Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN

HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH:
DIDIK SUDARMANTO
(470.113.069)

AKADEMI KEPERAWATAN MADIUN


TAHUN AKADEMIK 2015/2016

LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
I.

Kasus (Masalah Utama)


Harga diri rendah adalah evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respons
terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya
mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005).Berbagai masalah yang berkaitan
tentang aspek seksualitas dapat mempengaruhi gairah hidup, gambaran diri, dan
hupakngan dengan orang lain.
Berbagai ancaman terhadap masalah identitas seksual, kurangnya kepedulian dan
stabilitasasi hupakngan dengan pasangan, dan berakhirnya kapasitas reproduksi
diimplikasikan sebagai efek negatif yang langsung berpengaruh terhadap harga diri
penderita setelah mengalami kanker dan terapinya. Selain itu, secara tidak langsung,
pengalaman depresi, cemas, marah, dan kelelahan selama terdiagnosis kanker dan
ketika menjalani terapi kanker juga dapat mempengaruhi kondisi harga diri penderita
kanker (Brotto, et al., 2008).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
II.

berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Proses Terjadinya Masalah
1. Tanda dan Gejala
Mengungkapkan rasa malu/bersalah
Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya,

ketidakberdayaan, dan ketidakbergunaan)


Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan

hidup yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif


Kesulitan dalam mempakat keputusan

2. Faktor Predisposisi
A. Biologi
1. Genetik
Riwayat adanya trauma yang menyebabkan lesi pada daerah

frontal, temporal dan limbik.


Pada anak yang kedua orangtuanya tidak menderita, kemungkinan
terkena penyakit adalah satu persen. Sementara pada anak yang
salah satu orangtuanya menderita kemungkinan terkena adalah 13
persen. Dan jika kedua orangtuanya penderita maka resiko terkena
adalah 35 persen.

Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal meliputi trauma,


penurunan oksigen pada saat melahirkan, prematur, preeklamsi,
malnutrisi, stres, pak perokok, alkohol, pemakaian obat-obatan,

infeksi, hipertensi dan agen teratogenik


2. Nutrisi
Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan penurunan
BB, rampakt rontok, anoreksia, paklimia nervosa
3. Keadaan kesehatan secara umum
Riwayat kesehatan umum, misalnya kurang gizi, kurang tidur,
gangguan irama sirkadian.
Kelemahan
Infeksi
4. Sensitivitas biologi
Riwayat peggunaan obat
Riwayat terkena infeksi dan trauma
Radiasi dan riwayat pengobatannya
5. Paparan terhadap racun
Paparan virus influenza pada trimester 3 kehamilan
Riwayat keracunan CO, asbestos
B. Psikologi
1. Intelegensi
Riwayat kerusakan struktur di lopaks frontal dimana lopaks

tersepakt berpengaruh kepada proses kognitif


Suplay oksigen terganggu dan glukosa

2. Ketrampilan verbal
Gangguan keterampilan verbal akibat faktor komunikasi dalam
keluarga, seperti : Komunikasi peran ganda, tidak ada komunikasi,

komunikasi dengan emosi berlebihan, komunikasi tertutup,


Riwayat kerusakan yang mempengaruhi fungsi bicara, misalnya

Stroke, trauma kepala


3. Moral
Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat mempengaruhi moral
individu, misalnya lingkungan keluarga yang broken home,
konflik, Lapas.
4. Kepribadian
Mudah kecewa

Mudah putus asa


Menutup diri
Kecemasan tinggi
5. Pengalaman masa lalu :
Orangtua yang otoriter
Orangtua yang selalu membandingkan
Konflik orangtua
Anak yang dipelihara oleh pak yang suka cemas, terlalu

6.

7.

8.

9.

melindungi, dingin dan tak berperasaan


Ayah yang mengambil jarak dengan anaknya
Penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien
Penilaian negatif yang terus menerus dari orang tua
Konsep diri :
Ideal diri yang tidak realistis * Identitas diri tak jelas
Harga diri rendah
* Krisis peran
Gambaran diri negatif
Motivasi
Riwayat kurangnya penghargaan
Riwayat kegagalan
Pertahanan psikologi
Ambang toleransi terhadap stress rendah
Riwayat gangguan perkembangan
Self control
Riwayat tidak bisa mengontrol stimulus yang datang, misalnya suara,
rabaan, penglihatan, penciuman, pengecapan, gerakan

C. Sosial
1. Usia
Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender
Riwayat ketidakjelasan identitas
Riwayat kegagalan peran gender
3. Pendidikan
Pendidikan yang rendah
Riwayat putus dan gagal sekolah
4. Pendapatan
Penghasilan rendah
5. Pekerjaan
Pekerjaan stresful, Pekerjaan beresiko tinggi
6. Status sosial
Tuna wisma, Kehidupan terisolasi
7. Latar belakang Pakdaya
Tuntutan sosial pakdaya seperti paternalistik
Stigma masyarakat
8. Agama dan keyakinan
Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan secara rutin

Kesalahan persepsi terhadap ajaran agama tertentu


9. Keikutsertaan dalam politik
Riwayat kegagalan dalam politik
10. Pengalaman sosial
Perubahan dalam kehidupan, mis bencana, perang, kerusuhan, dll
Tekanan dalam pekerjaan

Kesulitan mendapatkan pekerjaan

11. Peran sosial


Isolasi sosial khususnya untuk usia lanjut
Stigma yang negatif dari masyarakat
Diskriminasi
Stereotype
Praduga negatif
D. Penilaian Terhadap Stressor
1. Kognitif
a. Bergantung dengan pendapat orang lain
b. Bingung melakukan sesuatu
c. Berfikir bahwa dirinya pelupa
d. Sulit konsentrasi
e. Berfikir bahwa yang dilakukan tidak berguna bagi orang lain
f. Sulit mengingat kejadian masa lalu yang menyenangkan
g. Tidak sanggup menyelesaikan masalah sendiri
h. Berfikir bahwa dirinya tidak berharga
i. Tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik
j. Berfikir bahwa hidup yang dijalani tidak bermakna/seringkali
tidak sukses dalam menjalani hidup
k. Berfikir bahwa dirinya tidak berarti bagi orang lain
l. Berfikir bahwa tidak ada yang istimewa dalam diri
m. Berfikir bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan positif
n. Berfikir bahwa dirinya tidak diperhatikan orang lain
o. Berfikir bahwa tidak puas dengan kondisinya saat ini
2. Afektif
a. Merasa sedih
b. Merasa malu
c. Merasa hidup sangat menderita
d. Merasa kesepian
e. Merasa bersalah atas sesuatu yang terjadi saat ini
f. Merasa kecewa dengan diri sendiri
g. Merasa benci dengan keadaan diri saat ini
h. Merasa kesal pada orang lain
i. Merasa tidak percaya diri dengan masa depan

3. Fisiologi
a. Pusing/ sakit kepala

4.

5.

b. Sulit tidur
c. Gelisah
d. Mudah tersinggung
e. Cepat sedih, kecewa, cemas
f. Alergi
g. Berdebar-debar
h. Sesak
i. Batuk/ flu
j. Mual
k. Muntah
l. Sakit perut
m. Haid tidak teratur
n. Perdarahan
o. Gangguan pada panca indera
p. Ekstrimitas dingin dan pucat
Perilaku
a. Tidak memperhatikan penampilan diri
b. Malas melakukan perawatan kebersihan badan
c. Kontak mata kurang
d. Banyak melamun
e. Mencoba untuk menyakiti diri sendiri
f. Gugup bila mengerjakan sesuatu
g. Tidak Asertif
h. Ragu-ragu
Sosial
a. Lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain
b. Tidak suka bicara/ ngobrol dengan orang lain
c. Tidak berani memulai komunikasi dengan orang yang baru
dikenal
d. Pasif
e. Malas mengikuti kegiatan

E. Sumber Koping
a. Personal ability
Ketidakmampuan pemecahan masalah
Gangguan dari kesehatanya
Kemampuan berhupakngan dengan orang lain tidak adekuat
Pengetahuan dan intelegensi rendah
Identitas ego tidak adekuat
b. Sosial suport :
Hupakngan antar : indiv, keluarga , kelompok dan masyarakat
tidak adekuat, Komitmen dg jaringan sosial tidak adekuat
c. Material asset
Ketidakmampuan mengelola kekayaan, misal boros atau sangat

pelit
Tidak punya uang untuk berobat, tidak ada tapakngan
Tidak memiliki kekayaan dalam bentuk barang

d. Positif belief
Distres spiritual
Tidak memiliki motivasi
Penilaian negatif terhadap pelayanan kesehatan
Tidak menganggap itu suatu gangguan
III. A. Pohon Masalah
Gangguan interaksi sosial : isolasi social

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Konsep individual tidak efektif

B. Masalah Keperawatan dan data yang Perlu Dikaji


1. Gangguan interaksi sosial : isolasi sosial
-

Sedih, aspek dangkal

Tidak komunikatif

Diam dan sering melamun

Sering menyendiri

Menarik diri dari lingkungan

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah


-

Merasa gagal menggapai tujuan / keinginan

Kontak mata kurang

Sukar menerima pengalaman dari orang lain

Suka menyendiri, diam dan sulit komunikasi

Sering mengeluh tidak mampu dan tidak berharga

3. Koping individu tidak efektif


-

Alam perasaan tertekan, perasaan putus asa

Mudah lupa

Insomnia dan hipersomnia

Marah, usaha paknuh diri

Nafsu makan menurun

Menurunnya minat aktivitas yg dilakukan

IV. Diagnosa Keperawatan


Harga Diri Rendah Situasional
V. Rencana Tindakan Keperawatan
A. Tindakan keperawatan pada pasien :
1. Tujuan :
a)
b)
c)
d)
e)

Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan
Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih

2. Tindakan keperawatan untuk pasien


SP 1 Pasien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
1) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam
keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat
pasien.
2) Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian yang negatif.
b. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyepaktkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
c. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
1) Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2) Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga
atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan pakat
daftar kegiatan sehari-hari pasien.
d. Melatih kemampuan yang dipilih pasien

1) Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan pertama yang


dipilih
2) Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.

SP KE 2 PASIEN
a. Melatih kemampuan yang dipilih pasien
1) Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan kedua yang
dipilih
2) Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
B. Tindakan Keperawatan pada keluarga
1. Tujuan
Keluarga mampu:
a) Mengenal masalah harga diri rendah
b) Mengambil keputusan untuk merawat harga diri rendah
c) Merawat harga diri rendah
d) Memodifikasi lingkungan yang mendukung meningkatkan harga diri pasien
e) Menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
f) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Tindakan Keperawatan untuk keluarga
SP 1 Keluarga
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya harga diri
rendah dan mengambil keputusan merawat pasien
c) Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
d) Membimbing keluarga merawat harga diri rendah
SP 2 Keluarga
a) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung meningkatkan harga diri pasien
b) Mendiskusikan tanda dan gejala kekampakhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
c) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN


HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH:
DIDIK SUDARMANTO
(470.113.069)

AKADEMI KEPERAWATAN MADIUN


TAHUN AKADEMIK 2015/2016

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA "HARGA DIRI RENDAH"
PERTEMUAN I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi px : px diam, muram, kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Keperawatan:
-

Px dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki

Px mampu menilai kemampuannya yg masih dapat digunakan

Px mampu memilih kegiatan yg akan dilatih sesuai dengan kemampuan

Px dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan baru

4. Tindakan Keperawatan :
-

Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki

Membantu menilai kemampuan px yang masih dapat digunakan

Membantu memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan

Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Evaluasi
Validasi
2. Kontrak

: Selamat Pagi Pak, Perkenalkan nama saya A., senang dipanggi


suster A ,Nama Pak siapa? Senang dipanggil siapa?
: Bagaimana perasaan pak pagi hari ini ?
: Apa yang sudah pak lakukan selama pak dirawat untuk mengatasi
perasaan malu yang pak rasakan?
: Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang
perasaan malu yang sedang pak alami? Tujuannya supaya kita
bisa mencari solusinya dan bisa meningkatkan percaya diri
kembali. Berapa lama kita bisa bicara? Dimana tempatnya

pak?\
KERJA:
:
Adakah hal yang pak pikirkan terkait perasaan malu yang pak rasakan saat ini ? Apakah ada
perasaan khawatir? Oh, jadi pak merasa sering gelisah, susah tidur, mulut terasa kering, malu
dengan kondisi pak sekarang, dan pak merasa tidak sesempurna pak yang sebelumnya. Apa yang
menyebabkan pak merasa seperti itu? Apa pak pernah mengalami perasaan seperti ini sebelumnya?

Apa yang biasanya pak lakukan kalau perasaan minder itu mulai muncul? Jadi saat ini pak merasa
malu akibat luka diwajah pak, pak menjadi susah tidur, pak merasa tidak sesempurna sebelumnya.
OK ... bagaimana kalau sekarang kita latihan tentang aspek positif dan kemampuan yang pak miliki
selama ini?mari kita pakat daftarnya ya pak, Menurut pak aspek positif dalam diri pak apa saja?
Kemampuan apa saja yang pak miliki selama ini baik dirumah maupun dirumah sakit ini? Wah
bagus sekali pak, ternyata ada 10 aspek dan kemampuan yang pak miliki selama ini, Coba sekarang
pak nilai dari 10 kemampuan ini mana yang masih bisa dilakukan dirumah sakit ini?Bagus pak
berarti masih ada 5 kemampuan ya yang bisa pak kerjakan dirumah sakit, Nah sekarang coba
dipilih kemampuan yang akan dikerjakan lebih dahulu. Baik pak memilih berarti yang akan pak
kerjakan berhias, mengganti baju dan mandi sendiri. coba sekarang kita latihan kemampuan
pertama yang pak pilih yaitu berhias.
Terminasi :
Evaluasi Subjektif :
Evaluasi Objektif

: Bagaimana perasaan pak setelah kita latihan berhias ?


: Coba pak ceritakan lagi apa yang sudah kita lakukan tadi. Bagus

Resep

sekali,..
: OK pak mau latihan berhiasnya berapa kali, Ok 2 x jam berapa
saja?Ok kita pakat jadualnya ya, jangan lupa untuk latihan ya

RTL

pak ....
: Bagaimana besok kita ketemu lagi untuk berlatih lagi kemampuan
kedua yang sudah dipilih tadi yaitu mengganti baju.. Jam berapa
kita bisa bertemu lagi?dimana tempatnya pak ? baiklah saya akan
pamit dulu. Sampai ketemu besok ya pak,.. Selamat Siang pak

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA "HARGA DIRI RENDAH"
PERTEMUAN II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi px : kooperatif, mau diajak bicara
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus : TUK ke-5......................... tuliskan tujuannya
Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Tindakan Keperawatan :

Mengevaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan memberikan pujian

Membantu pasien memilih kedua kegiatan yang akan dilatih

Melatih kegiatan kedua (alat dan cara)

Menganjurkan klien untuk memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: @


kegiatan masing-masing 2 kali per hari.

B.

STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Evaluasi

: Selamat pagi pak.....?


: Bagaimana perasaan pak sekarang setelah melakukan kegiatan

Validasi

berhias di RS ?
: Berapa kali pak melakukan kegiatan berhias ? ada kesulitan
tidak saat melakukan berhias ?Menurut pak apa manfaat yang

2. Kontrak

pak rasakan dengan berhias?


: Baik pak jika tidak ada kesulitan sesuai dengan kontrak kita
kemarin hari ini kita akan melanjutkan melatih kegiatan yang
kedua yaitu berpakaian sendiri di RS.Tujuannya supaya pak
bias merasa lebih percaya diri lagi Kita akan berlatih sekitar 30

KERJA

menit, bagaimana pak ? bisa kita mulai sekarang ?


: Sekarang saya akan mempraktekan dahulu bagaimana cara
berpakaian di RS dengan terpasang infus ditangan. Begini
caranya ...... (mempraktekan)...baik sekarang coba pak yang
melakukannya... wah bagus sekali pak sudah bisa..

TERMINASI
Evaluasi subyektif

: Bagaimana perasaan pak setelah kita latihan tadi ?

Evaluasi obyektif

: Coba pak sepaktkan kembali bagaimana cara mengganti baju

Resep

sendiri dengan tangan terpasang infus...? wah bagus sekali...


: Berapa kali mau mengganti baju sendiri... benar dengan
mengganti baju 2 x sehari kita akan tetap bersih, rapi dan
cantik...dan jangan lupa melakukan kegiatan berhias juga 2 x
sehari ya...
: Baik pak untuk kegiatan besok kita akan ketemu lagi untuk

RTL

melatih kegiatan yang ketiga yaitu mandi sendiri dengan


terpasang infus. Bagaimana kalau besok pukul 09.00 pagi...
Kontrak yang akan

baik kalau sudah tidak ada yang pak tanyakan saya


pamit..selamat pagi

dating

"Nah besok kita bisa ketemu lagi pak, saya akan mengevaluasi
kegiatan

bapak/ibu.

Bapak/ibu

ingin

bertemu

Bagaimana kalau ditaman? Baik pak.."

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
PERTEMUAN I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi px : px diam, muram, kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Keperawatan:

dimana?

- keluarga dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki


- keluarga mampu menilai kemampuannya yg masih dapat digunakan
- keluarga mampu memilih kegiatan yg akan dilatih sesuai dengan kemampuan
- keluarga dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan baru
4. Tindakan Keperawatan :
- mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki
- membantu menilai kemampuan px yang masih dapat digunakan
- membantu memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan
- menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B.STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
Salam Teraupetik

Selamat pagi pak/bu... perkenalkan saya suster... nama pak/bu siapa ya...

Evaluasi

senang dipanggil siapa ?


Bagaimana perasaan pak hari ini setelah mengetahui kondisi anaknya

Validasi

yang sedang sakit karena kecelakaan dan tergores pipinya ?


Apa yang pak/bu sudah lakukan terhadap kondisi anaknya ?lalu

bagaimana hasilnya ?
Bagus sekali pak/bu sudah mau bercerita... jadi bu/pak merasa bingung,

Kontrak

sedih, tidak tahu harus bagaimana terhadap anak pak...dan upaya yang
dilakukan hanya memotivasi saja...nah sekarang kita akan mendiskusikan
tentang masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat anaknya...mau
berapa lama? 30 menit ? baiklah kalau begitu...kita mulai saja ya...
KERJA
Apa yang Bu/Pak ketahui tentang masalah T
Ya memang benar sekali Bu/Pak, T itu memang terlihat tidak percaya diri dan sering
menyalahkan dirinya sendiri akibat kecelakaanbahkan merasa menjadi orang yang paling
jelek...maka T mempunyai masalah harga diri rendah situasional yang ditandai dengan munculnya
pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan T ini terus menerus seperti
itu, T bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi, yaitu T jadi malu bertemu dengan orang lain
dan memilih mengurung diri
Sampai disini, Bu/Pak mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah situasional?
Bagus sekali Bu/Pak sudah mengerti
Bu/Pak, apa saja kemampuan yang dimiliki T? Ya benar, dia juga mengatakan hal yang
sama(kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan T)

T itu telah berlatih dua kegiatan yaitu berhias dan mengganti pakaian sendiri. Tolong bantu
menyiapkan alat-alatnya, ya Bu/Pak. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang kegiatannya.
Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada T
Temui T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian yang yang
mengatakan: Bagus sekali T, kamu sudah semakin terampil berhias dan mengganti pakaian
sendiri
Coba Ibu/Pak praktekkan sekarang. Bagus
TERMINASI
Evaluasi Subyektif

: Bagaimana perasaan bu/pak setelah kita mendiskusikan tentang harga diri

Evaluasi Obyektif

rendah situasional T
: Coba bu/pak jelaskan kembali apa yang dimaksud dengan harga diri

Resep

rendah situasional, lalu apa yang harus dilakukan keluarga ?


: Bu/pak bisa mendampingi anaknya ketika melakukan berhias dan

RTL

mengganti baju dan memuji kemampuannya


: Baik bu/pak untuk kegiatan besok kita akan bertemu kembali untuk
berlatih merawat klien dan penggunaan fasilitas kesehatan yang
ada...bagaimana kalau jam 09.00 lagi. Baik kalau begitu saya pamit dulu
selamat pagi

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
PERTEMUAN II
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi px : kooperatif, mau diajak bicara
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
Keluarga mampu Mengambil keputusan untuk merawat harga diri rendah
4. Tindakan Keperawatan :
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan px
B.

STRATEGI

KEPERAWATAN

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

ORIENTASI
Salam Teraupetik
Evaluasi
Validasi

:
:
:

Selamat pagi bu/pak....


Bagaimana perasaan bu/pak hari ini....
Coba bu/pak jelaskan cara merawat T dengan HDRS... wah bagus sekali
bu/pak masih mengingatnya.. lalu apakah bu/pak sudah memberikan

Kontrak

pujian atas kemampuan T...ya bagus sekali


Nah sekarang kita akan lanjutkan latihan merawat anak bu/pak dan
penggunaan fasilitas kesehatan seperti yang sudah kita sepakati... mau

berapa lama ? 30 menit lagi... baiklah kalau begitu...


KERJA
Cara merawat klien dengan HDRS adalah yang pertama ditanyakan kemampuan yang dimiliki klien
kemudian ditanyakan kemampuan yang mana yang masih dapat dilakukan... kemudian meminta
kepada klien untuk memilih kemampuan yang akan dilakukan. Nah sekarang coba pak lakukan
kepada T anak pak.... wah bagus sekali pak mampu melakukan dengan baik. Lalu sekarang pak
meminta kepada anaknya untuk mempraktekan... jika sudah benar maka harus memberikan pujian
atas keberhasilan T melakukan kemampuannya... nah sekarang dicobakan dulu... bagus sekali... lalu
untuk penggunaan fasilitas kesehatan bisa lakukan jika bu/pak melihat T menjadi lebih tidak
percaya diri, malu berhupakngan dengan orang lain bahkan sampai dengan mengurung diri maka
dapat dibawa ke puskesmas atau rs terdekat agar segera diberi perawatan.... bagaimana apakah
bu/pak sudah paham... ya bagus sekali
TERMINASI
Evaluasi subyektif

Bagaimana perasaan pak setelah latihan langsung merawat klien dengan

Evaluasi obyektif

HDRS
Coba bu/pak sepaktkan cara-cara merawat klien... lalu bagaimana

menggunakan fasilitas kesehatan yang ada... wah bagus sekali


Bu/pak bisa mempraktekan cara yang sudah dipelajari paling tidak

sehari 2 x..dan manfaatkan fasilitas kesehatan dengan tepat.


Nah untuk besok kita akan bertemu kembali untuk mendiskusikan lagi

Resep
RTL

latihan yang dilakukan,,, bagaimana kalau jam 09.00 lagi... baik kalau
begitu saya pamit selamat pagi

Anda mungkin juga menyukai