELURAHAN KEDUNGDORO
SURABAYA
Eka Ratna Mustika, Dya Sustrami., S.Kep., Ns., M.Kes.
Oleh : Alfunnafi Fahrul R.

Desain penelitian Pre eksperimental dengan metode One Group


Pretest-Posttest. Populasi lansia yang dapat membaca Al-Quran dengan
jumlah sampel 19 orang di Posyandu Lansia Matahari Senja
Kelurahan Kedungdoro Surabaya kriteria inklusi dipilih dengan teknik
probability sampling dengan simple random sampling. Instrument
penelitian menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan
lembaran berisi surat-surat Al-Quran terpilih dan terjemahannya
Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang dapat membaca


Al-Quran di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Kedungdoro
Surabaya berjumlah 20 lansia. Dalam pemilihan sampel, peneliti
menetapak kriteria inklusi sebagai berikut:
a. Responden yang menjadi anggota Posyandu Lansia Matahari
Senja Kelurahan Kedungdoro Surabaya
b. Responden yang beragama Islam
c. Responden yang bisa membaca Al-quran
d. Responden yang bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi sampel penelitian ini adalah:
e. Responden yang mengalami gangguan mental
f. Responden yang mengalami gangguan pendengaran
g. Responden yang bepergian selama penelitian

Prosedur Intervensi

Dalam penelitian ini intrumen variable independennya


menggunakan lembar surah Al-Fatihah, Al-Baqoroh ayat 255,
284, 285, dan ayat 286, surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan Surah
An-Nas. Semua ayat tersebut diberi terjemahan. Peneliti
juga menggunakan lembar observasi untuk keteraturan
lansia dalam membaca surah tersebut selama 6 hari.
Adapun makna yang terkandung dalam tiap surah adalah
Al Fatihah berisi kemaknaan tentang kebesaran Allah; Al
Baqoroh berisi kemaknaan tentang kekhalifan manusia; Al
Ikhlas berisi tentang menegaskan keesaan Allah sembari
menolak segala bentuk penyekutuan terhadapNya; Al-Falaq
berisi tentang perintah agar kita berlindung kepada Allah
dari segala macam kejahatan; An Nas berisi anjuran
manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
syaitan baik yang berasal dari golongan manusia maupun
jin. Kemudian di ukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI).

Hasil Penelitian
Setelah dilakukan intervensi membaca
Al-Quran beserta terjemahannya
selama 6 hari berturut-turut didapatkan
hasil 13 lansia memiliki kualitas tidur
baik dan 7 lansia memiliki kualitas tidur
buruk. Lansia yang mengalami
perubahan kualitas tidur.

Pengaruh aktivitas fisik jalan pagi terhadap penurunan tekanan


darah pada lansia dengan hipertensi stadium I di Posyandu
Lansia desa Makam Haji

Metode :
Quasi experimental one group pre-post design
Oleh: Nirmala K.S.

Program Studi Ilmu Keperawatan


FKUB-Malang
2015

Responden
Sampel : 15 responden
Usia
: 45 - 59 tahun rata-rata
berumur 51,13 tahun.
Kisaran tekanan darah : 140/90 mmHg160/100 mmHg

Intervensi
Gerakan aktifitas jalan pagi adalah
gerakan jalan santai selama 10 menit
yang didahului dengan pemasan 10 menit
dan diakhiri dengan pendinginan selama 5
menit

Outcome
mengetahui pengaruh aktivitas berjalan
terhadap penurunan tekanan darah
Penurunan tekanan darah 010 mmHg.

(1) guru sebesar 58 mmHg,


(2) IRT sebesar 0, 5, dan 7 mmHg,
(3) pedagang sebesar 0 dan 10 mmHg,
(4) penjahit sebesar 5 mmHg.
Penurunan TDS terbesar dialami oleh satu orang
pedagang dengan tingkat penurunan tekanan darah
sebesar 10 mmHg.

Time
Intervensi dilakukan selama 40x dalam 8
minggu

PENGARUH HIPNOTHERAPY TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA DENGAN
HIPERTENSI SEDANG DI DESA
MELUNG KECAMATAN KEDUNG
BANTENG KABUPATEN
BANYUMAS
Reni D.S, Tri Sumarni, Hadi Jayusman,
Susio Maryati

Oleh : Soviyana Imansari


Program Studi Ilmu Keperawatan
FKUB-Malang
2015

POPULASI
KRITERIA INKLUSI
a. Lansia yang mengalami hipertensi di Desa Melung
Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas
b. Lansia dengan hipertensi sedang di Desa Melung
Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas
KRITERIA EKSKLUSI
a. Lansia di Desa Melung Kecamatan Kedung
Banteng Kabupaten Banyumas yang tidak
mempunyai penyakit hipertensi sedang

INTERVENSI
Langkah-langkah hipnoterapy :
1. Ajarkan klien untuk cara tarik nafas dalam dengan benar
2.Anjurkan klien berbaringlah di sofa atau kasur
3. Tarik nafas anda dalam-dalam, pejamkan mata agar
tubuh anda menjadi rileks, lepaskan semua pikiran yang
melekat pada pikiran anda
4. Sekarang bayangkan anda ada berada di tengah-tengah
padang rumput yang luas dan udara yang hangat dan
kupu-kupu kecil beterbangan kesana kemari. Atur nafas
anda secara teratur dan rasakan ketenangannya

5. Buka mata anda dan tutup kembali. Saat membuka mata,


bayangkan disekitar anda sebagaimana padang rumput
yang luas dengan udara yang hangat dan kupu-kupu kecil
berterbangan. Setiap kali membukamata dan menutup
mata, katakan dalam hati, saya semakin rileks, saya akan
menjadi tenang, ulangi ini sampai 5x.
6. Dengan menjaga perasaan rileks yang sekarang anda
rasakan, angkatlah tangan kanan anda sampai setinggi
kepala, kemudian jatuhkan kesamping tubuh anda. Setiap
menjatuhkan 1 tangan anda, katakan saya akan menjadi
semakin rileks, saya akan menjadi tenang. Ulangi sampai
5x.
7. Sekarang tubuh anda terasa sangat ringan dan santai.
Bernafaslah dengan teratur dan pertahankan bayangan
yang menenangkan saat anda berada di tengah padang
rumput yang luas dengan udara yang hangat dan kupukupu kecil beterbangan kesana kemari.

8. Dengan mengeluarkan suara, hitunglah


mundur dari 100 secara perlahan-lahan. Setiap
hitungan mundur akan membuat anda semakin
rileks, hanya dengan beberpa hitungan saja,
lain tidak akan terucap lagi
9. Pada fase ini, katakanlah keinginan, harapan,
dan doa. Sebutkan dengan lembut dan penuh
dengan perasaan seolah-olah anda yang berisik.
Hayati setiap kata-kata yang anda ucapkan dan
bayangkan energi-energi positif ini mewujudkan
nyata saat ini juga. Ulangi berkali-kali sampai
anda benar-benar telah memilikinya, ulangi
terus hingga tidak ada keraguan dalamhati
anda

10. Bila anda merasa hal-hal positif


dalam diri anda sudah terwujud,
bersikaplah untuk segera membuka
mata. Hitunglah satu sampai lima
dengan suara anda. Setiap hitungan
akan membuat anda semakin segar
dan siap mewujudkan doa serta
harapan anda. Padahitungan ke lima
bangunlah dan rasakan bahwa anda
telah terlahir menjadi orang yang
berbeda.

Metode hipnoterapy ini suatu metode


pemrograman diri pada seseorang dan
memberikan relaksasi untuk memperlancar
proses metabolisme tubuh. Dalam (Gruzerlier,
2002) menerangkan
bahwa hipnotheraphy
dapat
memberikan
pengaruh
terhadap
kesehatan jasmani, mengurangi rasa sakit
dan
kelelahan,
mengurangi
stress,
mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Namun untuk saat ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai