Anda di halaman 1dari 13

KEWARGANEGARAAN

NEGARA

OLEH

MADE LEONY NURINDAH SARI


13042029
NI KOMANG INDRA MAHAYANI
1304205096
PUTU AYU VINDYTHA A.P.
1304205121

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
2015 - 2016

NEGARA
A. PENGERTIAN NEGARA
Pada buku Van Apledoorn Inleiding tot de studie van Het Nederlands
Recht, menyatakan istilah Negara dipakai dalam empat arti. Pertama, dalam arti
penguasa, untuk menyatakan orang atau aorang-orang yang menjalankan kekuasaan
tertinggi atas persekutuan rakyatyang tinggal pada satu daerah. Kedua dalam arti
Persekutuan rakyat, yakni untuk menyatakan suatu bangsa yang hidup dalam suatu
daerah yang berada di bawah kekuasaan tertinggi dan kaidah-kaidah hokum yang
sama. Ketiga dalam arti suatu Wilayah tertentu, yakni untuk menyatakan suatu
daerah yang didalamnya hidup suatu bangsa di bawah kekuasaan tertinggi. Keempat
Kas negara, yakni untuk menyatakan harta yang diegang oleh penguasa untuk
kepentingan umum.
Menurut O. Hood Phillips, dkk. Negara atau state adalah An independent
political society occupying a defined territory, the member of which are united
together for the purpose of resisting external force and the preservation of internal
order (Asshiddiqie, 2010: 9). Dengan ungkapan lain dapat dinyatakan bahwa negara
adalah masyarakat politik independen yang menempati wilayah tertentu, dan yang
anggotanya bersatu dengan tujuan untuk menghadapi tantangan atau kekuatan dari
luar dan mempertahankan tatanan internal. (terjemahan penulis). Dalam tataran yang
lebih filosofis Hans Kelsen (Asshiddiqie, 2010: 10) dalam bukunya General Theory of
Law and State memandang negara sebagai entitas yuridis (state as a juristik entity)
dan negara sebagai masyarakat yang terorganisasikan secara politis (politically
organized society).
Menurut Wirjo no Prodjodikoro (1983:2), negara adalah suatu organisasi di
antara kelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami
suatu wilayah (territoir) tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
tadi. Pendapat lain dikemukakan oleh O. Notohamidjojo, yang menyatakan bahwa
negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan memelihara
masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. Sedangkan menurut Soenarko negara
adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai souverein. (Lubis, 1982: 26).
Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa negara adalah organisasi
masyarakat yang memiliki wilayah tertentu dan berada di bawah pemerintahan yang

berdaulat yang mengatur kehidupan masyarakat tersebut. Negara merupakan


konstruksi yang diciptakan oleh manusia untuk mengatur pola hubungan antar
manusia dalam kehidupan masyarakat.
B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA SEBUAH NEGARA
Menurut Plato, asal mula terjadinya negara adalah karena :
o adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam sehingga
menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup;
o manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa berhubungan
dengan manusia lain dan harus menghasilkan segala sesuatu yang bisa
melebihi kebutuhannya sendiri untuk dipertukarkan;
o mereka saling menukarkan hasil karya satu sama lain dan kemudian bergabung
dengan sesamanya membentuk desa;
o hubungan kerja sama antardesa lambat laun menimbulkan masyarakat (negara
kota).
Aristoteles meneruskan pandangan Plato tentang asal mula terjadinya negara.
Menurutnya, berdasarkan kodratnya manusia harus berhubungan dengan manusia lain
dalam mempertahankan keberadaannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hubungan itu pada awalnya terjadi di dalam keluarga, kemudian berkembang menjadi
suatu kelompok yang agak besar. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari keluargakeluarga itu kemudian bergabung dan membentuk desa. Dan kerja sama antar desa
melahirkan negara kecil (negara kota).

Berdasarkan teori, negara terjadi karena :


Teori Ketuhanan, yaitu negara ada karena adanya kehendak Tuhan
Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada karena adanya perjanjian

individu-individu (contrac social)


Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk karena adanya kekuasaan / kekuatan
Teori Hukum Alam, yaitu negara ada karena adanya keinginan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam.

C. TUJUAN NEGARA
Miriam Budiharjo(2010) menyatakan bahwa Negara dapat dipandang sebagai
asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan
bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka
kebahagiaan bagi rakyatnya.

Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis dalam pembukaan

UUD 1945 alinea ke empat;


Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
D. SYARAT TERBENTUKNYA SEBUAH NEGARA
Penting untuk diketahui bahwa, suatu negara tidak asal muncul, berdiri, atau
terbentuk. Ada serangkaian syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah negara agar layak
disebut sebagai negara. Syarat inilah yang selanjutnya dinamakan sebagai unsur
negara.
Unsur terbentuknya suatu negara terdiri dari dua bagian, yaitu unsur pokok
(konstitutif) dan unsur deklaratif. Unsur pokok adalah unsur yang paling penting,
karena merupakan syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon negara. Unsur
deklaratif adalah unsur tambahan yang boleh saja tidak dimiliki oleh suatu negara.
1. Unsur Pokok Negara (Konstitutif)
Berdirinya suatu negara terdiri atas unsur-unsur pembentuknya yang tidak
dimiliki oleh organisasi lain. Unsur pembentuk berdirinya suatu negara, yaitu rakyat,
wilayah, pemerintah yang berdaulat. Ketiga unsur ini disebut unsur pokok yang
menjadi syarat mutlak terbentuknya negara. Suatu negara tidak dapat disebut sebagai
negara jika salah satu unsur ini tidak ada. Unsur pokok negara ini disebut juga unsur
konstitutif atau unsur pembentuk. Berikut ini penjelasan secara terperinci masingmasing unsur tersebut:

Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu negara dan taat
pada peraturan di negara tersebut. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan rakyat
adalah unsur penting bagi terbentuknya suatu negara. Rakyat sendiri
dikategorikan menjadi; penduduk dan bukan penduduk serta warga negara dan
bukan warga negara. Penduduk adalah orang-orang yang berdomisili atau
menetap dalam suatu negara. Bukan penduduk adalah orang yang sementara
waktu berada dalam suatu negara. Warga negara adalah orang-orang yang
berdasarkan hukum menjadi anggota suatu negara. Bukan warga negara
adalah orang-orang yang tinggal dalam suatu negara, tetapi tidak menjadi
anggota dari negara tersebut.

Wilayah

Unsur wilayah adalah hal yang sangat penting untuk menunjang


pembentukan suatu negara. Tanpa adanya wilayah, mustahil sebuah negara
bisa terbentuk. Wilayah inilah yang akan ditempati oleh rakyat dan
penyelenggaraan pemerintahan. Wilayah suatu negara adalah kesatuan ruang
yang meliputi daratan, lautan, udara, dan wilayah ekstrateritorial
1. Daratan : Daratan adalah tempat bermukimnya warga atau penduduk
suatu Negara. Wilayah daratan suatu Negara, mempunyai batas-batas
tertentu yang diatur oleh hukum Negara dan perjanjian dengan Negara
tetangga.
2. Lautan : Lautan adalah wilayah suatu Negara yang terdiri dari laut
teritorial, zona tambahan, ZEE, dan landasan benua (kontinen). Laut
teritorial suatu Negara adalah batas sepanjang 12 mil laut diukur dari garis
pantai. Zona tambahan yaitu 12 mil dari garis luar lautan teritorial atau
sekitar 24 mil dari garis pantai suatu Negara. ZEE atau Zona Ekonomi
Eksklusif yaitu wilayah lautan sepanjang 200 mil laut diukur dari garis
pantai. Sedangkan, landasan benua adalah wilayah lautan yang terletak di
luar teritorial, berjarak sekitar 200 mil laut diukur dari garis pantai yang
meliputi dasar laut dan daerah dibawahnya.
3. Udara : udara adalah seluruh ruang yang berada di atas batas wilayah
suatu Negara, baik daratan maupun lautan.
4. Ekstrateritorial : Wilayah ekstrateritorial suatu Negara adalah tempat di
mana menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan
suatu Negara meskipun letaknya berada di Negara lain. Misalnya, kantor
kedutaan besar Indonesia di luar negeri disebut sebagai wilayah
ekstrateritorial Indonesia.
Pemerintahan
Jika rakyat telah siap dan wilayah yang ditempati memungkinkan untuk
bernaung,

maka

yang

tidak

kalah

pentingnya

ialah

pembentukan

pemerintahan. Pemerintahan terbagi atas tiga organ:


1. Badan pembuatan undang-undang (BPUU). Dimana organ ini mengatur
hukum-hukum untuk Negara dan rakyatnya yang ditetapkan secara
musyarawarah.
2. Pelaksana. Orang-orang yang menjalankan roda pemerintahan atau
tombak negara alias para Pejabat kita.

3. Pengadilan. Ini bukan suatu badan yang asing bagi kita, tugas mereka
menyeret orang- orang yang bermasalah, tapi anehnya mereka juga nimbrung
bersama penjahat.

Kedaulatan

Kedaulatanlah yang membedakan Negara dengan organisasi lainnya, jika


Negara yang berdaulat berarti memiliki UUD pemerintahan sendiri, bahkan
bebas dari ikatan belenggu dari Negara lain, pemahamannya Merdeka. Dalam
kepustakaan hukum internasional, suatu negara yang berdaulat biasanya
ditandai dengan kemampuan untuk mengurus kepentingan dalam negeri dan
luar negerinya sendiri dengan tidak bergantung kepada negara lain.
2. Unsur Deklaratif Negara
Selain unsur pokok, terdapat pula unsur lain yang menjadi pembentuk suatu
negara, yaitu pengakuan dari negara lain. Adapun pengakuan dari negara lain
merupakan unsur negara yang bersifat deklaratif atau bersifat menerangkan
keberadaan suatu negara. Suatu negara baru penting untuk menerangkan
keberadaannya agar dikenali oleh negara lainnya. Fungsinya adalah agar negara baru
tersebut dapat menjalin hubungan diplomatis dengan negara lainnya, begitupun
sebaliknya. Pengakuan dari negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk negara,
tetapi sifatnya hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan kata lain
pengakuan dari negara lain hanya bersifat deklaratif saja. pengakuan dibagi menjadi
dua, yaitu de facto dan de jure:

Pengakuan secara de facto


Diberikan jika suatu Negara baru sudah memenuhi unsur konstitutif

dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. Pengakuan
de facto adalah pengakuan tentang kenyataan (fakta) adanya suatu Negara.

Pengakuan secara de jure


Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan

hukum oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.


E. FUNGSI NEGARA
Fungsi negara juga banyak dikemukakan oleh pendapat para ahli yang kemudian
menjadi sebuah teori-teori mengenai fungsi negara.
Teori fungsi negara menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

1. G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman berpendapat bahwa ada tiga fungsi negara
antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi Esensial, yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan negara.
Fungsi ini meliputi :
i. memelihara angkatan perang untuk mempertahankan serangan
dari luar atau untuk menindas pergolakan dalam negeri
ii. memelihara angkatan kepolisian untuk memberantas
kejahantan
iii. memelihara pengadilan untuk mengadili pelanggaran hokum
iv. mengadakan pemungutan pajak
b. Fungsi Jasa, yaitu aktivitas yang mungkin tidakakan ada apabila tidak
diselenggarakan oleh negara. Contohnya pemeliharaan fakir miskin,
atau pembangunan jalan-jalan dan jembatan
c. Fungsi Perniagaan, yaitu fungsi yang dapat dilaksanakan oleh individu
dengan

tujuan

untuk

memperoleh

keuntungan.

Fungsi

juga

dilaksanakan oleh negara dengan pertimbangan modal swasta tidak


mencukupi atau dengan memperluas penyelengaraan berbagai fungsi
di seluruh wilayah. Contohnya jaminan sosial, perlindungan deposito
di bank, pencegahan pengangguran, penyelenggaraan pos, dan telepon.
2. R.M. Mac Iver dalam bukunya yang berjudul The Modern State (1926) dan
The Web of Goverment (1974) yang berpendapat bahwa fungsi negara adalah
sebagai berikut :
a. Fungsi memelihara ketertiban (order) dalam batas-batas wilayah
negara. Ketertiban dipelihara demi perlindungan. Tujuannya adalah
untuk melindungi warga negara yang lemah.
b. Fungsi konservasi (penyelamatan) dan perkembangan. Negara dengan
seluruh alat perlengkapannya dalam menjalankan fungsi-fungsi yang
dapat dinikmati oleh generasi akan datang. Contohnya pemeliharaan
hutan-hutan, sungai, pengembangan industri, dan danau.
Selain itu, Mac Iver juga membagi fungsi negara dalam dua kategori antara
lain sebagai berikut :
a. Fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara, seperti
fungsi kepolisian dan penyelenggaraan keadilan
b. Fungsi kultural, fungsi kesejahteraan umum, dan fungsi pada bidang
perekonomian
3. Menurut Lioyd Vernon Ballard, secara sosiologis ada empat penggolongan
fungsi negara antara lain sebagai berikut :

a. Social conservation dari nilai-nilai sosial sangat penting bagi suatu


tertib politik dan sosial. Contohnya penggiatan tata tertib intern dengan
jalan menyelesaikan konflik antarwarga negara.
b. Social control yaitu mendamaikan, menyesuaikan, dan mengkoordinir
sikap kelompok-kelompok yang bersilisih atau bersaing. Seperti
penyelenggaraan keadilan social
c. Social amelioration dari keadaan kelompok-kelompok yang dirugikan.
Fungsi

yang

mencakup

antara

lain

usaha-usaha

meniadakan

kemiskinan atau memelihara orang cacat


d. Social improvement yaitu perluasan bidang kehidupan segenap
kelompok. Fungsi ini adalah mengenai perluasan pendidikan,
pemajuan kesenian, atau pengadaan penelitian ilmiah.
4. John Locke membagi fungsi negara menjadi tiga antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi legislative
: membuat undang-undang
b. Fungsi eksekutif
: membuat peraturan dan mengadili
c. Fungsi federative
: mengurus urusan luar negeri serta urusan
perang dan damai
5. Menurut Van Vollenhoven fungsi negara dibagi menjadi empat yang dikenal
dengan catur praja.
a. Bestuur
: fungsi menyelenggarakan pemerintahan
b. Rechtsprak
: fungsi mengadili
c. Regeling
: fungsi membuat peraturan
d. Politie
: fungsi ketertiban dan keamanan
6. Montesquieu membagi fungsi negara dalam tiga tugas pokok antara lain
sebagai berikut :
a. Fungsi legislative
b. Fungsi eksekutif
c. Fungsi yudikatif

: membuat undang-undang
: melaksanakan undang-undang
: mengadili dan mengawasi agar setiap peraturan

ditaati
7. Menurut Miriam Budiardjo, fungsi negara dibagi menjadi empat fungsi antara
lain sebagai berikut :
a. Fungsi menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui badan-badan
peradilan
b. Fungsi pertahanan adalah untuk menjaga kemungkinan serangan dari
luar sehingga negara harus mempunyai alat-alat pertahanan
c. Penerbitan (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan dalam masyarakat, negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator
d. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Bagi negara baru, fungsi ini
sangat penting karena untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif negara.

Selain keberadaannya sebagai suatu wilayah atau daerah yang didalamnya terdapat
sistem pemerintahan, negara memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
Negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat
bahagia secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
2. Melaksanakan ketertiban
Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani
diperlukan pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh
masyarakat.
3. Pertahanan dan keamanan
Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam
gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.
4. Menegakkan keadilan
Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya
meminta keadilan di segala bidang kehidupan.
Keseluruhan fungsi negara di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Adapun fungsi negara secara umum adalah sebagai berikut :

Tugas esensial, yaitu tugas untuk mempertahankan negara, seperti memelihara


perdamaian, ketertiban, dan ketenteraman, serta melindungi warganya, dan

mempertahankan kemerdekaan.
Tugas fakultatif, yaitu tugas untuk dapat menyejahterakan, baik moral,
intelektual, sosial, maupun ekonomi.

F. SIFAT-SIFAT NEGARA
Negara juga memiliki sifat-sifat yang merupakan manifestasi dari kedaulatan
yang dimilikinya dan hanya terdapat dalam Negara saja. Negara memiliki sifat
memaksa, monopoli, dan mencakup semua. Dibawah ini akan dijelaskan secara detail
sifat-sifat Negara.
1. Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa artinya bahwa negara memiliki hak atau
kewenangan untuk memaksakan berbagai peraturan yang dibuatnya untuk ditaati oleh
seluruh warganya. Untuk memaksakan berbagai peraturan yang dibuatnya pemerintah
negara memiliki sarana seperti tentara, polisi, hakim, jaksa, dan sebagainya. Negara
berhak menentukan sanksi bagi pelanggaran atas aturan yang dibuatnya, dari sanksi
yang ringan sampai sanksi yang sangat berat yaitu berupa pidana, bahkan hukuman
mati.

Berkenaan dengan sifat memaksa ini, dalam masyarakat yang telah tertanam
konsensus nasional yang kuat mengenai tujuan bersama yang hendak dicapai,
biasanya sifat memaksa ini tidak tampak begitu menonjol. Sebaliknya di negaranegara yang baru di mana konsensus nasional tentang tujuan bersama itu belum begitu
kuat, maka sifat paksaan ini lebih tampak. Di negara-negara yang lebih demokratis,
diupayakan pemakaian kekerasan seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya
dikedepankan cara- cara yang persuasif untuk menyelesaikan berbagai persoalan
bangsa. (Budiardjo, 2010:50).
2. Sifat Monopoli
Negara juga membawakan sifat monopoli, yaitu sifat yangmenunjukkan adanya
hak atau kewenangan negara untuk mengelola atau menentukan sesuatu tindakan
tanpa adanya hak atau kewenangan yang sama di pihak lain. Sifat monopoli yang
dimiliki oleh negara menyangkut beberapa hal. Negara memiliki hak monopoli untuk
menentukan tujuan dari sebuah masyarakat, yaitu masyarakat dalam negara yang
bersangkutan. Di Indonesia misalnya tujuan masyarakat itu adalah sebagaimana
dirumuskan dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945. Sebagai konsekuensinya negara
berhak untuk melarang berkembangnya faham atau aliran yang dianggap mengganggu
pencapaian tujuan yang dimaksudkan. Negara juga memiliki hak monopoli
pengelolaan sumber daya alam yang menguasai hajat hidup masyarakat. Hak
monopoli yang lain adalah monopoli pengelolaan sarana kekerasan untuk kepentingan
negara. Negara memiliki satuan tentara dan polisi yang dilengkapi dengan sistem
persenjataan seperti senjata api, tank, pesawat tempur, kapal perang dan sebagainya,
adalah merupakan perwujudan dari hak monopoli tersebut.
3. Sifat Mencakup Semua
Dengan sifat ini maksudnya bahwa kekuasaan negara berlaku bagi semua orang
di wilayah negara yang bersangkutan. Tidak ada warga masyarakat yang dapat
mengecualikan dirinya dari pengaruh kekuasaan negara. Berkenaan dengan itu bahwa
peraturan yang dibuat oleh negara pada prinsipnya berlaku bagi setiap orang di
wilayah negara itu tanpa kecuali. Ketika peraturan sudah dibuat atau ditetapkan,
semua orang dianggap tahu dan harus mentaatinya. Siapapun yang melakukan
pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menjadi
warga negara bukanlah sesuatu yang berdasarkan pada kemauan sendiri (involuntary
membership), dan di sinilah letak perbedaan antara keanggotaan suatu negara dengan
keanggotaan pada asosiasi atau organisasi lain yang sifatnya sukarela. (Budiardjo,

2010:50).
G. BENTUK NEGARA
1. Negara Konfederasi
Negara konfederaso adalah Negara yang terdiri dari persatuan beberapa Negara
yang berdaulat. Persatuan tersebut diantaranya dilakukan guna mempertahankan
kedaulatan dari Negara-negara yang masuk dalam konfederasi.
2. Negara Kesatuan
Negara ini disebut dengan Negara unitaris. Negara kesatuan adalah Negara yang
tidak tersusun dari beberapa Negara dan sifatnya tunggal. Diartikan hanya ada satu
Negara, tidak seperti Negara federal dimana ada Negara di dalam Negara. Dalam
Negara kesatuan hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang
memiliki kekuasaan atau wewenang tertinggi. Contoh negara yang berbentuk
kesatuan adalah Belanda, Jepang, Filipina, Indonesia, dan Italia.
Ciri-ciri Negara kesatuan, yaitu:

Memiliki satu UUD

Memiliki satu presiden

Hanya pusat yang berhak membuat UU.

Negara kesatuan ini terbagi dua macam, yaitu:


a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu urusan Negara langsung
diatur oleh pemerintahan pusat.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu kepala daerah sebagai
pemerintah daerah yang diberikan hak otonomi, yaitu diberikan kekuasaan
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
3. Negara Serikat (Federal)
Negara serikat (Federal adalah Negara yang tersusun dari beberapa Negara yang
semula berdiri sendiri-sendiridan kemudian Negara-negara tersebut mengadakan
ikatan kerja sama yang efektif, tetapi disamping itu, Negara-negara tersebut masih
ingin memiliki wewenang-wewenang yang dapat diurus sendiri. Sehingga tingga
semua urusan diserahkan kepada pemerintah gabungannya (pemerintah federal),
tetapi ada beberapa urusan yang diserahkan oleh pemerintahan Negara-negara bagian

kepada pemerintahan federal, yaitu urusan-urusan yang menyangkut kepentingan


bersama, contohnya urusan keuangan, pertahanan, angkatan, bersenjata, hubungan
luar negeri, dan sebagainya. Contoh negara yang berbentuk serikat seperti Amerika
Serikat, Australia, Jerman, Swiss, India, Malaysia dan Jerman.
Adapun ciri-ciri Negara serikat (Federal), yaitu:

Tiap negara bagian memiliki satu UUD dan satu lembaga legislative.

Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan ke dalam,


sedangkan kedaulatan keluar dipegang pusat.

Aturan yang dibuat pusat tidak langsung bisa dilaksankan daerah, harus
dengan persetujuan parlemen Negara.

DAFTAR PUSTAKA
Literatur :
Listyarti, Retno. 2006. KTSP. Pendidikan Kewarganegaran untuk SMA dan Ma Kelas
X. Jakarta : Esis. Hal : 17-18
Widodo wahyu, budi anwari, maryanto. 2015. Pendidikan kewarganegaraan
pengantar teori. Yogyakarta: ANDI. Hal: 35-36

Internet :
http://www.artikelsiana.com/2015/05/teori-fungsi-negara-macam-macam.html
diakses Tanggal 15 maret 2016 Jam 15.35.
https://sofiakartikablog.wordpress.com/teori-terbentuknya-negara/
diakses Tanggal 15 maret 2016 Jam 15.45.
http://www.artikelsiana.com/2015/05/bentuk-negara-bentuk-kenegaraan-bentuk.html
diakses Tanggal 15 maret 2016 Jam 12.45.

PDF
Buku Pegangan Mahasiswa-PKn 2011.pdf hal:13

Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan.pdf hal: 25-40

Anda mungkin juga menyukai