TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Infeksi Saluran Reproduksi
Infeksi saluran reproduksi merupakan infeksi yang disebabkan oleh
organisme yang biasanya berada di saluran reproduksi atau diperoleh dari luar
selama melakukan hubungan seks atau karena prosedur pengobatan/tindakan.
Infeksi saluran reproduksi (ISR), adalah infeksi di alat kelamin, ditularkan
tanpa hubungan seksual, misalnya infeksi yang diakibatkan kesalahan dalam
prosedurmedis. ISR yang ditularkan tidak melalui hubungan seksual disebabkan
overgrowth/pertumbuhan yang luar biasa kuman/jamur dalam vagina yang apatogen (basil doderlien, stafilokokus, streptokokus, jamur kandida) menjadi
ganas/patogen disamping disebabkan alergi (pembalut, cairan pembersih
vagina) atau karena pemakaian kontrasepsi dalam rahim/IUD pada pasangan
usia subur. (Kemenkes, 2011)
Infeksi saluran reproduksi adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman
penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut
dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena
ISR dibandingkan laki-laki, karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke
anus dan saluran kencing. ISR pada perempuan juga sering tidak diketahui ,
karena
gejalanya
Symptoms
A thin, white, gray or yellowish
cloudy discharge with a foul or
fishy odor that may become
stronger after sexual intercourse
Itching and irritation
Complications
Pelvic inflammatory
disease
Infections of the
membranes around the
fetus
Treatment
Metronidazole (used first;
taken as a vaginal gel or by
mouth)
Clindamycin
Usually, no symptoms
Pelvic inflammatory
disease
Azithromycin
Doxycycline
Ofloxacin
Tetracycline
Acyclovir
Famciclovir
Valacyclovir
Ceftriaxone with
A puslike discharge
Pelvic inflammatory
disease
Fever
Arthritis
Pelvic pain
azithromycin or
doxycycline
Syphilis
Painless sore on the vagina or
vulva
Penicillin
No known serious
complications
Metronidazole
(given by mouth only)
No serious complications
Thick, white, clumpy discharge
(like cottage cheese)
Butoconazole
Clotrimazole
Econazole
Fluconazole
Ketoconazole
Miconazole
Terconazole
Tioconazole
Sumber: Vaginal Infections Women's Health Issues Merck Manual Home Edition.mht
Asal
Organisme yang
biasanya ditemukan di
vagina
Infeksi iatrogenik
Infeksi yang
ditularkan
melalui
hubungan seks
Cara Penularan
Biasanya
tidak
ditularkan dari seorang
kepada
orang
lain,
tetapi pertumbuhan
yang berlebihan dapat
mengarah
timbulnya gejala-gejala
Pemeriksaan
atau
intervensi selam
kehamilan, persalinan
atau masa nifas.
Infeksi
mungkin
terdorong masuk
melalui
serviks
ke
saluran genital
bagian
atas
dan
menyebabkan infeksi
serius
pada
rahim,
tubafallopi dan
organ panggul lain.
Jarum atau alat lain
yang
terkontaminasi,
misalnya sonde
uterus,
dapat
menyebarkan
infeksi
bila
control terhadap infeksi
lemah
Hubungan seks dengan
pasangannya
yang sudah menderita
IMS
Contoh
Infeksi jamur, infeksi
vagina yang
disebabkan oleh bakteri
(vaginosis bakterial)
Penyakit
radang
panggul (Pelvic
Inflammatory
Diseases/PID)
setelah
terjadi
keguguran atau
prosedur trans-servikal.
Juga
banyak
komplikasi
infeksi yang
berasal dari kehamilan
dan masa
nifas.
Gonore,
klamidiosis,
sifilis,
chancroid,
trikomoniasis, herpes
genital, HIV
Perdarahan
Keputihan
Benjolan di perut
Nyeri.
Ingin anak
Perdarahan:
Keputihan:
Sejak kapan.
Apakah berbau.
Benjolan di perut
jari
pemeriksa,
alat
spekulum
Cusco (cocorbebek)
10
Ditentukan
konsistensi,
tebal,
arah
dan
ada/tidaknya
Pewarnaan gram
11
Pemeriksaan penunjang
Analisis urin, planotest
Pemeriksaan darah (darah rutin, gol darah, rhesus, VDRL, kimia darah,
kultur darah, TORCH, HBs Ag, HIV, petanda tumor dll)
Pemeriksaan sekret vagina/serviks; tes saline & KOH, gram, kultur,
Pemeriksaan apusan vagina/ serviks; tes Pap, tes Schiller, tes IVA.
Pemeriksaan radiologi
o
Pemeriksaan EKG.
2.5 Kandidiasis Vaginitis
Kandidiasis vaginitis merupakan satu dari penyakit jamur yang terbanyak
setelah vaginitis bakterial. Antara 20-25% dari kasus vaginitis disebabkan oleh
infeksi kandida. Diperkirakan 75% dari wanita dewasa didunia pernah menderita
kandidiasis vaginitis sekali selama hidup dan 40-50% akan mengalami episode
kedua. Wanita dengan kandidiasis vaginitis sering menghindar aktivitas seksual
karena sakit, tidak nyaman selama berhubungan dan bisa menularkan penyakit
pada pasangannya (. Keadaan ini dapat mengganggu fungsi seksual dan
gangguan perkawinan serta menurunkan kualitas hidup penderita. Pengaruh
psikososial penyakit bervariasi, sebagian sampai tidak ikut berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, olah raga atau aktivitas yang lain, dan menyebabkan susah
berkonsentrasi dalam pekerjaan. Oleh karena itu penanganan penyakit ini perlu
dilakukan dengan baik.
2.5.1 Penyebab Kandidiasis Vaginitis
12
b. Kehamilan
Koloni vagina rata-rata meningkat selama kehamilan dan insiden keluhan
vaginitis meningkat terutama pada trimester terakhir. Pedersen pada tahun 1969
menemukan 42% kandidiasis vagina pada kehamilan trimester terakhir dan
menurun menjadi 11% pada hari ke tujuh setelah melahirkan. Kandungan
glikogen pada sel sel vagina meningkat dengan tingginya kadar hormon dalam
sirkulasi. Ini mempertinggi proliferasi, pengembangbiakan dan perlekatan dari
kandida albikan. Pertumbuhan jamur akan distimulasi dengan tingginya kadar
13
Kontrasepsi Oral
Episode gejala dari kandidiasis vagina biasanya lebih banyak pada wanita
14
anti
kandida
yang
dapat
menghambat
pertumbuhan
dan
perkembangbiakan jamur.
Hipersensitifitas terhadap antigen kandida, penting dievaluasi pada
beberapa wanita dengan jamur yang sedikit, dapat merupakan reaksi imunitas
humoral yang mempunyai efek pada kandidiasis vagina. Sekresi antibodi
mukosa mengandung sistem kompleks yang terbanyak adalah imunoglobulin A.
Tingginya level Ig A pada sekresi vagina dapat mengurangi perlekatan kandida
pada sel epitel dan mengurangi insiden vaginitis.
Imunitas seluler dihubungkan dengan gangguan fungsi T sel, seperti pada
keganasan hematologi atau infeksi dengan human imunodefisiensi virus,
sehingga dengan menurunnya fungsi T sel, dapat menyebabkan insiden dan
beratnya penyakit kandida makin meningkat.
Kandidiasis vaginitis yang rekuren terdapat beberapa faktor endogen dan
eksogen seperti diabetis melitus yang tidak terkontrol, penggunaan hormon
estrogen, penggunaan antibiotika berspektrum luas dan adanya penurunan daya
tahan tubuh. Faktor lainnya seperti penggunaan pakaian yang ketat dari bahan
nilon dan tidak adanya ventilasi dibawah pakaian memudahkan timbulnya infeksi
karena peningkatan keringat dan peningkatan suhu permukaan tubuh. Banyak
wanita dengan kandidiasis vagina rekuren tidak ditemukan faktor predisposisinya
Infeksi ulangan kandidiasis vaginitis dianggap berasal dari saluran pencernaan
oleh karena pada suatu penelitian organisme kandida albikan diperoleh dan
100% kultur rektal pada wanita kandidiasis vaginitis merupakan strain yang sama
Peran transmisi hubungan seksual yaitu ditemukannya koloni kandida dikulit
penis kira kira 20% dari laki laki pasangan wanita dengan kandidiasis vagina
yang rekuren. Pada sulkus koronarius pada laki laki yang tidak disirkumsisi.
Kolonisasi asimtomatis pada penis laki laki 4 kali lebih sering pada laki laki
pasangan seksual dari wanita yang terinfeksi. Strain yang ditemukan pada kedua
pasangan seksual biasanya identik.
Ada bukti bahwa wanita dengan kandidiasis vagina rekuren mempunyai
kelainan antigen kandida spesifik dalam sel mediated imuniti. Penelitian ini
15
diagnosis
menggunakan
menggunakan
preparat
tes
potassium
atau
penilaian
hydroxide
sediaan
(Omnia,
basah
2012).
akan
dilihat
dibawah
mikroskop
(Omnia,
2012).
Normal
Vaginosis Bakterial
Vaginosis
Vulvovaginitis
Trikomons
Kandida
16
pH Vagina
3,8 - 4,2
> 4,5
> 4,5
Tipis, Homogen,
Kuning - hijau,
putih, abu-abu,
berbuih, lengket,
lengket,
tambah banyak
Ada (amis)
Mungkin ada
< 4,5
Putih, seperti keju,
Cairan
Putih, jernih, halus
Vagina
kadang tambah
banyak
Bau amis
Tidak Ada
Tidak Ada
(KOH) Uji
(amis)
whiff
Keluhan
Keputihan, bau
Keputihan berbuih,
Gatal/panas,
utama
busuk, mungkin
keputihan
pasien
gatal
vulva, disuria
Laktobasili, sel-sel
Sel-sel clue
Trikomonas,
epitel
dengan bakteri
leukosit >10
pseudohife (preparat
kokoid yang
lapangan
pandangan kuat
Tidak Ada
Mikroskopik
leukosit
pemakaian
pakaian
dalam
dari
bahan
sintetik
dapat
17
diisolasi dan streptomyces naursei pada tahun 1949 dan bersifat fungisidal,
adalah obat pertama. Nistatin diberikan dalam bentuk tablet vagina atau
pesarium dengan cara dimasukan sedalam dalamnya kedalam vagina 2 kali
100.000 iu sehari selama 7 14 hari. Apabila ada infestasi kandida albikan
disaluran pencernaan dapat diberikan nistatin tablet (500.000 iu) dengan dosis 4
kali 500.000 iu sehari selama 2 minggu untuk mencegah autoinfeksi.
Mikonazole mempunyai cara kerja dengan mengadakan desintegrasi jamur.
Dosis yang dianjurkan tergantung dari sediaan yaitu :
a) 2% krim 5 gram intravagina selama 7 hari.
b) 200 mg supositoria vagina diberikan selama 3 hari.
c) 100 mg supositoria vagina diberikan selama 7 hari.
Pengobatan lokal ini memberikan hasil yang memuaskan tanpa efek samping.
Klotrimazole
bersifat
fungistatik.
cara
kerjanya
berdasarkan
Efek
samping
obat
ini
ringan
hanya
berupa
gangguan
18
19
disangkal bahwa
mendapat
Vaginosis Bakterial
Terapi
Vaginosis Trikomons
Vulvovaginitis Kandida
Metronidazol 500
Metronidazol 2g per
Flukonasol 150mg
mg per oral 2x
per oral
Aplikasi topikal
imidasol/triasol
20
selama 5 hari
Krim Klindamisin 2%
keduanya.
Lama pengobatan