Anda di halaman 1dari 21

ASKEP MORBUS

HANSEN
(KUSTA)

PENGERTIAN
Penyakit infeksi kronis disebabkan oleh
mikobacterium leprae yang intra seluler
obligat.
Saraf perifer sebagai afinitas pertama
Kulit & mukosa traktus respiratorius bagian atas
Dapat ke organ-organ lain kecuali susunan saraf
pusat

Epidemiologi
Cara penularan belum diketahui dengan pasti :
Kontak antar kulit yang lama
Inhalasi mikobacterium leprae masih dapat hidup
beberapa hari dalam droplet

Masa tunas: bervariasi


Umum : beberapa tahun
40 hari 40 tahun

Faktor yang perlu diperhatikan :


Patogenesis kuman penyebab
Cara penularan
Kondisi sosial ekonomi & lingkungan
Varian genetik kerentanan
Perubahan perubahan imunitas

TIPE (JENIS KUSTA)


1.

Tipe basah (multi basiler)

2.

Lepromatosa (LL) stabil tidak


mungkin berubah
Borderline lepromatous (BL) stabil
Mid borderline (BB) labil

Tipe kering (paucibasiler)

Tuberkuloid (TT) stabil


Borderline tuberkuloid (BT) labil
Indeterminate (I) tdk termasuk dlm
spektrum

PATOGENESIS
daya tahan tubuh

M. Leprae

Tubuh ----------------------> tidak ada kusta

sempurna

Infeksi
Sub klinis
Kusta indeterminate --------------> sembuh sendiri
(Kemungkinan stadium I)
?
Daya tahan
</(-)

daya tahan
sedang

Menjadi
Kusta

menjadi
kusta

daya tahan
meningkat

kadang-kadang

kusta
tuberkuloid (PB)

MULTIBASILER
Sifat
Lesi
Bentuk

Lepromatosa
(LL)

Borderline
lepromatosa (BD)

Mid borderline (BB)

Makula

Makula

Dome

Infiltrat

difus

Papula

shopped (kubah)
Punched-out

Plakat
Papula

Nodus

Jumlah
Distribusi
Permukaan
Batas

Dpt

Tdk

terhitung
tak ada kulitsehat
Simetris
Halus berkilat
Tidak jelas

Sukar

dihitung
Masih ada kulit sehat
Hampir simetris
Halus berkilat
Agak jelas

dihitung
Kulit sehat (+)
Asimetris
Agak berkilat,agakasar
Agak jelas
Agak

BTA
Lesi Kulit
Sekret
hidung

Banyak

(ada

globus)
Banyak (ada
globus)
Negatif

banyak

Banyak
Negatif
Biasanya
Negatif

(-)

Biasanya

(-)

PAUSI BASILER
Sifat
Lesi
Bentuk

Jumlah
Distribusi
Permukaan
Batas
Anestesi
BTA
Lesi Kulit
Lepromin

Lepromatosa
(LL)

Borderline
lepromatosa (BD)

Mid borderline (BB)

Makula

saja
Makula dibatasi
Infiltrat
Satu/beberapa
Asimetris
Kering bersisik
Jelas
Jelas

Makula

Hanya

Negatif

Negatif/positif

Positif

Positif

dibatasi

Infiltrat
Infiltrat saja
Satu/beberapa
masih asimetris
Kering bersisik
Jelas
Jelas

lemah

makula

Satu/beberapa
Variasi
Halus

agak berkilat
Dapat jelas/tidak
Tidak ada sampai tidak
jelas
Biasanya

negatif
Dapat +, lemah/ (-)

Catatan MB :
Menular
Dapat menjadi cacat bila pengobatan
tidak tuntas
Catatan PB:
Kurang atau tidak menular
Timbul cacat bila tidak diobati

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksan bakterioskopik
Sediaan & kerokan kulit atau mukosa
hidung
15-30 menit

Pemeriksaan histopatologik
3-7 hari

Test lapromin
Penentuan tipe
Hasil 3-4 minggu

PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe

Observasi kulit

Sensitivitas dengan kapas,


jarum, timbul reaksi (mati rasa)

Kemampuan motorik

PENGOBATAN
Pengobatan Kombinasi untuk tipe PB-MB
Jenis
Tipe Rifampicin
pengobatan

Lamprene

DDS

Lama
pengobatan

100
mg/hari
dirumah

6 dosis
selama 2436 bulan

MDT-PB

PB

600 MG/BLN
Disupervisi

MDT-MB

MB

600 MG/BLN
300 mg/bln 100
Disupervisi Pada Disupervisi mg/hari
hari ke 2 dan
dirumah
seterusnya 50
mg/hari dirumah

24 dosis
selama
24-36 bulan

KOMPLIKASI
Primer
Akibat langsung oleh granulasi yang
terbentuk sebagai reaksi terhadap
mycobacterium leprae, yg mendesak
& merusak jaringan disekitarnya:
Kulit, mukosa, tractus respiratorius atas,
tulang-tulang jari
Kelemahan otot
Luka

Sekunder Akibat kerusakan saraf:


Nervus ulnaris
Nervus medianus
Nervus radialis
Nervus poplitea lateralis
Nervus tibialis posterior
Nervus fasialis

KELAINAN PADA DEFORMITAS SEKUNDER


1. N. Ulnaris
Anestesi ujung bagian anterior, kelingking &
jari manis
Klawing kelingking & jari manis
Atrofi hipotenar & otot interoseus dorsalis
pertama.

2. N. Medianus
Anestesi ujung jari anterior, ibu jari, telunjuk &
jari tangan
Tak mampu aduksi ibu jari
Clawing ibu jari, telunjuk & jari tangan
Ibu jari kontraktur

3. Nervus radialis
Anestesi dorsum manus
Tangan gantung (wrist droop)
Tak mampu ekstensi jari-jari atau
pergelangan tangan

4. Nervus poplitea lateralis


Kaki gantung (wrist droop)

5. Nervus tibialis posterior


Anestesi telapak tangan
Claww toss

6. Nervus fasialis
Logaftalmus

REHABILITASI
Cacat tubuh
Medis
Operasi
fisioterapi
memperbaiki fungsi & penampilan (tidak
sempurna)

Kekaryaan
Meningkatkan harga diri & prestasi

Kejiwaan

PENGKAJIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Identitas pasien
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan saat ini
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat pengobatan
Riwayat sosial ekonomi
Riwayat psikologi
Aktivitas sehri-hari
Program terapi

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Ggn gambaran diri b/d perubahan


penampilan, respon ideal maladaptif, ideal
diri terlalu tinggi
Kriteria:klien dapat menerima keadaan dirinya
Intervensi:

Jalin hubungan saling percaya

Bantu klien memperluas kesadaran diri

Bantu klien unuk mengevaluasi diri

Bantu klien & keluarga membuat


perencanaan yg realistis

2.Ggn mobilitas fisik b/d kelemahan


Kriteria: menyatakan & menunjukkan
keinginan berpartisipasi dlm aktivitas,
menunjukkan perilaku dgn melakukan
aktivitas
Intervensi:
Berikan bantuan dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
Berikan pendidikan kesehatan
Kolaborasi: fisioterapi

3. Kurang pengetahuan mengenai penyebab


infeksi dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang pemajangan
Kriteria: melakukan perubahan pola hidup
tertentu & berpartisipasi dlm pengobatan.
Intervensi:
Diskusikan harapan klien untuk kembali ke
rumah, bekerja & aktivitas normal
Kaji ulang perawatan kusta. Indentifikasi
sumber yg tepat unt perawatan klien rawat
jalan
Diskusikan pentingnya pengobatan yg tuntas
& segera
Diskusikan tidakan protektif thd benda
panas/dingin yg ekstrim & benda-benda tajam

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai