Untuk
Dibuat Oleh :
1. Devi Ratnasari
(13102009)
2. Lisa Aryani
(13102057)
3. Ridwan Chairudin
(13102042)
4. Tri Putriningtias
(13102046)
Jurusan Akuntansi
0
UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA
2015
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
A. Pengertian Standar Akuntansi Publik
Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip prinsip yang
mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan
pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi
merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar.
Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, system akuntansi
sektor publik harus dilengkapi dengan system pengendalian intern atas
penerimaan dan pengeluaran dana publik. Standar akuntansi sektor publik juga
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik. Pemerintahan Indonesia
menetapkan standar akuntansi untuk pemerintahan yang disebut standar akuntansi
pemerintahan (SAP).
Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi
negative berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan,
inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan
masalah yang serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi, dan bagi pihak
pihak yang berkepentingan. Pembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfaat
bagi suatu pihak, namun dapat juga merugikan bagi pihak lain. Ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan
dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi
bagi seluruh pengguna informasi.
1
materialitas,
konsistensi,
Materialitas
atau
jika
informasi
tersebut dihilangkan
akan
tidak
Pertimbangan
dapat
yang
dilakukan
digunakan
menurut
selera
merupakan
pribadi.
pertimbangan
Konsistensi
Konsistensi mengacu kepada penggunaan metode baru atau
teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan
organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut turut.
Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode
akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi
memiliki orientasi jangka panjang (going concern), sedangkan
laporan keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu periode.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi
kinerja organisasi pihak eksternal,maka organisasi itu perlu
konsisten dalam menerpakan metode akuntansinya.
c.
Daya Banding
Laporan
keuangan
sector
publik
hendaknya
dapat
Tepat Waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, social,
politik, untuk menghidari tertundanya pengambilan keputusan
tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan keuangan
terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan organisasi untuk
menghasilkan laporan keuangan. Semakin cepat waktu penyajian
laporan keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan
keputusan. Permasalahannya semakin banyak informasi yang
dibutuhkan maka akan semakin banyak pula waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut.
Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga
tidak relevan untuk pengambilan keputusan meskipun disajikan
lebih awal.
keseragaman
yang
dapat
mendukung
good
untuk
b.
c.
atau
local
harus
Penyusunan
pedoman
akuntansi
keuangan
daerah
sangat
yang
menyangkut
penganggaran,
perbendaharaan,
dan
pelaporannya.
Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik Di
Indonesia.
Pada tahun 2002, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen
Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP) telah mengembangkan standarstandar akuntansi yang direkomendasi untuk digunakan pada entitasentitas sektor publik yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan Sektor
Publik (SAKSP). Dalam standar ini, IAI KASP telah melakukan
harmonisasi terhadap akuntansi, laporan keuangan dan auditing antar
yudirisdiksi dan mana yang tepat, antara sektor publik dan swasta, dan
untuk mengharmonisasikan laporan keuangan antara accounting basis dan
economic basis.
Standar Akuntanasi
Keuangan
Sektor
Publik
(SAKSP)
mengabaikan budgeting, accounting, ficscal manajemen, dan sumbersumber lainnya yang dapat dikontrol oleh organisasi sektor publik.
Manfaat Standar Akuntansi Sektor Publik (SASP):
1. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas laporan keuangan dan keuangan
pemerintah.
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan antara persyaratan atas
laporan ekonomis dan keuangan.
4. Mengusahakan harmonisasi antar yuridiksi dengan menggunakan dasar
akuntansi yang sama.
Penerapan SAKSP akan mengarahkan sistem akuntansi dan
manajemen keuangan pemerintah yang lebih baik. Jadi laporan keuangan
yang dihasilkan mempunyai informasi yang lebih baik dan forecasting &
budgeting yang lebih reliable sama seperti dengan manajemen terhadap
sumber daya ekonomis dan kewajiban.
Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual.
Standar akuntansi keuangan sektor publik telah memilih dasar
akrual sebagai basis pencatatan akuntansi. Dasar akrual mengakui
trransaksi dan kejadian pada saat transaksi dan kejadian tersebut terjadi.
Elemen-elemen yang diakui dalam dasar akrual ini adalah aktiva,
kewajiban, net worth, pendapatan, dan biaya. Pengukuran akuntansi akrual
berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan sumber daya
tersebut pada suatu entitas. Akuntansi dasar akrual memberikan informasi
kepada pengguna tentang sumber daya yang dikendalikan suatu entitas,
biaya dalam menjalankan operasi, dan infomasi yang terdapat pada posisi
keuangan dan perubahannya, serta informasi yang dapat digunakan untuk
menilai apakah entitas tersebut beroperasi secara ekonomis dan efisien.
Keuntungan Dasar Akrual
Laporan keuangan memberikan informasi kepada pengguna tentang:
1. Penilaian kinerja, posisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas.
jasa
kepada
publik,
efisiensi
dan
pencapaianya
accomplishments
Tujuan informasi seluruh posisi keuangan dan informasi rinci atas
aktiva dan kewajibannya untuk:
1. Mengambil keputusan tentang kelayakan jasa yang diberikan.
2. Menerapakan akuntabilitas kepada publik untuk mengelola aktiva dan
kewajibannya.
3. Perencanaan pendanaan dan pemeliharaan serta pengantian aktiva.
4. Perencanaan pelunasan dan kelangsungan kewajiban.
5. Pengelolaan posisi kas dan pembelanjaan.
C. Relevant Circumstances
1.
jika
kompensasi
manajerial
berdasarkan
laba
tersebut,
2004
tentang
Perbendarahaan
Negara
selanjutnya
10
meningkatakan
keuangan
pemerintah
akuntabilitas
melalui
dan
keandalan
penyusunan
dan
bahwa
secara
prinsip
penatausahaan
dan
pertanggungjawaban
keuangan
daerah
12
akuntansi
mengeluarkan
pada
umumnya.
Keputusan
Menteri
Menteri
Keuangan
sebenarnya
Keuangan
Nomor
14
menyebutkan
bahwa
dalam
rangka
transparansi
dan
akuntabilitas
(Publik Hearings)
17
18
SAP
No.10-Akuntansi
Untuk
Koreksi,
Perubahan
Kebijakan
19
G. IPSAS
International Federation of Accountants Publik Sector Comitte (IFAC
PSC) merupakan lembaga yang didirikan di Munich pada tahun 1977 terdiri
atas organisasi akuntan internasional yang telah menerbitkan International
Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS) yang terdiri dari :
1. IPSAS 1 (Penyajian Laporan Keuangan)
2. IPSAS 2 (Laporan Arus Kas)
3. IPSAS 3 (Surplus atau Defisit Bersih untuk Periode Berjalan, Analisis
Kesalahan, dan Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi)
20
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2006. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: SUATU PENGANTAR.
Yogyakarta. Erlangga
Maimunah, Mutiara. 2007. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. STIE MUSI.
Palembang
21